A. Konsep Medis
1. Defenisi
Struma adalah pembesaran kelenjar gondok yang disebabkan oleh penambahan jaringan
kelenjar gondok yang menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah banyak sehingga menimbulkan
keluhan seperti berdebar-debar, keringat, gemetaran, bicara jadi gagap, mencret, berat badan
menurun, mata membesar, penyakit ini dinamakan hipertiroid.
2. Etiologi
Adanya gangguan fungsional dalam pembentukan hormon tyroid merupakan faktor
penyebab pembesaran kelenjar tyroid antara lain :
a. Defisiensi iodium
b. Kelainan metabolik kongenital yang menghambat sintesa hormon tyroid
c. Penghambatan sintesa hormon oleh zat kimia (seperti substansi dalam kol,lobak, kacang kedelai)
d. Penghambatan sintesa hormon oleh obat-obatan (misalnya : thiocarbamide, sulfonylurea dan
litium).
Penyebab kelainan ini bermacam-macam, pada siapa orang dapat di jumpai masa karena
kebutuhan terhadapa tiroksin bertambah, terutama masa pubertas, pertumbuhan, menstruasi,
kehamilan, laktasi, monepouse, infeksi atau stress lain. Pada masa-masa tersebut dapat di jumpai
hiperplasi dan involusi kelenjar tiroid. Perubahan ini dapat menimbulkan nodularita kelenjar
tiroid serta kelainan arsitektur yang dapat berlanjut dengan berkurangnya aliran darah di daerah
tersebut sehingga terjadi iskemia. (manjoer,2002)
Klasifikasi
Klasifikasi dan karakteristik strauma nodusa menurut (manjoer,2002) antar lain:
a. Berdasarkan jumlah nodul
- Struma nodusa soliter : jika jumlah nodul hanya satu
- Struma multi nodusa : jika jumlah nodul lebih dari satu
b. Berdasarkan kemampuan menangkap yodium radioaktif
- Nodul dingin
- Nodul hangat
- Nodul panas
c. Berdasarkan konsistensi
- Nodul lunak
- Nodul kistik
- Nodul keras
- Nodul sangat keras
3. Anatomi
Hormon tiroid menghasilkan :
a. T4 (Tiroxine), berfungsi untuk mempertahankan metabolisme tubuh.
b. T3 (Tridothyronin), berfungsi ntuk mempercepat metabolisme tubuh.
4. Manifestasi Klinis
a. Akibat berulangnya hyperplasia dan involusi dapat terjadi berbagai bentuk degenerasi sebagai
fibrosis, nekrosis, klasifikasi, pembentukan kista dan perdarahan ke dalam kista tersebut. Pada
umumnya kelainan yang dapatmenampakan diri sebagai struma nodusa adalah adenoma, kista
perdarahan tiroiditis dan karsinoma.
b. Sedangkan manifestasi klinik penderita dengan hipotiroidisme nyata, berupa : kurang energi,
rambut rontok, intoleransi dingin, berat badan naik, konstipasi, kulit kering dan dingin, suara
parau, serta lamban dalam berpikir.
c. Pada hipotiroidisme, kelenjar tiroid sering tidak teraba. Kemungkinan terjadi karena atrofi
kelenjar akibat pengobatan hipertiroidisme memakai yodium radioaktif sebelumnya atau setelah
tiroditidis autoimun.
Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan sidik tiroid
b. Pemeriksaan ultrasonografi (USG)
c. Biopsi aspirasi jarum halus (Fine Needle Aspiration/FNA)
d. Termografi
e. Petanda tumor
Penatalaksanaan
a. Operasi/pembedahan
b. Yodium radioaktif
Yodium radioaktif memberikan radiasi dengan dosis yang tinggi pada kelenjar tiroid sehingga
menghasilkan ablasi jaringan. Pasien yang tidak mau dioperasi maka pemberian yodium
radioaktif dapat mengurangi gondok sekitar 50%.
c. Pemberian tiroksin dan obat anti tiroid
Tiroksin digunakan untuk menyusutkan ukuran struma.
5. Masalah yang lazim
a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d obstruksi trakea, pembengkakan, perdarahan dan
spasme laryngeal.
b. Ketidakseimbangan nutisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake nutrisi kurang, disfagia
c. Nyeri akut b.d tindakan bedah terhadap jaringan/otot dan edema paska operasi
d. Gangguan rasa nyaman
e. Hambatan komunikasi verbal b.d cedera pita suara/kerusakan laring, edema jarinagan, nyeri,
ketidaknyamanan
f. Resiko infeksi b.d port de entry kuman
6. Discharge planning
a. Anjurkan untuk tidak bicara terus menerus post operasi hari 1 dan ke-2, pertahankan komunikasi
yang sederhana.
b. Pertahankan lingkungan yang tenang dan istirahat yang cukup
c. Srankan untuk menghindari makan yang bersifat goitrogenik, misalnya makanan laut yang
berlebihan, kacang kedelai, lobak dan merupakan kontrak indikasi setelah thyroidectomy karena
makanan tersebut dapat menghambat aktifitas thyroid
d. Pada masyarakat struma timbul sebagai akibat kekurangan yodium, garam dapur harus diberi
tambahan yodium.
e. Konsumsikan makanan tinggi clasium dan vitamin D
f. Jaga kebersihan lika post op thyroidectomy
7. Patofisiologi
Iodium merupakan semua bahan utama yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan hormon
tyroid. Bahan yang mengandung iodium diserap usus, masuk ke dalam sirkulasi darah dan
ditangkap paling banyak oleh kelenjar tyroid. Dalam kelenjar, iodium dioksida menjadi bentuk
yang aktif yang distimuler oleh Tiroid Stimulating Hormon kemudian disatukan menjadi
molekul tiroksin yang terjadi pada fase sel koloid.
Senyawa yang terbentuk dalam molekul diyodotironin membentuk tiroksin (T4) dan
molekul Triodotironin (T3). Tiroksin (T4) menunjukkan pengaturan umpan balik negatif dari
sekresi Tiroid Stimulating Hormon dan bekerja langsung pada tirotropihypofisis, sedang
tyrodotironin (T3) merupakan hormon metabolik tidak aktif. Beberapa obat dan keadaan dapat
mempengaruhi sintesis, pelepasan dan metabolisme tyroid sekaligus menghambat sintesis
tiroksin (T4) dan melalui rangsangan umpan balik negatif meningkatkan pelepasan TSH oleh
kelenjar hypofisis. Keadaan ini menyebabkan pembesaran kelenjar tyroid.
8. Tanda dan Gejala
a. Berdebar-debar
b. Keringat
c. Gemetaran
d. Bicara jadi gagap
e. Mencret
f. Berat badan menurun
g. Mata membesar
5. Hambatan komunikasi verbal b.d cedera pita suara/kerusakan laring, edema jaringan, nyeri,
ketidaknyamanan
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil NOC NIC
Hambatan komunikasi1. Anxiety self control Communication
verbal 2. Coping enhacement : speech
Definisi : penurunan,3. Sensory function : deficit
kelambatan, atau ketiadaan hearing dan vision 1. Gunakan penerjemah, bila
kemampuan untuk4. Fear self control diperlukan
menerima, memproses, Kriteria hasil : 2. Beri satu kalimat simple
mengirim, dan atau1. Komunikasi : setiap bertemu, jika
menggunakan sistem penerimaan, diperlukan
simbol interpretasi, dan3. Konsultasikan dengan
Batasan karakteristik: ekspresi pesan dokter kebutuhan terapi
1. Tidak ada kontak mata 2. Lisan, tulisan dan non wicara
2. Tidak dapat bicara verbal meningkat 4. Dorong pasien untuk
3. Kesulitan3. Komunikasi ekspresif berkomunikasi secara
mengekspresikan pikiran (kesulitan berbicara) : perlahan dan untuk
secara verbal (mis, afasia, ekspresi pesan verbal mengulangi permintaan
disfasia, apraksia, dan atau non verbal5. Dengarkan dengan penuh
disleksia) yang bermakna perhatian
4. Kesulitan menyusun4. Komunikasi resepti6. Berdiri didepan pasien
kalimat (kesulitan mendengar) : ketika berbicara
5. Kesulitan menyusun kata- penerimaan komunikasi7. Gunakan kartu baca,
kata (mis: afonia, dislalia, dan intrepretasi pesan kertas, pensil, bahasa
disartria) verbal dan atau non tubuh, gambar, daftar kosa
6. Kesulitan memahami pola verbal kata bahasa asing,
komunikasi yang biasa 5. Gerakan terkoordinasi : komputer, dll untuk
7. Kesulitana dalam mampu memfasilitasi komunikasi
kehadiran tertentu mengkoordinasi dua arah yang optimal
8. Kesulitan dalam gerakan dalam8. Ajarkan bicara dari
menggunakan ekspresi menggunakan isyarat esophagus, bila diperlukan
wajah 6. Pengolahan informasi 9.
: Beri anjuran kepada
9. Disorientasi orang klien mampu untuk pasien dan keluarga
10. Disorientasi ruang memperoleh, mengatur, tentang penggunaan alat
11. Disorientasi waktu dan menggunakan bantu baicar (misalnya,
12. Tidak bicara informasi prostesi, trakeoesofagus,
13. Dispnea 7. Mampu mengontrol dan laring buatan)
14. Ketidakmampuan bicara respon ketakutan dan10. Berikan pujian positif,
dalam bahasa pemberi kecemasan terhadap jika diperlukan
asuhan ketidakmampuan 11. Anjurkan pada pertemuan
15. Ketidakmampuan berbicara kelompok
menggunakan ekspresi8. Mampu memanajemen12. Anjurkan kunjungan
tubuh kemampuan fisik yang keluarga secara teratur
16. Ketidaktepatan verbalisasi dimilik untuk memberi stimulasi
17. Dafisit visual parsial 9. Mampu komunkasi
18. Pelo mengkomunikasikan 13. Anjurkan ekspresi diri
19. Sulit bicara kebutuhan dengan dengan cara lain dalam
20. Gagap lingkungan sosial menyampaikan informasi
21. Defisit penglihatan total (bahasa isyarat)
22. Bicara dengan kesuliatan Comunication
23. Menolak bicara enhancement : hering
Faktor yang deficit
berhubungan : Comunication
1. Ketiadaan orang tergekat enhancemen : visual
2. Perubahan konsep diri deficit
3. Perubahan sisitem saraf Anxiety reduction
pusat Active listening
4. Defek anatomis (mis:
celah pelatum, perubahan
neuromuskular pada sistem
pengllihatan, pendengaran,
dan aparatus fonatori)
5. Tumor otakharga diri
rendah kronik
6. Perubahan harga diri
7. Perbedaan budaya
8. Penerunan sirkulasi ke
otak
9. Perbedaan yang
berhubungan dengan usia
perkembangan
10. Gangguan emosi
11. Kendala lingkungan
12. Kurang informasi
13. Hambatan fisik (mis:
trakeostomi, intubasi)
14. Kondisi psikologi (mis:
psikosis, kurang stimulus)
15. Harga diri rendah
situasional
16. Stress
17. Efek samping obat (mis:
agens, farmaseuutikal)
18. Pelemahan sistem
muskuloskeletal
Posting Komentar
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Mengenai Saya
- ndainan
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
▼ 2016 (1)
o ▼ Maret (1)
Asuhan Keperawatan Struma