Herediter
Radiasi
Virus
Substansi-substansi Karsinogenik
Trauma kepala
Patofisiologi Tumor Otak
Tumor otak menyebabkan gangguan neurologis progresif yang disebabkan oleh
dua faktor yaitu gangguan fokal oleh tumor dan kenaikan tekanan intracranial
(TIK). Gangguan fokal terjadi apabila terdapat penekanan pada jaringan otak
dan infiltrasi atau invasi langsung pada parenkim otak dengan kerusakan
jaringan neuron.
pathway
Klasifikasi Tumor Otak
Tipe Tumor Kriteria
Astrositoma Peningkatan jumlah astrosit;astrosit matang; astrosit yang berkembang dengan normal.
Astrositoma Peningkatan jumlah astrosit yang kurang matur; kemungkinan ada gambaran mitotic
anaplastik (gambaran mitotic menunjukkan peningkatan pembelahan sel dan perubahan
keganasan).
Oligodendroglioma
Tumor ini dapat timbul sebagai gangguan kejang parsial yang dapat muncul
hingga 10 tahun
Apendymoma
Tumor ganas yang jarang terjadi dan berasal dari hubungan erat pada
ependim yang menutup ventrikel
Metastase Tumor Otak
Tumor dengan lokasi utama di luar otak. Kanker paru, payudara, dan
ginjal, serta melanoma ganas adalah sumber utama kanker otak
metastasis.
Berdasarkan Lokasi Tumor
a. Tumor Supratentorial
i. Glioma
Glioblastoma multiforme
Tumor ini dapat timbul dimana saja tetapi paling sering terjadi di hemisfer otak
Astroscytoma
Neoplasma pada sistem saraf pusat dimana sel predominan diturunkan pada astrosit
Oligodendroglioma
Merupakan lesi yang tumbuh lambat menyerupai astrositoma tetapi terdiri dari sel sel
oligodendroglia
ii. Meningioma
Meningioma merupakan tumor terpenting yang berasal dari meningen, sel sel mesotel, dan
sel sel jaringan penyambung araknoid.
b. Tumor Infratentorial
i. Schwanoma akustikus
Biasanya lambat pertumbuhannyadan paling sering berkembang pada saraf
akustikus sehingga muncul gejala gangguan pendengaran
ii. Tumor metastasis
Lesi-lesi metastasis menyebabkan sekitar 5 % – 10 % dari seluruh tumor otak
dan dapat berasal dari setiap tempat primer.
iii. Meningioma
Meningioma merupakan tumor terpenting yang berasal dari meningen, sel- sel
mesotel, dan sel-sel jaringan penyambung araknoid dan dural.
iv. Hemangioblastoma
Neoplasma yang terdiri dari unsur-unsur vaskuler embriologis yang paling sering
dijumpai dalam serebelum.
Manifestasi Tumor Otak
1. Manifestasi Klinis
Perubahan Status Mental
Sakit kepala
Mual dan Muntah
Papiledema
Kejang
2. Manifestasi Lokal
Kelemahan Fokal ( misal, hemiparesis)
Gangguan sensoris, antara lain tidak dapat merasakan (anestesia), atau sensasi abnormal
(Parestesia)
Gangguan bahasa
Gangguan koordinasi (misal, jalan sempoyongan)
Gangguan penglihatan seperti diplopia (pandangan ganda) atau gangguan lapang pandang
(monopia)
Penatalaksanaan Tumor Otak
1. Pembedahan
Tumor jinak sering kali dapat ditangani dengan eksisi komplet dan pembedahan merupakan
tindakan yang berpotensi kuratif, untuk tumor primer maligna, atau sekunder biasanya sulit
disembuhkan
2. Terapi Medikamentosa
Antikonvulsan untuk epilepsi
Kortikosteroid (dekstrametason) untuk peningkatan tekanan intrakranial. Steroid juga
dapat memperbaiki defisit neurologis fokal sementara dengan mengobati edema otak
Kemoterapi diindikasikan pada beberapa kasus glioma, sebagai ajuvan pembedahan dan
radioterapi dengan pengawasan unit spesialistik neuro onkologi.
3. Terapi Radiasi
Radioterapi konvensional menghantarkan radiasi menggunakan akselerator linier. Dosis
standar untuk tumor otak primer kurang lebih 6.000 Gy yang diberikan lima kali seminggu
selama 6 minggu
Pemeriksaan penunjang
1. CT Scan dan MRI
Memperlihatkan semua tumor intrakranial dan menjadi prosedur investigasi awal ketika penderita
menunjukkan gejala yang progresif
2. Foto Polos Dada
Dilakukan untuk mengetahui apakah tumornya berasal dari suatu metastasis yang akan
memberikan gambaran nodul tunggal ataupun multiple pada otak
3. Pemeriksaan cairan serebrospinal
Dilakukan untuk melihat adanya sel-sel tumor dan juga marker tumor
4. Biopsi Stereostatik
Dapat digunakan untuk mendiagnosis kedudukan tumor yang dalam dan untuk memberikan dasar-
dasar pengobatan dan informasi prognosis.
5. Angiografi Serebral
Memberikan gambaran pembuluh darah serebral dan letak tumor serebral.
6. Elektroensefalogram (EEG)
Mendeteksi gelombang otak abnormal pada daerah yang ditempati tumor dan dapat
memungkinkan untuk mengevaluasi lobus temporal pada waktu kejang.
Komplikasi Tumor Otak
Kasus
Tn. A usia 25 tahun di diagnosa medis mengalami tumor otak. Pasien mengalami
nyeri kepala yang sangat berat hingga mual dan muntah, serta ada riwayat
kejang. Berdasarkan hasil pemeriksaan menunjukkan RR 30x/menit, TD 140/100
mmHg, Nadi 100x/menit, S 37,8˚C, CRT 4 detik. Terdengar suara ronchi.
Pernapasan klien tampak tersengal-sengal dan tidak nafsu makan akhir-akhir ini,
akral klien teraba hangat dan warnanya pucat. Berjalan tidak seimbang selama 1
bulan. Terdapat papiledema, penglihatan kabur. Pasien mengalami penurunan
kesadarn dengan GCS 4,4,5 dan terlihat lemah
Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama Pasien : Tn. A
Usia : 25 Tahun
Diagnosa medis : Tumor Otak
2. Anamnesa
Keluhan Utama
Sakit kepala yang sangat hebat
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluhkan sakit kepala sejak kurang lebih 5 bulan yang lalu, klien muntah-muntah ketika
mengalami sakit kepala, dan trauma. Pasien berjalan tidak seimbang sejak satu bulan terakhir,
napsu makan menurun, penurunan berat badan satu bulan terakhir, penglihatan pasien mulai kabur
sejak 1 bulan terakhir
Riwayat Penyakit Dahulu
Adanya riwayat kejang
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada
3. Pemeriksaan Psikososial
Terjadi perubahan mental keluarga pada saat awal klien didiagnosa menderita penyakit tumor pada
kepala dan berbagai pengobatan telah dilakukan sesuai dengan anjuran pada medis hingga akhirnya
keluarga pasrah melihat perkembangan, dimana keadaan klien semakin memburuk.
4. Pemeriksaan Fisik iv. B4 (Bladder)
i. B1 (Breathing) Warna urine kuning pekat, aroma amonia
RR 12x/menit v. B5 (Bowel)
Napas tersengal-sengal Bibir tampak kering
Suara napas ronchi Kulit abdomen pucat
ii. B2 (Blood) Mual dan muntah proyektil
N 100x/menit vi. B6 (Bone)
TD 140/100 mmHg Terdapat papiledema dan edema pada
leher bagian kanan
S 37,8˚C
Adanya kelemahan otot
CRT 4 detik
Conjungtiva anemis
Akral hangat dan pucat
iii. B3 (Brain)
Kesadaran menurun dengan GCS 445
Kejang
Gangguan koordinasi/keseimbangan
Penglihatan kabur
Analisa Data
Data Etiologi Problem
DS : - Pembesaran masa tumor Pola napas tidak efektif
DO : ↓
a. Klien tampak sesak Menekan pusat saraf napas
b. Hasil TTV ↓
N 100x/menit Pola napas tidak feketif
RR 30x/menit
S 37,8 dearajat
TD 140/100 mmHg
Pembesaran massa tumor Nyeri Kronis
↓
Ds : asien mengeluh sakit
Ukuran tengkorak tetap
kepala ↓
DO : PTIK
↓
Skala nyeri 8 Nyeri
NOC NIC
Domain IV Health and Knowledge Behavior Pain Management (4092)
Class Q Health Behavior 1. Melakukan pengkajian komprehensif mengenai
Pain Control 1605 nyeri klien (nyeri pasien tersebut terjadi pada
Kriteria Hasil : saat pasien menelan makanan)
Nyeri yang dirasakan klien berkurang dilihat dari 2. Meminimalkan faktor yang menimbulkan nyeri
indikator : pada klien
1. Penggunaan analgesik 3. Mengajarkan mengenai managemen nyeri (teknik
2. Melaporkan nyeri yang terkontrol distraksi misalnya, napas dalam)
3. Mengenali serangan nyeri 4. Mengajarkan klien untuk memonitor nyeri (respon
4. Melaporkan perubahan gejala nyeri pada pasien yang dialami oleh pasien sendiri dapat
diidentifikasi)
5. Anjurkan untuk istirahat agar meminimalkan nyeri
6. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan profesional
mengenai analgesik efektif untuk pereda nyeri
3. Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan efek kemoterapi dan
radioterapi.
Domain 2: Nutrition
Class 1. Ingestion
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam kebutuhan nutrisi klien
dapat terpenuhi dengan adekuat
NOC NIC
Domain 2 Physiologic Health Nutritional Monitoring (1160)
Class K Digestion and Nutrition 1. Monitor kalori dan intake diet klien
Nutritional Status (1004) 2. Monitor kelihangan berat badan
Kriteria Hasil : yang dialami klien
Nutrisi klien membaik dilihat dari indikator : 3. Tentukan rekomendasi energi yang
1. Intake Nutrisi meningkat dibutuhkan klien
2. Asupan makanan meningkat 4. Tentukan faktor yang mempengaruhi
3. Rasio berat badan dan tinggi badan intake nutrisi klien
normal 5. Tentukan pola makan klien
PENUTUP
Kesimpulan
Tumor Otak adalah tumbuhnya sel abnormal pada otak.Tumor otak adalah
suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak (benigna) ataupun ganas (maligna)
membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala (intra cranial) atau di sumsum
tulang belakang (medulla spinalis).
Tidak ada faktor etiologi jelas yang telah ditemukan untuk tumor otak
primer. Walaupun tipe sel yang berkembang menjadi tumor sering kali dapat
diidentifikasi, mekanisme yang menyebabkan sel bertindak abnormal tetap
belum diketahui.Penyebab tumor otak terjadi karena herediter, sisa sel
embrional, radiasi, virus, dan substansi karsinogen.Faktor –faktor prognostik
sebagai pertimbangan penatalaksanaan meliputi usia, general health, ukuran,
lokasi dan jenis tumor. Tumor otak dapat ditatalaksana dengan terapi konsevatif
dan terapi operatif. Langkah pertama pada pengobatan tumor otak ialah
pemberian kortikostreoid yang bertujuan untuk memberantas edema otak.Selain
itu terapi suportif yang dapat dilakukan yaitu IVFD RL XX tetes/menit (makro),
ceftriaxon vial 1 gram/12 jam, ranitidine ampul 1 gram/12 jam, dexamethason 1
ampul/6 jam.Untuk tumor otak metode utama yang digunakan dalam
penatalaksaannya, yaitu pembedahan dan terapi medikamentosa.Ada beberapa
pemeriksaan diagnostik yang digunakan dalam mengindikasi penyakit tumor otak,
diantaranya CT-Scan, MRI, foto polos dada, pemeriksaan cairan serebrospinal,
biopsy stereostatik, angiografi serebral dan EEG.
TERIMAKASIH