Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MANAJEMEN PATIENT SAFETY

MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI

OLEH :

KELOMPOK 8

ASRIKA
CITRA YULIANA
NUR MAGFIRAH
SRI WAHYUNI

AKPER 2 C

DOSEN PENGAMPUH :
Ns. Hijrah Tiala.Kep.,M.Kep

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat


dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul Mikrobiologi Dan Parasitologi ini dengan tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adlah untuk
memnuhi tugas dosen pada bidang studi mata kuliah Manajemen Patient
Safety. Selain itu, makalh ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Mikrobiologi Dan Parasitologi bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasi kepada bapa/ibu selaku bidang
studi mata kuliah Mikrobiologi Dan Parasitologi yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan dengan
bidan studi yang kami tekuni.
Kami mentadari, makalah yg kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, November, 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................iii

BAB I..........................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar belakang.................................................................................4
B. Rumusan masalah..........................................................................5
C. Tujuan.............................................................................................5

BAB II.........................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................6
A. Pengertian Mikrobiologi dan parasitologi........................................6
1. Mikrobiologi.................................................................................6
2. Parasitologi..................................................................................7
B. Siklus hidup dan kembang biak mikroorganisme...........................9
C. Cara penularan mikroorganisme.....................................................10
D. Jenis dan siklis hidup mikroorganisme...........................................13
1. Berdasarkan sifat parasitnya......................................................13
2. Berdasarkan waktu atau derajat kaparasitannya........................14
3. Berdasarkan jumlah hospesnya..................................................14
4. Berdasarkan lokasi atau predileksinya.......................................15
5. Berdasarkan pengaruhnya terhadap hospes..............................15
6. Berdasarkan klasifikasi hewan....................................................15

BAB III........................................................................................................17
KESIMPULAN...........................................................................................17
A. Kesimpulan......................................................................................17
B. Saran...............................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang
berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang melainkan harus menggunakan bantuan mikroskop.
Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme,
atau sering disebut mikroba ataupun jasad renik. Saat ini, mikrobiologi
sangat berkembang luas pada berbagai bidang ilmu pengetahuan,
misalnya pertanian, industri, kesehatan, lingkungan hidup, bidang
pangan, bahkan bidang antariksa (Waluyo, 2009).
Parasitologi merupakan Ilmu yang mempelajari parasit –
organisme yang hidupnya menumpang dan merugikan organisme lain.
Ukuran tubuh penumpang lebih kecil dari yang ditumpangi. Parasit ini
disebut juga sebagai agent.
Bakteri adalah nama sekelompok mikroorganisme yang
termasuk prokariotik yang bersel satu, berkembang biak dengan
membelah diri dan bahan-bahan genetiknya tidak terbungkus dalam
membran inti. Pada umumnya bakteri tidak mempunyai klorofil,
kecuali beberapa spesies tertentu yang mempunyai pigmen
fotosintesis. Oleh karena itu, ada bakteri yang hidupnya heterotrof dan
ada juga bakteri yang hidup autotrof. Bakteri Bakteri adalah nama
sekelompok mikroorganisme yang termasuk prokariotik yang bersel
satu, berkembang biak dengan membelah diri dan bahan-bahan
genetiknya tidak terbungkus dalam membran inti. Pada umumnya
bakteri tidak mempunyai klorofil, kecuali beberapa spesies tertentu
yang mempunyai pigmen fotosintesis. Oleh karena itu, ada bakteri
yang hidupnya heterotrof dan ada juga bakteri yang hidup autotrof.
Bakteri heterotrof dapat dibedakan menjadi bakteri yang hidup
sebagai parsit dan saprofit, Sedangkan bakteri autotrof dapat

4
dibedakan berdasarkan atas sumber energi yang digunakan untuk
mensentetis makanannya menjadi bakteri fotoautotrof dan
kemoautotrof. Bakteri dapat hidup dimana saja, ada yang merugikan
manusia, hewan maupun tumbuhan. Namun demikian ada juga
bakteri yang menguntungkan bagi umat manusia.
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari mikrobiologi dan parasitiologi?
2. Jelaskan siklus hidup dan kembang biak mikroorganisme!
3. Jelaskan cara penularan mikrooganisme!
4. Jelaskan jenis dan siklus hidup organisme parasit!
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari mikrobiologi dan parasitiologi
2. Untuk mengetahui siklus hidup dan kembang biak mikrooganisme
3. Untuk mengetahui cara penularan mikrooganisme
4. Untuk mengetahui jenis dan siklus hidup organisme

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian mikrobiologi dan Parasitologi


1. Mikrobiologi
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang
mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah
semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop,
khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan
Archaea. Virus sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya
tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup.
Mikroorganisme dapat berkembang biak secara alami atau
dengan campuran tangan manusia. Mikroorganisme yang
dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui pertumbuhan
menggunakan media.
Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan
menjadi bidang yang sangat penting dalam biologi setelah Louis
Pasteur dapat menjelaskan proses fermentasi anggur (wine) dan
membuat serum rabies Perkembangan biologi yang pesat pada
abad ke-19 terutama dialami pada bidang ini dan memberikan
landasan bagi terbukanya bidang penting lain: biokimia.
Penerapan mikrobiologi pada masa kini masuk berbagai bidang
dan tidak dapat dipisahkan dari cabang lain karena diperlukan
juga dalam bidang farmasi, kedokteran, pertanian, ilmu gizi, teknik
kimia, bahkan hingga astrobiologi dan arkeologi. Mikroorganisme
berukuran kecil yang merupakan jasad hidup yang dapat
mempengaruhi kehidupan manusia baik secara langsung maupun
tidak langsung, yang dapat berperan sebagai kawan maupun
lawan.

6
2. Parasitologi
Kata parasitos berarti jasad yang mengambil makanan, dan
logos berarti ilmu. Berdasarkan istilah, parasitologi adalah ilmu
yang mempelajari organisme yang hidup untuk sementara
ataupun tetap di dalam atau pada permukaan organisme lain
untuk mengambil makanan sebagian atau seluruhnya dari
organisme tersebut. Parasitologi merupakan binatang (beda
dengan mikrobiologi) mengandung protein tinggi, selalu
mengakibatkan alergi, tubuh lebih kompleks, mulai bersel tunggal
sampai sel banyak, masuk tubuh manusia dg berbagai cara : oral,
kutan, inhalasi, seksual, darah, plasenta. Beberapa istilah penting
yang perlu diketahui, antara lain :
1. Simbiose, merupakan bentuk hidup bersama dua jenis
organisme yang bersifat permanen dan tidak bisa dipisahkan.
Ada beberapa jenis simbiose, yaitu :
a. Simbiose mutualisme, yaitu simbiose yang saling
menguntungkan bagi kedua jenis organisme tersebut.
b. Simbiose komensalisme, yaitu simbiose dimana satu
pihak mendapat keuntungan sedangkan yang lain tidak
dirugikan.
c. Simbiose parasitisme, yaitu simbiose dimana satu jenis
mendapatkan makanan dan keuntungan, sedangkan yang
lain dirugikan bahkan dibunuh.
d. Simbiose obligat, yaitu bentuk simbiose dimana parasitnya
tidak dapat hidup tanpa hospes.
e. Simbiose fakultatif, yaitu simbiose dimana parasitnya
dapat hidup walaupun tanpa hospes.
f. Simbiose monoksen, yaitu simbiose dimana parasitnya
hanya dapat hidup pada satu spesies hospes.
g. Simbiose poliksen, yaitu simbiose yang menghinggapi
lebih dari satu spesies.

7
h. Simbiose parasit permanen, yaitu bnetuk simbiose dimana
parasitnya selama hidupnya tetap pada hospesnya.
i. Simbiose parasit temporer, yaitu bentuk simbiose dimana
parasit pada hospesnya hanya sewaktu-waktu.
2. Hospes, yaitu organisme yang merupakan tempat atau
organisme yang dihinggapi parasit. Dikenal ada beberapa
jenis hospes,yaitu :
a. Hospes defenitif, yaitu hospes dimana terdapat parasit
dalam stadium dewasa di dalam tubuh hospes terjadi
perkembangbiakan secara seksual.
b. Hospes paratenik, yaitu hospes dimana parasit hanya
terdapat dalam stadium larva dan tidak dapat berkembang
menjadi stadium dewasa dan tidak terjadi
perkembangbiakan parasit secara seksual dan parasit ini
dapat ditularkan kepada hospes defenitif karena parasit
dalam stadium ini merupakan stadium infektif.
c. Hospes intermediate (perantara), yaitu hospes dimana
parasit di dalamnya menjadi bentuk infektif yang siap
ditularkan kepada hospes/manusia yang lain.
d. Hospes reservoir, yaitu hewan yang mengandung parasit
yang sama dengan parasit manusia dan dapat menjadi
sumber infeksi bagi manusia.
e. Hospes obligat, yaitu hospes tunggal yang merupakan
satu-satuny spesies yang dapatmenjadi tuan rumah dari
parasite dewasa.
f. Hospes alternatif, yaitu hospes utama yang mengandung
parasit namun ada spesies lain yang dapat sebagai
hospes yang mengandung parasite dewasa.
g. Hospes insidental, yaitu bila suatu spesies secara
kebetulan dapat mengandung parasit dewasa, padahal
hospes yang sesungguhnya adalah spesies lain.

8
3. Vektor, yaitu hewan yang di dalam tubuhnya terjadi
perkembangbiakan dari parasit, dan parasit itu dapat
ditularkan kepada manusia atau hewan lainnya. Biasanya
yang berperan sebagai vektor adalah serangga.
B. Siklus hidup dan kembang biak mikroorganisme
1. Pembelahan
Umumnya bakteri berkembang biak dengan amitosis
dengan pembelahan menjadi 2 bagian (binary division). Waktu
diantara pembelahan disebut generation time dan ini berlainan
untuk tiap jenis kuman, bervariasi antara 20 menit sampai 15 jam.
Sebagai contoh mycobacterium tuberculosis mempunyai
generation time 15 jam.
2. Pembentukan tunas atau cabang
Kuman membentuk tunas, tunas akan melepaskan diri dan
membentuk kuman baru. Reproduksi dengan pembentukan cabang
didahului dengan pembentukan tunas yang tumbuh menjadi
cabang dan akhirnya melepaskan diri. Dapat dijumpai pada kuman
dari family Sreptomycetaceae.
3. Pembentukan Filamen
Pada pembentukan filament, sel mengeluarkan serabut
panjang, filament yang tidak bercabang. Bahan kromosom
kemudian masuk ke dalam filament. Filament terputus-putus
menjadi beberapa bagian. Tiap bagian membentuk kuman baru.
Dijumpai terutama dalam keadaan abnormal, misalnya bila kuman
Haemophilus influenza dibiakan pada pembenihan yang basah
4. Reproduksi secara seksual
Bakteri berbeda dengan eukariota dalam hal cara
penggabungan DNA yang datang dari dua individu ke dalam satu
sel. Pada eukariota, proses seksual secara meiosis dan fertilisasi
mengkombinasi DNA dari dua individu ke dalam satu zigot. Akan
tetapi, jenis kelamin yang ada pada ekuariota tidak terdapat pada

9
prokariota. Meiosis dan fertilisasi tidak terjadi, sebaliknya ada
proses lain yang akan mengumpulkan DNA bakteri yang datang
dari individu-individu yang berbeda. Proses-proses ini adalah
pembelahan transformasi, transduksi dan konjugasi.
C. Cara penularan mikroorganisme
a. Kontak
Kontak adalah rute utama penyebaran kuman di rumah
sakit dan juga mungkin di masyarakat. Di rumah sakit, bakteri
disebarkan terutama melalui tangan staf karena mereka sering
menangani pasien dan peralatan, sehingga terjadi peningkatan
kemungkinan infeksi-silang. Hubungan antara mencuci tangan
dan penurunan angka infeksi pertama kali dibuktikan oleh Ignaz
Semmelweiss dalam serangkaian studi epidemiologi pada tahun
1940-an (Newson, 1993).
Di masyarakat, terdapat bukti bahwa banyak patogen yang
dahulu diperkirakan menyebar melalui percikan ludah ternyata
menyebar melalui kontak (Worsley et al., 1994). Stimulasi
laboratorium membuktikan bahwa individu lebih besar
kemungkinannya terjangkit infeksi saluran nafas setelah berkontak
dengan tangan dan benda (fomites) yang tercemar oleh virus
daripada setelah terpajan pada aerosol yang mengandung virus
(Gwaltney et al., 1978). Diperkirakan bahwa batuk dan bersin
menyebabkan pengeluaran percikan ludah terinfeksi yang
mengendap ke berbagai permukaan, termasuk busana, di
lingkungan sekitar. Bakteri kemudian dipindahkan oleh tangan ke
benda lain (Peralatan makan minum, pegangan pintu, dsb),
mencapai korban baru setelah tangan mereka kemudian tercemar.
Virus mencapai hidung dan konjungtiva saat wajah tersentuh
higiene tangan dapat mengurangi insiden infeksi saluran nafas
atas. (Leclair et al., 1987).

10
Demikian juga, rotavirus yang menyebabkan muntah dan diare,
walaupun keluar melalui percikan ludah, tampaknya disebarkan
melalui kontak tangan. Pada studi insiden eksperimen yang
dilakukan di tempat penitipan anak, dibuktikan bahwa terjadi
penurunan angka infeksi saat mencuci tangan diperkenalkan pada
anak dan petugas yang merawatnya (Black et al., 1981). Perlu
diingat bahwa mencuci tangan adalah cara yang mudah dan
hemat untuk infeksi (Gould, 1997;May, 1998).
b. Penyebaran melalui udara
Penyebaran melalui udara terjadi hanya dalam jarak yang
pendek untuk patogen positif-gram dan untuk infeksi virus
misalnya cacar air. Kajian ekstensif terhadap literatur memastikan
bahwa infeksi silang melalui rute ini tidak lazim diluar lingkungan
beresiko tinggi misalnya ruang operasi dan unit luka bakar (ayliffe
dan lowbury., 1982). Diruang operasi, skuama kulit yang penuh
dengan stafilococcus memperoleh akses ke jaringan yang
terbuka, sering dengan mendarat di duk dari udara. Kuman
mungkin berasal dari pasien atau petugas yang hadir. Rute
melalui udara juga penting di unit luka bakar. Kulit adalah
pertahanan utama terhadap bakteri, dan apabila kulit tidak lagi
utuh maka pasien menjadi sangat rentan terhadap infeksi.
c. Makanan dan air yang tercemar
Makanan yang tercemar cepat berfungsi sebagai
kendaraan bagi bakteri. Infeksi seperti ini terjadi higiene yang
buruk di rumah, restoran, tempat penjualan capat saji, toko, dan
pabrik (North, 1989; Hobbs dan Roberts 1993). Pada sebagian
besar kasus, pencemaran terjadi melalui tangan. Salmonella yang
mencemari jari tangan dan sumber makanan yang tercemar dapat
bertahan dari pencucian tangan. Dengan demikian penyebarah
terjadi melalui rute fekal-oral. Penyebaran melalui air terjadi di
daerah dengan sanitasi yang buruk. Kolera bersifat endemik di

11
seluruh negara yang sedang berkembang termasuk asia dan
kejadian luar biasa di inggris. Thypoid juga ditularkan melalui air
yang tercemar. Penyakit Legionnaire (Disebabkan oleh Legionella
pneumophila) menyebar melalui aerosol yang tercemar (Woo et
al., 1986); kejadian luar biasa penyakit ini pernah terjadi di inggris.
d. Vektor serangga
Vektor serangga menyebarkan infeksi melalui penularan
mekanis dan biologis. Penularan mekanis terjadi apabila patogen
di pindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain melalui permukaan
serangga, sering dengan kakinya. Lalat rumah berlaku sebagai
vektor mekanis untuk Shigella. Di rumah sakit, lalat, semut
pharaoh, dan artropoda lain mungkin mengangkut bakteri
patogenik di dalam lingkungan klines (Fotedar et al, 1992).
Penularan biologis melibatkan interaksi kompleks antara patogen
dan vektor. Plasmodium, organisme penyebab malaria,
berkembang biak di dalam usus nyamuk dan meningkatkan
jumlah protozoa yang tersedia untuk dosis infeksi. Penularan
terjadi saat serangga menggigit penjamu manusia.
e. Resevoar infeksi
Resevoar infeksi terbentuk apabila kondisi yang
menguntungkan mendorong pertumbuhan dan reproduksi
sejumlah besar bakteri. Resevoar dapat terbentuk di kulit petugas
atau pasien sehingga terjadi infeksi-silang. Peran resevoar
lingkungan terhadap infeksi silang bergantung pada situasi. Suatu
reservoar bakteri yang besar dalam suatu drain kecil
kemungkinannya berperan dalam infeksi nosokomial (infeksi yang
diperoleh di rumah sakit) karena hanya sedikit kesempatan
terjadinya pemindahan ke individu lain yang rentan tetapi apabila
reservoar melibatkan benda-benda yang mungkin berkontak
dengan pasien atau petugas, maka resiko akan meningkat.
Penelitian epidemiologis telah berperan banyak dalam

12
meningkatkan pemahaman kita tentang resiko infeksi dan
pengembangan petunjuk pengendalian infeksi untuk mengurangi
penyebaran penyakit. Penelitian tersebut memberikan sangat
banyak bukti bahwa apabila pasien mengalami infeksi atau
terkolonisasi, maka organisme penyebab berasal dari orang lain
dan bukan dari tempat jauh di lingkungan.
D. Jenis dan siklus hidup organisme parasit
1. Berdasarkan sifat parasit
a. Parasit fakulatif
Parsit fakultatif adalah organisme yang sebenarnya
organisme hidup bebas, tetapi karena kondisi tertentu
mengharuskan organisme tersebut hidup sebagai parasit
sehingga sifat hidup keparasitannya itu tidak mutlak. Sebagai
contoh lalat-lalat seperti Sarcophaga, Chrysomyia,
Caelophora dan lain-lainnya yang termasuk keluarga
Calliphorinae.
b. Parasit insidentil atau parasit sporadis
Prasit obligat adalah semua organisme yang untuk
kelangsungan hidup dan eksistensinya mutlak memerlukan
hospes. Semua organisme yang patogen merupakan parasit
obligat.
c. Parasit insidentil atau parasot sporadis
Parasit insidentil atau parasit sporadic adalah suatu parasit
yang karena sesuatu sebab berada pada hospes yang tidak
sewajarnya. Contoh parasit insidentil: Dipylidium caninum.
Parasit ini adalah cacing pita pada anjing yang dikenal dengan
cacing pita biji ketimun, tetapi karena kebetulan atau karena
suatu “kecelakaan” terdapat pada manusia.
d. Parasit eratika

13
Parasit eratika merupakan parasit yang terdapat pada
hospes yang wajar tetapi lokasinya pada daerah yang tidak
sewajarnya. Contoh parasit eratika : Ascaris lurnbricoides.
e. Parasit spusiora
Parasit spuriosa, istilah ini sebenarnya tidak tepat untuk
menyatakan parasit salah duga. Hal ini terjadi pada saat
diagnosa pasca mati, misalny karena sebelum mati anjing
makan tinja sapi yang mengandung telur cacing Moniezia
expansa, maka pada pemeriksaan pasca mati bisa saja anjing
didiagnosa terinfestasi cacing Moniezia expansa.
2. Berdasarkan waktu atau derajat kaparasitannya
a. Parasit temporer atau parasit non periodik
Organisme yang sebagian waktu hidupnya harus hidup
sebagai parasit sedang sisa hidupnya sebagai organisme
hidup bebas. Contoh-contoh dari parasit temporer : Nyamuk
Anopheles.
b. Parasit stasioner
Parasit stasioner adalah parasit yang selama satu stadium
perkembangannya atau selama hidupnya selalu kontak
dengan hospesnya.
3. Berdasarkan jumlah hospesnya
a. Parasit holoksenosa atau parasit monoksenosa
Parasit holoksenosa adalah parasit yang dalam siklus
hidupnya hanya membutuhkan satu organisme lain sebagai
hospes. Contoh-contoh parasit holoksenosa Eimeria tenella.
b. Parasit heteroksenosa
Parasit heteroksenosa adalah parasit yang dalam siklus
hidupnya membutuhkan lebih dan satu organisme lain sebagai
hospesnya. Contohcontoh parasit heteroksenosa : Babesia
motasi

14
4. Berdasarkan lokasi atau predileksinya
a. Ektoparasit atau ektozoa
Ektoparasit adalah parasit-parasit yang hidup berparasitnya
pada permukaan tubuh hospes atau di dalarn liang-liang pada
kulit yang masih mempunyai hubungan bebas dengan dunia
luar.
b. Endoparasit atau entoparasit atau entozoon
Endoparasit adalah parasit-parasit yang berlokasi didalam
jaringan tubuh hospesnya kecuali yang hidup dipermukaan
tubuh dan di dalam liang-liang kulit. Contoh-contoh
endoparasit: Di dalam saluran pencernaan.
5. Berdasarkan pengaruhnya terhadap hospes
a. Parasit patogen. Parasit-parasit seperti Plasmodium
falciparum, Theileria parva, Trypanosoma evans, Babesia
bigemina dan Leishmania donovani dapat digolongkan parasit
yang berefek patogen terhadap hospesnya.
b. Kurang patogen. Parasit Fasciola hepatica kurang patogen
pada domba sedang Fasciola giganlica kurang patogen bagi
sapi. Haemonchus contortus dan cacing kait Bunostomum
termasuk dapat digolongkan parasit kurang patogen.
c. Parasit yang tidak patogen. Termasuk parasit tidak patogen
adalah Ascaris Jumbricoides pada babi dan manusia.
6. Berdasarkan klasifikasi hewan
a. Uniseluler parasit. Kebanyakan hewan-hewan bersel satu
sebagian besar hidupnya sebagai parasit seperti misalnya,
hewan-hewan yang termasuk filum Sarcomastigophora,
Apicomplexa, Microspora, Myxospora dan Ciliophora. Contoh
parasit yang termasul dalam filum Sarcomastigophora adalah
Trypanosoma, Trichomonas, Tritrichomonas, Histomonas,
Giardia.

15
b. Multiseluler parasit. Hewan-hewan multiseluler yang hidupnya
sebagai parasit kebanyakan pada hewan-hewan invertebrata
seperti yang termasuk filum Nemathelininthes,
Plathyhelminthes, Crustacea Arthropoda.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang
mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah
semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop,
khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea.
Virus sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya
dapat dianggap sebagai makhluk hidup. Parasitologi merupakan Ilmu
yang mempelajari parasit – organisme yang hidupnya menumpang
dan merugikan organisme lain. Ukuran tubuh penumpang lebih kecil
dari yang ditumpangi. Parasit ini disebut juga sebagai agent.
B. Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahw makalh ini banyak
sekali kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya,
penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada
sumber yang dapat dipertanggung jawabkan nantinya. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang
pembahsana makalah diatas.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://poltekkestjkronianasoka.blogspot.com/2019/03/makalah-mikrobiologi-
danparasitologi.html?m=0

Ilham,Anas.2019.https://soalkimia.com/materi-parasitologi-jenis-danklasifikasinya/

Waluyo, Lud. 2009. Mikrobiologi Lingkungan. Universitas Muhammadiyah Malang Press.


Malang

18

Anda mungkin juga menyukai