Anda di halaman 1dari 3

Defenisi mengalami apendisitis

Apendisitis, inflamasi apendiks vermiformis, merupakan penyebab umum nyeri abdomen


akut. Apendisitis meruoakan alasan tersering untuk pembedahan abdomen darurat, dialami
oleh 10% dari seluruh populasi. Apendisitis dapat terjadi pada semua usia, terapi lebih sering
dialami oleh remaja dan dewasa muda dan sedikit lebih sering terjadi pada pria dibanding
wanita.

Apendisitis adalah peradangan apendiks vermiform yang terjadi sebagian besar pada remaja
dan dewasa muda. Dapat terjadi pada semua usia tetapi jarang terjadi pada klien yang kurang
dari dua tahun dan mencapai insiden tertinggi pada usia 20-30 tahun. Tidak umum terjadi
pada lansia, namun, rupturnya apendiks lebih sering terjadi pada klien lansia. Apendisitis
pada 7-12% populasi.

Apendisitis

Apendiks adalah ujung seperti jari yang kecil panjangnya kira-kira 10 cm (4 inci), melekat
pada sekum tepat di bawah katup ileosekal. Apendiks berisi makanan dan mengosongnya
tidak efektif, dan lumennya kecil, apendiks cendrung menjadi tersumbat dan terutama rentan
terhadap infeksi (apendisitis).

Apendisitis, penyebab paling umum inflamasi akut pada kuadran bawah kanan dari rongga
abdomen, adalah penyebab paling umum untuk bedah abdomen darurat. Kira-kira 7% dari
populasi akan mengalami apendisitis pada waktu yang bersamaan dalam hidup mereka; pria
lebih sering dipengaruhi daripada wanita, dan remaja lebih sering pada orang dewasa.
Meskipun ini dapat terjadi pada usia berapa pun, apendisitis palin sering terjadi antara usia 10
dan 30 tahun.

Etiologi dan Faktor Risiko

Apendisitis akut dapat disebabkan oleh beberapa sebab terjadinya proses radang bakteria
yang dicetuskan oleh beberapa faktor pencetus diantaranya Hiperplasia jaringan limfe,
fekalith, tumor apendiks, dan cacing askaris yang menyumbat. Ulserasi mukosa merupakan
tahap awal dari kebanyakan penyakit ini. namun ada beberapa faktor yang mempermudah
terjadinya radang apendiks, diantaranya :
1. Faktor sumbatan
Faktor obstruksi merupakan faktor terpenting terjadinya apendisitis (90%) yang diikuti
oleh infeksi. Sekitar 60% obstruksi disebabkan oleh hyperplasia jaringan lymphoid sub
mukosa, 35% karena stasis fekal, 4% karena benda asing dan sebab lainnya 1%
diantaranya sumbatan oleh parasit dan cacing. Obsrtruksi yang disebabkan oleh fekalith
dapat ditemui pada bermacam-macam apendisitis akut diantaranya ; fekalith ditemukan
40% pada kasus apendisitis kasus sederhana, 65% pada kasus apendisitis akut
ganggrenosa tanpa ruptur dan 90% pada kasus apendisitis akut dengan rupture.
2. Faktor Bakteri
Infeksi enterogen merupakan faktor pathogenesis primer pada apendisitis akut. Adanya
fekolith dalam lumen apendiks yang telah terinfeksi memperburuk dan memperberat
infeksi, karena terjadi peningkatan stagnasi feses dalam lumen apendiks, pada kultur
didapatkan terbanyak ditemukan adalah kombinasi antara Bacteriodes fragililis dan
E.coli, lalu Splanchicus, lacto-bacilus, Pseudomonas, Bacteriodes splanicus. Sedangkan
kuman yang menyebabkan perforasi adalah kuman anaerob sebesar 96% dan
aerob<10%.
3. Kecenderungan familiar
Hal ini dihubungkan dengan tedapatnya malformasi yang herediter dari organ, apendiks
yang terlalu panjang, vaskularisasi yang tidak baik dan letaknya yang mudah terjadi
apendisitis. Hal ini juga dihubungkan dengan kebiasaan makanan dalam keluarga
terutama dengan diet rendah serat dapat memudahkan terjadinya fekolith dan
mengakibatkan obstruksi lumen.
4. Faktor ras dan diet
Faktor ras berhubungan dengan kebiasaan dan pola makanan sehari-hari. Bangsa kulit
putih yang dulunya pola makan rendah serat mempunyai resiko lebih tinggi dari Negara
yang pola makannya banyak serat. Namun saat sekarang, kejadiannya terbalik. Bangsa
kulit putih telah merubah pola makan mereka ke pola makan tinggi serat. Justru Negara
berkembang yang dulunya memiliki tinggi serat kini beralih ke pola makan rendah serat,
memiliki resiko apendisitis yang lebih tinggi.
5. Faktor infeksi saluran pernapasan setelah mendapat penyakit saluran pernapasan akut
terutama epidemi influenza dan pneumonitis, jumlah kasus apendisitis ini meningkat.
Namun, hati-hati karena penyakit infeksi saluran pernapasan dapat menimbulkan seperti
gejala permulaan apendisitis.

Apendisitis dapat disebabkan hal berikut :

1. Fekalit (batu feses) yang mengoklusi lumen apendiks


2. Apendiks yang terpuntir
3. Pembengkakan dinding usus
4. Kondisi fibrosa di dinding usus
5. Oklusi eksternal usus akibat adesi
6. Infeksi organisme yersinia telah ditemukan pada 30% kasus

Anda mungkin juga menyukai