HIDROSEPALUS
Oleh :
ERLAN YUDISTIRA
400 613 0002
HIDROSEFALUS
A. Pengertian
b.
B.
Etiologi
Etiologi hidrosefalus pada bayi atau anak-anak adalah :
1. Kelainan kongenital: disebabkan gangguan perkembangan janin dalam
3. Trauma.
Seperti pada pembedahan sebelum dan sesudah lahir dalam otak dapat
menyebabkan fibrosis epto meningen pada daerah basal otak, disamping
organisasi darah itu sendiri yang mengakibatkan terjadinya sumbatan yang
mengganggu aliran CSS.
4. Neoplasma.
C.
Patofisiologi
Hingga saat ini bentuk ini paling sering terjadi pada orang dewasa. Adanya
efek iritasi darah dalam ruang subaraknoid menyebabkan hidrosefalus
komunikans segera diikuti dengan demensia, kelemahan, dan terkadang
inkontinensia urin. Sindrom hidrosefalus tekanan rendah harus diketahuai
karena penyakit ini merupakan penyebab demensia yang masih dapat di obati.
Semua jenis hidrosefalus dapat diobati mengunakan pemasangan pirau untuk
mengalirkan CSF ke system vena ekstrakranial.
oedema papil.
f. Bola mata terdorong ke bawah oleh tekanan dan penipisan tulang
supraorbital.
g. Gangguan keasadaran, kejang.
h. Gangguan sensorik.
i. Penurunan dan hilangnya kemampuan akrivitas.
j. Perubahan pupil dilatasi.
k. Gangguan penglihatan (diplobia, kabur, visus menurun).
l. Perubahan tanda-tanda vital (nafas dalam, nadi lambat, hipertermi,/
hipotermi).
m. Penurunan kemampuan berpikir.
Pemeriksaan Penunjang
Menurut Nelhaus (1987) hidrosefalus sering mempunyai gejala-gejala
dan tanda-tanda. Namun ada kasus-kasus samar yang tidak terdiagnosis sampai
dewasa, dengan demikian perlu adanya ketelitian dlam menangani penderita
yang diduga menderita hidrosefalus, mulai dari pengambilan amnanesis,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan radiologis.
1. Aloamnanesis/ amnanesis.
Amnanesis perlu dilakukan untuk menentukan hidrosefalus
kongenital atau akuisita. Bayi yang lahir prematur atau posterm dan
merupakan kelahiran anak yang keberapa adalah penting sebagai faktor
resiko. Adanya riwayat cedera kepala sehingga menimbulkan hematom,
subdural atau perdarahan subarakhnoid yang dapat mengakibatkan
terjadinya hidrosefalus.
Demikian juga riwayat peradangan otak sebelumnya. Riwayat
keluarga perlu dilacak, riwayat gangguan perkembangan, aktivitas,
perkembangan mental, kecerdasan serta riwayat nyeri kepala, muntahmuntah, gangguan visus dan adanya bangkitan kejang.
2. Pemeriksaan fisik.
Kesan umum penderita terutama bayi dan anak, proporsi kepala
terhadap badan, anggota gerak secara keseluruhan tidak seimbang. Anak
biasanya dalam keadaan tidak tenang, gelisah, iritable, gangguan
kesadaran, rewel, sukar makan atau muntah-muntah.
Pada hidrosefalus kongenital kepala sangat besar, fontanela tidak
menutup, sutura melebar, kepala tampak transluse, dengan tulang kepala
yang tipis, adanya tanda mac ewens cracked pot, tanda berupa sunset sign
dengan dahi yang lebar. Pada pemeriksan auskultasi kemungkinan akan
F.
Pathway
Infeksi
Iritasi
Sumbatan pada ruang subaraknoid
Peningkatan volume karena CSF yang tidak terabsorpsi
Pembesaran pada ventrikel ke empat
Hidrosefalus
Gangguan penglihatan
Gangguan sensori
Risiko hipovolemia
G. Komplikasi
abses otak.
3. Shunt tidak berfungsi dengan baik akibat obstruksi mekanik.
4. subdural, peritonitis,adses abdomen, perporasi organ dalam rongga
pada waktu lahir menangis keras atau tidak. Kekejangan : Mulut dan
perubahan tingkah laku. Apakah pernah terjatuh dengan kepala terbentur.
Keluhan sakit perut.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi :
Pembesaran kepala.
b. Palpasi
c. Pemeriksaan Mata
Akomodasi.
Konvergensi.
Didapatkan hasil : alis mata dan bulu mata keatas, tidak bisa melihat
keatas.
4. Diagnosa Klinis
I.
Diagnosa Keperawatan
1. Resiko cidera b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan,
ketidakmampuan
mengambil
keputusan,
ketidakmampuan melakukan perawatan sederhana, ketidak
mampuan menciptakan lingkungan kondusif, ketidakmampuan
memanfaatkan fasilitas kesehatan.
2. Resiko
kesehatan,
ketidakmampuan
mengambil
keputusan,
ketidakmampuan melakukan perawatan sederhana, ketidak
mampuan menciptakan lingkungan kondusif, ketidakmampuan
memanfaatkan fasilitas kesehatan.
4. Perubahan fungsi keluarga mengalami situasi krisis ( anak dalam
NO
DIAGNOSA
NOC
NIC
KEPERAWATAN
1.
Resiko cidera
1. Kendalikan lingkungan de
Menyingkirkan bahaya ya
dipertahankan
Adanya
pelindung
dan
Resiko gangguan
kebutuhan tubuh
Klien
dapat
melakukan
diri
2. Kaji tingkat fungsi fisik
lingkungan
atau dibantu
Perubahan fungsi
catat fisik )
Daftar Pustaka
NANDA. 2005-2006.
Philadhelphia.
Nursing
Diagnosis:
Deffinition
&
Classification.