Anda di halaman 1dari 9

Standar Luaran Keperawatan Indonesia Standar Intervensi Keperawatan Indoensia

No Diagnosa Keperawatan
(SLKI) (SIKI)
Intoleransi Aktivitas Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen Energi
Penyebab : selama …. X 24 jam diharapkan toleransi Observasi
 Ketidakseimbangan antara suplai dan aktivitas meningkat dengan kriteria hasil :  Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
kebutuhan oksigen  Frekuensi nadi meningkat mengakibatkan kelelahan
 Tirah baring  Saturasi oksigen meningkat  Monitor kelelahan fisik dan emosional
 Kelemahan  Kemudahan dalam melakukan aktivitas  Monitor pola dan jam tidur
 Imobilisasi sehari-hari meningkat  Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
 Gaya hidup monotom  Kecepatan berjalan meningkat melakukan aktivitas
 Jarak berjalan meningkat Terapeutik
Gejala dan Tanda Mayor  Kekuatan tubuh bagian atas meningkat  Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
Subjektif  Kekuatan tubuh bagian bawah (ms. Cahaya, suara, kunjungan)
 Mengeluh lelah meningkat  Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
Objektif  Toleransi dalam menaiki tangga  Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
 Frekuensi jantung meningkat >20% meningkat  Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat
dari kondisi istirahat  Keluhan lelah menurun berpindah atau berjalan
 Dispnea saat aktivitas menurun Edukasi
Gejala dan Tanda Minor  Dispnea setelah aktivitas menurun  Anjurkan tirah baring
Subjektif  Perasaan lemah menurun  Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
 Dispnea saat/setelah aktivitas  Aritmia saat aktivitas menurun  Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
 Merasa tidak nyaman setelah  Aritmia setelah aktivitas menurun kelelahan tidak berkurang
beraktivitas  Sianosis menurun  Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
 Merasa lemah Kolaborasi
Objektif  Warna kulit membaik  Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
 Tekanan darah berubah >20% dari  Tekanan darah membaik meningkatkan asupan makanan
kondisi istirahat  Frekuensi napas membaik
 Gambaran EKG menunjukkan  EKG iskemia membaik Terapi Aktivitas
aritmia vsaat/setelah aktivitas Observasi
 Gambaran EKG menunjukkan  Identifikasi defisit tingkat aktivitas
iskemia  Identifikasi kemampuan berpatisipasi dalam aktivitas
 Sianosis tententu
Kondisi Klinis Terkait  Identifikasi sumber daya untuk aktivitas yanng
 Anemia diinginkan
 Gagal jantung kongestif  Identifikasi strategi meningkatkan partisipasi dalam
 Penyakit jantung koroner aktivitas
 Penyakit katup jantung  Identifikasi makna aktivitas rutin (mis. Bekerja) dan
 Aritmia waktu luang
 Penyakit paru obstruktif kronis  Monitor respon emosional, fisik, sosial, dan spiritual
(PPOK) terhadap aktivitas

 Gangguan metabolik Terapeutik

 Gangguan muskuloskeletal  Fasilitasi fokus pada kemampuan, bukan defisit yang


dialami
 Sepakati komitmen untuk meningkatkan frekuensi
dan rentang aktivitas
 Fasilitasi memilih aktivitas dan tetapkan tujuan
aktivitas yang konsisten sesuai kemampuan fisik,
psikologis, dan sosial
 Koordinasikan pemilihan aktivitas sesuai usia
 Fasilitasi makna aktivitas yang dipilih
 Fasilitasi transportasi untuk menghadiri aktivitas, jika
sesuai
 Fasilitasi pasien dan keluarga dalam menyesuaikan
lingkungan untuk mengakomodasi aktivitas yang
dipilih
 Fasilitasi aktivitas fisik rutin (mis. Ambulansi,
mobilisasi, dan perawatan diri), sesuai kebutuhan
 Fasilitasi aktivitas pengganti saat mengalami
keterbatasan waktu, energi, atau gerak
 Fasilitasi aktivitas motorik kasar untuk pasien
hiperaktif
 Tingkatkan aktivitas fisik untuk memelihara berat
badan, jika sesuai
 Fasilitasi aktivitas motorik untuk merelaksasikan otot
 Fasilitasi aktivitas dengan komponen memori implisit
dan emosional (mis. Kegiatan keagamaan khusus)
untuk pasien demensia, jika sesuai
 Libatkan keluarga dalam aktivitas, bila perlu
 Fasilitasi mengembangkan motivasi dan penguatan
diri
 Fasilitasi pasien dan keluarga memantau
kemajuannya sendiri untuk mencapai tujuan
 Jadwalkan aktivitas dalam rutinitas sehari-hari
 Berikan penguatan positif dalam aktivitas
Edukasi
 Jelaskan metode aktivitas fisik sehari-hari, jika perlu
 Ajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih
 Anjurkan melakukan aktivitas fisik, sosial, spiritual,
dan kognitif dalam menjaga fungsi dan kesehatan
 Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok atau
terapi, jika sesuai
 Anjurkan keluarga untuk memberi penguatan positif
atas partisipasi dalam aktivitas

Kolaborasi
 Kolaborasi dengan terapis okupasi dalam
merencanakan dan memonitor program aktivitas, jika
sesuai
 Rujuk pada pusat atau program aktivitas komunitas,
jika perlu
No Diagnosa Keperawatan Standar Luaran Keperawatan Indonesia Standar Intervensi Keperawatan Indoensia
(SLKI) (SIKI)
Perfusi Perifer Tidak Efektif Setelah dilakukan asuhan keperawatan Perawatan Sirkulasi
selama …. X 24 jam diharapkan perfusi Observasi
Penyebab : perifer meningkat dengan kriteria hasil :  Periksa sirkulasi perifer (mis. Nadi perifer, edema,
 Hiperglikemia pengisian kailer, warna, suhu, ankle-brachial index)
 Denyut nadi perifer meningkat  Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi (mis.
 Penurunan konsentrasi hemoglobin  Penyembuhan luka meningkat Diabetes, perokok, orang tua, hipertensi, dan kadar
 Peningkatan tekanan darah  Sensasi meningkat kolesterol tinggi)
 Kekurangan volume cairan  Warna kulit pucat menurun  Monitir panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada
 Penurunan aliran arteri dan/atau  Edema perifer menurun ekstremitas
vena  Nyeri ekstremitas menurun Terapeutik
 Kurangnya terpapar informasi  Parastesia menurun  Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di
tentang faktor pemberat (mis.
 Kelemahan otot menurun area keterbatasan perfusi
Rokok, gaya hidup monoton,
 Kram otot menurun  Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas
trauma, obesitas, asupan garam,
 Bruit fernoralis menurun dengan keterbatasan perfusi
imobilitas)
 Nekrosis menurun  Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet pada
Gejala dan Tanda Mayor  Pengisian kapiler membaik area cedera
Objektif  Akral membaik  Lakukan pencegahan infeksi
 Pengisian kapiler >3 detik  Turgor kulit membaik  Lakukan perawatan kaki dan kuku
 Nadi perifer menurun atau tidak teraba  Tekanan darah sistolik membaik  Lakukan hidrasi
 Akral teraba dingin  Tekanan darah diastolik membaik Edukasi
 Warna kulit pucat  Tekanan arteri rata-rata membaik  Anjurkan berhenti merokok
 Turgor kulit menurun  Indeks ankle-brachial membaik  Anjurkan berolahraga rutin
 Anjurkan mengecek air mandi untuk menghindari
Gejala dan Tanda Minor kulit terbakar
Subjektif  Anjurkan menggunakan obat penurun tekanan darah,
antikoagulan, dan penurun kolesterol, jika perlu
 Parastesia  Anjurkan minum obat pengontrol tekanan darah
 Nyeri ekstremitas (klaudikasi
secara teratur
intermiten)
Objektif  Anjurkan menghindari penggunaan obat penyekat
beta
 Edema  Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat
 Penyembuhan luka lambat (mis. Melembabkan kulit kering pada kaki
 Indeks ankle-brachial <0,90
 Bruit femoral Manajemen Sensasi Perifer
Kondisi Klinis Terkait Observasi
 Identifikasi penyebab perubahan sensasi
 Tromboflebitis
 Periksa perbedaan sensasi tajam atau tumpul
 Diabetes melitus
 Periksa perbedaan sensasi panas atau dingin
 Anemia
 Monitor terjadinya parestesia, jika perlu
 Gagal jantung kongestif
 Monitor perubahan kulit
 Kelainan jantung kongenital
 Monitor adanya trombolflebitis dan tromboemboli
 Trombosis arteri
vena
 Varises
Terapeutik
 Trombosis vena dalam
 Hindari pemakaian benda-benda yang berlebihan
 Sindrom kompartemen
suhunya (terlalu panas atau dingin)
Edukasi
 Anjurkan memakai sepatu lembut dan bertumit
rendah
Kolaborasi
 Anjurkan pemberian analgesik, jika perlu
 Anjurkan pemberian kortikosteroid, jika perlu
NO Diagnosa Keperawatan Standar Luaran Keperawatan Indonesia Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(SLKI) (SIKI)
Defisit Nutrisi Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen gangguan makan
selama …. X 24 jam diharapkan status Observasi
Faktor Resiko nutrisi membaik dengan kriteria hasil :  Monitor asupan dan keluarnya makanan dan
 Ketidakmampuan menelan  Porsi makanan yang dihabiskan cairan serta kebutuhan kalori
makanan meningkat Terapeutik
 Ketidakmampuan mencerna  Kekuatan otot mengunyah  Timbang berat badan secara rutin
makanan meningkat  Diskusikan perilaku makan dan jumlah
 Ketidakmampuan mengabsorbsi  Kekuatan otot menelan aktivitas fisik (termasuk olahraga) yang sesuai
nutrien meningkat  Lakukan kontrak perilaku (mis. Target berat
 Peningkatan kebutuhan  Serum albumin meningkat badan, tanggung jawab perilaku)
metabolisme  Verbalisasi keinginan untuk  Dampingi kekamar mandi untuk pengamatan
 Faktor ekonomi (mis. Finansial meningkatkan nutrisi meningkat perilaku memuntahkan kembali makanan
tidak mencukupi)  Pengetahuan tentang pilihan  Berikan penguatan positif terhadap
 Faktor psikologis (mis. Stres, makanan yang sehat meningkat keberhasilan target dan perubahan perilaku
keengganan untuk makan)  Pengetahuan tentang pilihan  Berikan konsekuensi jika tidak mencapai
minuman yang sehat meningkat target sesuai kontrak
Kondisi Klinis Terkait  Pengetahuan tentang standar  Rencanakan program pengobatan untuk
 Stroke asupan nutrisi yang tepat perawatan dirumah (mis. Medis, konseling)
 Parkinson meningkat Edukasi
 Mobius syndrome  Penyiapan dari penyimpanan  Anjurkan membuat catatan harian tentang
 Cerebral palsy makanan yang aman meningkat perasaan dan situasi pemicu pengeluaran
 Cleft lip  Penyiapan dari penyimpanan makanan (mis. Pengeluaran yang disengaja,
 Cleft palate minuman yang aman meningkat muntah, aktivitas berlebih)
 Amyotropic lateral sclerosis  Sikap terhadap  Ajarkan pengaturan diet yang tepat
 Kerusakan neuromuskular makanan/minuman sesuai dengan  Ajarkan keterampilan koping untuk
 Luka bakar tujuan kesehatan meningkat menyelesaikan masalah perilaku makan
 Kanker  Perasaan cepat kenyang menurun Kolaborasi
 Infeksi  Nyeri abdomen menurun  Kolaborasi dengan ahli gizi tentang target
 AIDS  Sariawan menurun berat badan, kebutuhan kalori dan pilihan
 Penyakit crohn’s  Rambut rontok menurun makanan
Manajemen nutrisi
 Enterokolitis  Diare menurun Observasi
 Fibrosis kistik  Berat badan membaik  Identifikasi status nutrisi
 Indeks massa tubuh (IMT)  Identifikasi alergi dan toleransi makan
membaik  Identifikasi makanan yang disukai
 Frekuensi makan membaik  Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
 Nafsu makan membaik  Identifikasi perlunya penggunaan selang
 Bising usus membaik nasogastrik
 Tebal lipatan kulit trisep  Monitor asupan makanan
membaik  Monitor berat badan
 Membran mukosa membaik  Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik
 Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika
perlu
 Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis.
Piramida makanan)
 Sajikan makanan secara menarik dan suhu
yang sesuai
 Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
 Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
 Berikan suplemen makanan, jika perlu
 Hentikan pemberian makan melalui selang
nasogatrik jika asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
 Anjurkan posisi duduk, jika mampu
 Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan (mis. Pereda nyeri, antiemetik), jika
perlu
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai