Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KASUS GERONTIK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN GLAUKOMA


DI BANGSAL GARDENIA RUMAH PELAYANAN SOSIAL
LANJUT USIA PUCANG GADING SEMARANG

Disusun Oleh :

Suwarni

G3A018094

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2018/2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN GLAUKOMA
DI BANGSAL GARDENIA RUMAH PELAYANAN SOSIAL
LANJUT USIA PUCANG GADING SEMARANG

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama Klien : Tn. S
Alamat : Sayung
Umur : 78 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Tanggal Pengkajian : 1 Oktober 2019
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
PM mengatakan 1 bulan terakhir ini sering pusing dan penglihatan semakin tidak
jelas.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
PM mengatakan memiliki riwayat darah tinggi sejak dulu dan kadang sering
pusing. PM juga mengatakan memiliki riwayat katarak dan sudah dioperasi pada
tahun 2016.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
PM mengatakan jika di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit menular, tetapi ada riwayat penyakit keturunan yakni Hipertensi dan
diabetes melitus.
d. Tanda – tanda vital
Suhu : 36,50C
TD : 150/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
BB : 48 kg
TB : 158 cm
RR : 21 x/menit
e. Diagnosa Medis : Glaukoma
f. Persepsi PM masuk panti : -
g. Penyakit yang pernah dialami : PM pernh menderita katarak
h. Pernah operasi : PM pernah operasi katarak pada tanggal 3 maret 2016 di Balai
Kesehatan Indra Masyarakat Semarang.
i. Alergi
PM mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat, makanan, ataupun udara
j. Macam obat yang diminum sekarang : -
k. Kebiasaan Merokok/minum alkohol : -
3. Kebutuhan Oksigen
Pernafasan : 20 x/menit
Irama : teratur
Kedalaman : normal
Sesak nafas : tidak ada Sianosis : -
Cuping Hidung : tidak ada Batuk : tidak ada
Auskultasi : vesikuler
Tidak ada edema, tidak ada nyeri dada
4. Kebutuhan Nutrisi
a. Makan : 3 x/hari (nasi, lauk, sayur), nafsu makan menurun, makan tidak habis,
hanya habis setengah porsi yang diberikan dari Rapelsos karena PM menginginkan
nasi lunak/bubur
b. Kodisi gigi : sudah tanggal, atas sisa : 6, bawah sisa : 4
c. BB : 48 kg
TB : 158 cm
Turgor kulit : baik, tidak ada lesi
5. Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Minum : ± 3 - 4 gelas air putih perhari dan 1 gelas teh pagi hari
Mukosa mulut : lembab
BAK : ± 4x/hari, warna kuning, bau khas
Inkontinensia : tidak ada
Retensi Urin : tidak ada
Hematuri : tidak ada
BAB : 1x/hari, lembek, warna kuning, bau khas
Konstipasi : tidak
6. Kebutuhan aktivitas dan istirahat
a. Aktifitas yang dinilai: Bathing, Dressing, Toiletting, Transfering, Continence,
Feeding
Macam ADL Mandiri Dibantu
Mandi (Bathing) - √
Berpakaian (Dressing) - √
Pergi ke toilet (Toileting) - √
Berpindah tempat (Transfering) √ -
Continent BAB/BAK (Continence) - √
Makan (Feeding) √ -

Hasil : E
Tn. S mampu melakukan 2 aktivitas diatas dengan mandiri dan 4 aktivitas yang
dibantu.
Kategori Penilaian
1) Indeks Katz A : Mandiri dalam Bathing, Dressing, Toileting, Transfering
Continence dan Feeding.
2) Indeks Katz B : Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi di atas.
3) Indeks Katz C : Mandiri kecuali Bathing dan salah satu fungsi lain.
4) Indeks Katz D : Mandiri, kecuali Bathing, Dressing dan satu fungsi lain.
5) Indeks Katz E : Mandiri kecuali Bathing, Dressing, Toileting dan satu fungsi
yang lain.
6) Indeks Katz F : Mandiri kecuali Bathing, Dressing, Toileting, Transfering dan
satu fungsi yang lain.
7) Indeks Katz G : Tergantung pada orang lain untuk 6 aktifitas diatas.

b. Pengkajian Keseimbangan Pada Lansia


NO TEST KOORDINASI KETERANGAN NILAI
1. Berdiri dengan postur normal 4
2. Berdiri dengan postur normal menutup mata 3
3. Berdiri dengan kaki rapat 4
4. Berdiri dengan satu kaki 3
5. Berdiri fleksi trunk dan berdiri keposisi netral 3
6. Berdiri lateral dan fleksi trunk 3
7. Berjalan, tempatkan tumit salah satu kaki 3
didepan jari kaki yang lain
8. Berjalan sepanjang garis lurus 3
9. Berjalan mengikuti tanda gambar pada lantai 2
10. Berjalan menyamping 3
11. Berjalan mundur 3
12. Berjalan mengikuti lingkaran 2
13. Berjalan pada tumit 3
14. Berjalan dengan ujung kaki 2
JUMLAH 41
Keterangan kategori penilaian:
Skor 1 – 4
4 : mampu melakukan aktivitas
3 : mampu melakukan aktivitas dengan bantuan
2 : mampu melakukan aktivitas dengan bantuan maksimal
1 : tidak mampu melakukan aktivitas
Nilai :
42 – 54 : mampu melakukan aktivitas (keseimbangan sangat baik)
28 – 41 : mampu melakukan sedikit bantuan (keseimbangan baik)
14 – 27 : mampu melakukan aktivitas bantuan maksimal (keseimbangan
menurun, resiko jatuh)
< 14 : tidak mampu melakukan aktivitas
HASIL : jumlah nilai klien adalah 41 (mampu melakukan sedikit bantuan
(keseimbangan baik)).
c. Kebiasaan olahraga : senam ringan setiap pagi
d. Mudah merasa lelah/lemas : ya, setelah beraktivitas
e. Pusing setelah beraktivitas
f. Kontraktur : tidak ada
g. Kebiasaan tidur malam : ± 8 jam dari jam 20.30 – 04.00 WIB, PM kadang tidur
siang selama 1 jam dari jam 14.30 – 15.30 WIB.

7. Kebutuhan Spiritual
Agama : Islam, PM mengikuti kegiatan beribadah setiap hari kamis
8. Komunikasi
PM lancar dalam berbicara
9. Pola persepsi sensori
Sensori Baik Tidak Keterangan
Penglihatan √ PM mengalami perubahan
Pendengaran √ penglihatan dan pendengaran,
Penciuman √
penglihatannya sudah tidak
Pengecapan √
jelas (hanya bayangan ketika
Perabaan √ terkena cahaya) serta
pendengaran sudah berkurang

PM mengatakan sering sakit kepala, tengkuk leher terasa kaku


P : bertambah setelah beraktivitas
Q : ditusuk - tusuk
R : kepala
S : skala 3
T : Hilang timbul
10. Koping dan toleransi stress
Bila merasa stress Tn.S selalu mengalihkan untuk mendengarkan radio
11. Mental
Keadaan emosi : baik
Memori : sering lupa
Skor minimental status :
NO Pertanyaan Benar Salah
1. Tanggal berapa hari ini ? √
2. Hari apa sekarang? √
3. Apa nama tempat ini? √
4. Dimana alamat anda? √
5. Berapa umur anda? √
6. Kapan anda lahir? √
7. Siapa presiden indonesia sekarang? √
8. Siapa presiden sebelumnya? √
9. Siapa nama ibu anda? √
Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap
10. √
angka baru, semua secara menurun
JUMLAH 4
HASIL : salah 4, Gangguan intelektual ringan
Interpretasi Hasil :
Salah 0 – 3 : Baik
Salah 4 – 5 : Gangguan intelektual ringan
Salah 6 – 8 : Gangguan intelektual sedang
Salah 9 – 10 : Gangguan intelektual berat
12. Sosial Ekonomi
PM tinggal di Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia sehingga untuk kebutuhan hidup
sehari – hari sudah terpenuhi
13. Kebiasaan Kegiatan
PM selalu mengikuti kegiatan senam pagi, berjemur dan ngaji diruangan serta
kegiatan yang diadakan oleh Mahasiswa seperti penyuluhan
14. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : baik
a. Vital Sign :
- Suhu = 36,50 C
- Nadi = 80 x/menit
- RR = 21 x/menit
- TD = 150/80 mmHg
b. Antopomentri
TB : 158 cm
BB : 48 kg
c. Kepala
1) Kulit kepala : tampak ada ketombe dan lesi, tidak ada lesi dan tidak ada
benjolan.
2) Rambut : beruban
3) Wajah : berbentuk oval dan tampak keriput.
4) Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak tampak, Pupil tidak
tampak, tidak ada pembengkakan dan lensa tampak keruh berkabut.
5) Hidung : tampak bersih, tak ada lesi, tidak ada pernafasan cupping
hidung.
6) Mulut : bersih, tidak ada stomatitis, gigi tanggal, tidak menggunakan
gigi palsu.
7) Telinga : simetris, tidak ada lesi dan ada gangguan pendengaran.
d. Leher
tidak ada gangguan pembesaran tonsil dan kelenjar tiroid
e. Dada
- Paru-Paru:
I : bentuk simetris, pengembangan paru simetris, tidak ada jejas/lesi
P : vocal fremitus kiri dan kanan sama.
P : Sonor
A : Vesikuler
- Jantung:
I : Ictus Cordis tidak tampak
P : Ictus Cordis teraba pada mid clavicula ICS 5
P : pekak
A : tidak ada bunyi tambahan.
f. Abdomen
I : tidak ada lesi, tidak ada asites, umbilicus sedikit kotor.
A : peristaltik 18 x/menit
P : tidak ada pembesaran, tidak ada nyeri tekan pada keempat kuadran
P : timpani
g. Genetalia
Tidak Terkaji
h. Ekstremitas
1) Atas :
a) kekuatan otot ka/ki : 5/5
b) ROM ka/ki : Aktif
c) Capilary Refile : 2 detik
d) Akral : Hangat

2) Bawah :
a) kekuatan otot ka/ki : 4/4
b) ROM ka/ki : Aktif
c) Capilary Refile : 2 detik
d) Akral : Dingin.

B. Data Fokus
No. Data Fokus Problem Etiologi TTD

1 DS : PM mengatakan pandangan / Penurunan Serabut syaraf


oleh karena
penglihatannya semakin memburuk persepsi sensori
peningkatan
DO : visual / tekanan intra
okuler.
 PM tampak menggunakan alat penglihatan
bantu tongkat untuk melakukan
aktivitasnya. Arni
 Kedua mata PM tampak
konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak tampak (keruh dan berkabut)
Pupil tidak tampak (keruh dan
berkabut), tidak ada pembengkakan
dan lensa tampak keruh berkabut.
2 DS : PM mengatakan berjalan Resiko cidera Arni
Disfungsi
menggunakan alat bantu tongkat sensorik
DO :
 indeks kats PM nilai E
 PM tampak berjalan menggunakan
alat bantu tongkat
 Kedua lensa mata PM tampak
keruh dan berkabut
 Penurunan kekuatan ekstremitas
bawah (kekuatan otot ekstremitas
bawah ka/ki 3/3).
3 DS : PM mengatakan kepalanya sering Nyeri akut Arni
Peningkatan
terasa pusing tekanan
P : meningkat setelah beraktivitas vasekuler
Q : ditusuk - tusuk serebral
R : Kepala
S : skala 3
T : Hilang timbul
DO :
 PM terlihat menahan nyeri
 PM tampak sesekali memegangi
kepala
 TD : 150/80 mmHg,
 N : 80 x/menit ,
RR : 21 x/menit

C. Pathways
Usia > 40 th
DM
Miopia
Trauma mata

Obstruksi jaringan
Peningkatan tekanan
trabekuler
vitreus

Hambatan
pengaliran cairan Pergerakan iris
humor aqueous kedepan

TIO meningkat
TIO meningkat Glaukoma
Gangguan syaraf Tindakan operasi
optik

Perubahan
penglihatan perifer Kebutaan Resiko cidera

Gangguan persepsi
sensori penglihatan

Nyeri

D. Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan persepsi sensori visual / penglihatan b.d Serabut syaraf oleh karena
peningkatan tekanan intra okuler.
2. Nyeri akut b.d peningkatan tekanan vasekuler serebral
3. Resiko cidera b.d disfungsi sensorik

E. Intervensi Keperawatan
Rencana Perawatan
Diagnosa
No Nursing Intervention Clasification
Keperawatan Nursing Out Come (NOC)
(NIC)
1. Penurunan Setelah dilakukan tindakan  Kaji dan catat ketajaman
persepsi sensori keperawatan selama 3 x 24 jam penglihatan
visual / PM dapat meningkatkan sensori  Kaji tingkat deskripsi fugnsional
penglihatan persepsi dengan kriteria hasil: terhadap penglihatan dan
berhubungan  PM dapat meneteskan obat perawatan
dengan serabut mata dengan benar  Sesuaikan lingkungan dengan
saraf oleh karena  PM kooperatif dalam tindakan kemampuan penglihatan.
peningkatan  PM menyadari hilangnya  Membantu ADL PM
tekanan intra pengelihatan secara permanen  Kaji jumlah dan tipe rangsangan
okuler.  Tidak terjadi penurunan visus yang dapat diterima PM
lebih lanjut  Kolaborasi pemberian analgetik
 Observasi TTV
2. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan tindakan  Lakukan pengkajian nyeri
peningkatan keperawatan selama 3 x 24 jam secara komprehensif termasuk
tekanan vasekuler nyeri berkurang dengan kriteria lokasi, karakteristik, durasi,
serebral hasil: frekuensi, kualitas dan faktor
 Mampu mengontrol nyeri (tahu presipitasi
penyebab nyeri, mampu  Observasi reaksi nonverbal dari
menggunakan tehnik ketidaknyamanan
nonfarmakologi untuk  Ajarkan tentang teknik non
mengurangi nyeri, mencari farmakologi : relaksasi nafas
bantuan) dalam
 Melaporkan bahwa nyeri  Jelaskan penyebab, periode, dan
berkurang dengan pemicu nyeri
menggunakan manajemen  Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri nyeri
 Menyatakan rasa nyaman  Tingkatkan istirahat
setelah nyeri berkurang
Tanda vital dalam rentang
normal
3. Resiko cidera b.d Setelah dilakukan tindakan  Sediakan lingkungan yang aman
disfungsi sensorik keperawatan selama 3 x 24 jam untuk PM
PM dapat memahami terhadap  Identifikasi kebutuhan
faktor yang menyebabkan cidera keamanan PM, sesuai dengan
dengan kriteria hasil: kondisi fisik
 PM menunjukkan perubahan  Menghindarkan lingkungan
perilaku dan pola hidup untuk yang berbahaya
menurunkan faktor resiko  Menyediakan tempat tidur yang
cidera nyaman dan bersih
 PM terbebas dari cidera
 PM mampu menggunakan
fasilitas kesehatan yang ada
 PM menyadari hilangnya
pengelihatan secara permanen

F. Implementasi Keperawatan
Hari/ Tgl/ No. Implementasi Respon TTD
Jam Dx
Selasa, 1,3 Membantu ADL PM DS : PM mengatakan berkenan untuk
31 – 09 – 2019 dibantu aktivitasnya
08.00 WIB DO :
 PM tampak lebih nyaman setelah Arni

dibantu untuk mandi, toileting

9.10 WIB 1 Mengkaji ketajaman DS :


penglihatan PM  PM mengatakan berkenan untuk
diperiksa matanya
 PM mengatakan penglihatannya
semakin memburuk setahun setelah
operasi katarak.
DO :
 PM tampak kooperatif
 Kedua mata PM tampak berkabut
dan keruh

2 Mengajarkan teknik DS : PM mengatakan mau mengikuti


09.30 WIB
relaksasi nafas arahan cara melakukan nafas dalam
dalam DO :
 PM tampak antusias Arni

 PM mampu melakukannya secara


mandiri
3 Menyediakan DS : PM mengatakan barang – barang
10.30 WIB
lingkunyan yang miliknya untuk ditaruh dibelakang
aman untuk PM tempat tidur
DO :
Arni
 PM tampak lebih nyaman

1,2 Mengobservasi TTV DS : PM mengatakan bersedia untuk


10.45 WIB
&3 dilakukan tensi
DO :
Arni
 PM tampak koperatif
 TD: 120/80 mmHg
 S : 360C

Rabu, 1,3 Membantu ADL PM DS : PM mengatakan ingin berjemur


02 – 10 – 2019 DO :
07.30 WIB  PM tampak berjalan menggunakan
alat bantu tongkat
Arni
 PM tampak berjemur dan melakukan
Mengkaji tingkat
fungsional terhadap pergerakan sederhana
penglihata dan
perawatan
09.00 WIB 1 DS : PM mengatakan kedua matanya
sama sekali sudah tidak bisa melihat,
kecuali ada cahaya yang terang baru Arni

bisa melihat itupun hanya sekedar


bayangan
DO :
 PM tampak terbiasa dengan
kondisinya saat ini
 PM tidak minum obat ataupun
memberikan tetes mata
09.35 WIB 2 Mengkaji nyeri DS : PM mengatakan pusing
Arni
secara komprehensif P : meningkat setelah beraktivitas
Q : ditusuk - tusuk
R : Kepala
S : skala 2
T : Hilang timbul
DO :
 PM tampak sesekali memegangi
kepala
3 Menyediakan tempat DS : PM mengatakan membersihkan
tidur yang nyaman tempat tidur dan gant sprei 2 hari sekali Arni
10.05 WIB dan bersih DO :
 Tempat tidur PM tampak bersih

1,2 Mengobservasi TTV DS : PM mengatakan bersedia


10.40 WIB &3 DO : Arni

 TD : 110/80 mmHg
 S : 36,40C

Kamis, 2 Melakukan DS : PM mengatakan nyeri nya


03 – 10 – 2019 pengkajian nyeri berkurang
08.30 WIB secara komprehensif P : meningkat setelah beraktivitas
termasuk lokasi, Q : ditusuk - tusuk
karakteristik, durasi, R : Kepala
Arni
frekuensi, kualitas S : skala 2
dan faktor presipitasi T : Hilang timbul
DO :
 PM kooperatif
 PM tampak rileks
 TD : 130/70 mmHg,
09.00 WIB 3 Menghindarkan DO : PM mengatakan lebih banyak
lingkungan yang menghabiskan waktu diatas tempat tidur
Arni
berbahaya DS :
 PM tampak lebih nyaman
 PM dapat meningkatkan kualitas
istirahat
2 Mengajarkan teknik DS : PM merasa senang telah dilatih
09.30 WIB relaksasi nafas relaksasi nafas dalam
Arni
dalam DO : PM tampak semangat melakukan
terapi yang telah diajarkan
1,2 Mengobservasi TTV DS : PM mengatakan merasa senang
11.45 WIB
karena masih bisa melakukan
&3
aktivitasnya walaupun kadang dibantu Arni
DO:
 PM tampak lebih semangat
 TTV : 110/90 mmHg
 S : 36,50C
1,2,3 Meningkatkan DS : PM bersedia meningkatkan
istirahat istirahatnya
DO : PM tampak tirah baring dan Arni
13.30 WIB istirahat terutama setelah beraktivitas

G. Evaluasi Keperawatan
Waktu Respon
No TTD
(Tgl/Jam) Perkembangan
S:
 PM mengatakan penglihatan masih belum jelas hanya
bayangan saja
 PM mengatakan matanya berair
 PM mengatakan tidak nyaman
Kamis, O:
1 03 – 10 – 2019  PM tampak tidak nyaman Arni
13. 50 WIB  Kedua mata PM masih tampak keruh dan berkabut
A : masalah belum teratasi
P:
 kolaborasi pemberian analgetik
 konsultasi ke dokter spesialis mata
 observasi KU dan TTV
2 Kamis, S : PM mengatakan nyeri berkurang Arni
03 – 10 – 2019 P : meningkat setelah beraktivitas
13.45 WIB Q : ditusuk - tusuk
R : Kepala
S : skala 2
T : Hilang timbul
O:
 PM kooperatif
 PM tampak rileks
 TD : 140/70 mmHg,
A : Masalah teratasi
S:
 PM mengatakan mampu untuk berhati – hati dalam
melakukan aktivitasnya walaupun terkadang masih menabrak
benda-benda disekitar
 PM mengatakan mampu menggunakan fasilitas kesehatan
yang ada
O:
Kamis,
 PM tampak berhati-hati dalam melakukan segala aktivitasnya
3 03 – 10 – 2019 Arni
 PM mampu menggunakan tongkat untuk membantu dalam
13.45 WIB
aktivitasnya
 PM tampak masih menabrak benda disekitar ruangan ketika
melakukan aktivitas
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan Intervensi
 Sediakan lingkungan yang nyaman
 Menghindarkan lingkungan yang berbahaya

Anda mungkin juga menyukai