OLEH
NPM : 1614201017
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
laporan pendahuluan ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan saya semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
saya. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam laporan ini, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………….………..…… i
DAFTAR ISI……………….………………………….…………… ii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………….1
BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………............3
2.1 Pengertian…………………………………………………4
2.4 Patofisiologi………………………………………….…….7
2.5 Pathway……………………………………………............8
2.6 Penatalaksanaan…………………………….…………….9
BAB 3 PENUTUP…………………………..………….....................14
3.1 Kesimpulan………………………………………………..14
3.2 Saran………………………………………………………14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….15
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Punggung merupakan bagian belakang tubuh yang terletak diantara pinggang
dan kepala. Punggung digunakan sebagai tempat tumpuan ketika duduk atau
bersandar, seperti perisai pelindung tubuh dan tidak serapuh seperti tubuh bagian
depan. Punggung juga merupakan bagian yang paling mudah mengalami nyeri,
kebanyakan nyeri punggung bawah sembuh dengan sendirinya, tapi kadang kala ada
penyebab khusus yang memerlukan penanganan medis.
Nyeri punggung bawah atau low back pain merupakan keluhan yang umum
dijumpai di masyarakat yang diperkirakan mengenai 85% dari seluruh populasi. Nyeri
punggung bawah merupakan syndrome klinik yang ditandai dengan gejala umum
nyeri di daerah tulang punggung bagian bawah. Nyeri punggung pada bagian bawah
yang umum terjadi yaitu Hernia Nucleus Pulposus (HNP). Pada khasus spesifik aka
nada pemeriksaan tambahan karena adanya kelainan neurologi, yang kebanyakan
disebabkan karena HNP, spondilosis, dan trauma. HNP terjadi karena pergeseran
nucleus purposes sehingga menekan akar saraf pada spinal cord (Eyles, 2013).
Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah keadaan ketika nucleus pulposus keluar
menonjol kemudian menekan kea rah kanalis spinalis melalui analus fibrosis yang
robek. HNP sering terjadi pada daerah lumbal 4 dan lumbal 5 dan lumbal 5-secrum 1
dimana kelainan ini lebih banyak terjadi pada individu dengan pekerjaan yang banyak
membungkuk dan mengangkat beban. Rasa nyeri pada HNP disebabkan oleh proses
patologik di kolumna vertebralis pada diskus intervertebralis.
Penderita kondisi HNP perlu mendapatkan pelayanan medis yang tepat dan
benar salah satunya pelayanan fisioterapi. Fisioterapi menggunakan cara-cara fisik
(seperti pijatan, latihan dll) untuk mempertahankan dan mengembalikan kesehatan
fisik dan mental. Fisioterapi juga merupakan pengobatan aktif dan bukan pasif, dan
biasanya memfokuskan untuk menjaga sendi dan otot agar tetap bergerak. Seperti
untuk meredakan nyeri punggung, fisioterapi juga dapat di gunakan untuk menjumlah
besar gangguan umum lainnya.
Fisioterapi pada kondisi HNP berperan dalam mengurangi nyeri serta
meningkatkan kekuatan otot dan lingkup gerak sendinya. Untuk menangani pasien
dengan kondisi tersebut modalitas fisioterapi yang di gunakan yaitu :
1. trancutaneus Electrical Nerve Stimulation adalah suatu metode untuk
mengurangi nyeri menggunakan arus listrik yang kecil kedalam medulla
spinalis atau serabut saraf sensorik melalui elektroda yang dipasang pada
kulit.
2. Core stability exercise adalah latian yang bertujuan untuk menguatkan core,
mengurangi nyeri punggung bawah, meningkatkan fleksibilitas dan koreksi
postur serta keseimbangan.
B. Tujuan
1. untuk mengetahui manfaat Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation dan
core stability
Exercise dalam mengurangi nyeri pada kasus HNP.
2. untuk mengetahui manfaat core stability exercise dalam meningkatkan lingkup
gerk sendi
Trunk dan kemampuan aktifitas fungsional pada kasus HNP.
BAB 11
TINJAUAN TEORI
1. Defenisi
Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah turunnya kandungan annulus fibrosus
intervertebralis lumbal pada spinal canal atau repture annulus fibrosus dengan tekanan
dari nucleus pulposus yang menyebabkan kompresi pada elemen saraf. Pada
umumnya HNP pada lumbal sering terjadi pada L 4-L 5 dan L5-S1.Kompresi saraf
pada level ini melibatkan roos nerve L4, L5, dan S1. Hal ini akan menyebabkan nyeri
dari pantat dan menjalar ketungkai. Kebas dan nyeri menjalar yang tajam merupakan
hal yang sering dirasakan penderita HNP. Weakness pada grup otot tertentu namun
jarang terjadi pada banyak grup otot.
Hernia Nukleus Pulposus (HNP) adalah keadaan dimana terjadi penonjolan
atau perubahan tempat/bentuk pada nucleus pulposus dalam disku intervertebralis.
Hernia nucleus pulposus adalah keadaan ketika nucleus pulposus keluar menonjol
untuk kemudian menekan kearah kanalis spinalis melalui annulus fibrosis yang robek.
Proses degeneratif
Nyeri
Perubahan sensasi penurunan reflek kerja otot
8. Pengkajian Fokus
Pengkajian adalah langkah awal dari proses keperawatan meliputi aspek Bio,
psiko, sosial dan dari pasien , keluarga dari pasien, dan dari catatan yang ada.
Pengumpulan melalui wawancara, observasi lansung dan melihat spiritual secara
komprehensif. Maksud dari pengkajian adalah untuk mendapatkan informasi atau data
tentang pasien. Data tersebut berasal secara medis. Data yang di perlukan mungkin
dari klien HNP adalah sebagai berikut :
Identitas klien yang meliputi : nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, agama,
alamat, pekerjaan, suku bangsa, tanggal dan jam MRS, no register, diagnose medis,
keluhan utama, r iwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat
penyakit keluarga. HNP terjadi pada usia pertengahan, kebanyakan pada jenis
kelamin pria dan pekerjaan atau aktivitas berat (mengangkat barang berat atau
mendorong benda berat)
Sitem motorik: kaji kekuatan fleksi dan ekstensi tungkai atas, tungkai bawah, kaki,
ibu jari, dan jari lainya dengan meminta klien melakukan gerak fleksi dan ekstensi
lalu menahan gerakan tersebut. Ditemukan atropi otot pada maleolus atau kaput
fibula dengan membandingkan kanan dan kiri. Fakulasi (kontraksi infolunter yang
bersifat halaus) pada otot-otot tertentu.
Sistem sensorik: lakuakan pemeriksaan rasa raba, rasa sakit, rasa suhu, rasa dalam,
dan rasa getar untu menetukan dermatom yang tergantung sehingga dapat
ditentukan pula radiksi yang terganggu. Palpasi dan perkusi harus dikerjakan
dengan hati-hati atau halus sehingga tidak membingungkan klien. Palpasi
dilakukan pada daerah yang ringan rasa nyerinya kearah yang paling terasa berat.
9. Diagnosa Keperawatan
Berikan kesempatan waktu istirahat bila terasa Istirahat akan merelaksasi semua
nyeri dan berikan posisi yang aman misalnya jaringan sehingga akan
waktu tudur, belakangnya di pasang bantal kecil. meningkatkan kenyamanan
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hernia Nukleus Pulposus (HNP) adalah suatu penyakit, dimana bantalan
lunak diantara ruas-ruas tulang belakang mengalami tekanan dan pecah sehingga
terjadi penyempitan dan terjepitnya urat-urat saraf yang melalui tulang belakang
kita. Saraf terjepit lainnya disebabkan oleh keluarnya nucleus pulposus dari diskus
melalui robekan annulus fibrosus keluar menekan medulla pinalis atau mengarah ke
dorsolateral menekan saraf spinalis sehingga menimbulkan rasa nyeri yang hebat.