Anda di halaman 1dari 16

INSTRUMENT

PENELITIAN
KELOMPOK 3 METODOLOGI
PENELITIAN

ALPPNSUS RAHNU
THOSIMAH
INDRA REZKI AL-
LUTHFI
 Pengertian Intrument
 Jenis-jenis Instrumen
 Mengembangkan instrumen penelitian
 Langkah-langkah dalam mengembangkan
instrument
KERANGKA PEMBAHASAN  Cara Memvaliditas Instrument
 Uji Reabilitas (Keandalan)
 Uji Validitas (Kesahihan/Ketepatan)
 Instrumen Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
 Kelebihan Instrumen Penelitian
 Kelemahan instrumen penelitian
Apakah Instrumen
penelitian itu?

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang


digunakan oleh peneliti untuk
mengobservasi, mengukur atau menilai
Pengertian suatu fenomena. Data yang diperoleh dari
suatu pengukuran kemudian di analisis dan
dijadikan sebagai bukti (evidence) dari suatu
penelitian. Sehingga instrumen atau alat
ukur merupakan bagian yang penring dalam
suatu penelitian.
Jenis-jenis
Instrumen  Instrumen Fisiologis

 Instrumen Observasi

 Pedoman Wawancara

 Kuisioner

 Instrumen Pengumpulan

Data

 Check List
Instrumen pengumpulan
data

Tes Tes Tes


hasil Intelegensi Kepribadia Tes Tes Sikap
belajar (Tes IQ) n Bakat
Mengembangkan instrumen
penelitian Terdapat beberapa tahapan untuk mengembangkan
instrumen sebagai alat pengumpul data dalam
penelitian. Tahapan dimulai dengan menentukan
instrument yang akan digunakan, kemudian
memastikan apakah instrument untuk mengukur
variabel penelitian telah tersedia dan pernah
digunakan oleh peneliti terdahulu, jika sudah maka
peneliti dapat menggunakan instrument ini dengan
terlebih dahulu menguji validitas dan reabilitasnya.
Jika belum terdapat instrument yang baku, maka
peneliti harus membuat dan mengembangkan suatu
instrument dengan mengacu pada variabel, dimensi
dan indikator-indikator dari variabel tersebut.
Sebelum digunakan untuk pengukuran, maka selalu
pastikan bahwa instrument yang di gunakan telah
teruji validitas dan reabilitasnya (Dharma, 2011).
Langkah-langkah dalam mengembangkan instrument

1. Menyusun spesifikasi alat ukur termasuk

kisi-kisi dan indikator

2. Menulis pertanyaan
Ada enam langkah
untuk mengembangkan
instrumen alat ukur
3. Menelaah pertanyaan

4. Melakukan ujicoba

5. Menganalisis butir instrumen

6. Merakit instrument dan memberi label


Cara Memvaliditas Instrument
Secara ringkas cara memvalidasi dan mengestimasi reliabilitas instrumen
dapat dilihat pada instrumen berikut :
Jenis Cara Keterangan Jenis Prosedur Tekhnik yang
validitas memvalidasi reliabilitas di pakai
Validitas - Menggunakan kisi- Tanpa
isi: validitas kisi menggunakan Internal 1 dan 2, tes Koef alfa, KR20
kurikulum - Konsultasi tekhnik statistic consistency: satu kali, dan 21,
dan keahliannya 1. Data ordinal kemudian di Spearman
tampang 2. Data nominal analisis atau Brown
diestimasi
realibitasnya, 3
Validitas Mengkorelasikan Korelasi product tes sekali,
kriteria dengan data moment kemudian skor
terkait atau dimasa datang dibelah 2 dan
validitas diestimasi
empiric:
validitas Stabilitas Tes dua kali Product moment
prediktif dengan soal dan korelaasi
dan sama, kemudian intra kelas
konkuren hasilnya
dikorelasikan

Validitas Mengkorelasikan Analisa faktor, Ekivalen Beri tes dua kali Product moment
konstruk: skor butir dengan product dengan soal dan korelasi
validitas total moment dan yang berbeda intra kelas
faktor analisa butir kemudian di
korelasikan
Cara Memvaliditas Instrument

1. Butir instrumen harus sesuai


indicator

2. Butir ditulis secara singkat dan


jelas

3. Pilihan jawaban yang berbentuk


Hal-hal yang harus diperhatikan
adalah dalam Memvaliditas angka atau waktu, sebaiknya
Instrument diurutkan

4. Dalam satu komponen, setiap


butir diberi skor sama (skor sama
tidak berarti pilihan jawabannya
sama)

5. Butir ditulis dengan menggunakan


Uji Reabilitas (Keandalan)

 Uji Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta
atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang
19 berlainan. Alat dan cara mengukur atau mengamati sama-sama memegang
peranan yang penting dalam waktu yang bersamaan. Perlu diperhatikan bahwa
reliabel belum tentu akurat. Dalam suatu penelitian nonsosial, reliabilitas
suatu pengukuran ataupun pengamatan lebih mudah dikendalikan daripada
penelitian keperawatan, terutama dalam aspek psikososial. Biasanya, dalam
penelitian nonsosial sudah ada standar internasional untuk pengukuran atau
pengamatan. Misalnya perlu alat yang andal untuk mengukur temperatur,
tekanan darah, dan lain-lain. Sedangkan dalam penelitian keperawatan
(psikosial), walaupun sudah ada beberapa pertanyaan (kuesioner) yang sudah
distandardisasi secara nasional maupun internasional peneliti perlu menyeleksi
instrumen yang dipilih dengan mempertimbangkan keadaan sosial budaya dari
Uji Validitas (Kesahihan/Ketepatan)

relevan isi

Uji validitas adalah pengukuran Ada dua hal penting yang


dan pengamatan yang berarti
harus dipenuhi dalam
prinsip keandalan instrumen
dalam mengumpulkan data. menentukan validitas
Instrumen harus dapat mengukur pengukuran, yaitu instrumen
apa yang seharusnya diukur harus

relevan cara
dan sasaran
Instrumen Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

kuantitatif kualitatif
Angket Satu-satunya instrumen terpenting
Digunakan bila responden jumlahnya dalam penelitian kualitatif adalah
besar dapat membaca dengan baik, dan peneliti itu sendiri. Peneliti mungkin
dapat mengungkapkan hal-hal yang menggunakan alat-alat bantu untuk
sifatnya rahasia. mengumpulkan data seperti tape
Observasi recorder, video kaset, atau kamera.
Digunakan bila proyek penelitian Tetapi kegunaan atau pemanfaatan
bersifat perilaku manusia, proses kerja, alat-alat ini sangat tergantung pada
gejala alam, dan responden kecil peneliti itu sendiri. Oleh karena dalam
penelitian kualitatif yang menjadi
Wawancara instrumen atau alat penelitian adalah
Digunakan bila ingin mengetahui halhal peneliti itu sendiri, maka peneliti harus
dari responden secara lebih mendalam “divalidasi”. Validasi terhadap peneliti,
serta jumlah responden sedikit meliputi; pemahaman metode
Gabungan ketiganya Digunakan bila penelitian kualitatif, penguasaan
ingin mendapatkan data yang lengkap, wawasan terhadap bidang yang diteliti,
akurat dan konsisten (Sugiyono, 2009) kesiapan peneliti untuk memasuki objek
penelitian -baik secara akademik
maupun logiknya (Sugiono,2009).
Kelebihan Instrumen Penelitian
kuantitatif kualitatif
Angket: 1) Tidak memerlukan hadirnya peneliti. 2) 1) Peneliti dapat langsung melihat, merasakan, dan
Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak mengalami apa yang terjadi pada subjek yang
responden. 3) Dapat dijawab oleh responden menurut ditelitinya. Dengan demikian, peneliti akan lambat laut
kecepatannya masingmasing, dan menurut waktu "memahami" maknamakna apa saja yang tersembunyi
senggang responden. 4) Dapat dibuat anonim di balik realita yang kasat mata (verstehen). Ini adalah
sehingga responden bebas jujur dan tidk malu-malu salah satu tujuan yang hendak dicapai melalui
menjawab. 5) Dapat dibuat terstandar sehingga bagi penelitian kualitatif. 2) Peneliti akan mampu
semua responden dapat diberi pertanyaan yang menentukan kapan penyimpulan data telah
benarbenar sama. mencukupi, data telah jenuh, dan penelitian
Observasi: 1) Merupakan alat yang langsung untuk dihentikan. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan
menyelidiki bermacammacam gejala. 2) data tidak dibatasi oleh instrumen (misalnya
Kemungkinkan pencatatan yang serempak dengan kuesioner) yang sengaja membatasi penelitian pada
terjadinya suatu gejala. 3) Tidak tergantung pad variabelvariabel tertentu saja. 3) Peneliti dapat
aselfreport. langsung melakukan pengumpulan data,
menganalisanya, melakukan refleksi secara terus
Wawancara : 1) Merupakan salah satu metode yang menerus, dan secara gradual "membangun"
terbaik untuk menilai keadaan pribadi. 2) Tidak pemahaman yang tuntas tentang sesuatu hal. Ingat,
dibatasi oleh tingkatan umur dan tingkatan pendidikan dalam penelitian kualitatif, peneliti memang
subyek yang diteliti. 3) Dalam research-research sosial "mengkonstruksi" realitas yang tersembunyi (tacit) di
ia hampir tidak pernah dapat ditinggalkan sebagai dalam masyarakat
metode pelengkap. 4) Cocok sekali digunakan sebagai
kriterium terhadap data yang diperolah dengan jalan
observasi, kuesioner, dll. 5) Dapat diselenggarakan
sambil mengadakan observasi.
Kelemahan instrumen penelitian
kuantitatif kualitatif
Angket : 1) Responden sering tidak teliti dalam menjawab 1. Tidak mudah menjaga obyektivitas dan netralitas
sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, peneliti sebagai peneliti. Keterlibatan subjek
padahal sukar diulangi diberikan kepadanya. 2) Sering kali memang bagus dalam penelitian kualitatif, tetapi
sukar dicari validitasnya. 3) Walaupun dibuat anonim, kadang- jika tidak hati-hati, peneliti akan secara tidak sadar
kadang responden dengan sengaja memberi jawaban yang mencampuradukkan antara data lapangan hasil
tidak betul atau tidak jujur 4) Seringkali tidak kembali, observasi dengan pikiran-pikirannya sendiri 2.
terutama jika dikirim lewat pos. 5) Waktu pengembaliannya Pengumpulan data dengan cara menggunakan
tidak sama-sama. peneliti sebagai instrumen utama ini sangat
Observasi : 1) Banyak kejadian yang tidak dapa dicapai dipengaruhi oleh kemampuan peneliti dalam
dengan observasi langsung seperti kehidupan pribadi menulis, menganalisis, dan melaporkan hasil
seseorang yang sangat rahasia 2) Mengetahui jika di selidiki. penelitian. Peneliti juga harus memiliki
3) Timbulnya suatu kejadian tidak selalu dapat diramalkan sensitifitas/kepekaan dan "insight" (wawasan) untuk
sehingga observer harus hadir untuk mengobservasi kejadian. menangkap simbolsimbol dan makna-makna yang
4) Tugas observasi bisa terganggu pada waktu-waktu ada tersembunyi 3. Peneliti harus memiliki cukup
peristiwa yang tidak terduga. 5) Terbatasi oleh lamanya kesabaran untuk mengikuti dan mencatat
kelangsungan kejadian yang bersangkutan. perubahan-perubahan yang terjadi pada subjek yang
ditelitinya. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian
Wawancara : dianggap selesai jika kesimpulan telah diambil dan
1) Tidak cukup efisien. Boros waktu, tenaga dan biaya. 2) hipotesis telah diketahui statusnya, diterima atau
Tergantung pada kesediaan, kemampuan, dan keadaan yang ditolak. Tetapi peneliti kualitatif harus siap dengan
momental dari terwawancara, sehingga informasi tidak bisa hasil penelitian yang bersifat plural (beragam),
diperoleh seteliti-telitinya. 3) Jalan dan isi interview sangat sering tidak terduga sebelumnya, dan sulit
mudah dipengaruhi oleh keadaan sekitar yang memberikan ditentukan kapan selesainya. Ancar-ancar waktu
tekanan-tekanan yang mengganggu. 4) Bagi orang yang tentu bisa dibuat, tetapi ketepatan jadwal (waktu)

Anda mungkin juga menyukai