A. Pengertian
B. Etiologi
1. Defisiensi iodium
tyroid.
C. Patofisiologi
bentuk yang aktif yang distimuler oleh TSH kemudian disatukan menjadi
molekul tiroksin yang terjadi pada fase sel koloid. Senyawa yang
Menurut Wijaya A.S & Putri (2013) manifestasi klinik yang sering
E. Pemeriksaan Diagnostik.
2. Pemeriksaan Ultrasonografi
dan konsistensinya.
1. Konservatif/medikamentosa
a. Indikasi :
1) Usia tua
5) Struma residif
3. Struma toksik :
a. Bed rest
pada sintesis dan akhir dari tiroksin. Obat ini bekerja mencegah
c. Lugol 5 – 10 tetes
4. Radioterapi
anak-anak.
5. Operatif
A. Pengkajian
1. Anamnese
a. Identifikasi klien.
f. Riwayat psikososial
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
c. Sistem pernafasan
d. Sistem Neurologi
e. Sistem gastrointestinal
f. Aktivitas/istirahat
g. Eliminasi
h. Integritas ego
i. Makanan/cairan
j. Seksualitas
3. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan penunjang
Darah rutin
carsinoma meduler).
b. Pemeriksaan radiologis
B. Diagnosa Keperawatan
saraf laring
4. Resiko tinggi terhadap tetani yang b/d ketidak seimbangan kimia dan
C. Intervensi
Tujuan
a. Mempertahankan jalan napas paten
b. Aspirasi di cegah
Intervensi Keperawatan
insisi
saraf laring
Tujuan
dapat dipahami
Intervensi keperawatan
Tujuan
Intervensi Keperawatan
b. Letakkan klien dalam posisi semi fowler dan sokong kepala atau
posisi
Kolaborasi :
krim.
4. Resiko tinggi terhadap tetani yang b/d ketidak seimbangan kimia dan
Tujuan
Intervensi Keperawatan
a. Pantau tanda-tanda vital, catat adanya peningkatan suhu tubuh,
kebas
Kolaborasi :
c. Sedative
d. Antikonvulsan
D. Implementasi
E. Evaluasi
2. Aspirasi dicegah
dipahami
Brunner & Suddarth, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8
Klasifikasi 2015-2017.Edisi:10.Jakarta:EGC
MediaAction Publishing.
Aeskulapius