Anda di halaman 1dari 9

Teori keperawatan Hildegard E.

Peplau

Sumber Teori Hildegard E Peplau


Peplau memasukkan pengetahuan ke dalam kerangka konseptualnya yang pada akhirnya
berkembang menjadi model keperawatan berbasis teori. Peplau menggunakan pengetahuan yang
dikutip dari ilmu perilaku dan model psikologikal untuk mengembangkan teori hubungan
interpersonal. Kutipan dari model psikologikal menyatakan bahwa “ memungkinkan bagi
perawat untuk saatnya berpindah dari orientasi terhadap penyakit ke salah satu bagian dari
psikologi, perasaan, serta perilaku yang dapat di keluarkan dan dimasukkan ke dalam intervensi
keperawatan. Hal ini memberikan kesempatan kepada perawat untuk mengajari pasien
bagaimana cara mengungkapkan perasaan serta bagaimana cara menunjukkan perasaan tersebut.
Hary Stack Sullivan, Percival Symonds, Abraham Maslow, Bella Mittleman dan Neal Elgar
Miller adalah merupakan tokoh – tokoh sumber utama Peplau didalam mengembangkan
kerangka konseptualnya. Bahkan beberapa konsep terapeutik ia dapatkan secara langsung dari
tokohnya sendiri yakni Freud dan Fromm (Tomey & Alligood, 1998).
Pengertian Teori Keperawatan Hildegard E. Peplau
     Teori yang dikembangkan Hildegard E Peplau adalah keperawatan spikodinamik
(Psychodynamyc Nursing). Teori ini dipengaruhi oleh model hubungan interpesonal yang
bersifat terapeutik (significant therapeutic interpersonal process). Hildegard E. Peplau
mendefenisikan teori keperawatan  psikodinamikanya sebagai berikut:
       “Perawatan psikodinamik adalah kemampuan untuk memahami perilaku seseorang untuk
membantu mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan yang dirasakan dan untuk mengaplikasikan
prinsip-prinsip kemanusiaan yang berhubungan dengan masalah-masalah yang muncul dari
semua hal atau kejadian yang telah dialami.”
       Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu,perawat, dan proses interaktif
(Peplau, 1952) ; yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien (Torres, 1986 ;
Marriner-Tomey, 1994).
     Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan
adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan
keluarga dan untuk membantu klien mencapai kematangan perkembangan kepribadian (Chinn
dan Jacobs, 1995). Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat
dan klien, dimana perawat bertugas sebagai narasumber, konselor, dan wali.
     Pada saat klien mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah dan
menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan berkembangnya hubungan antara perawat
dan klien, perawat dan klien bersama-sama mendefinisikan masalah dan kemungkinan
penyelesaian masalahnya. Dari hubungan ini klien mendapatkan keuntungan dengan
memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat membantu
klien dalam hal menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan masalah kesehatannya. Teori
Peplau merupakan teori yang unik dimana hubungan kolaborasi perawat-klien membentuk suatu
“kekuatan mendewasakan” melalui hubungan interpersonal yang efektif dalam membantu
pemenuhan kebutuhan klien (Beeber, Anderson dan Sills, 1990). Ketika kebutuhan dasar telah
diatasi, kebutuhan yang baru mungkin muncul. Hubungan interpersonal perawat-klien
digambarkan sebagai fase-fase yang saling tumpang tindih seperti berikut ini : orientasi,
identifikasi, penjelasan, dan resolusi (Chinn dan Jacobs, 1995).
Peplau menerbitkan Buku Interpersonal Relation in Nursing pada tahun 1952 Artikel-
artikel di majalah-majalah profesional dan topik konsep-konsep interpersonal sampai pada isu-
isu keperawatan yang terbaru. Dan selanjutnya Peplau mengembangkan teori keperawatan yang
dikenal dengan Psychodynamic Nursing.
     Model  konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang
kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan
antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral :
1. Pasien
2. Perawat
3. Masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit
4. Proses interpersonal 
Penjabarannya sebagai berikut:
1)  Pasien
Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal
dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar
pengalaman. Pasien adalah subjek yang langsung dipengaruhi. .Oleh adanya proses
interpersonal.
2)  Perawat
            Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien yang
bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti
dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber,
pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal.
3)  Masalah Kecemasan yang terjadi akibat sakit / Sumber Kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman
interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang
lain mengancam keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam model peplau ansietas
merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit.
4) Proses Interpersonal
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan pasien ini menggambarkan
metode transpormasi energi atau ansietas pasien oleh perawat yang terdiri dari 4 fase. Peplau
mengidentifikasi empat tahapan hubungan interpersonal yang saling berkaitan yaitu: (1)
orientasi, (2) identifikasi,  (3) eksploitasi, (4) resolusi (pemecahan masalah). Setiap tahap saling
melengkapi dan berhubungan sebagai satu proses untuk penyelesaian masalah.

Tahapan Inter Personal Menurut Peplau dalam Keperawatan


            Untuk mencapai tujuan dari hubungan interpersonal tersebut maka harus melalui
penggunaan step-step atau fase-fase sebagai berikut:
1). Fase Orientasi
     Pada fase ini perawat dan klien masih sebagai orang yang asing. Pertemuan diawali oleh
pasien yang mengekspresikan perasaan butuh, perawat dan klien malakukan kontrak awal untuk
membangun kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data. Pada fase ini yang paling penting
adalah perawat bekerja sama secara kolaborasi dengan pasien dan keluarganya dalam
menganalisis situasi yang kemudian bersama-sama mengenali, memperjelas dan menentukan
masalah untuk ada setelah masalah diketahui, diambil keputusan bersama untuk menentukan 
tipe bantuan apa yang diperlukan. Perawat sebagai fasilitator dapat merujuk klien ke ahli yang
lain sesuai dengan kebutuhan
2). Fase Identifikasi
     Fase ini fokusnya memilih bantuan profesional yang tepat, pada fase ini pasien
merespons secara selektif ke orang-orang yang dapat memenuhi kebutuhannya. Setiap pasien
mempunyai respons berbeda-beda pada fase ini.
Respons pasien terhadap perawat:
a.         Berpartisipasi dan interpendent dengan perawat
b.        Anatomy dan independent
c.         Pasif dan dependent
3). Fase Eksploitasi
     Fase ini fokusnya adalah menggunakan bantuan profesional untuk alternatif pemecahan
masalah. Pelayanan yang diberikan berdasarkan minat dan kebutuhan dari pasien. Pasien mulai
merasa sebagai bagian integral dari lingkungan pelayanan. Pada fase ini pasien mulai menerima
informasi-informasi yang diberikan padanya tentang penyembuhannya, mungkin berdiskusi atau
mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada perawat, mendengarkan penjelasan-penjelasan dari
perawat dan sebagainya.
4). Fase Resolusi
            Terjadi setelah fase-fase sebelumnya telah berjalan dengan sukses. Fokus pada
fase ini mengakhiri hubungan profesional pasien dan perawat dalam fase ini perlu untuk
mengakhiri hubungan teraupetik meraka. Dimana pasien berusaha untuk melepaskan rasa
ketergantungan kepada tim medis dan menggunakan kemampuan yang dimilikinya agar mampu
menjalankan secara sendiri.
Tabel 2.1 Fase-Fase Peplau dengan Fokusnya

Fase Fokus
Orientasi perawat bekerja sama dengan pasien dalam menganalisis masalah
Identifikasi Pemilihan bantuan profesional yang tepat
Eksploitasi Penggunaan bantuan profesional untuk pemecahan masalah
Resolusi Pemutusan hubungan profesional pasien dengan perawat

Hubungan Antara Fase-Fase Peplau dan Proses Keperawatan


          Kontinum Peplau pada empat fase orientasi, identifikasi, eksploitasi, dan resolusi dapat
dibandingkan dengan proses keperawatan seperti yang dibahas dalam (Tabel 2.1). Proses
keperawatan didefinisikan sebagai "aktivitas intelektual’’ yang disengaja dimana praktek
keperawatan didekati secara tertib, sistematis.
          Ada banyak kesamaan antara proses keperawatan dan fase interpersonal Peplau. Fase
Peplau dan proses keperawatan berurutan dan fokus pada interaksi terapeutik. Keduanya bila
menemui “stress” harus menggunakan tehnik problem solving secara kolaboratif, dengan tujuan
akhir adalah menemukan kebutuhan pasien.. Keduanya menggunakan observasi, komunikasi,
dan recording sebagai alat dasar untuk praktek perawat.
          Ada perbedaan juga antara fase Peplau dan proses keperawatan. Keperawatan
profesional saat ini memiliki pengertian tujuan yang lebih jelas dan memiliki area praktek yang
spesifik. Keperawatan beranjak dari peran physician’s helper ke arah consumer advocay.
Tabel 3.1 Hubungan Fase-Fase Peplau dengan Proses Keperawatan

PROSES KEPERAWATAN FASE-FASE PEPLAU


Pengkajian Orientasi
Pengumpulan data dan analisis Perawat dan pasien sebagai orang yang
Tidak perlu selalu berarti asing, pertemuan diawali oleh pasien
"kebutuhan yang dirasakan" yang mengekspresikan perasaan butuh,
mungkin perawat dimulai. bekerja sama mengenali dan menentukan
DiaDiagnosa keperawatan masalah
Ringkasan pernyataan berdasarkan (Catatan: pengumpulan data kontinu.)
analisis. Pasien menjelaskan "kebutuhan yang
dirasakan."
Perencanaan Identifikasi.
Saling menetapkan tujuan. Meletakkan tujuan yang sama, pasien
mempunyai perasaan memiliki dan
merespons secara selektif untuk
memenuhi kebutuhannya.
Pelaksanaan Eksploitasi
Rencana memulai ke arah pencapaian Pelayanan yang diberikan berdasarkan
tujuan yang saling ditetapkan.Dapat minat dan kebutuhan dari pasien. Pada
dicapai dengan perawatan pasien, fase ini pasien mulai menerima
kesehatan profesional, atau informasi-informasi yang diberikan
keluarga pasien. padanya tentang penyembuhannya
Evaluasi Resolusi
Berdasarkan perilaku akhir yang Terjadi setelah fase-fase yang lain sukses
diharapkan.Dapat menyebabkan secara lengkap kemudian dilakukan
penghentian atau inisiasi rencana pengakhiran hubungan pasien dengan
baru. perawat
Teori Peplau dan Konsep Empat Besar
          Teori keperawatan biasanya berkembang menjadi empat konsep individu, kesehatan,
masyarakat, dan keperawatan. Peplau mendefinisikan manusia sebagai organisme kesehatan,
didefinisikan sebagai "simbol kata yang menyiratkan gerakan maju kepribadian dan proses-
proses manusia lainnya yang sedang berlangsung di arah yang produktif, kreatif, konstruktif
berusaha dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang dihasilkan oleh kebutuhan
"pribadi, dan komunitas yang hidup".
Konsep Mayor Dari Teori Peplau
Empat konsep mayor dari teori Peplau:
1. Manusia
Manusia adalah organisme yang hidup dalam keseimbangan yang tidak stabil. dipandang
sebagai suatu organisme yang berjuang dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan
yang disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang unik, mempunyai
persepsi yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk dan penting untuk proses interpersonal.
2. Lingkungan
Peplau mendefenisikan lingkungan sebagai bentuk di luar organisme dalam konteks
kebudayaan, dari sini kebudayaan dan kepercayaan diaktualisasikan. budaya dan adat istiadat
merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi kehidupan
3. Keperawatan
            Keperawatan adalah alat pendidikan untuk kekuatannya bertujuan untuk mendukung
kekuatan seseorang dalam kreativitas langsung, produktivitas, dan sikap individual dari
kehidupan masyarakat. sebagai perkembangan kepribadian dan proses kemanusiaan yang
berkesinambungan kearah kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif.
4. Kesehatan
Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai gerak progresif individu dan proses makhluk
lain secara terus menerus dalam kelangsungan kreativitas, produktivitas dan sikap individual dari
kehidupan masyarakat. Sebagai proses interpersonal yang bermakna. Proses interpersonal
merupakan materina force dan alat edukatif yang baik bagi perawat maupun klien. Pengetahuan
diri dalam konteks interaksi interpersonal merupakan hal yang penting untuk memahami klien
dan mencapai resolusi masalah.

Penerimaan Teori oleh Komunitas Keperawatan


1.    Praktek Keperawatan
Grace Sills menyatakan bahwa, Peplau memberikan perspektif baru, arahan baru, teori –
teori yang dijadikan dasar praktek keperawatan untuk tindakan terapeutik dengan pasien. Ide
Peplau menjelaskan desain untuk praktek keperawatan jiwa dengan lengkap (Tomey & Alligood,
1998).
2.    Pendidikan Keperawatan
Buku Peplau yang berjudul “Interpersonal Relation in Nursing” ditulis khusus untuk
membantu lulusan perawat dan mahasiswa keperawatan. Tulisan – tulisan Peplau berampak pada
tokoh – tokoh keperawatan lain yang juga menulis buku. Mereka menyatakan bahwa ide Teori
Peplau, terutama definisi terhadap keperawatan dan proses keperawatan, pengembangan dari
teori kecemasan dan pembelajaran, serta metode psikoterapeutik, menjadi bagian dari seleksi
alam dari disiplin ilmu keperawatan (Tomey & Alligood, 1998)
3.    Penelitian Keperawatan
Statement Sills mengenai hasil kerja Peplau dipengaruhi oleh pekerjaannya di klinik dan
hasil studi, dimana hasil tersebut digunakan dalam penlitian sebagai alat untuk meningkatkan
batang tubuh pengetahuan keperawatan. Pada penelitian – penelitian awal mengikuti asumsi
bahwa masalah pasien terjadi pada fenomena individu dan dieksplorasi dalam hubungan perawat
– pasien. Thomas, Baker dan Estes menggunakan konsep kecemasan Peplau sebagai suatu
makna untuk memecahkan perasaan marah secara konstruktif melalui proses pembelajaran pada
hubungan perawat – pasien (Tomey & Alligood, 1998). 

Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau


Kelebihan :
a.       Dapat meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih baik.
b.      Dapat menurunkan kecemasan klien dalam teori keperawatan.
c.       Dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik.
d.      Dapat medorong pasien untuk lebih mandiri
Kekurangan :
a.       Kurangnya penekanan pada health promotion dan pemeliharaan kesehatan: dinamika intra
keluarga, pertimbangan ruang individu, serta layanan sumberdaya sosial komunitas/masyarakat
juga kurang diperhatikan.
b.      Teori Peplau tidak dapat digunakan untuk pasien yang tidak bisa mengekspresikan
kebutuhannya.
BIODATA TOKOH
Nama Lengkap  : Hildegard E. Peplau, Phd, RN, FAAN
Tanggal Lahir   : Reading Pensylvania, 1 September 1909
Pendidikan        :
-          Lulusan Diploma : Peplau Lulus Dari Hospital School Of Nursing Pottstown, Pensylvania Pada
Tahun 1931
-          Lulus Dari Bennington College Dengan Gelar BA Dalam Bidang Psikologi Interpersonal Pada
Tahun 1943
-          Lulus Dari Columbia University Di Newyork Dengan MA Dalam Keperawatan Psikiatri Tahun
1947 Dan Ed.D. Dalam Pengembangan Kurikulum Pada Tahun 1953.
Hasil Karya        :
-          Buku Terbitan : “Hubungan Interpersonal Dalam Keperawatan” Pada Tahun 1952
-          Prinsip Dasar Bagi Konseling Keperawatan Dari Hasil Penelitiannya.

Jabatan               :


-          Direktur Eksekutif Dan Kemudian Jadi Presiden, Ia Menjabat 2 Istilah Di Dewan International
Council Of Nurses (ICN)
-          Pada Tahun 1997, Ia Menerima Kehormatan Tertinggi Keperawatan, Yang Christiane Reimann
Prize, Pada Kongres ICN Yang Berlangsung 4 Tahun.  Pada Tahun 1996, American Academy Of
Nursing Peplau Dihormati Sebagai “Legenda Hidup”, Dan Pada Tahun 1998, AN Dilantiknya
Ke Dalam Hall Of Fame
Wafat                 : Diusia 89 Tahun Pada Tanggal 17 Maret 1999
  
n-menurut-hildegard-e-pe.xhtml

Anda mungkin juga menyukai