Anda di halaman 1dari 11

PENYAKIT

RADANG
PANGGUL
Pelvic Inflamatory Diseases (PID) adalah infeksi alat kandungan
tinggi dari uterus, tuba, ovarium, parametrium, peritoneum, yang
tidak berkaitan dengan pembedahan dan kehamilan. PID
mencakup spektrum luas kelainan inflamasi alat kandungan tinggi
termasuk kombinasi endometritis, salphingitis, abses tuba ovarian
dan peritonitis pelvis. Biasanya mempunyai morbiditas yang
tinggi. Batas antara infeksi rendah dan tinggi ialah ostium uteri
internum

PENGERTIAN
PATOFISOLOGI
Infeksi dapat terjadi pada bagian manapun atau semua bagian saluran genital
atas endometrium (endometritis), dinding uterus (miositis), tuba uterina
(salpingitis), ovarium (ooforitis), ligamentum latum dan serosa uterina
(parametritis) dan peritoneum pelvis (peritonitis). Organisme dapat menyebar
ke dan di seluruh pelvis dengan salah satu dari lima cara.
1.Interlumen
2.Limfatik
3.Hematogen
4.Intraperitoneum
5. Kontak langsung
ETIOLOGI
menyebabkan terjadinya PID adalah:
1. Cytomegalovirus (CMV) : CMV ditemukan di saluran genital bagian atas
2. pada wanita yang mengalami PID, diduga merupakan penyebab yang
penting untuk terjadinya PID
3. Mikroflora endogenic
4. Gardnerella vaginalis
5. Haemophilus influenza
6. Organisme enteric gram negative (E.coli)
7. Spesies peptococcus
8. Streptococcus agalactia
9. Bacteroides fragilis, yang dapat menyebabkan dekstruksi tuba dan epitel
klasifikasi
1. Endometritis
Endometritis adalah suatu peradangan pada endometrium yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri pada jaringan
2. Myometritis
Metritis adalah radang myometrium, Biasanya tidak berdiri sendiri tetapi lanjutan dari endrometritis, maka gejala-gejala dan
terapinya sama dengan endrometritis. Diagnosa hanya dapat dibuat secara patologi anatomis
3. Parametritis (celulit pelvica)
Parametritis yaitu radang dari jaringan longgar didalam ligament latum. Radang ini biasanya unilateral.Diagnose banding
adnexitis lebih tinggi dan tidak sampai kedinding panggul biasanya bilateral
4. Salpingitis akut
Radang saluran telur atau salpingitis merupakan radang pada tuba fallopi, yaitu saluran yang menghubungkan ovarium
dengan rahim. Radang saluran telur terjadi karena tuba fallopi mengalami infeksi oleh bakteri yang berasal dari darah,
vagina, atau rahim.
5. Pelvioperitonitis (Perimetritis)
peradangan pada peritoneum, yaitu selaput tipis yang membatasi dinding perut bagian dalam dan organ-organ perut.
Manifestsi Klinis
1. Gejala pelvic inflamatory desease :
2. Tegang nyeri abdomen bagian bawah
3. Tegang nyeri adneksa unilateral dan bilateral
4. Tegang nyeri pada pergerakan servik
5. Temperatur di atas 38 0 C
6. Pengeluaran cairan servik atau vagina abnormal
7. Peningkatan C reaktif protein
8. Pada pemeriksaan lendir servik dijumpai clamidia trachomatis atau
neisseria gonorhoe
9. Laju endap darah meningkat
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah dilakukan untuk melihat kenaikan dari sel darah putih yang
menandakan terjadinya infeksi.
2. Kultur untuk GO dan chlamydia digunakan untuk mengkonfirmasi diagnosis.
Ultrasonografi atau USG dapat digunakan baik USG abdomen (perut) atau USG
vagina, untuk mengevaluasi saluran tuba dan alat reproduksi lainnya.
3. Biopsi endometrium dapat dipakai untuk melihat adanya infeksi.
4. Laparaskopi adalah prosedur pemasukan alat dengan lampu dan kamera melalui insisi
(potongan) kecil di perut untuk melihat secara langsung organ di dalam panggul
apabila terdapat kelainan
Penatalaksanaan
Terapi PID harus ditunjukan untuk mencegah kerusakan tuba yang
menyebabkan infertilitas dan kehamilan ektopik, serta pencegahan infeksi
kronik. Banyak pasien yang berhasil diterapi dengan rawat jalan dan terapi
rawat jalan dini harus menjadi pendekatan terapeutik permulan. Pemilihan
antibiotika harus ditunjukan pada organisme etiologic utama (N. gonorrhea atau
C. trahomatis) tetapi juga harus mengarah pada sifat polimikrobial PID.
Untuk pasien denagn PID ringan atau sedang terapi oral dan parenteral
mempunyai daya guna yang sama. Sebagian besar klinisi menganjurkan terapi
parenteral paling tidak selama 48 jam kemudian dilanjutkan dengan terapi oral
24 jam setelah ada perbaikan klinis.
Komplikasi penyakit radang panggul (PID) dapat berupa penyakit menaun dengan keluhan yang tidak pernah sembuh, terjadinya
timbunan nanah dalam alat genetalia bagian dalam (abses saluran telur dan indung telur, pernanahan di pelvis bagian bawah ),
penyebaran melalui darah (sepsis), pernanahan pecah sehinggga memerlukan tindakan darurat. (Ida ayu chandranita
manuaba,2006)
a. Infertilitas
b. KET
c. Nyeri Pelvis kronik
d. Pada kehamilan: ↑kelahiran Preterm, ↑ angka penyakit penyerta maternal dan fetal
e. Neonatus: infeksi perinatal C. trachomatis atau N. gonorrhoeae menyebabkan ophthalmia
neonatorum
Thanks!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai