Kelompok 6
M. Ismail (1820031)
D – III KEPERAWATAN
Segala puji syukur di sampaikan kepada Tuhan yang maha kuasa, yang pada ahirnya mengizinkan
pembuatan makalah ini. Mudah mudahan buku ini dapat bermanfaat, terutama bagi para
mahasiswa sebagai referensi. Sebagai pengantar awal mengenal biokimia suatau cabang ilmu
biologi dan kedokteran yang paling pesat berkembang dewasa ini dan menjadi “bahasa
pengantar”biologi umumnya dan kedokteran kususnya.
Makalah ini dapat di gunakan sebagai referensi untuk mahasiswa pasca sarjana maupun mahasiswa
S1 khususnya bagi mereka yang sudah berada di semster awal. Makalah ini ditulis berdasarkan
narasumber dengan pengalaman penulis yang mengajar mata kuliah biologi molekular
Perlu dipahami bahwa banyak istilah banyak enzim yang ada padanan katanya dalam Bahasa
Indonesia hingga banyak istilah yang di tulis seperti aslinya dalam Bahasa Indonesia. Disamping
itubeberapa istilah yg sudah di kenal luas dalam forum ilmiah internasional hingga istilah atau
singkatan semacam ini tidak di indonesiakan supaya tidak menimbulkan kekacauan meskipun
demikian, penulis juga mencoba memperkenalkan padanan kata dalam Bahasa Indonesia untuk
istilah tertentu yg masih mungkin untuk di indonesiakan.
Maih banyak aspek yang tidak dapat tercakup dalam makalah ini mengingat luasnya dan pesatnya
perkembangan ilmu ini. Oleh karna itu kami sebagai pembuat makalah akan sangat menghargai
kritik dan saran mengenai makalah ini sebagai bahan penyempurna di masa akan datang. Mudah-
mudahan makalah ini dapat di manfaatkan sebagi salah satu sarana untuk mencerdasarkan bangsa
dan sebagai revrensi bagi mahasiswa.
i
Daftar Isi
Tujuan ………………………………………………………………………………… 2
Manfaat ……………………………………………………………………………….. 2
Kesimpulan …………………………………………………………………………….. 11
Saran ……………………………………………………………………………………. 11
ii
BAB I
Pendahuluan
Enzin adalan sekelompok protein yang berfungsi sebagai katalisator untuk berbagai reaksi kimia
dalam sistem biologis. Hampir semua reaksi kimia dalam sistem biolpgis dikatalisis oleh enzin
terjadi di dalam sel dan sebagai besar enzim dapat di reaksikan dari sel tampa merusak fungsinya.
Kepentingan medis enzim. Enzim terdistribusi di tempat tempat tertentu di dalam sel, lebih kurang
sesui dengan golongan dan fungsinya. Sebagai contoh enzim-enzim yang berperan yang berperan
dalam sintesis dan resperasi DNA terletak di dalam inti sel. Enzim yang mengatalisis sebagai
reaksi yang menghasilakan energi secara aerob terletak dalam mitokondria. Enzim yang
berhubungan dengan biositosis protein berada bersama ribosom. Dengan demikian reaksi kimia
dalam sel berjalan sangat rara dan efisien.
Ada penyakit yang di sebabkan oleh abnormalitas sistesis enzim tertentu misalnya pada defisensi
glukosa 6-fofat dehidrogenase (G6PDH/G6PD). Sel darah merah (SDM) penderita defisensi
G6PDH ini sangat rentan terhadap oksidatif misal pada pemakaian obat analgenetik tertentu dan
obat malaria. Pada pemkaian obat obat tersebut dapat terjadi hemolisis intrafaskular.
Analisis medis dalam serum dapat dipakai untuk deteksi penyakit penyakit seperti infark otot
jantung, kerusakan jaringan hati, bendungan jaringan saluran empedu, penyakit prostat dan lain
lain. Dasar penggunaan enzim sebagai penunjang diagnosi ialah bahwa (1) pada dasarnya,
sebagaian besar enzim berada dan bekerja dalam sel dan (2) bahwa enzim tertentu dalam jumbla
besar dalam jaringan tertentu . karena itu enzim intraseluler seharusnya tidak ditemukan dalam
serum. Jika sampai terlacak juga jaringan asalnya pasti sudah mengalami kerusakan
1
1.2. Rumusan masalah
1.3.Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini iyalah tidak lain untuk bahan reverensi dan sebagai bahan
pembelajaran bagi mahasiswa tingakat 1 maupun mahasiswa lain.
1.4. Manfaat
Manfaat dari makalah ini dibuat ialah untuk menambah pengetahuan tentang enzim dan koenzim
dan menambah referensi tentang biomekanika di cabang enzim.
2.
Bab II
Tinjauan pustaka
. Definisi Enzim
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis(senyawa yang
mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi
kimia organik. Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi
molekul lain yang disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu
kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat
berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme yang ditentukan
oleh hormon sebagai promoter.
Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk menghasilkan
senyawa intermediat melalui suatu reaksi kimia organik yang membutuhkan energi aktivasi lebih
rendah, sehingga percepatan reaksi kimia terjadi karena reaksi kimia dengan energi aktivasi lebih
tinggi membutuhkan waktu lebih lama
Meskipun senyawa katalis dapat berubah pada reaksi awal, pada reaksi akhir molekul
katalis akan kembali ke bentuk semula. Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya
setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini
disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzimα-
amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa.
Inhibitor adalah molekul yang menurunkan aktivitas enzim, sedangkan aktivator adalah
yang meningkatkan aktivitas enzim. Banyak obat dan racun adalah inihibitor enzim.
3.
Definisi Koenzim
Koenzim adalah suatu molekul organik yang merupakan kobaktor non protein dari enzim,
yang dibutuhkan untuk fungsi katalitiknya. Kobaktor enzim walaupun jumlahnya kecil dalam sel
tetapi sangat esensial bagi kerja beberapa enzim, dan oleh karena itu memegang peranan.
1. Model pengisian ruang koenzim NADH
Koenzim adalah kofaktor berupa molekul organik kecil yang mentranspor gugus kimia atau
elektron dari satu enzim ke enzim lainnya.
2. Koenzim dan hubungannya dengan beberapa vitamin :
a. Koenzim: molekul organic kecil, tahan terhadap panas yang mudah terdisosiasi dan dapat
dipisahkan dari enzimnya dengan cara dialysis. Contoh: NAD, NADP, ATP.
b. Vitamin: golongan senyawa kimia yang terdapat dalam jumlah kecil makanan tetapi
mempunyai arti penting, sebab jika kekurangan vitamin maka akan menimbulkan penyakit
seperti beri-beri, rabun senja dan lain-lain.
c. Hubungan keduanya adalah beberapa koenzim mempunyai struktur yang mirip dengan vitamin
tertentu. Pada koenzim tertentu molekul vitamin menjadi bagian dari molekul tersebut. salah satu
contohnya adalah Niasin. Niasin adalah nama vitamin yang beberapa molekul
nikotinamida/asam nikotinat. Niasin terdapat dalam jaringan hewan maupun tumbuhan. Daging
adalah bahan makanan yang mengandung banyak niasin. Molekul nikotinamida terdapat sebagai
bagian dari molekul NAD+ atau NADP+ yang merupakan koenzim Penting dalam metabolisme
sel.
4.
Bab III
Pembahasan
Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk menghasilkan
senyawa intermediat melalui suatu reaksi kimia organik yang membutuhkan energi aktivasi lebih
rendah, sehingga percepatan reaksi kimia terjadi karena reaksi kimia dengan energi aktivasi lebih
tinggi membutuhkan waktu lebih lama
Meskipun senyawa katalis dapat berubah pada reaksi awal, pada reaksi akhir molekul
katalis akan kembali ke bentuk semula. Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya
setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini
disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzimα-
amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa.
Inhibitor adalah molekul yang menurunkan aktivitas enzim, sedangkan aktivator adalah
yang meningkatkan aktivitas enzim. Banyak obat dan racun adalah inihibitor enzim.
5.
2. Sebutkan Sifat-Sifat Enzim ?
Klasifikasi Enzim
Enzim dapat digolongkan berdasarkan tempat bekerjanya, substrat yang dikatalisis, daya
katalisisnya, dan cara terbentuknya.
1. Penggolongan enzim berdasarkan tempat bekerjanya
a. Endoenzim
Endoenzim disebut juga enzim intraseluler, yaitu enzim yang bekerjanya di dalam sel.
Umumnya merupakan enzim yang digunakan untuk proses sintesis di dalam sel dan untuk
pembentukan energi (ATP) yang berguna untuk proses kehidupan sel, misal dalam proses
respirasi.
6
b. Eksoenzim
Eksoenzim disebut juga enzim ekstraseluler, yaitu enzim yang bekerjanya di luar sel.
Umumnya berfungsi untuk “mencernakan” substrat secara hidrolisis, untuk dijadikan molekul
yang lebih sederhana dengan BM lebih rendah sehingga dapat masuk melewati membran sel.
Energi yang dibebaskan pada reaksi pemecahan substrat di luar sel tidak digunakan dalam proses
kehidupan sel.
7.
3. Penggolongan enzim berdasar cara terbentuknya
a. Enzim konstitutif
Di dalam sel terdapat enzim yang merupakan bagian dari susunan sel normal, sehingga
enzim tersebut selalu ada umumnya dalam jumlah tetap pada sel hidup.
b. Enzim adaptif
Perubahan lingkungan mikroba dapat menginduksi terbentuknya enzim tertentu. Induksi
menyebabkan kecepatan sintesis suatu enzim dapat dirangsang sampai beberapa ribu kali.
Enzim diklasifikasikan berdasarkan tipe reaksi dan mekanisme reaksi yang dikatalisis. Pada
awalnya hanya ada beberapa enzim yang dikenal, dan kebanyakan mengkatalisis reaksi hidrolisis
ikatan kovalen. Semua enzim ini diidentifikasi dengan menambahkan akhiran –ase pada nama
substansi atau substrat yang dihidrolisis.
Enzim terdiri atas molekul-molekul protein. Oleh karena itu, enzim masih tetap mempuyai
sifat protein yang kerjanya dipengaruhi oleh suhu.
Enzim bekerja pada pH tertentu, umumnya pada netral, kecuali beberapa jenis enjim yang
bekerja pada suasana asam atau suasana basa.
3. Inhibitor
Hal lain yang mempengaruhi kerja enzim adalah feed back inhibitor. Feed back inhibitor
adalah keadaan pada saat substansi hasil (produk) kerja enzim yang terakumulasi dalam jumlah
yang berlebihan akan menghambat kerja enzim yang bersangkutan.
4. Konsentrasi Substrat
Mekanisme kerja enzim juga ditentukan oleh jumlah atau konsentrasi substrat yang
tersedia.
8.
4. Jelaskan Cara Kerja Enzim ?
Cara Kerja Enzim
1. Teori gembok anak kunci (key-lock)
Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenis substrat
saja (Gambar 3.4 A) Substrat sesuai dengan sisi aktif seperti gembok kunci dengan anak
kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Jika enzim mengalami denaturasi
(rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH
juga mempunyai pengaruh yang sama.
2. Teori cocok terinduksi (induced fit)
Sisi aktif enzim lebih fleksibel dalam menyesuaikan struktur substrat. Ikatan antara enzim
dan substrat dapat berubah menyesuaikan dengan substrat. Inhibitor Merupakan zat yang dapat
menghambat kerja enzim. Bersifat reversible dan irreversible.
10.
Bab IV
Penutup
1.1.Kesimpulan
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang
mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik. Enzim
terdiri atas molekul-molekul protein. Oleh karena itu, enzim masih tetap mempuyai sifat
protein yang kerjanyas dipengaruhi oleh suhu. Enzim dapat bekerja optimum pada kisaran suhu
tertentu, yaitu sekitar suhu 400°C. Pada suhu 0°C, enzim tidak aktif. Jika suhunya dinaikkan,
enzim akan mulai aktif. Jika suhunya dinaikkan lebih tinggi lagi sampai batas sekitar 40 –
500°C, enzim akan bekerja lebih aktif lagi.
Koenzim adalah kofaktor berupa molekul organik kecil yang mentranspor gugus kimia
atau elektron dari satu enzim ke enzim lainnya. Contoh koenzim
mencakup NADH, NADPH dan adenosina trifosfat. Gugus kimiawi yang dibawa mencakup
ion hidrida (H–) yang dibawa oleh NAD atau NADP+, gugus asetil yang dibawa oleh koenzim
A, formil, metenil, ataupun gugus metil yang dibawa oleh asam folat, dan gugus metil yang
dibawa oleh S-adenosilmetionina.s
1.2.Saran
Semoga di buatnya makalah ini dapat menjadi sumber referensi dan sebagai bentuk
pembelajaran biokimia dari cabang enzim dan koenzim.
11.
Daftar Pustaka