Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN


TUMOR OTAK
Disusun Oleh :

Enggar Tyas N (J210170014)


Albet Hermanio I. R. (J210170016)
Ariwati Anggita Putri (J210170022)
Auliya Himawati (J210170023)
Deva Nurul (J210170024)
Fera Oktaviana (J201170025)
Ichsanudin Bachtiar (J210170026)
Hafidz Sahrul Neesa (J210170039)
Wiwik Suprihatin (J210170062)
Sidiq Bima Fatkur R. (J210170070)
Pengertian
 Tumor otak adalah terdapatnya lesi yang ditimbulkan karena ada desakan
ruang baik jinak maupun ganas yang tumbuh diotak, meningen dan tengkorak
(Sylvia. A, 2012).
 Tumor Otak adalah tumbuhnya sel abnormal pada otak. Banyak jenis tumor
yang berbeda-beda. Beberapa tumor otak bukan merupakan kanker (jinak)
dan beberapa tumor otak lainnya adalah kanker (ganas).
 Tumor otak dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu herediter, sisa sisa
sel embrional, radiasi, virus, substansi-substansi karsinogenik
Etiologi Tumor Otak

Herediter

Sisa-Sisa Sel Embrional (Embryonic Cell Rest)

Radiasi

Virus

Substansi-substansi Karsinogenik

Trauma kepala
Patofisiologi Tumor Otak
 Tumor otak menyebabkan gangguan neurologis progresif yang disebabkan oleh
dua faktor yaitu gangguan fokal oleh tumor dan kenaikan tekanan intracranial
(TIK). Gangguan fokal terjadi apabila terdapat penekanan pada jaringan otak
dan infiltrasi atau invasi langsung pada parenkim otak dengan kerusakan
jaringan neuron.
pathway
Klasifikasi Tumor Otak
Tipe Tumor Kriteria

Astrositoma Peningkatan jumlah astrosit;astrosit matang; astrosit yang berkembang dengan normal.

Astrositoma Peningkatan jumlah astrosit yang kurang matur; kemungkinan ada gambaran mitotic
anaplastik (gambaran mitotic menunjukkan peningkatan pembelahan sel dan perubahan
keganasan).

Glioblastoma Peningkatan jumlah sel astrotis;astrotis imatur;adanya gambaran


multiformis mitosis;perdarahan;nekrosis, pembengkakan dan batas tumor yang tidak jelas.
Jenis Tumor
a) Jinak
Pertumbuhan tumor jinak lambat dan biasanya berkapsul sehingga mudah dibedakan
dengan jarinngan sekitarnya karena berbatas tegas. Pembesaran tumor akan menekan
jaringan di dekatnya dan dapat menyebabkan obstruksi atau atrofi
 Acoustic Neuroma
Tumor jinak dan sebaiknya disebut sebagai schwannoma, tumbuh dari sel selubung saraf
pada kompleks nervus VIII pada region meatus auditorius internus
 Meningioma
Sebagian besar tumor bersifat jinak, berkapsul, dan tidak menginfiltrasi jaringan sekitarnya
tetapi menekan struktur yang berada di bawahnya
 Pitiutary Adenoma
Jika terjadi ekspansi tumor hipofisis, maka tumor dapat mengenai struktur di atas
maupun di sekeliling fosa hipofisis (ekstensi suprasela dan parasela
b). Malignan
Tumor ganas sering disebut juga kanker, tumbuh dengan cepat dan
cenderung berinvasi ke jaringan sekitarnya sehingga batasnya tidak tegas
dan jarang berkapsul.

 Oligodendroglioma
Tumor ini dapat timbul sebagai gangguan kejang parsial yang dapat muncul
hingga 10 tahun
 Apendymoma
Tumor ganas yang jarang terjadi dan berasal dari hubungan erat pada
ependim yang menutup ventrikel
 Metastase Tumor Otak
Tumor dengan lokasi utama di luar otak. Kanker paru, payudara, dan
ginjal, serta melanoma ganas adalah sumber utama kanker otak
metastasis.
Berdasarkan Lokasi Tumor
a. Tumor Supratentorial
i. Glioma
 Glioblastoma multiforme
Tumor ini dapat timbul dimana saja tetapi paling sering terjadi di hemisfer otak
 Astroscytoma
Neoplasma pada sistem saraf pusat dimana sel predominan diturunkan pada astrosit
 Oligodendroglioma
Merupakan lesi yang tumbuh lambat menyerupai astrositoma tetapi terdiri dari sel sel
oligodendroglia

ii. Meningioma
Meningioma merupakan tumor terpenting yang berasal dari meningen, sel sel mesotel, dan
sel sel jaringan penyambung araknoid.
b. Tumor Infratentorial
i. Schwanoma akustikus
Biasanya lambat pertumbuhannyadan paling sering berkembang pada saraf
akustikus sehingga muncul gejala gangguan pendengaran
ii. Tumor metastasis
Lesi-lesi metastasis menyebabkan sekitar 5 % – 10 % dari seluruh tumor otak
dan dapat berasal dari setiap tempat primer.
iii. Meningioma
Meningioma merupakan tumor terpenting yang berasal dari meningen, sel- sel
mesotel, dan sel-sel jaringan penyambung araknoid dan dural.
iv. Hemangioblastoma
Neoplasma yang terdiri dari unsur-unsur vaskuler embriologis yang paling sering
dijumpai dalam serebelum.
Manifestasi Tumor Otak
1. Manifestasi Klinis
 Perubahan Status Mental
 Sakit kepala
 Mual dan Muntah
 Papiledema
 Kejang

2. Manifestasi Lokal
 Kelemahan Fokal ( misal, hemiparesis)
 Gangguan sensoris, antara lain tidak dapat merasakan (anestesia), atau sensasi abnormal
(Parestesia)
 Gangguan bahasa
 Gangguan koordinasi (misal, jalan sempoyongan)
 Gangguan penglihatan seperti diplopia (pandangan ganda) atau gangguan lapang pandang
(monopia)
Penatalaksanaan Tumor Otak

1. Pembedahan
Tumor jinak sering kali dapat ditangani dengan eksisi komplet dan pembedahan merupakan
tindakan yang berpotensi kuratif, untuk tumor primer maligna, atau sekunder biasanya sulit
disembuhkan
2. Terapi Medikamentosa
 Antikonvulsan untuk epilepsi
 Kortikosteroid (dekstrametason) untuk peningkatan tekanan intrakranial. Steroid juga
dapat memperbaiki defisit neurologis fokal sementara dengan mengobati edema otak
 Kemoterapi diindikasikan pada beberapa kasus glioma, sebagai ajuvan pembedahan dan
radioterapi dengan pengawasan unit spesialistik neuro onkologi.
3. Terapi Radiasi
Radioterapi konvensional menghantarkan radiasi menggunakan akselerator linier. Dosis
standar untuk tumor otak primer kurang lebih 6.000 Gy yang diberikan lima kali seminggu
selama 6 minggu
Pemeriksaan penunjang
1. CT Scan dan MRI
Memperlihatkan semua tumor intrakranial dan menjadi prosedur investigasi awal ketika penderita
menunjukkan gejala yang progresif
2. Foto Polos Dada
Dilakukan untuk mengetahui apakah tumornya berasal dari suatu metastasis yang akan
memberikan gambaran nodul tunggal ataupun multiple pada otak
3. Pemeriksaan cairan serebrospinal
Dilakukan untuk melihat adanya sel-sel tumor dan juga marker tumor
4. Biopsi Stereostatik
Dapat digunakan untuk mendiagnosis kedudukan tumor yang dalam dan untuk memberikan dasar-
dasar pengobatan dan informasi prognosis.
5. Angiografi Serebral
Memberikan gambaran pembuluh darah serebral dan letak tumor serebral.
6. Elektroensefalogram (EEG)
Mendeteksi gelombang otak abnormal pada daerah yang ditempati tumor dan dapat
memungkinkan untuk mengevaluasi lobus temporal pada waktu kejang.
Komplikasi Tumor Otak

 Peningkatan Tekanan Intrakraial


 Epilepsi
 Berkurangnya fungsi neurologis
 Ensefalopati radiasi
 Kematian
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS PADA PASIEN
TUMOR OTAK

 Kasus
Tn. A usia 25 tahun di diagnosa medis mengalami tumor otak. Pasien mengalami
nyeri kepala yang sangat berat hingga mual dan muntah, serta ada riwayat
kejang. Berdasarkan hasil pemeriksaan menunjukkan RR 30x/menit, TD 140/100
mmHg, Nadi 100x/menit, S 37,8˚C, CRT 4 detik. Terdengar suara ronchi.
Pernapasan klien tampak tersengal-sengal dan tidak nafsu makan akhir-akhir ini,
akral klien teraba hangat dan warnanya pucat. Berjalan tidak seimbang selama 1
bulan. Terdapat papiledema, penglihatan kabur. Pasien mengalami penurunan
kesadarn dengan GCS 4,4,5 dan terlihat lemah
Pengkajian
1. Identitas Pasien
 Nama Pasien : Tn. A
 Usia : 25 Tahun
 Diagnosa medis : Tumor Otak
2. Anamnesa
 Keluhan Utama
 Sakit kepala yang sangat hebat
 Riwayat Penyakit Sekarang
 Pasien mengeluhkan sakit kepala sejak kurang lebih 5 bulan yang lalu, klien muntah-muntah ketika
mengalami sakit kepala, dan trauma. Pasien berjalan tidak seimbang sejak satu bulan terakhir,
napsu makan menurun, penurunan berat badan satu bulan terakhir, penglihatan pasien mulai kabur
sejak 1 bulan terakhir
 Riwayat Penyakit Dahulu
 Adanya riwayat kejang
 Riwayat Penyakit Keluarga
 Tidak ada
3. Pemeriksaan Psikososial
Terjadi perubahan mental keluarga pada saat awal klien didiagnosa menderita penyakit tumor pada
kepala dan berbagai pengobatan telah dilakukan sesuai dengan anjuran pada medis hingga akhirnya
keluarga pasrah melihat perkembangan, dimana keadaan klien semakin memburuk.
4. Pemeriksaan Fisik iv. B4 (Bladder)
i. B1 (Breathing)  Warna urine kuning pekat, aroma amonia
 RR 12x/menit v. B5 (Bowel)
 Napas tersengal-sengal  Bibir tampak kering
 Suara napas ronchi  Kulit abdomen pucat
ii. B2 (Blood)  Mual dan muntah proyektil
 N 100x/menit vi. B6 (Bone)
 TD 140/100 mmHg  Terdapat papiledema dan edema pada
leher bagian kanan
 S 37,8˚C
 Adanya kelemahan otot
 CRT 4 detik
 Conjungtiva anemis
 Akral hangat dan pucat
iii. B3 (Brain)
 Kesadaran menurun dengan GCS 445
 Kejang
 Gangguan koordinasi/keseimbangan
 Penglihatan kabur
Analisa Data
Data Etiologi Problem
DS : - Pembesaran masa tumor Pola napas tidak efektif
DO : ↓
a. Klien tampak sesak Menekan pusat saraf napas
b. Hasil TTV ↓
N 100x/menit Pola napas tidak feketif
RR 30x/menit
S 37,8 dearajat
TD 140/100 mmHg
Pembesaran massa tumor Nyeri Kronis

Ds : asien mengeluh sakit
Ukuran tengkorak tetap
kepala ↓
DO : PTIK

Skala nyeri 8 Nyeri

DS : Adanya tumor Nutrisi kurang dari


Klien mengatakan tidak nafsu ↓ kebutuhan tubuh
makan Nyeri kepala
DO : - ↓
Rasa sakit yang berlebih

Nafsu makan turun
Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan
penekanan saraf nafas
2. Nyeri kronis berhubungan dengan peningkatan tekanan
intra cranial
3. Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan efek kemoterapi dan radioterapi.
Intervensi keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penekanan saraf nafas
Domain 4: Activity/Rest
Class 4. Cardiovascular/Pulmonary Responses
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam pola pernafasan kembali normal
NOC NIC
Domain-Physiologic Health Airway Management (3140)
(II) a. Monitor status respirasi dan oksigenasi, yang tepat
Class-Cardiopulmonary Respiratory Management (3350)
Respiratory Status (0415) a. Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan upaya pernafasan.
Pola nafas klien kembali b. Monitor pola pernapasan
normal dilihat dari indikator : c. Monitor tingkat saturasi oksigen dalam klien yang tenang
1. Respiraroty Rate d. Auskultasi suara napas, mencatat area penurunan ketiadaan ventilasi dan keberadaan suara
normal tambahan
2. Respiraory
Rhytm normal
3. Saturasi oksigen
normal
4. Tidak ada
sianosis
2. Nyeri kronis berhubungan dengan peningkatan tekanan intra cranial
Domain 12 Comfort
Class 1 Physical Comfort
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam nyeri yang dirasakan berkurangatau dapat
diadaptasi oleh klien

NOC NIC
Domain IV Health and Knowledge Behavior Pain Management (4092)
Class Q Health Behavior 1. Melakukan pengkajian komprehensif mengenai
Pain Control 1605 nyeri klien (nyeri pasien tersebut terjadi pada
Kriteria Hasil : saat pasien menelan makanan)
Nyeri yang dirasakan klien berkurang dilihat dari 2. Meminimalkan faktor yang menimbulkan nyeri
indikator : pada klien
1. Penggunaan analgesik 3. Mengajarkan mengenai managemen nyeri (teknik
2. Melaporkan nyeri yang terkontrol distraksi misalnya, napas dalam)
3. Mengenali serangan nyeri 4. Mengajarkan klien untuk memonitor nyeri (respon
4. Melaporkan perubahan gejala nyeri pada pasien yang dialami oleh pasien sendiri dapat
diidentifikasi)
5. Anjurkan untuk istirahat agar meminimalkan nyeri
6. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan profesional
mengenai analgesik efektif untuk pereda nyeri
3. Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan efek kemoterapi dan
radioterapi.

Domain 2: Nutrition
Class 1. Ingestion
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam kebutuhan nutrisi klien
dapat terpenuhi dengan adekuat

NOC NIC
Domain 2 Physiologic Health Nutritional Monitoring (1160)
Class K Digestion and Nutrition 1. Monitor kalori dan intake diet klien
Nutritional Status (1004) 2. Monitor kelihangan berat badan
Kriteria Hasil : yang dialami klien
Nutrisi klien membaik dilihat dari indikator : 3. Tentukan rekomendasi energi yang
1. Intake Nutrisi meningkat dibutuhkan klien
2. Asupan makanan meningkat 4. Tentukan faktor yang mempengaruhi
3. Rasio berat badan dan tinggi badan intake nutrisi klien
normal 5. Tentukan pola makan klien
PENUTUP
 Kesimpulan
Tumor Otak adalah tumbuhnya sel abnormal pada otak.Tumor otak adalah
suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak (benigna) ataupun ganas (maligna)
membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala (intra cranial) atau di sumsum
tulang belakang (medulla spinalis).
Tidak ada faktor etiologi jelas yang telah ditemukan untuk tumor otak
primer. Walaupun tipe sel yang berkembang menjadi tumor sering kali dapat
diidentifikasi, mekanisme yang menyebabkan sel bertindak abnormal tetap
belum diketahui.Penyebab tumor otak terjadi karena herediter, sisa sel
embrional, radiasi, virus, dan substansi karsinogen.Faktor –faktor prognostik
sebagai pertimbangan penatalaksanaan meliputi usia, general health, ukuran,
lokasi dan jenis tumor. Tumor otak dapat ditatalaksana dengan terapi konsevatif
dan terapi operatif. Langkah pertama pada pengobatan tumor otak ialah
pemberian kortikostreoid yang bertujuan untuk memberantas edema otak.Selain
itu terapi suportif yang dapat dilakukan yaitu IVFD RL XX tetes/menit (makro),
ceftriaxon vial 1 gram/12 jam, ranitidine ampul 1 gram/12 jam, dexamethason 1
ampul/6 jam.Untuk tumor otak metode utama yang digunakan dalam
penatalaksaannya, yaitu pembedahan dan terapi medikamentosa.Ada beberapa
pemeriksaan diagnostik yang digunakan dalam mengindikasi penyakit tumor otak,
diantaranya CT-Scan, MRI, foto polos dada, pemeriksaan cairan serebrospinal,
biopsy stereostatik, angiografi serebral dan EEG.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai