Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

SISTEM OTOT

DISUSUN OLEH

KELOMPOK : VIII (DELAPAN)


ANGGOTA : YULYANOVA WISADA ACD 117 003
NUR RAMDANI IPANGO ACD 117 023
KELAS : A
DOSEN PENGAMPU : Drs. BEJO BASUKI, M.Si
ELGA ARAINA. S.Si, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat-Nya makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini berjudul “Sistem Otot”
yang diajukan untuk memenuhi tugas yang diberikan bapak Drs. Bejo Basuki, M.Si, selaku
dosen pengampu mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia.

Dalam proses pembuatan makalah ini, tentunya tim penulis mendapat banyak
hambatan. Oleh karena itu, tim penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu. Tim penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca, guna menunjang lengkapnya makalah ini. Semoga makalah ini
dapat menambah wawasan kita semua serta berguna bagi pembaca.

Palangka Raya, 29 Maret 2020

                                                                        Tim Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................ii


DAFTAR ISI .....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................2
2.1 Pengertian Sistem Otot ....................................................................................2
2.2 Fungsi dan Jenis-jenis Otot ..............................................................................2
2.3 Anatomi Otot Manusia.....................................................................................4
2.4 Fisiologi Otot Manusia ....................................................................................10
2.5 Kelainan-Kelainan Otot Manusia ....................................................................12
BAB III PENUTUP ..........................................................................................................13
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................13
3.2 Saran ................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................14

3
4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang berfungsi sebagai
alat gerak aktif yang menggerakan tulang sehingga menyebabkan suatu organisme atau
individu dapat bergerak. Otot bekerja dengan cara berkontraksi dan berelaksasi.
Aktifitasnya biasanya dipengaruhi oleh stimulus oleh sistem saraf. Unit dasar dari seluruh
jenis otot adalah myofibril yaitu struktur filament yang berukuran sangat kecil tersusun
dari protein kompleks, yaitu filament aktin dan myosin.
Fungsi otot pada manusia itu sendiri sebagai menjalankan dan melaksanakan kerja.
contoh, berjalan, mengangkat, memegang, menggerakan jantung dan mengalirkan darah
yang terdiri atas zat-zat baik yaitu nutrisi, oksigen dan lain-lain. Otot itu sendiri terbagi
atas tiga macam yaitu otot polos, otot jantung dan otot rangka. Dari ketiga macam otot
memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung.
Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan
tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba,
denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya.
Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut,
aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi
merembes. Saraf adalah bagian dari sistem saraf periferal. Saraf aferen membawa sinyal
sensorik ke sistem saraf pusat, sedangkan saraf eferen membawa sinyal dari sistem saraf
pusat ke otot-otot dan kelenjar-kelanjar. Sinyal tersebut seringkali disebut impuls saraf,
atau disebut potensial akson.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan sistem otot?
2. Apa fungsi dan jenis-jenis sistem otot?
3. Bagaimana anatomi otot pada manusia?
4. Bagaimana fisiologi otot pada manusia?
5. Sebutkan kelainan-kelainan otot manusia?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui pengertian sistem otot.
2. Mengetahui fungsi dan jenis-jenis sistem otot.
3. Mengetahui anatomi otot manusia.
4. Mengetahui fisiologi otot manusia.
5. Mengetahui kelainan-kelainan otot manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Otot


Jaringan otot (muscle tissue) terdiri atas sel-sel yang disebut serabut otot, yang
mampu berkontraksi ketika dirangsang oleh implus saraf. Tersusun dalam susunan parallel
didalam sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar mikrofilamen yang terbuat dari
protein kontraktil aktin dan myosin. Otot adalah jaringan yang paling banyak terdapat pada
sebagian besar hewan, dan kontraksi otot merupakan bagian besar dari kerja seluler yang
memerlukan energi dalam suatu hewan yang aktif (Campbell, 2000).
Sistem otot merupakan suatu sistem yang berperan penting bagi suatu makhluk
hidup, karena otot inilah yang memberikan bentuk yang bagus bagi tubuh manusia. Selain
itu otot merupakan alat gerak aktif yang berhubungan dengan sistem saraf pusat. Manusia
memiliki suatu bentuk yang utuh ini di sebabkan oleh suatu organ yang sangat berpengaruh
terhadap manusia itu sendiri. pada dasarnya manusia terbentuk karena adanya rangka
tempat melekatnya otot-otot tubuh dan otot tersebut memberikan pergerakan kepada
rangka sehingga manusia bisa berjalan ataupun beraktivitas lainnya. Sistem otot
merupakan suatu sistem yang sangat beperan penting bagi suatu mahluk hidup. Kenapa
dikatakan suatu sistem yang berperan penting karena otot inilah yang memberikan bentuk
yang bagus bagi manusia. Selain itu otot merupakan alat gerak aktif yang berhubungan
dengan sistem saraf pusat (Taiyeb, 2016).
Jaringan otot atau biasa disebut otot telah dijumpai mulai dari invertebrata sampai
vertebrata. Otot merupakan bagian terbesar dari tubuh manusia. Hampir setengah dari
keseluruan berat tubuh manusia disumbang oleh otot. Jaringat otot seperti jaringan yang
lain memiliki sifat pekah terhadap rangsangan (sifat iritabilitas), mampu merambatkan
impuls (sifat konduktivitas), mampu melaksanakan metabolism dan mampu membelah diri.
Sifat jaringan otot yang khas adalah kemampuannya untuk berkontraksi (sifat
kontraktilitas) yang tinggi. Sifat kontraktilitas disebabkan sel-sel otot memiliki protein
kontraktil, yaitu aktin dan myosin (Yunadi, 2003).

2.2 Fungsi dan Jenis-Jenis Otot


Sistem otot pada tubuh berperan menjaga kestabilan posisi tubuh, menghasilkan
gerakan dan menghasilkan panas tubuh. Hampir 700 otot membangun sistem otot,
misalnya otot bisep brakii yang tersusun atas jaringan otot rangka dan jaringan ikat.
Beberapa otot rangka memiliki fungsi utama untuk menstabilkan posisi tulang-tulang
sehingga otot rangka yang lain dapat melakukan sebuah gerakan yang lebih efektif (Faisal,
2012).

2
Otot dalam sistem organ manusia sangat mendukung proses pergerakannya. Selain
itu terdapat beberapa fungsi lainnya yaitu sebagai berikut (Anonim, 2016).
1. Menghasilkan gerakan rangka, seperti kontraksi dan relaksasi otot yang menempel
pada rangka dapat mengggerakkan rangka
2. Mempertahankan postur dan posisi tubuh, misalnya mempertahankan posisi kepala
saat membaca buku, berjalan dengan posisi tegak dan lain sebagianya.
3. Mengatur pintu masuk dan keluar saluran dalam system tubuh, misalnya menelan,
buang air besar maupun kecil semua hal tersebut dipengaruhi oleh otot rangka yang
menyelaputinya.
4. Menyokong jaringan lunak, menggerakan organ-organ dalam tubuh seperti usus,
jantung dan system tubuh lainnya.
5. Mempertahankan suhu tubuh, kontraksi rangka memerlukan energy

Bagian-bagian otot
Otot merupakan sebuah jaringan di dalam tubuh yang memiliki 3 karakteristik, yaitu.
1. Kontraktibilitas : kemampuan untuk memendek
2. Ekstensibilitas : kemampuan untuk memanjang
3. Elastisitas : kemampuan untuk kembali ke ukuran semula setelah memendek atau
memanjang

Menurut Adnan (2009) terdapat tiga macam otot yaitu:


1. Otot skelet atau otot rangka/otot sadar/otot bergaris melintang, bersifat voluntary, jadi
kontraksinya dapat di atur oleh kemauan kita.
2. Otot polos atau otot tidak sadar/ otot tidak bergaris melintang kontraksinya tidak dapat
di atur oleh kemauan kita.
3. Otot jantung, merupakan otot bergaris melintang tetapi tidak di bawah kemauan kita.

Menurut  Yusminah Hala (2007) dapat dibedakan atas tiga jenis dari jaringan otot
berdasarkan sifat-sifat morfologis dan fungsional yaitu sebagai berikut.
1. Otot polos
Otot polos terdiri dari kumpulan sel fusiformis, yang di dalam mikroskop cahaya tidak
memperlihatkan garis melintang sebagai bentu bundar kecil (5-10 µm). proses
kontraksinya lambat dan tidak di bawah pengendalian kemauan sadar. Setiap sel
memiliki suatu nukleus pipih yang khas terletak di bagian sentral. Pada sel yang sedang
berkontraksi nukleus tersebut sering terlipat. Otot polos biasanya mempunyai kegiatan
spontan bila tidak ada perangsangan saraf. Oleh karena itu, suplai sarafnya berfungsi
untuk mengubah kegiatan tersebut dan tidak memulainya. Otot polos terdapat pada
alat-alat dinding  tubuh dalam , misalnya pada diding usus, dinding pembuluh darah ,
pembuluh limfe, dinding saluran pencernaan, takea , cabang tenggorok , pada muskulus
siliaris mata, otot polos dalam kulit , saluran kelamin dan saluran ekskresi.

3
 Cara kerja otot polos
Bila otot polos berkontraksi, maka bagian tengahnya membesar dan otot menjadi
pendek. kerutan itu terjadi lambat. bila otot itu mendpat suatu ransang, maka reaksi
tehadap  berasal dari susunan sara tak sadar(otot involunter), oleh karena itu otot
polos tidak berada di bawah kehendak. Jadi, bekerja di luar kesadaran kita.

2. Otot rangka
Otot rangka bergaris melintang terdiri atas berkas-berkas sel silindris sangat panjang
(sampai 4 cm) yang berinti banyak yang memperlihatkan garis-garis melintang dengan
diameter 10-100 µm dan disebut serabut otot. Inti banyak tersebut disebabkan oleh
persatuan mioblas embrionik berinti tunggal. Nukleus bujur telur biasanya ditemukan
di bagain perifer sel, yaitu di bawah membran sel. Lokasi inti yang khas ini berguna
dalam membedakan otot rangka dari otot jantung, dengan inti yang terletak di tengah.
Kontraksinya cepat, kuat dan biasanya di bawah pengendalian kemauan yang disadari.
 Cara kerja otot lurik
Bila otot lurik berkotraksi, maka menjadi pendek dan setiap serabut turut dengan
berkontraksi. Otot-otot jenis ini hanya berkontraksi jika di rangsang oleh rangsang
saraf sadar(otot  olunteer).kerja otot lurik adalah bersifat sadar, karena itu di sebut
otot sadar,artinya bekerjaya menurut kemauanadar, karena itu di sebut otot
sadar,artinya bekerjaya menurut kemauan atau perintah otak. Reaksi kerja otot lurik
terhadap perangsang cepat,tapi tidak tahan kelelahan.

3. Otot jantung
Otot jantung juga memperlihatkan garis-garis melintang dan terdiri dari sel-sel
individual yang panjang atau bercabang-cabang yang berjalan sejajar satu sama lain.
Pada tempat perhubungan ujung ke ujung terdapat diskus interkalaris, struktur yang
hanya ditemukan di dalam otot jantung inti. Inti terletak ditengah. Kontraksi otot
jantung tidak di bawah pengaruh kemauan secara sadar, kuat dan berirama.
 Cara kerja otot jantung
Gerak otot jantung dikendalikan oleh saraf tak sadar (otonom). Kontraksi dan
relaksasi otot jantung menyebabkan serambi dan bilik jantung menyempit dan
melebar secara berirama yang menimbulkan denyut jantung. Dengan adanya
kontraksi dan relaksasi, darah dipompa ke dalam pembuluh-pembuluh darah dan
dialirkan ke seluruh tubuh. Dalam keadaan normal jantung akan berkontraksi
sekitar 72 kali setiap menit.

2.3 Anatomi Otot Manusia


Ilmu yang mempelajari tentang otot disebut Myologi. Jaringan otot sangat penting
bagi tubuh karena fungsinya, diantaranya sebagai alat gerak aktif, alat transportasi
pengedar makanan dalam usus, juga pengedaran darah keseluruh tubuh. Jaringan otot

4
ditandai adanya myofibril-miofibril pada selnya yang memanjang. Myofibril tersebut yang
bertangung jawab atas kontraktilitas sel-sel otot. Berdasarkan srtukturnya maupun
fisiologisnya, otot dibagi menjadi tiga macam yaitu otot rangka, otot polos dan otot
jantung.
Otot merupakan sebuah jaringan di dalam tubuh manusia dan hewan yang berfungsi
sebagai alat gerak aktif yang menggerakan tulang karena memiliki kemampuan untuk
dapat berkontraksi. Otot akan memendek jika berkontraksi dan memanjang bila
berelaksasi. Otot didalam tubuh manusia terdiri dari 3 macam yaitu otot lurik, otot polos,
dan otot jantung. Berikut akan dijelaskan secara detail karakteristik dari macam-macam
otot tersebut.
a. Otot Lurik

Otot lurik, atau yang dikenal juga dengan nama otot rangka tak lain adalah
jaringan yang menempel pada bagian rangka tubuh hewan atau manusia dimana
peranan utamanya memang untuk pergerakan. Otot lurik atau Skeletal Muscle
memiliki pigmen bernama mioglobin. Otot jenis ini merupakan otot yang paling
banyak ditemukan dan mendominasi hampir seluruh tubuh hewan juga manusia.
Mengapa disebut otot lurik? Alasannya adalah sebab jika diperhatikan melalu
mikroskop, otot yang satu ini memang memiliki bagian atau daerah yang
gelap (disebut juga myosin) dan area terang (disebut dengan aktin) yang bersusun
secara selang seling. Pola yang ditampilkan wilayah gelap dan terang tersebut
menyerupai lurik, oleh sebab itu dinamai otot lurik. Sementara itu, dinamakan otot
rangka atau kerangka sebab otot yang satu ini memang melekat pada rangka manusa
atau hewan. 
Otot lurik atau otot rangka memiliki ciri khasnya yakni terlihat seperti serabut
dalam jumlah ribuan yang terususun membentuk jaringan otot. Serabut tersebut secara
teratur nampak sejajar seperti berkas yang disusun rapi. Masing-masing serabut
disatukan oleh jaringan penyambung yang bisa diewati oleh saraf juga pembuluh

5
darah. Otot lurik ini secara umum memiliki ukuran diameter hingga 50 mikron dengan
panjang hingga 2,5 cm.
Ciri-ciri otot lurik :
o Bentuknya silindris memanjang
o Memiliki banyak inti di tepi (multinuklei)
o Cepat menanggapi adanya rangsangan
o Bekerja menurut kesadaran (volunteer)
o Memiliki daerah yang gelap dan terang yang tersusun rapi
o Sel otot lurik lebih panjang dibandingkan dengan sel otot polos dan otot jantung
Contoh otot lurik yang paling mudah dilihat adalah otot bisep maupun trisep.
Kedua otot ini terletak pada bagian lengan atas kita. Ia berbentuk silinder yang
memanjang dan memiliki inti yang banyak dan berada di bagian tepi. Otot trisep juga
bisep ini bekerja dan digerakkan oleh alam sadar kita berupa rangsangan yang
disebabkan oleh aktifitas diinervasi saraf sadar atau saraf motorik kita. Otot trisep juga
bisep ini cukup cepat juga kuat namun sangat mudah kelelahan. Adapun sumber energi
otot lurik adalah energi berupa ATP yang merupakan hasil metabolisme dalam tubuh.

Gambar tendon dan bisep

Berdasarkan cara melekatnya pada tulang tendon dibagi 2, yaitu:


a. Origo merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah
kedudukannya ketika berkontraksi.
b. Insersio¸ merupakan tendon yang melekat pada tulangyang bergerak ketika otot
berkontraksi.
Otot yang dilatih terus menerus akan membesar atau
mengalami hipertrofi,contoh pada binaragawan. Sebaliknya kalau otot tidak
digunakan otot akan mengalami kisut atau mengalami atrofi.

6
b. Otot Polos

Otot polos merupakan otot yang berbentuk gelondong dengan kedua ujungnya
yang meruncing, serta mempunyai satu inti. Jaringan pada otot polos mempunyai
serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati menggunakan mikroskop
tampak polos atau tidak bergaris. Cara kerja otot polos berkontraksi secara refleks
dibawah pengaruh saraf otonom dan bila otot polos dirangsang reaksinya lambat. 
Otot polos banyak disebut sebagai “sel” sebab ia memang memenuhi unsur-
unsur sel. Jika diamati lebih detil, maka otot polos serupa dengan kincir atau spindle-
shaped dimana ujungnya runcing dan kadang bercabang. Ukuran otot polos ini variatif.
Ukuran paling besar dijumpai pada rahim wanita yang sedang hamil. Angkanya
bahkan mencapai 12x600 um. Sementara itu, yang paling kecil dijumpai pada bagian
arteri kecil dengan ukuran 1x10um. Jika pada otot lurik dijumpai banyak inti, maka
pada otot polos dijumpai hanya 1 dengan bentuk yang lonjong dan otot ujung yang
cenderung tumpul.
Ciri-ciri dari otot polos, antara lain: 
o Berbentuk gelondong dengan dua ujung yang meruncing dan tepat pada bagian
tengah cenderung menggelembung.
o Inti selnya hanya satu.
o Durasi kontraksi otot polos antara 3 sampai 180 detik.
o Polos sebab tidak memiliki garis-garis yang melintang sama seperti yang
dijumpai pada otot lurik.
o Otot polos ini bereaksi di luar kesadaran atau control manusia sebab ia diluar
perintah otak. Oleh seba itu, otot polos kadang disebut juga sebagai otot tak
sadar.
o Biasanya dijumpai pada bagian usus, saluran peredaran darah, otot pada saluran
kemih, pembuluh darah dan lain-lainnya.

7
o Otot polos melakukan kontraksi dengan reflex sebab ia berada di bawah saraf
yang otonom.
o Reaksi otot polos ini lambat jika dibandingkan dengan otot lurik dan tidak
mudah lelah meski ia bekerja secara terus menerus.

Bagian Otot Polos


Secara umum, otot polos memiliki tiga bagian utama yakni: 
 Membran Plasma 
Bagian ini sering pula dikenal dengan nama Sarcolemma atau sarkolema. Ia baru
nampak dengan jelas jika menggunakan mikroskop electron. Ia tampak seperti
double membrane atau selaput membran ganda yang terdiri dari selaput luar
dengan tebal antara 25 sampai 30 angstrom. Sementara itu, selaput lainnya adalah
selaput dalam dengan ketebalan 25 sampai 30 angstrom.
 Sitoplasma 
Bagian otot polos yang satu ini juga sering disebut dengan istilah sarkoplasma
atau Sarcoplasma dengan sifat yang eosinofilik dan mengandung organoid yang
terdiri atas mitokondria yang memagari inti, apparatus golgi, sentriol, serta
endoplasma reticulum. Selain organoid, terdapat pula paraplasma misalnya
glikogen juga lipofusin. 
 Inti sel
Berjumlah satu dan memiliki bentk yang lonjong cenderung panjang dengan
ujung yang tumpul. Saat bagian otot polos yang satu ini berkontraksi ia akan
membentuk gelombang.

c. Otot Jantung

8
Otot jantung merupakan otot lurik tak sadar, yang hanya ditemukan di dinding
jantung, khususnya mycoradium. Sel yang meliputi otot jantung disebut
cardiomyocyte atau sel otot myocardiocyteal, yang dapat berisi satu, dua, tiga, dan
juga empat inti sel tetapi biasanya tiga atau empat sangat jarang. Jika didasarkan pada
kalkulasi jumlah, maka otot yang paling sedikit dijumpai di dalam tubuh manusia
maupun hewan adalah otot jantung. Mengapa? Sebab otot yang satu ini, sama seperti
namanya, hanya berada di wilayah jantung saja. Otot jantung disebut juga dengan
nama otot myocardium. Otot jantung ini sebenarnya masih “berkerabat” dengan otot
lurik namun ia merupakan jenis otot lurik tidak sadar dan hanya ada di wilayah organ
jantung. Otot jantung ini diliputi oleh sel-sel yang dinamakan cardiomycocyte atau
yang dikenal juga dengan nama sel otot myocardiocyteal yang bisa berjumlah satu
sampai dua. Dan lama kondisi yang jarang, sel tersebut bisa berjumlah tiga dan empat. 
Otot jantung melakukan kerja secara terus menerus dengan fungsi untuk
memompa darah ke seluruh tubuh. Suara otot yang sedang memompa tersebut bisa
didengarkan secara sayup berupa degupan. Otot ini bekerja di luar pengaruh saraf
pusat atau perintah otak. Ia dipengaruhi oleh interaksi dia sayaraf yakni simpatetik
mapun parasimpatetik yang berperan memperlambat maupun mempercepat denyutan
jantung. Meski demikian, pengaruh tersebut tidak sama sekali berada di bawah alam
sadar atau kontrol manusia. Otot ini bekerja umumnya secara lambat namun tidak
mudah lelah. Otot jantung harus bekerja secara terus menerus seba jika tidak tentu
makhluk hidup akan mengalami kematian. Otot jantung cenderung pendek dengan
diameter yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan otot lurik atau rangka. Ia
memiliki cabang seperti bentuk huruf Y. Serabut pada otot jantung ini memiliki
panjang antara 50 sampai 100 um dengan diameter yang berkisar di antara 14 um. Sel
serabut otot berupa sarkolema. Serabut ini terdiri atas myofibril-myofibril yang
tampak berdampingan. Serabut ini memiliki kurang lebih 1500 filamen.
Energi yang dibutuhkan oleh otot jantung agar bisa bekerja dan berkontraksi
dengan baik adalah ATP. Senyawa ini berada pada bagian kepala jembatan
penyebrangan jantung. Sebelum dipakai, ia dipecah menjadi ADP juga P Inorganic.
Zat ADP yang telah dipakai tersebut akan mengalapo proses reposporilasi untuk
kemudian membentuk suatu ATP yang baru. Adapun sumber energi untuk membuat

9
kembali ATP baru adalah creatini phospat. Ia akan dipecah dan proses pelepasan
energi tersebut akan membuat ion phosphate terikat pada bagian ADP sehingga hasil
akhirnya akan terbentuk ATP. Sumber energi otot jantung lainnya adalah senyawa
glikogen yang telah disimpan di dalam otot. Glikogen tersebut akan dipecah dengan
menggunakan enzim dan akan berujung pada berubahnya ADP menjadi ATP. Sumber
lainnya adalah energi yang dihasilkan dari proses metabolisme dalam tubuh yang
bersifat oksidatif dan berupa kombinasi bahan makanan juga O2 yang akan
membebaskan ATP.
2.4 Fisiologi Otot Manusia
Kontraksi otot adalah proses terjadinya pengikatan aktin dan myosin, sehingga otot
memendek. Aktin adalah bentuk jaringan otot yang berfungsi membentuk permukaan sel,
membentuk pigmen,penyusun otot berdinding tipis,dan protein yang menjadi unsur
kontraksi dalam otot yang mengatur kontraksi dan relaksasi filament penyususn otot
berdinding tebal. Dengan adanya protein khusus aktin dan myosin, otot bekerja dengan
memendek (berkontraksi) dan mengendur (relaksasi).

1. Mekanisme Kontraksi Otot (Cara Kerja Otot)


Proses kontraksi otot diawali dengan datangnya implus saraf. Implus saraf
mengenai bagian sinapsis atau bagian saraf dan serabut otot yang dipenuhi dengan
asetil kolin. Asetil kolin inilah yang nantinya akan menyerap ion kalsium ke serabut
otot dan mengakibatkan sisi aktif pada filament yang tipis. Setelah itu akan terbentuk
sebuah “jembatan penyebrangan” dari kepala myosin dan juga filament tipis. Energi
kemudian akan terbentuk dan dilepaskan kearah filament tipis sehingga membuat
filament tipis menjadi berkerut. Hal inilah yang menyebabkan otot juga ikut berkerut
dan berkontraksi. Kontraksi otot akan terus terjadi selama ada rangsangan. Jadi bisa
disimpulkan bahwa mekanisme kontraksi otot sangat bergantung pada rangsangan ion
kalsium yang akan diserap dan disalurkan ke filament.
     Mekanisme kontraksi atau cara kerja otot dapat dibedakan menjadi dua:

10
a. Secara antagonis (berlawanan)
Yaitu cara kerja dari dua otot yang satu berkontraksi dan yang lain berelaksasi.
Contohnya otot trisep dan bisep pada lengan atas.
b. Secara sinergis (bersamaan)
Yaitu cara kerja dari dua otot atau lebih yang sama-sama berkontraksi dan sama-
sama berelaksasi. Contohnya otot pronator pada lengan bawah, otot-otot dada, serta
otot-otot perut.
Untuk menghasilkan suatu gerak, otot bekerja berpasangan dengan otot lain. Saat
suatu otot berkontraksi, otot yang bersangkutan akan menggerakan tulang yang
dilekatinya ke suatu arah. Misalnya otot bisep dan trisep, gerak fleksi terjadi karena
bisep berkontraksi dan trisep berelaksasi. Sebaliknya gerak ekkstensi terjadi karena
bisep berelaksasi dan trisep berkontraksi. Otot bisep disebut fleksor, karena saat
berkontraksi terjadi gerak fleksi. Sedangkan, otot trisep disebut ekstensor, karena saat
berkontraksi terjadi ektensi.

2. Struktur Yang Terlibat Dalam Kontraksi Otot


1) Myofibril
Adalah sebuah bentukan silidris yang memanjang sepanjang otot lurik,
mengandung filament aktin dan myosin.
2) Sarkomer
Adalah  struktur dan fungsional terkecil dari dari kontraksi otot, dan ditemukan
pada myofibril. Sarkomer dibagi menjadi pita H, A, dan I.
3) Aktin
Protein filament kontraktil yang tipis dan penting dalam mempertahankan bentuk
sel. Aktin bertindak bersama-sama dengan myosin untuk menghasilkan gerakan sel.
4) Myosin
Protein filament yang lebih tebal dengan penonjolan yang dikenal dengan kepala
myosin.
5) Tropomiosin
Sebuah protein aktin pengikat yang mengatur kontraksi otot.
6) Troponin
Adalah sebuah protein kompleks yang melekat pada tropomiosin.

Metabolisme Otot
Sel-sel otot memerlukan energi agar dapat melakukan kontraksi otot. Sumber energy
bagi otot adalah ATP(adenosin trifospat). Akan tetapi, jumlah yanf tersedia hanya dapat
digunakan untuk kontraksi dalam waktu beberapa detik saja. Otot vetebrata mengandung
lebih banyak cadangan energy fosfat yang tinggi berupa keratin fosfat, sehingga sejumlah
snergi akan dibebaskan dan segera digunakan untuk membentuk ATP dan ADP.
Persediaan keratin fosfat di otot sangat sedikit. Persediaan ini harus segera dipenuhi lagi
dengan cara oksidasi karbohidrat. Cadangan karbohidrat di dalam otot adalah glikogen.
11
Glikogen dapat diubah dengan segera menjadi glukosa-6-fospat. Perubahan tersebut
merupakan tahapan pertama dari proses respirasi sel yang berlangsung dalam mitokondria
yang menghasilkan ATP.
Apabila kontraksi otot tidak terlalu intensif atau tidak teru-menerus, glukosa dapat
dioksidasi sempurna menghasilkan CO2 dan H2O dengan respirasi aerob. Apabila
kontraksi otot cukup intensif dan terus-menerus, maka suplai oksigen oleh darah ke dalam
otot tersebut tidak cepat dan banyak untuk mengoksidasikan glukosa. Oleh karena itu,
penyediaan energy bagi kontraksi otot didapatkan dari proses respirasi anaerob, suatu
proses yang tidak memerlukan oksigen. Keuntungan proses ini dapat menyediakan energy
bagi kontraksi otot dengan segera, walaupun jumlah energy yang diberikan relative sedikit
disbanding proses aerob.
Pada respirasi anaerob, glukosa diubah menjadi asam laktat dengan sejumlah energy.
Energy ini digunakan untuk membentuk kembali keratin fosfat, yang nantinya dapat
menghasilkan energy untuk membentuk ATP dan ADP. Asam laktat yang tertimbun
didalam otot akan segera berdisfusi pada sistem peradaran darah. Apabila penggunaan otot
terus-menerus, pembentukan asam laktat yang banyak akan menghambat kerja enzim dan
menyebabkan kelelahan.

2.5 Kelainan-Kelainan Otot Manusia


Kelainan otot atau miopati adalah istilah medis yang merujuk pada beberapa kondisi
gangguan otot di dalam tubuh. Kelainan pada otot dapat disebabkan berbagai hal, baik
yang berhubungan dengan kelainan genetik ataupun non-genetik, seperti cedera otot dan
penggunaan otot berlebihan, peradangan, infeksi, penggunaan obat-obatan tertentu, kanker,
dan penyakit saraf yang memengaruhi otot. Beberapa kelainan-kelainan otot yang kita
temui antara lain (Anonim, 2016).
1. Distrofi  otot, merupakan penyakit menurun yang disebabkan oleh mutasi gen yang
bertanggung jawab untuk sintesis protein otot, sehingga otot menjadi lemah.
Umumnya gangguan ini terjadi pada laki-laki umur antara 3-7 tahun.
2. Atrofi Otot, terjadinya pengurangan ukuran otot, ketegangan dan kekuatan otot yang
disebabkan oleh mengecilnya serabut-serabut otot. Segala jenis kerusakan pada neuron
motorik akan menyebabkan terjadinya atrofi otot secara bertahap. Misalnya virus polio
yang menyerang saraf otak dan sumsum tulang belakang menyebabkan paralisis dan
atrofi otot.
3. Hiperplasia, membesarnya otot yang disebabkan karena jumlah serabut otot
bertambah, tetapi tidak disebabkan karena membesarnya serabut otot.
4. Hipertrofi,membesarnya otot yang disebabkan oleh aktivitas berat otot yang dilakukan
secara terus menerus. Otot yang mengalami hipertrofi membuat diameter serabut
ototnya meningkat dan jumlah zat yang terdapat dalam otot juga bertambah.
5. Tetanus, dimana terjadi kontraksi otot seluruh tubuh yang kuat dalam waktu tertentu,
disebabkan oleh stimulus racun yang dikeluarkan oleh Clostridium tetani.

12
6. Kerusakan tendon yaitu sobek atau pecah. Tendon dapat teriris putus karena
kecelakaan atau perkelahian.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manusia memiliki sistem tubuh yang sangat berperan dalam membantu
manusia survival. Sistem otot yang membantu manusia untuk bergerak. Otot sendiri terbagi
menjadi tiga yaitu otot polos, otot lurik dan otot jantung. Mekanisme kontraksi atau cara
kerja otot dapat dibedakan menjadi dua yaitu secara antagonis (berlawanan) dan secara
sinergis (bersamaan). Kelainan pada otot dapat disebabkan berbagai hal, baik yang
berhubungan dengan kelainan genetik ataupun non-genetik, seperti cedera otot dan
penggunaan otot berlebihan, peradangan, infeksi, penggunaan obat-obatan tertentu, kanker,
dan penyakit saraf yang memengaruhi otot.

3.2 Saran
Diharapkan mahasiswa dapat lebih mengenal dan memahami sistem otot. Materi
mengenai sistem otot ini memang terbilang cukup luas, maka dari itu diperlukan
pemahaman dan penguasaan materi lebih mendalam lagi agar mahasiswa tidak hanya dapat
lebih memahami materi tersebut. Maka dari itu diperlukan perangkat pendukung yang
lebih lengkap agar materi mudah dipahami oleh mahasiswa.

13
DAFTAR PUSTAKA

Adnan. 2009. Struktur Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.


Anonim. 2016. Otot : Pengertian, Struktur, Fungsi, Jenis, Kerja diakses di
https://www.ilmudasar.com/2016/12/Pengertian-Struktur-Jenis-dan-Fungsi-Otot-
adalah.html pada tanggal 29 Maret 2020 pukul 23.54 WIB.
Campbell. 2000.  Biologi Edisi Kelima Jilid III. Jakarta : Erlangga.
Faisal. 2012. Buku Ajar Struktur Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Hala, Yusminah. 2007. Biologi Umum 2. Makassar: UIN Alauddin Press.
Mely, Renawati. 2014. Otot Lurik, Otot Polos, dan Otot Jantung diakses di
http://renawatimely.blogspot.com/2014/10/otot-lurik-otot-polos-dan-otot-jantung.html
pada tanggal 29 Maret 2020 pukul 22.12 WIB.
Taiyeb, Mushawwir. 2016. Penuntun Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia. Makassar:
Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Yunadi, Titi. 2003. Fisiologi Manusia. Jakarta: Erlangga.

14

Anda mungkin juga menyukai