Anda di halaman 1dari 7

Soal AKUNTABILITAS

1. Proactive accountability adalah pendekatan akuntabilitas yang bersifat proaktif, makna proaktif
dalam konteks ini adalah:
A. Kemampuan menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang telah dicapai oleh
individu/kelompok/institusi.
B. Hubungan dan proses yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak
awal, penempatan sumber daya yang tepat, dan evaluasi kinerja.
C. Hubungan yang menunjukkan tanggung jawab, dan tanggung jawab menghasilkan
konsekuensi.
D. Kemampuan dalam jabatan jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan
kepada atasannya

2. Undang-undang tentang Pelayanan Publik yang berlaku saat ini adalah adalah:
A. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2009
B. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009
C. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
D. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2009

3. Di bawah ini merupakan salah satu ciri manusia Indonesia yang berkonotasi negatif yang
termasuk warisan kolonial menurut Mochtar Lubis, yaitu:
A. Tidak percaya pada diri sendiri
B. Tidak berdisiplin murni
C. Mentalitas yang suka menerabas (instan)
D. Jiwa feodalistik

4. Di bawah ini yang merupakan perilaku kerja yang mencerminkan nilai akuntabilitas adalah:
A. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara.
B. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
C. Mengunakan fasilitas kerja secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.
D. Melaksanakan tugas dengan memberikan kualitas yang terbaik.

5. Salah satu karakter buruk warisan kolonial yang masih awet menjadi sikap dan prilaku
birokrasi kita saat ini adalah “mentalitas yang suka menerabas (instan)”, pandangan ini
dikemukakan oleh:

A. Mochtar Lubis
B. Koentjaraningrat
C. Koenta Wibisana
D. Gunawan Mohammad

6. Kewajiban untuk bertanggung jawab yang digerakkan oleh nilai-nilai moral yang ada
dalam diri seseorang disebut dengan:
A. Moralitas
B. Akuntabilitas
C. Responsibilitas
D. Religiusitas

7. Bagi Jaksa Baharuddin Lopa, seluruh biaya yang terkait perjalanan tugasnya ditujukan
untuk menjamin kualitas pekerjaannya, ini merupakan makna dari aspek akuntabilitas:
A. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (accountability is a relationship)
B. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (accountability is resuts oriented)
C. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (accountability requires reporting)
D. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (accountability improves performance)

8. Faktor utama yang memicu dan mengharuskan munculnya akuntabilitas dalam diri
seseorang, kelompok atau institusi adalah:
A. Perintah dan petunjuk yang diberikan atasan.
B. Amanat yang diberikan kepadanya.
C. Tuntutan kolega dan bawahan akan
D. Sistem Reward dan punishment yang berlaku secara sistemik.

9. Melaporkan kepada pihak berwenang atas setiap bentuk gratifikasi yang diterima karena
dorongan moral dalam jabatan sebagai pelayan publik namun dengan tetap melaksanakan
tugas dan fungsi jabatan termasuk aspek akuntabilitas yang manakah?
A. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (accountability is a relationship)
B. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (accountability is resuts oriented)
C. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (accountability requires reporting)
D. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (accountability improves performance)

10. Kesadaran atas makna dinas (on duty) bahwa ASN dalam terikat dengan “aturan main”
yang ketat bahwa setiap prestasi berbuah penghargaan dan setiap wanprestasi akan
berbuah sanksi; merupakan aspek akuntabilitas yang manakah di bawah ini?
A. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (accountability is a relationship)
B. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (accountability is resuts oriented)
C. Akuntabilitas membutuhkan konsekuensi (accountability is meaningless without
consequences)
D. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (accountability improves performance)

11. Untuk mendisiplinkan PNS, Pemerintah telah menerbitkan dan telah pula memperbaharui
Peraturan tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, Peraturan Pemerintah yang berlaku saat
ini adalah:
A. PP Nomor 5 Tahun 2020
B. PP Nomor 94 Tahun 2020
C. PP Nomor 94 Tahun 2021
D. PP Nomor 49 Tahun 2021
12. Di bawah ini adalah asas-asas pelayanan publik yang terdapat dalam Pasal 4 Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, kecuali:
A. Kepentingan umum
B. Kepastian hukum
C. Kesetaraan
D. Keseimbangan hak dan kewajiban

13. Salah satu sikap buruk publik kita yang tanpa sadar berkontribusi pada pelayanan publik
yang buruk adalah bersifat terbuka atau serba membolehkan terjadinya hal-hal yang
jelas-jelas terlarang seperti buang sampah sembarangan, budaya ini disebut:

A. Nativisme
B. Sarkasme
C. Permisivisme
D. Relativisme

14. Pertanggungjawaban dalam pelayanan publik tidak hanya secara formal kepada
atasan, akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara
terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik baik cetak maupun
elektronik, mekanisme ini disebut dengan:
A. Social control
B. Social responsibility
C. Social accountability
D. Social partisivity

15. Mindset negatif dalam pelayanan publik kita yang tanpa sadar masih awet dalam budaya
birokrasi kita adalah “kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah”, ungkapan ini
adalah cermin masih kuatnya budaya:
A. Bureaucratic Hooliganisme
B. Bureaucratic Paternalisme
C. Bureaucratic Patriachisme
D. Bureaucratic Parentalisme

16. Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya dalam konteks
ASN, kecuali:

A. Penyelenggara pelayanan publik yaitu ASN/Birokrasi,


B. Penerima layanan yaitu masyarakat, stakeholders, atau sektor privat
C. Kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan.
D. Adanya standar dan prosedur pelayanan yang jelas.

17. Salah satu bentuk akuntabilitas individu bagi seorang PNS adalah membuat laporan
pelaksanaan tugas (LPT), di bawah ini adalah tigas aspek penting untuk dilaporkan,
kecuali:
A. Proses dan prosedur yang ditempuh dalam menjalankan tugas.
B. Penggunaan waktu menuju dan pulang dari lokasi yang disebutkan dalam
Surat Tugas.
C. Penggunaan anggaran seperti transportasi, akomodasi, konsumsi, dan
komunikasi.
D. Hasil pelaksanaan tugas, termasuk dilaporakan bila ada kendala dan
rekomendasi tindak lanjut.

18. Berikut ini adalah di antara beberapa perilaku individu (personal behaviour) yang
diharapkan dari seorang PNS yang akuntabel:
A. PNS tidak mengganggu, menindas, atau diskriminasi terhadap rekan atau anggota
masyarakat.
B. PNS melayani stakeholders (lingkup pemerintah, swasta atau masyarakat) setiap
hari dengan tepat waktu, memberikan masukan informasi dan kebijakan.
C. PNS tidak mengungkapkan informasi resmi atau dokumen yang diperoleh selain seperti
yang dipersyaratkan oleh hukum atau otorisas iyang diberikan oleh institusi.
D. A dan B benar

19. Berikut ini merupakan perilaku PNS yang bersifat curang dan koruptif, kecuali:
A. Menggunakan posisi dan kewenangan mereka untuk keuntungan pribadinya.
B. Tidak melaporkan setiap perilaku curang atau korup.
C. Tidak melaporkan setiap pelanggaran kode etik.
D. Mengganggu, menindas, atau diskriminasi terhadap rekan atau anggota masyarakat.

20. Memperlakukan anggota masyarakat dan kolega dengan hormat, penuh kesopanan, kejujuran
dan keadilan, dan memperhatikan secara tepat untuk kepentingan mereka, hak-hak, keamanan
dan kesejahteraan; perilaku ini merupakan perilaku akuntabilitas yang berkaitan dengan:
A. Moral behaviour
B. Personal behaviour
C. Transparantial behaviour
D. Corruptial behaviour

21. Sikap dan perilaku PNS yang berhati-hati untuk memastikan bahwa setiap perjalanan
dinas yang dilakukan untuk tujuan resmi dan benar-benar diperlukan merupakan perilaku
akuntabilitas yang berkaitan dengan:
A. Personal behaviour
B. Conflict of interest
C. Use of public resources
D. Fraudulent and Corrupt Behaviour

22. Berikut ini merupakan perilaku akuntabel PNS yang berkaitan dengan penyimpanan
dan penggunaan data serta Informasi pemerintah (record keeping and use of
government information), kecuali:
A. PNS diperbolehkan berbagi informasi untuk mendorong efisiensi dan kreativitas.
B. PNS menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara.
C. PNS memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
D. PNS tidak mengungkapkan informasi resmi atau dokumen yang diperoleh selain seperti
yang dipersyaratkan oleh hukum atau otorisas iyang diberikan oleh institusi.

23. Salah satu ciri pengambilan keputusan dari seorang PNS yang akuntabel adalah
mendahulukan kepentingan umum; makna dari penempatan kepentingan umum adalah,
kecuali:
A. Tidak ada conflict of interest dengan kepentingan pribadi.
B. Mendeklarasikan secara terbuka bila terjadi adanya potensi konflik kepentingan.
C. Memastikan tindakan dan keputusan yang berimbang dan tidak bias.
D. Berperilaku sesuai dengan standar sektor publik, kode sektor publik etika sesuai dengan
organisasinya.

24. Ketersediaan informasi publik ini nampaknya telah memberikan pengaruh yang besar
pada berbagai sektor dan urusan publik di Indonesia. Salah satu tema penting yang
berkaitan dengan isu ini adalah perwujudan transparansi tata kelola keterbukaan
informasi publik, dengan diterbitkannya undang-undang Keterbukaan Informasi Publik
yaitu:
A. UU Nomor11 Tahun 2008
B. UU Nomor12 Tahun 2008
C. UU Nomor13 Tahun 2008
D. UU Nomor14 Tahun 2008

25. Ukuran untuk menjadikan suatu informasi publik dikecualikan atau bersifat
rahasia adalah:
A. Konstitusi, keselamatan negara, dan kepatutan.
B. Undang- undang, kepatutan dan kepentingan umum.
C. Regulasi, kepatutan, dan kemaslahatan umum.
D. Keselamatan negara, kepatutan, dan kemaslahatan umum.

26. Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda, yaitu:


A. Akuntabilitas individu,personal, organisasi, kelompok, dan stakeholder.
B. Akuntabilitas personal, individu, instansi, organisasi, dan stakeholder.
C. Akuntabilitas personal, individu, kelompok, organisasi, dan stakeholder.
D. Akuntabilitas pribadi, individu, organisasi, kelompok, dan stakeholder.
27. “Sebuah sistem yang memiliki integritas yang baik akan mendorong terciptanya
akuntabilitas, integritas itu sendiri, dan transparansi” adalah pendapat dari:
A. Aulich
B. Ann Everett
C. Matsiliza
D. Zonke

28. Konsep integritas telah diperkenalkan oleh filsuf Yunani kuno sekitar 25 abad silam,
yakni dalam buku “The Republic” yang dikarang oleh:
A. Aristoteles
B. Plato
C. Epicurus
D. Anaximendes

29. Menurut UU 19 Tahun 2019 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi, digunakan tiga
pilar baru dalam pemberantasan korupsi, kecuali:
A. Penindakan
B. Diseminasi
C. Perbaikan sistem
D. Pendidikan

30. Mekanisme akuntabilitas birokrasi Indonesia menggunakan alat-alat akuntabilitas


sebagai berikut, kecuali:
A. Perencanaan strategis
B. Progres dan prestasi kerja
C. Kontrak atau perjanjian kinerja
D. Laporan kerja

KUNCI JAWABAN

No. Jawaban No. Jawaban No. Jawaban

1. B 11. C 21. C
2. C 12. C 22. D
3. D 13. C 23. A
4. C 14. C 24. D
5. B 15. B 25. B
6. C 16. D 26. C
7. B 17. A 27. A
8. B 18. D 28. B
9. A 19. D 29. B
10. A 20. B 30. B

Anda mungkin juga menyukai