Anda di halaman 1dari 9

Intervensi Diagnosa

Keperawatan Paliatif
Ns. Eka Rora Suci Wisudawati, S.Kep.,M.Kep.
Masalah Keperawatan

 1. Ansietas (ketakutan individu, keluarga )


 2. Berduka
 3. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan gangguan
kehidupan keluarga
 4. Resiko terhadap distres spiritual
1. Ansietas

 Ansietas (ketakutan individu, keluarga) yang


berhubungan diperkirakan dengan situasi yang tidak
dikenal, sifat dan kondisi yang tidak dapat diperkirakan
takut akan kematian dan efek negatif pada pada gaya
hidup.
Bantu klien untuk mengurangi ansietasnya:

 Berikan kepastian dan kenyamanan.


 Tunjukkan perasaan tentang pemahman dan empti, jangan menghindari
pertanyaan.
 Dorong klien untuk mengungkapkan setiap ketakutan permasalahan yang
berhubungan dengan pengobtannya.
 Identifikasi dan dukung mekaniosme koping efektif Klien yang cemas
mempunbyai penyempitan lapang persepsi denagn penurunan
kemampuan untuk belajar. Ansietas cendrung untuk memperburuk
masalah. Menjebak klien pada lingkaran peningkatan ansietas tegang,
emosional dan nyeri fisik.
 Kaji tingkat ansietas klien : rencanakan pernyuluhan bila tingkatnya
rendah atau Klien dengan ansietas berat atau parah tidak
menyerap pelajaran.
 Dorong keluarga dan teman untuk mengungkapkan ketakutan-
ketakutan mereka, Pengungkapan memungkinkan untuk saling
berbagi dan memberikan kesempatan untuk memperbaiki konsep
yang tidak benar.
 Berikan klien dan keluarga kesempatan dan penguatan koping
positif Menghargai klien untuk koping efektif dapat menguatkan
respon koping positif yang akan datang
Diagnosa II
 Berduka yang behubungan dengan penyakit terminal dan kematian yang
dihadapi, penurunan fungsi perubahan konsep diri dan menarik diri dari orang
lain.
Intervensi:
1. Berikan kesempatan pada klien da keluarga untuk mengungkapkan perasaan,
didiskusikan kehilangan secara terbuka, dan gali makna pribadi dari kehilangan
2. Berikan dorongan penggunaan strategi koping positif yang terbukti yang
memberikan keberhasilan pada masa lalu
3. Berikan dorongan pada klien untuk mengekpresikan atribut diri yang positif
4. Bantu klien mengatakan dan menerima kematian yang akan terjadi, jawab
semua pertanyaan dengan jujur Proses berduka, proses berkabung adaptif tidak
dapat dimulai sampai kematian yang akan terjadi di terima.
5. Tingkatkan harapan dengan perawatan penuh perhatian, menghilangkan
ketidak nyamanan dan dukungan
Diagnosa III
 Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan gangguan kehidupan
keluarga,takut akan hasil (kematian) dengan lingkungnnya penuh dengan stres
(tempat perawatan).

 Intervensi:
1. Luangkan waktu bersama keluarga atau orang terdekat klien dan tunjukkan
pengertian yang empati Kontak yang sering dan me ngkmuikasikan sikap
perhatian dan peduli dapat membantu mengurangi kecemasan dan
meningkatkan pembelajaran
2. Izinkan keluarga klien atau orang terdekat untuk mengekspresikan perasaan,
ketakutan dan kekawatiran.
3. Jelaskan lingkungan dan peralatan ICU
4. Jelaskan tindakan keperawatan dan kemajuan post operasi yang dipikirkan dan
berikan informasi spesifik tentang kemajuan klien.
5. Anjurkan untuk sering berkunjung dan berpartisipasi dalam tindakan perawatan
Diagnosa IV
 Resiko terhadap distres spiritual yang berhubungan dengan perpisahan dari system
pendukung keagamaan, kurang pripasi atau ketidak mampuan diri dalam menghadapi
ancaman kematian.
 Intervensi:
1. Gali apakah klien menginginkan untuk melaksanakan praktek atau ritual keagamaan atau
spiritual yang diinginkan
2. Ekspesikan pengertian dan penerimaan tentang pentingnya keyakinan dan praktik religius
atau spiritual klien
3. Berikan privasi dan ketenangan untuk ritual spiritual sesuai kebutuhan klien dapat
dilaksanakan Privasi dan ketenangan memberikan lingkungan yang memudahkan refresi
dan perenungan.
4. Tawarkan untuk berdoa bersama klien lainnya atau membaca buku keagamaan. Perawat
meskipun yang tidak menganut agama atau keyakinan yang sama dengan klien dapat
membantu klien memenuhi kebutuhan spritualnya.
5. Tawarkan untuk menghubungkan pemimpin religius atau rohaniwan rumah sakit untuk
mengatur kunjungan.
Evaluasi
 Klien merasa nyaman dan mengekpresikan perasaannya pada
perawat.
 Klien tidak merasa sedih dan siap menerima kenyataan.
 Klien selalu ingat kepada Tuhan yang maha Esa dan selalu
bertawakkal.
 Klien sadar bahwa setiap apa yang diciptakan Tuhan yang maha Esa
akan kembali kepadanya.

Anda mungkin juga menyukai