Kelas : 1C
Nim : 220126
BAB 1
FILSAFAT DAN PANCASILA
A. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.
1. Pengertian Filsafat.
Secara etimologis istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani philein yang artinya cinta dan
sophos artinya hikmah atau kebijaksanaan atau wisdom. Jadi secara harfiah istilah filsafat
mengandung makna cinta kebijaksanaan. Nampaknya hal ini sesuai dengan sejarah timbulnya
ilmu pengetahuan, yang sebelumnya dibawah naungan filsafat. Dalam filsafat juga ada di
kenal dengan sebutan filosof, yaitu orang yang ahli dalam filsafat.
Keseluruhan arti filsafat yang meliputi berbagai masalah tersebut dapat dikelompokkan
menjadi dua macam sebagai berikut :
Pertama : Filsafat sebagai produk yang mencakup pengertian.
1. Filsafat sebagai jenis pengetahuan, ilmu, konsep.
2. Filsafat sebagai jenis problema
Kedua : Dalam pengertian ini filsafat merupakan suatu sistem pengetahuan yang bersifat
dinamis. Filsafat dalam pengertian ini tidak lagi merupakan suatu kumpulan dogma yang
hanya diyakini ditekuni dan dipahami sebagai suatu nilai tertentu tetapi lebih merupakan
suatu aktivitas berfilsafat, suatu proses dinamis dengan menggunakan metode tersendiri.
Adapun cabang filsafat yang pokok meliputi :
1) Metafisika
2) Epistimologi
3) Metodologi
4) Logika
5) Etika
6) Estetika
Dalam filsafat kenegaraan dapat dibagi menjadi tiga bagian,yaitu :
1. filsafat ateis, dalam filsafat ateis mereka berpikir untuk mencari kebenaran terlepas
dari pandangan dari dasar agama, mereka tidak mempunyai Tuhan Yang Maha Esa,
artinya pandangannya terhadap Tuhan YME semuanya itu tidak ada.
2. filsafat sekuler, filsafat sekuler mereka berpikir dalam mencari kebenaran terlepas
dari pandangan antara agama dengan negara dipisahkan, urusan agama adalah
diurus oleh tokoh-tokoh agama sedangkan urusan negara diurus oleh pemerintah.
Oleh karena itu agama tidak boleh mencampuri negara dan sebaliknya negara tidak
boleh mencampuri urusan agama, sehingga negara dan agama terpisah secara penuh.
3. filsafat agama, Dalam filsafat agama mereka berpikir dalam mencari kebenaran
selalu berlandaskan pada salah satu ajaran agama yang dianutnya.