Anda di halaman 1dari 29

DOSEN PENGAMPU

Dr. Hariyanti, SKM, MKM

Disusun Oleh:
Mutiara butarbutar ( P17124023015)

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis tidak akan
mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan
kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga rangkuman materi ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari rangkuman ini masih perlu banyak penyempurnaan karena kesalahan
dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat lebih
baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada rangkuman ini, baik terkait penulisan maupun
konten, penulis memohon maaf.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jakarta, 2 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………...……………………..ii
Daftar Isi……………………………………………………………...…………………………..iii
Sistem fisiologi tubuh manusia……………………………………………………………………1
Konsep dasar Sistem musculoskeletal…...
………………………………………………………...2
Sistem musculoskletal dalam kehamilan dan persalinan…………….……………………………5
Konsep dasar Sistem kardiovaskuler……………………………...
……………………………….6
Konsep dasar Sistem pernapasan…………………...……………………………………………..8
Konsep dasar Sistem integument……………...
………………………………………………….10
Konsep dasar Sistem persyarafan…………………………………..………………….…………
11
Sistem persyarafan dan nyeri persalinan……………………………..………………….……..…
12
Konsep dasar Sistem pencernaan……………………………………………...……………..…..13
Konsep dasar Sistem perkemihan…………………..…………………………………….
……....14
Konsep dasar Sistem reproduksi pria………..…………………………………………….…..
….16
Konsep dasar Sistem reproduksi wanita………………………………………………….………
17
Konsep dasar Sistem panca Indera…………………………………………………….……..
…..18
Konsep dasar Sistem endokrin…………………………………………………...……………....22
Sistem endokrin yang berhubungan dengan sistem
repsroduksi………………………………….25

iii
 Sistem Fisiologi Tubuh Manusia
Kata fisiologi berasal dari bahasa Yunani (Greek) yaitu ilmu yang mempelajari
bagaimana suatu organisme melakukan fungsi utamanya. Fisiologi secara makna kata dari
Bahasa Latin, berasal dari kata “Fisis” (Physis) adalah alam atau cara kerja. “Logos” (Logi)
adalah ilmu pengetahuan. Maka fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal atau pekerjaan atau
fungsi dari tiap-tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat-alat tubuh dan fungsinya.
Anatomi fisiologi adalah dua hal yang berkaitan erat satu dengan yang lainnya baik
secara teoritis maupun secara praktikal, sehingga muncul suatu konsep yaitu “semua fungsi yang
spesifik dibentuk dari struktur yang spesifik”. Anatomi Fisiologi yaitu ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang susunan atau potongan tubuh dan bagaimana alat tubuh tersebut bekerja.
Adapun spesifikasi fisiologi dari anatomi antara lain yaitu :
1. Fisiologi Sel (mempelajari fungsi sel dan bagian-bagiannya)
2. Fisiologi Spesifik (mempelajari suatu organ)
3. Fisiologi Sistemik (mempelajari fungsi organ secara sistemik)
4. Fisiologi Patologikal (mempelajari efek penyakit terhadap suatu organ).
Ada dua macam mekanisme pendekatan dari fisiologi dalam menjelaskan kejadian-
kejadian yang berlangsung pada tubuh manusia, yaitu :
1. Pendekatan Mekanistik
Banyak ahli fisiologi yang menggunakan pendekatan mekanistikuntukmenjelaskan suatu
fungsi tubuh. Mereka memandang tubuh sebagai suatumesinyang mekanisme kerjanya
dapat dijelaskan berdasarkan rangkain konsepsebab-akibat dari proses-proses fisik dan
kimiawi. Demikianlah para ahli fisiologi menjelaskan "bagaimana" suatu proses yang
berlangsung didalamtubuh.
2. Pendekatan Teleologis
Menjelaskan fungsi-fungsi tubuh berdasarkan pemenuhan suatu kebutuhantubuh, tanpa
memperdulikan bagaimana proses dari hasil akhir pemecahansuatumasalah bisa tercapai.

iv
Jadi pendekatan ini lebih menekankan pada aspek "mengapa"atau tujuan dari proses-
proses tubuh (fungsi).
Dari dua pendekatan tersebut alangkah baiknya jika lebih memilih konsep pendekatan
mekanistik sebab Anda akan dapat terbiasa menerapkan alur pikir logis terhadap setiap situasi
baru yang anda jumpai pada study fisiologi. Jika Anda selalu mencoba menemukan alur logis
dalam setiap hal yang sedang anda pelajari maka Anda tidak perlu menghafal mati-matian sebab
anda akan lebih jelas memahami konsep-konsep yang sedang disajikan.

 Konsep dasar Sistem musculoskeletal


Sistem muskuloskeletal adalah sistem biologis yang terdiri dari kerangka tubuh (rangka)
dan otot-otot yang menunjang pergerakan tubuh. Karena itu, sistem muskuloskeletal disebut juga
dengan sistem gerak tubuh.
Sistem muskuloskeletal tersusun dari berbagai bagian dan jaringan tubuh, yaitu:
1. Tulang
Bagian utama dalam sistem muskuloskeletal adalah tulang. Tulang berfungsi untuk
menyangga dan membentuk postur tubuh, mendukung gerakan tubuh, melindungi organ-
organ penting serta menyimpan kalsium, mineral, dan fosfor.
Pasalnya, tubuh manusia dewasa memiliki sebanyak 206 tulang yang terdiri dari lapisan
luar (periosteum dan korteks) dan dalam (medula). Karakteristik lapisan luar tulang
adalah bertekstur keras dan tersusun atas kolagen, protein, dan macam-macam mineral,
termasuk kalsium.
2. Sendi
Sendi adalah bagian yang menghubungkan dua tulang. Beberapa sendi bisa digerakkan
seperti sendi-sendi tulang belakang, sendi pergelangan tangan dan kaki, sendi lutut, sendi
jari tangan, dan lain-lain. Namun, ada pula sendi yang tidak bisa digerakkan sama sekali
(sendi mati), salah satunya sendi sutura pada lempengan tengkorak.
3. Otot
Tiga jenis otot yang termasuk dalam bagian sistem muskuloskeletal adalah otot jantung,
otot polos, dan otot rangka. Otot jantung adalah jenis otot yang bekerja secara otomatis
untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Sementara itu, otot polos adalah otot yang dapat ditemukan pada organ-organ tubuh,
seperti pembuluh darah dan saluran cerna. Jenis otot ini juga bekerja secara otomatis di
bawah kendali sistem saraf otonom.

v
Terakhir otot rangka, adalah jenis otot yang melekat pada tulang dan sendi. Otot ini dapat
berkontraksi dan meregang ketika tubuh bergerak, misalnya menggenggam benda,
berjalan, atau sekadar mengubah posisi tubuh seperti menekuk tangan atau kaki.
4. Tulang Rawan
Tulang rawan merupakan jaringan ikat yang menutup sendi. Tulang rawan dapat
ditemukan di antara sambungan tulang, hidung, telinga, dan trakea. Sebenarnya, tulang
rawan memiliki struktur yang kokoh, hanya saja lebih kenyal dan lentur dibandingkan
tulang rangka.
Fungsi utama dari tulang rawan dalam sistem muskuloskeletal adalah untuk mencegah
pergesekan antara tulang dan sendi serta menjadi peredam fisik ketika terjadi cedera pada
tubuh.
5. Ligamen
Setiap sendi manusia dikelilingi oleh ligamen (jaringan ikat) yang kuat dan elastis.
Ligamen berfungsi untuk menghubungkan tulang dengan sendi, menopang dan
menstabilkan pergerakan sendi, memungkinkan pergerakan dan membatasi pergerakan
sendi, serta menyatukan tulang.
6. Tendon
Fungsi tendon dalam sistem muskuloskeletal adalah menghubungkan otot ke tulang serta
mengontrol gerakan sendi. Tendon berbentuk seperti tali dan dapat ditemukan di seluruh
tubuh, mulai dari kepala, leher, sampai kaki. Contoh dari tendon adalah tendon Achilles
dan tendon rotator cuff di bahu.

Cara Kerja Sistem Muskuloskeletal


Ketika Anda hendak menggerakkan tubuh, otak akan mengirimkan sinyal melalui sistem
saraf untuk mengaktifkan otot rangka. Setelah menerima impuls atau rangsangan dari otak, otot
akan berkontraksi. Kontraksi otot ini akan menarik tendon dan tulang untuk membuat tubuh
bergerak. Sedangkan untuk mengendurkan otot, sistem saraf akan mengirimkan pesan ke otot
agar mengendur dan rileks. Otot yang rileks akan berhenti berkontraksi, sehingga gerakan tubuh
akan ikut terhenti.
Cara menjaga sistem muskuloskeletal Anda tetap sehat
1. Olahraga rutin: Olahraga dan aktivitas fisik rutin membantu memperkuat tulang, otot,
dan sendi, sekaligus meningkatkan fleksibilitas dan keseimbangan. Pastikan untuk
memasukkan latihan kardiovaskular dan latihan angkat beban ke dalam rutinitas olahraga
Anda. Otot dapat diperkuat untuk menopang sendi Anda dan mencegah kerusakan.

vi
2. Menerapkan postur tubuh yang baik: Perhatikan postur dan mekanisme tubuh Anda
selama aktivitas sehari-hari untuk mencegah ketegangan yang tidak diinginkan pada
sendi dan otot Anda.
3. Istirahat yang cukup: Pastikan Anda beristirahat yang cukup dan mendapatkan tidur
berkualitas untuk memberikan waktu agar otot dan tulang Anda dapat pulih dan tumbuh.
4. Menjaga berat badan ideal: Jagalah berat badan yang sehat. Berbagai masalah
kesehatan dapat muncul sebagai akibat dari menanggung beban ekstra pada tulang dan
sendi Anda.
5. Konsumsi makanan sehat: Pilihlah makanan yang sehat, seperti susu untuk tulang yang
kuat, diet seimbang buah dan sayuran, dan protein tanpa lemak.
6. Berhenti merokok: Aliran darah tubuh Anda berkurang ketika Anda merokok. Agar
tetap sehat, tulang, otot, dan jaringan lunak Anda membutuhkan aliran darah yang cukup.
7. Pemeriksaan rutin: Lakukan pemeriksaan kesehatan yang sesuai dengan usia dan
pemeriksaan rutin untuk membantu mengidentifikasi potensi masalah sejak dini dan
mencegah timbulnya masalah yang lebih serius.

vii
 Sistem musculoskletal dalam kehamilan dan persalinan
Perubahan biomekanik, hormonal, dan vaskular yang disebabkan oleh kehamilan cenderung
menimbulkan berbagai masalah muskuloskeletal.
1. Rahim yang membesar mengubah pusat gravitasi tubuh dan memberikan tekanan
mekanis pada tubuh.
2. Kelemahan sendi terjadi akibat fluktuasi kadar hormon. Retensi cairan menyebabkan
kompresi jaringan lunak pada kehamilan. Akibatnya, seorang ibu hamil rentan mengalami
cedera muskuloskeletal. Telah dikemukakan bahwa hampir semua wanita mengeluhkan
masalah muskuloskeletal sampai batas tertentu. Seperempat wanita hamil setidaknya
mengalami gejala-gejala yang melumpuhkan sementara selama kehamilan.
3. Nyeri tulang belakang dilaporkan sebagai gangguan yang paling sering terjadi.
4 Masalah umum lainnya adalah nyeri ekstremitas bawah dan atas, kram otot, dan
neuropati perifer.

Dampak perubahan pada sistem muskuloskeletal sering menyebabkan ibu hamil


merasakan nyeri pada daerah punggung bawah. Membesarnya rahim berpengaruh pada pusat
gravitasi, membentang keluar dan melemahkan otot-otot abdomen, mengubah postur tubuh serta
memberikan tekanan pada punggung.

Selama kehamilan, perubahan mekanisme memerlukan sendi ekstremitas bawah untuk


beradaptasi dengan menyerap kekuatan ekstra. 8 Nyeri pinggul, lutut, kaki, dan kejang kaki telah
diidentifikasi sebagai masalah ekstremitas bawah yang paling umum dialami selama kehamilan.
Telah terbukti bahwa pinggul adalah daerah yang paling sering terkena dampak di ekstremitas
bawah. Vullo dan rekannya 11 melaporkan bahwa 34% wanita hamil mengalami nyeri pinggul.
Demikian pula dalam penelitian ini, 32% wanita melaporkan nyeri pinggul. Banyak wanita hamil

viii
mengalami nyeri pinggul pada trimester kedua atau ketiga. Hal ini mungkin disebabkan oleh
peningkatan beban mekanis pada sendi pinggul pada tahap akhir kehamilan. Namun, beberapa
kelainan tertentu juga harus dinilai. Pada wanita hamil yang mengalami nyeri pinggul,
osteoporosis sementara pada pinggul atau osteonekrosis kepala femoral harus dipertimbangkan.
Selain itu, patah tulang sakral, robekan labral asetabular, diastasis atau disfungsi simfisis pubis,
sindrom cauda equina, dan sakroiliitis merupakan penyebab nyeri pinggul yang jarang terjadi
pada kehamilan.

Wanita hamil menghadapi berbagai nyeri dan gejala muskuloskeletal, terutama pada
trimester ketiga. LBP, nyeri punggung, nyeri pinggul, dan CTS merupakan kondisi nyeri yang
paling sering dialami ibu hamil. Penelitian ini memberikan beberapa titik masuk untuk
menyelidiki lebih lanjut banyak penyakit muskuloskeletal yang dilaporkan, serta kompleksitas
fisiologis yang mendasari terkait dengan kehamilan.

 Konsep dasar Sistem kardiovaskuler


Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung,
komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai
oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme tubuh.
Sistem karidovakuler terdiri dari struktur-struktur sebagai berikut:
1. Jantung, yang berfungsi untuk memompa darah.
Jantung terletak di rongga dada (thorax), dan cenderung terletak di sisi kiri. Pada kelainan
dekstrokardia jantung justru terletak di sisi sebelah kanan. Jantung dikelilingi oleh
pembuluh darah besar dan organ paru, dan timus di bagian depannya. Jantung terdiri dari
empat ruang jantung yang dipisahkan oleh sekat-sekat jantung.
Empat ruang jantung tersebut adalah :
 Atrium kanan
 Atrium kiri
 Ventrikel kanan
 Ventrikel kiri
2. Pembuluh darah yang berfungsi untuk mengalirkan darah menuju ke jaringan dan
sebaliknya.
Sistem peredaran darah manusia dapat terbagi menjadi tiga, yakni sirkulasi
sistemik, sirkulasi pulmonal, dan sirkulasi koroner. Ketiga sirkulasi ini saling
bekerja sama untuk memastikan kelangsungan hidup manusia.
 Sirkulasi sistemik : Sirkulasi sistemik merupakan sirlukasi darah yang
mencakup seluruh tubuh. Sirkulasi ini berlangsung ketika darah yang

ix
mengandung oksigen mengisi serambi kiri jantung melalui vena
pulmonalis, usai melakukan pelepasan karbon dioksida di paru-paru.
Kemudian, darah yang sudah berada di serambi kiri diteruskan ke bilik
kiri, untuk selanjutnya disalurkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh
darah utama (aorta). Darah yang dipompa melewati aorta akan terus
mengalir hingga ke bagian paling tepi di seluruh area tubuh. Setelah
menyalurkan berbagai zat yang dibawanya ke sel-sel tubuh, darah akan
mengalir kembali menuju serambi kanan jantung untuk mengalami proses
pembersihan darah.
 Sirkulasi pulmonal : Sirkulasi pulmonal (paru), ini merupakan sirkulasi
darah dari jantung menuju paruparu, dan sebaliknya. Sirkulasi ini
berlangsung saat darah yang mengandung karbon dioksida dari sisa
metabolisme tubuh kembali ke jantung melalui pembuluh vena besar
(vena cava). Lalu, memasuki serambi kanan dan diteruskan ke bilik kanan
jantung. Selanjutnya, darah yang sudah berada di bilik kanan akan
dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, untuk melakukan
pertukaran gas karbon dioksida dengan oksigen. Setelah itu, darah bersih
yang kaya oksigen akan memasuki serambi kiri jantung melalui vena
pulmonalis.
 Sirkulasi coroner : Sama seperti organ tubuh lain, jantung juga
membutuhkan asupan oksigen dan nutrisi supaya dapat menjalankan
fungsinya dengan baik. Darah yang menutrisi jantung akan dialirkan
melalui arteri koroner ke otot-otot jantung. Maka dari itu, sumbatan pada
arteri koroner bisa mengurangi aliran oksigen dan nutrisi ke otot jantung,
sehingga meningkatkan risiko terkena serangan jantung.
3. Cairan darah yang berfungsi mengangkut O2 dan CO2, zat-zat makanan dsb ke jaringan dan
sebaliknya.

x
 Konsep dasar Sistem pernapasan
Pernapasan atau bisa disebut juga dengan respirasi yang dapat didefinisikan sebagai
sebuah proses pengambilan oksigen dan pelepasan karbohidrat dan penggunaan energi yang ada
di dalam tubuh.
Ketika manusia bernapas, berarti sedang terjadi proses masuknya oksigen ke dalam tubuh
dan pelepasan karbondioksida keluar tubuh. Pertukaran antara oksigen dan karbondioksida
tersebut terjadi di dalam darah manusia. Manusia yang memiliki pernapasan yang normal
ditandai dengan bernapas sebanyak 12-20 kali dalam satu menit. Dalam bernapas, umumnya
manusia membutuhkan 300 liter oksigen dalam sehari.
Manusia bernapas dengan cara mengubah tekanan udara dalam paru-paru. Perubahan
tekanan ini memungkinkan udara masuk dan keluar dari paru-paru, yang selanjutnya kamu kenal
sebagai proses bernapas. Proses ini terdiri dari dua tahapan, yaitu:
1. Inspirasi (penghirupan)
Saat inspirasi, volume paru-paru mengembang karena kontraksi diafragma dan otot
interkostal (otot yang terhubung ke tulang rusuk). Hal ini mengakibatkan perluasan
rongga dada. Peningkatan volume ini membuat tekanan udara dalam paru-paru jadi lebih
rendah berdasarkan Hukum Boyle.
Sementara itu, penurunan tekanan pada rongga dada sifatnya relatif terhadap tekanan
udara sekitar, sehingga membuat tekanan pada rongga dada lebih rendah dari tekanan
atmosfer. Perbedaan tekanan inilah yang memungkinkan udara masuk ke paru-paru.
2. Ekspirasi (pengembusan)

xi
Ketika menghembuskan napas (ekspirasi), paru-paru mengempis untuk mendorong udara
keluar dari paru-paru. Otot interkostal rileks, sehingga dinding dada kembali ke posisi
semula. Selain itu, diafragma juga rileks dan bergerak lebih tinggi dalam rongga dada.
Lalu, tekanan udara dalam paru-paru meningkat melebihi tekanan udara atmosfer,
sehingga udara keluar dari paru-paru. Dengan demikian, udara keluar dari paru-paru
karena rongga dada mengecil dan tekanan udara dalam paru-paru meningkat.

Berdasarkan otot yang terlibat, sistem pernapasan manusia terbagi menjadi dua jenis,
yaitu:
1. Sistem pernapasan dada
Seperti namanya, pernapasan dada melibatkan otot dada dan otot antar tulang rusuk.
Pernapasan dada menjadi jenis pernapasan yang paling umum dilakukan oleh tubuh. Jenis
pernapasan ini berlangsung dengan mekanisme sebagai berikut:

Saat inspirasi, otot antar tulang rusuk luar berkontraksi dan tulang rusuk terangkat. Hal
ini menyebabkan perluasan rongga dada karena terisi oleh udara, dan paru-paru juga
mengembang, sehingga tekanan udara pada bagian dalam lebih rendah daripada tekanan
atmosfer. Dengan demikian, udara dapat masuk.
Sementara itu, ketika proses ekspirasi, otot antar tulang rusuk rileks. Tulang rusuk akan
kembali ke posisi semula, menyebabkan pengecilan rongga dada, dan tekanan udara
dalam rongga dada meningkat. Sebagai hasilnya, tekanan udara dalam paru-paru lebih
tinggi daripada tekanan udara atmosfer dan udara akan keluar.
2. Sistem pernapasan perut
Berbeda dengan pernapasan dada, pernapasan perut pada sistem pernapasan melibatkan
otot diafragma yang berada pada bagian bawah perut. Jenis pernapasan ini umumnya
terjadi saat kamu tidur. Proses pernapasan perut berlangsung dengan mekanisme berikut
ini.
Saat inspirasi, otot diafragma berkontraksi. Gerakan diafragma ini menyebabkan
perluasan rongga dada, sehingga tekanan udara menjadi lebih rendah. Bersamaan dengan
itu, paru-paru mengembang, sehingga membuat tekanan udara lebih rendah daripada
tekanan udara atmosfer. Dengan demikian, udara dapat masuk.

xii
 Konsep dasar Sistem integument
Sistem integumen adalah lapisan luar tubuh Anda. Ini terdiri dari kulit, rambut, kuku dan
kelenjar. Organ dan struktur ini adalah garis pertahanan pertama Anda melawan bakteri dan
membantu melindungi Anda dari cedera dan sinar matahari. Sistem integumen Anda bekerja
dengan sistem lain di tubuh Anda untuk menjaga keseimbangannya.
 Kulit, terbuat dari beberapa lapisan sel dan jaringan, yang diikat oleh struktur
yaitu jaringan ikat. Pada pokok pembahasan ini akan dibahas tentang struktur
kulit, rambut, kuku dan kelenjar.
Kulit terdiri dari atas tiga lapisan yaitu epidermis, dermis, dan jaringan subkutan
(Kanitakis, 2002). Bagian terluar kulit yaitu lapisan epidermis yang terdiri dari
sekumpulan sel-sel khusus yang dikenal sebagai keratinosit. Sel ini berfungsi
untuk mensintesis keratin, merupakan protein panjang seperti benang yang
berperan untuk perlindungan. Lapisan tengah yaitu dermis yang terdiri dari
protein struktural fibril yang dikenal sebagai kolagen. Lapisan dermis ini melekat
pada jaringan yang ada di bawahnya yang disebut lapisan subktan atau disebut
hipodermis. Lapisan ini termasuk jaringan ikat longgar yang mengandung lobus
kecil sel lemak yang disebut liposit. Ketebalan lapisan-lapisan tersebut sangat
bervariasi, tergantung pada lokasi lapisan pada tubuh. Misalnya pada kelopak
mata, memiliki lapisan epidermis paling tipis, berukuran kurang dari 0,1 mm,
sedangkan pada telapak tangan dan telapak kaki memiliki lapisan epidermis yang
paling tebal dengan sekitar 1,5 mm. Dermis paling tebal yaitu di punggung,
dengan ketebalan 30-40 kali lebih tebal dari epidermis di atasnya.
 Kuku, Kuku atau Unguis Menurut kamus kedokteran Dorland adalah
“Lempengan kulit bertanduk pada permukaan dorsal ujung distal falang terminal
jari tangan atau jari kaki, yang tersusun dari kerak-kerak epitel yang memipih dan

xiii
berkembang dari stratum lucidum kulit”. Pengertian kuku pada umumnya adalah
bagian tubuh manusia yang bersifat keras, tumbuh di ujung jari dan berfungsi
sebagai pelindung.
 Rambut terdiri atas akar rambut dan batang rambut. Ada dua jenis tipe rambut
yaitu rambut halus, tidak berpigmen yang terdapat pada bayi disebut lanugo, dan
rambut kasar, berpigmen, mempunyai medulla, dan terdapat pada orang dewasa.
Komposisi rambut terdiri atas karbon 50,60 %, hydrogen 6,36 %, nitrogen 17,14
%, sulfur 5,0%, dan oksigen 20,80%. Rambut yang normal dan sehat mengkilat,
elastis, tidak mudah patah, dan dapat menyerap air. Untuk lebih jelasnya
lihat gambar berikut.

 Konsep dasar Sistem persyarafan


Sistem saraf merupakan suatu struktur yang terdiri dari komponen-komponen sel saraf
(neuron). Sistem saraf bersama-sama dengan sistem hormon memelihara fungsi tubuh. Pada
umumnya sistem saraf berfungsi mengatur, misalnya kontraksi otot, perubahan alat-alat tubuh
bagian dalam yang berlangsung dengan cepat, dengan kecepatan sekresi beberapa kelenjar
endokrin.
Sistem saraf pada manusia memiliki sifat mengatur yang sangat kompleks dan khusus.
Sistem syaraf menerima berjuta-juta rangsangan yang berasal dari berbagai organ. Semua
rangsangan tersebut akan bersatu untuk dapat menentukan respon apa yang akan diberikan oleh
tubuh. Sistem saraf sendiri terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, organ-organ sensorik, dan
semua saraf yang menghubungkan organ-organ ini dengan seluruh tubuh.
Sistem saraf bekerja dengan menerima informasi atau rangsangan dari tubuh serta
lingkungan luar. Lalu, informasi tersebut akan diproses untuk mengirimkan instruksi ke seluruh
tubuh serta memicu reaksi, seperti menggerakkan otot, bernapas, merasakan sakit, dan lain
sebagainya.
Utamanya, sistem saraf manusia dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem saraf
pusat (otak, sumsum tulang belakang dan neuron) dan sistem saraf tepi (Sistem saraf somatik dan
otonom).
Fungsi sistem saraf;
Secara umum, sistem saraf pada manusia memiliki beberapa fungsi. Fungsi tersebut
adalah:

xiv
1. Mengumpulkan informasi dari dalam dan luar tubuh (fungsi sensorik).
2. Mengirimkan informasi ke otak dan sumsum tulang belakang.
3. Memproses informasi di otak dan sumsum tulang belakang (fungsi integrasi).
4. Mengirimkan informasi ke otot, kelenjar, dan organ sehingga dapat merespon dengan
tepat (fungsi motorik).

 Sistem persyarafan dan nyeri persalinan


Secara fisiologi rasa nyeri yang timbul pada saat persalinan antara primipara dan
multipara sama yaitu karena adanya peningkatan hormone oksitosin menyebabkan kontrasksi
uterus sehingga terjadi spasme dan ischemic myometrium akibatnya terjadi penurunan aliran
darah yang menyebabkan timbul rasa sakit
Nyeri persalinan adalah suatu perasaan tidak nyaman berkaitan dengan adanya kontraksi
uterus, dilatasi dan effacement serviks, penurunan presentasi, peregangan vagina dan perineum
yang berakhir di kala IV persalinan, persalinan kala II dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm)
sampai bayi lahir.
Nyeri hebat pada proses persalinan menyebabkan ibu mengalami gangguan
psikologis, 87% post partum blues partum Blues yang terjadi dari 2 minggu pasca
persalinan
sampai 1 tahun, 10 % Depressi dan 3 % dengan Psikosa. Oleh karena itu intervensi
mengurangi nyeri persalinan sangat diperlukan agar dapat mengurangi komplikasi pada
ibu
dan janin pada saat proses dan pasca persalinan.
Salah satu metode untuk mengurangi nyeri persalinan dengan melakukan Counter
Pressure pada regio sakralis, namun aplikasi metode ini hanya bnisa dilakukan oleh orang

xv
lain sedangkan ibu sendiri akan kesulitan untuk melakukan sendiri.
Tujuan penelitian ini untuk rancang bangun sebuah alat mekanik manual penekan regio
sakralis yang dapat secara mudah digunakan oleh ibu untuk mengurangi nyeri persalinan
Kala I.

Hasil penelitian diperoleh rancangan dan terbangunya alat mekanik manual penekan
regio sakralis tahap I dan II yang dapat digunakan oleh ibu sendiri untuk mengurangi
nyeri
pada proses persalinan kala I. Rata-rata tingkat nyeri sebelum intervensi 8,96 dan sesudah
6,96 dengan uji Wilcoxon diperoleh Pv: 0,000 yang berarti ada perbedaan tingkat nyeri,
yaitu penurunan tingkat nyeri pada ibu pada kala I persalinan.

 Konsep dasar Sistem pencernaan


Sistem pencernaan adalah proses yang dilakukan oleh sistem organ pencernaan untuk
mengolah makanan agar dapat diserap nutrisinya dan diubah menjadi energi. Organ utama yang
menyusun sistem pencernaan manusia (menurut fungsinya) adalah mulut, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sementara itu, organ pendukung lainnya
adalah pankreas, kandung empedu dan hati.
Organ pencernaan meliputi, mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan
anus. Sementara kelenjar pencernaan meliputi ludah, pankreas, hati, dan empedu. Masing-
masing sistem pencernaan itu memiliki tugas dan fungsi dalam proses makanan. Dalam organ
pencernaan ada beberapa sistem, yakni: Mulut Kerongkongan Lambung Usus halus Usus besar,
Berikut penjelasannya:
1. Mulut Mulut juga disebut rongga mulut. Dalam anatomi manusia lubang tempat
makanan dan udara yang kemudian masuk ke dalam tubuh. Didalam rongga mulut
terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah. Gigi merupakan bagian yang berperan untuk
mengunyah makanan Saat kita makan. Dengan gigi makanan digigit, sobek, potong, dan
kunyah yang kemudian dihaluskan. Pencernaan Lidah memiliki sejumlah fungsi, seperti
mengatur letak makanan di dalam mulut, mencampur makanan ludah, membantu proses
menelan, dan sebagai indera pengecap. Pada kelenjar ludah akan menghasilkan ludah.

xvi
2. Kerongkongan Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), makanan yang sudah
dikunyah oleh gigi kemudian akan masuk ke kerongkongan melalui faring. Faring adalah
daerah persimpangan saluran dari rongga mulut ke kerongkongan.
3. Di dalam proses pencernaan protein dimulai. Usus halus Usus halus memiliki panjang
sekitar 8,25 meter. Pada usus halus terdiri atas usus dua belas jari, usus kosong, dan usus
penyerapan. Di dalam usus tersebut, makanan akan kembali diproses dengan enzim
pencernaan yang diproduksi pankreas, dinding usus halus, dan cairan empedu dari
kantong empedu
4. Usus besar Pada usus besar berdiri dari beberapa bagian, seperti sekum, kolon asenden,
kolon transversum, kolon desenden, kolon sigmoid, dan akhiri rektum

 Konsep dasar Sistem perkemihan


Sistem perkemihan merupakan sistem ekskresi utama dan terdiri atas 2 ginjal (untuk
menyekresi urine), 2 ureter (mengalirkan urine dari ginjal ke kandung kemih), kandung kemih
(tempat urine dikumpulkan dan disimpan sementara), dan uretra (mengalirkan urine dari
kandung kemih ke luar tubuh. Sistem urinaria(Perkemihan) terdiri atas beberapa organ yaitu
ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Apabila salah satu dari organ tersebut mengalami
gangguan, maka proses pembentukan dan pengeluaran urine akan terganggu.
Sistem perkemihan berfungsi untuk menyaring darah dan membuang apa yang tidak
dibutuhkan tubuh. Prosesnya menghilangkan air ekstra dan garam, racun, dan produk limbah
lainnya.
Berikut ini proses dan cara kerjanya:
Darah memasuki setiap ginjal melalui banyak arteri kecil.
Ginjal menyaring darah, memisahkan racun dari nutrisi.
Vitamin, mineral, nutrisi dan protein kembali ke aliran darah.
Produk limbah dan urine bergerak melalui ureter ke kandung kemih.

xvii
Kandung kemih menyimpan urine sampai waktunya dikeluarkan.
Urine dikeluarkan tubuh melalui uretra.
Berikut ini anatomi sistem perkemihan:
Ginjal. Berjumlah dua buah, masing-masing ada di kedua sisi belakang perut, tepat di
bawah tulang rusuk. Setiap ginjal kira-kira sebesar kepalan tangan.
Ureter. Berupa tabung tipis di dalam panggul untuk membawa urine dari ginjal ke
kandung kemih.
Kandung Kemih. Berbentuk seperti kantong, dan terbuat dari otot, yang bisa
mengembang saat terisi.
Uretra. Berbentuk seperti tabung yang membawa urine dari kandung kemih keluar dari
tubuh.

Penyakit yang Mengintai


Banyak kondisi yang dapat memengaruhi sistem perkemihan. Infeksi, penyakit, atau
masalah dapat muncul saat lahir atau berkembang seiring bertambahnya usia. Beberapa
gangguan saluran kemih yang umum adalah:
1. Infeksi
Infeksi saluran kemih dan infeksi menular seksual (IMS) dapat menyebabkan masalah
pada ginjal, uretra, atau kandung kemih. Infeksi ini terjadi ketika bakteri atau virus
memasuki saluran kemih melalui uretra.
2. Masalah Struktural
Terkadang bayi lahir dengan cacat lahir yang memengaruhi cara sistem perkemihan
mereka terbentuk. Kelainan ini dapat menyebabkan urine kembali ke ginjal dan
menyebabkan infeksi.
Di kemudian hari, prolaps kandung kemih dapat terjadi setelah kehamilan atau seiring
bertambahnya usia wanita. Kandung kemih yang prolaps jatuh ke dalam vagina atau
menggantung keluar dari lubang vagina. Terkadang masalah struktural memerlukan
pembedahan untuk memperbaiki masalah tersebut.
3. Batu Ginjal
Batu ginjal terbentuk ketika produk limbah dalam urine menggumpal. Ini dapat
menyebabkan rasa sakit yang parah dan menghalangi aliran urine.
4. Masalah Buang Air Kecil

xviii
Seperti hilangnya kontrol kandung kemih, atau inkontinensia urine, yang menyebabkan
urine bocor sedikit atau banyak. Ini paling sering terjadi pada wanita, biasanya setelah
kehamilan atau saat lanjut usia. Gejalanya bisa lebih buruk ketika batuk, tertawa, bersin
atau melompat. Kandung kemih yang terlalu aktif terjadi ketika kamu merasakan
dorongan tiba-tiba untuk sering buang air kecil.

 Konsep dasar Sistem reproduksi pria


Sistem reproduksi pria adalah sistem biologis yang terdiri dari organ dan jaringan yang
digunakan reproduksi atau berkembang biak pada pria. Pada sistem reproduksi pria terdapat alat
reproduksi atau alat kelamin yang memproduksi sel untuk berkembang biak. Alat reproduksi pria
terdiri dari alat kelamin luar (penis, testis, dan skrotum) dan bagian dalam, termasuk kelenjar
prostat, vas deferens, dan uretra. Secara garis besar, organ reproduksi pria berfungsi untuk
menghasilkan air mani dan sperma, kemudian memasukkan sperma ke dalam organ reproduksi
wanita untuk proses pembuahan.
Sistem reproduksi pria terdiri dari organ-organ yang berperan dalam fungsi reproduksi
dan berkemih. Di dalam tubuh, organ-organ tersebut melakukan fungsi-fungsi berikut:
Memproduksi sel sperma dan semen (cairan pelindung sperma) serta mentranspornya.
Mengeluarkan sperma ke dalam saluran reproduksi wanita.
Memproduksi dan mengeluarkan hormon seks pria.
Sistem reproduksi pria dibentuk oleh organ interna (di dalam tubuh) dan eksterna (di luar
tubuh). Secara bersama, organ-organ ini membantu pria berkemih untuk mengeluarkan sisa-sisa
metabolisme tubuh, berhubungan intim dan memiliki keturunan.

xix
Meski semua pria terlahir dengan semua organ seksual yang dimilikinya, organ-organ ini
belum berfungsi sepenuhnya hingga waktu pubertas, yakni sekitar usia 12 tahun. Di waktu ini,
perubahan hormon akan memengaruhi kelenjar kelamin anak laki-laki dan memulai
perkembangan seks sekunder yang membedakan pria dari wanita. Seperti misalnya, pertumbuhan
rambut wajah dan ketiak, suara yang lebih dalam, massa otot yang lebih besar, dan bahu yang
lebih lebar.
Hormon utama yang terlibat dalam fungsi reproduksi pria yakni follicle-stimulating
hormone (FSH), luteinizing hormone (LH) dan testosteron. Hormon-hormon ini diproduksi oleh
kelenjar pituitari, yang terletak di dasar otak. FSH diperlukan untuk memproduksi sperma
sedangkan LH memicu produksi testosteron atau hormon pria.

 Konsep dasar Sistem reproduksi wanita


Sistem reproduksi wanita adalah bagian tubuh yang memungkinkan wanita untuk
melakukan hubungan seksual, bereproduksi, dan mengalami siklus menstruasi. Pada dasarnya,
fungsi utama organ reproduksi wanita adalah untuk memproduksi sel telur (ovum) dan menjadi
tempat terjadinya pembuahan.
Ovarium adalah organ utama yang memproduksi sel telur (ovum) dan hormon-hormon
reproduksi, seperti estrogen dan progesteron.
Sistem reproduksi wanita dibentuk oleh sekelompok organ yang bekerja sama untuk
memungkinkan terjadinya proses reproduksi, kehamilan, dan persalinan. Sistem ini juga
menunjang sistem organ lainnya. Di antaranya, memproduksi hormon—seperti estrogen—yang
juga memengaruhi kepadatan tulang, kadar kolesterol, kesehatan jantung, dan suasana hati.
Organ reproduksi internal
Organ reproduksi internal wanita membentuk jalur, yang terdiri dari:
Liang vagina, tempat penetrasi penis dan masuknya sperma
Uterus atau rahim, tempat berkembangnya embrio dan janin

xx
Tuba falopii, tempat terjadinya pembuahan sel telur oleh sel sperma
Ovarium, tempat produksi hormon dan pematangan sel telur
Pada jalur ini, sperma bergerak dari arah bawah ke atas, sedangkan sel telur bergerak dari
arah atas ke bawah.

 Konsep dasar Sistem panca Indera


Sistem panca indra adalah bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk proses informasi
indera. Di dalam sistem indera, terdapat reseptor indra, jalur saraf, dan bagian dari otak ikut serta
dalam tanggapan indera. Umumnya, sistem indera yang dikenal adalah penglihatan,
pendengaran, penciuman, pengecapan dan peraba.
Manusia memiliki lima alat indra yang sering disebut dengan panca indra. Kelima alat
indra tersebut adalah indra penglihatan (mata), indra pendengaran (telinga) indra pembau
(hidung), indra peraba (kulit), dan indra pengecap (lidah).
1. Indera Penglihatan
Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna.
Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot penggerak
bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata.
Bagian-bagian mata:
1. Bola mata

xxi
Bola mata dikelilingi oleh tiga lapis dinding. Ketiga lapis dinding ini, dari luar ke dalam
adalah sebagai berikut:
1. Sklera, merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat, berwarna putih buram (tidak
tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan. Yang disebut kornea.
2. Koroid, berwarna coklat kehitaman sampai hitam. Koroid merupakan lapisan. Yang
berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk retina.
3.Retina, merupakan lapisan yang peka terhadap sinar. Pada seluruh bagian. Retina
berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang
memanjang sampai ke otak.
2. Kotak mala
Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan. Selaput
transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam kelopak mata disebut. Konjungtiva.
2. Otot mata
Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat di antaranya disebut otot
rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal), Otot rektus
berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah
otot obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior).
2. Indera Pendengar (Telinga)
Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara dan juga
banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh.
Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan
telinga dalam. Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan
getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima
rangsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah.
Cara kerja telinga
Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga.
Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval. Getaran Struktur koklea
pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum. Getaran
cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran
tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran
basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani. Perpindahan
ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar. Getaran dengan frekuensi tertentu
akan menggetarkan selaput-selaput basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan
ke bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan
(impuls). Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ
Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak
melalui saraf pendengaran.

xxii
Susunan dan cara kerja alat keseimbangan
Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran setengah
lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ keseimbangan yang ada di
dalam utrikulus clan sakulus. Ujung dari setup saluran setengah lingkaran membesar dan disebut
ampula yang berisi reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju
ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat keseimbangan yang
ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori yang mempunyai rambut dalam
tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini disebut kupula. Saluran semisirkular (saluran
setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala. Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan
sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada
otolith. Yaitu butiran natrium karbonat. Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada
rambut yang menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak.
3. Indera Peraba (Kulit)
Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas,
dingin, sakit, dan tekanan. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah
epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis.
Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis.
Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang.
Bagian-bagian kulit
Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam atau lapisan
dermis. Pada lapisan epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf. Epidermis tersusun
atas empat lapis sel yaitu:
Stratum germinativum. Berfungsi membentuk lapisan di sebelah atasnya.
Stratum lusidum. Merupakan lapisan yang transparan.
Stratum granulosum. Berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan
kering.
Stratum korneum. Merupakan lapisan yang paling luar.
Cara Kerja Kulit
Rangsang yang dapat diterima kulit berupa sentuhan panas, dingin, tekanan, dan nyeri.
Ketika kulit menerima rangsang, rangsang tersebut diterima oleh sel-sel reseptor. Selanjutnya,
rangsang akan diteruskan ke otak melalui urat saraf. Oleh otak, rangsang akan diolah. Akibatnya,
kita merasakan adanya suatu rangsang. Otak pun memerintahkan tubuh untuk menanggapi
rangsang tersebut.
4. Indera Pengecap (Lidah)
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu
pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap

xxiii
yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Menggunakan lidah, kita dapat membedakan
bermacam-macam rasa. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara.
Bagian-bagian lidah
Sebagian besar lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang. Hyoideus,
tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada
lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik. Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya
tonjolan yang disebut papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu:
1. Papila filiformis berbentuk seperti benang halus.
2. Papila sirkumvalata berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah.
3. Papila fungiformis berbentuk seperti jamur.
Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel
yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel
penyokong berfungsi untuk menopang. Bagian-bagian lidah:
1. Bagian depan lidah, fungsinya untuk mengecap rasa manis.
2. Bagian pinggir lidah, fungsinya untuk mengecap rasa asin dan asam.
3. Bagian belakang/pangkal, fungsinya untuk mengecap rasa pahit.
5. Indera Pembau (Hidung)
Indera penciuman manusia dapat mendeteksi 2000-4000 bau yang berbeda. Indera
pembau manusia berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada
lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap.
Bagian-bagian hidung
Hidung manusia di bagi menjadi dua bagian rongga yang sama besar yang di sebut
dengan nostril. Dinding pemisah di sebut dengan septum, septum terbuat dari tulang yang sangat
tipis. Rongga hidung di lapisi dengan rambut dan membran yang mensekresi lendir lengket.
1. Rongga hidung (nasal cavity) berfungsi untuk mengalirkan udara dari luar ke
tenggorokan menuju paru paru. Rongga hidung ini di hubungkan dengan bagian belakang
tenggorokan. Rongga hidung di pisahkan oleh langit-langit mulut kita yang di sebut dengan
palate. Di rongga hidung bagian atas terdapat sel-sel reseptor atau ujung- ujung saraf pembau.
Ujung-ujung saraf pembau ini timbul bersama dengan rambut-rambut halus pada selaput lendir
yang berada di dalam rongga hidung bagian atas, dapat membau dengan baik.
2. Mucous membrane, berfungsi menghangatkan udara dan melembabkannya. Bagian ini
membuat mucus (lendir atau ingus) yang berguna untuk menangkap debu, bakteri, dan partikel-
partikel kecil lainnya yang dapat merusak paru-paru.

xxiv
 Konsep dasar Sistem endokrin
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi
organ-organ lain.
Sistem endokrin berfungsi berdasarkan konsep mekanisme umpan balik. Untuk
mempertahankan fungsi regulasi yang benar, kelenjar endokrin menerima informasi umpan balik
yang konstan tentang kondisi sistem yang diatur, sehingga sekresi hormon dapat disesuaikan.
Sistem endokrin terdiri dari beberapa kelenjar diantaranya adalah hipotalamus, hipofisis,
pankreas, adrenal, tiroid, paratiroid, ovarium, testis, serta timus.
sistem endokrin berhubungan erat dengan sistem saraf. Kedua sistem ini akan saling mengontrol
serta memadukan satu sama lain sekaligus menjaga homeostatis dalam tubuh manusia. Sistem
endokrin yang bekerja dengan sistem saraf lazim disebut sebagai neuroendokrin. Kelenjar
endokrin yang disebut juga sebagai kelenjar buntu karena bermuara langsung ke dalam
pembuluh darah ini akan mengekskresikan senyawa protein atau senyawa steroid dalam bentuk
getah yang disebut hormon.
Kelenjar Dalam Sistem Endokrin

xxv
1. Kelenjar hipofisis (Pituitari): Terletak di dasar otak besar, kelenjar satu ini ialah yang
terbesar dan dapat memengaruhi aktivitas kelenjar lainnya. Kelenjar hipofisis terbagi
menjadi tiga lobus dan masingmasingnya menghasilkan hormon yang berbeda-beda,
yaitu:
a. Lobus anterior, menghasilkan hormon:
• Tiroksin (TSH), merangsang kelenjar tiroidcuntuk memproduksi tiroksin.
• Adenokortikotropin (ACTH), merangsangckorteks adrenal untuk memproduksi
kortikosteroid.
• Focille Stimulating Hormone (FSH), memacu perkembangan tubulus
seminiferus dan spermatogenesis.
• Luteinizing Hormone (LH), menstimulasi estrogen.
• Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH), menstimulasi testis dalam
menghasilkan testosteron.
• Prolaktin (TH), menstimulasi sekresi air susu.
b. Lobus intermedia, menghasilkan hormon:
• Somatotrof (STH), merangsang tumbuhnya tulang.
• Melanosit Stimulating Hormone (MSH), mengatur penyuburan pigmen dalam
perubahan warna kulit.
c. Lobus posterior, menghasilkan hormon:
• Oksitosin, merangsang kontraksi otot di uterus.
• Antidiuretik Hormone (ADH), mencegah pembentukan urin dalam jumlah
banyak.
2. Kelenjar tiroid (Gondok): Terletak di daerah leher, dekat jakun, kelenjar ini adalah
yang paling kaya pembuluh darah. Kelenjar tiroid menghasilkan tiga hormon, yaitu:
a. Tiroksin, untuk membantu dalam proses metabolisme, pertumbuhan fisik,
perkembanganmental, dan kematangan seks.
b. Triidotironin, untuk mengatur distribusi air dan garam dalam tubuh.
c. Kalsitonin, untuk menjaga keseimbangan kalsium dalam darah.
3. Kelenjar paratiroid (Anak gondok): Terletak di daerah kelenjar gondok, kelenjar ini
dapat mengendalikan kadar kalsium dalam darah. Kelenjar paratiroid menghasilkan satu
hormon, yaitu: Parathormon, untuk mengendalikan kadar kalsium dalam darah.

xxvi
4. Kelenjar adrenal (Suprarenalis): Terletak di atas ginjal, kelenjar ini terdiri dari dua
bagian, yaitu:
a. Korteks, menghasilkan hormon:
• Korteks mineral, untuk menyerap natrium darah dan mengatur reabsorpsi air di
ginjal.
• Glukokortikoid, untuk mengubah protein menjadi glikogen, mengubah glikogen
menjadi glukosa, dan menaikkan kadar glukosa pada darah.
• Androgen, untuk membentuk sifat kelamin sekunder laki-laki.
b. Medula, menghasilkan hormon: Adrenalin, untuk mengubah glikogen dalam
otot menjadi glukosa dalam darah.
5. Kelenjar pankreas (Pulau-pulau Langerhans): Terletak di dekat ventrikulus atau
lambung, kelenjar ini menghasilkan dua hormon, yaitu:
a. Insulin, untuk mengubah glukosa menjadi glikogen pada hati. Karenanya, kadar
gula darah akan turun.
b. Glukogen, untuk mengubah glikogen menjadi glukosa. Karenanya, kadar gula
darah akan naik.
6. Kelenjar gonad (Kelamin): Terletak di daerah perut (wanita) atau buah zakar dalam
skrotum (laki-laki), kelenjar ini juga menghasilkan hormon berbeda bagi wanita dan laki-
laki. Pada wanita, kelenjar gonad menghasilkan dua hormon:
a. Estrogen, untuk menentukan ciri pertumbuhan kelamin sekunder.
b. Progesteron, untuk menebalkan dan memperbaiki dinding uterus. Pada laki-
laki, menghasilkan satu hormon: Testosteron, untuk menentukan ciri pertumbuhan
kelamin sekunder

xxvii
 Sistem endokrin yang berhubungan dengan sistem repsroduksi
Pada pria, kelenjar endokrin sistem reproduksi utama ada pada testis. Hormon yang
diproduksi oleh testis adalah testosteron yang bersama-sama dengan LH dan FSH berfungsi
untuk mengatur sistesis sel sperma dan perkembangan organ reproduksi serta ciri kelamin
sekunder pada pria.
Secara umum sistem endokrin bertanggung jawab untuk mengatur berbagai fungsi tubuh melalui
pelepasan hormon seperti metabolisme, tumbuh kembang, fungsi dan reproduksi seksual,
tekanan darah, nafsu makan, dan siklus tidur. Namun, setiap hormon yang dihasilkan dalam
sistem endokrin mempunyai fungsi yang berbeda tergantung dari kelenjar mana hormon tersebut
dihasilkan.
Yuk, simak setiap manfaatnya dari masing-masing kelenjar.
Kelenjar Tiroid
Kelenjar yang terletak di bawah leher bagian depan ini menghasilkan hormon tiroid yang
mengatur metabolisme tubuh. Hormon tiroid juga berperan dalam pertumbuhan dan

xxviii
perkembangan tulang otak dan sistem saraf pada anak-anak. Selain itu, hormon tiroid juga
membantu menjaga tekanan darah, detak jantung, dan fungsi reproduksi.
Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid adalah dua pasang kelenjar kecil yang tertanam di setiap sisi permukaan
kelenjar tiroid. Kelenjar kecil ini melepaskan hormon paratiroid yang berfungsi untuk mengatur
kadar kalsium dalam darah dan metabolisme tulang.
Hipotalamus
Hipotalamus mengeluarkan hormon yang merangsang dan menekan pelepasan hormon yang
disekresikan menuju kelenjar hipofisis melalui arteri. Hipotalamus juga mengeluarkan hormon
somatostatin yang menyebabkan kelenjar pituitari menghentikan pelepasan hormon
pertumbuhan. Selain itu, letaknya yang berada di tengah bagian bawah otak memiliki peran
penting dalam pengaturan rasa kenyang, metabolisme, dan suhu tubuh.
Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis atau kelenjar pituitari letaknya berada di dalam otak, tepatnya di bawah
hipotalamus. Setelah mendapatkan rangsangan dari hipotalamus, kelenjar hipofisis akan
memproduksi hormon yang membantu mengatur pertumbuhan, produksi dan pembakaran energi,
menjaga tekanan darah, serta berbagai fungsi pada organ tubuh lainnya.
Kelenjar Adrenal
Kelenjar berbentuk segitiga yang berada di atas setiap ginjal ini terdiri dari dua bagian. Pertama,
bagian luar atau biasa disebut dengan korteks adrenal dan bagian keduanya adalah medula
adrenal yang terletak di bagian dalam. Bagian luar menghasilkan hormon yang disebut
kortikosteroid, yang mengatur metabolisme, fungsi seksual, sistem kekebalan, serta
keseimbangan garam dan air dalam tubuh. Sementara, bagian dalam atau medula adrenal
menghasilkan hormon yang disebut katekolamin yang berfungsi untuk membantu tubuh
mengatasi tekanan fisik dan emosional dengan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah.
Kelenjar Reproduksi
Pria dan wanita memiliki kelenjar reproduksi yang berbeda. Pada pria terdapat di testis yang
mengeluarkan hormon androgen yang memengaruhi banyak karakteristik pria seperti
perkembangan seksual, pertumbuhan rambut wajah, dan produksi sperma. Sementara pada
wanita terletak di ovarium yang menghasilkan estrogen dan progesteron serta telur. Hormon-
hormon ini mengontrol perkembangan karakteristik wanita seperti pertumbuhan payudara,
menstruasi, dan kehamilan.
Pankreas
Pankreas adalah organ memanjang yang terletak di perut bagian belakang. Pankreas memiliki
fungsi pencernaan dan hormonal misalnya pankreas eksokrin yang mengeluarkan enzim
pencernaan. Selain itu, terdapat pankreas endokrin yang mengeluarkan hormon insulin serta
glukagon yang mengatur kadar gula dalam darah.

xxix

Anda mungkin juga menyukai