Anda di halaman 1dari 10

KEPERAWATAN PALIATIF

(OBAT NA DIKLOFENAK)
Dosen: Ns. M. Abu, S.Kep,. M.Kep

OLEH :
Kelompok 2
1. Wilyan Hidayat S
2. Nikma Nurul Arifah
3. Nur Magfirah
4. Wina Latifa

INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA


KESDAM XIV/HSN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Na Diklofenak ini
dengan tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adlah untuk memnuhi tugas dosen
pada bidang studi mata kuliah Keperawatan Paliatif. Selain itu, makalh ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Na Diklofenak bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan termiah kasi kepada bapa/ibu selaku bidang studi mata kuliah
Keperawatan Paliatif yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan dengan bidan studi yang kami tekuni.

Kami mentadari, makalah yg kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Penyusun

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................iii

A. Latar Belakang....................................................................................iii
B. Rumusan Masalah...............................................................................iii
C. Tujuan..................................................................................................iii

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................1

A. Obat Na Diklofenak.............................................................................1
1. Pengertian .....................................................................................1
2. Nama Obat Dagang.......................................................................1
3. Mekanisme Kerja Obat..................................................................3
4. Efek Samping.................................................................................4
5. Kontraindikasi.................................................................................4

BAB III PENUTUP..........................................................................................iv

A. Kesimpulan..........................................................................................iv
B. Saran ..................................................................................................iv

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................v

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Natrium diklofenak merupakan obat golongan anti-inflamasi nonsteroid
(NSAID) dengan efek analgesik, antiinflamasi, dan antipiretik. NSAID adalah
salah satu obat yang paling umum digunakan di seluruh dunia, dengan jumlah
pengguna lebih dari 30 juta orang setiap hari. Lebih dari 111 juta resep ditulis
untuk NSAID di Amerika Serikat setiap tahunnya, dan NSAID menyumbang
sebesar 60% dari pasar obat analgesik over-the-counter (OTC) di Amerika
Serikat. NSAID yang paling sering digunakan adalah diklofenak dan
ibuprofen. Diklofenak paling umum digunakan untuk kondisi yang berkaitan
dengan jenis nyeri muskuloskeletal kronis, seperti artritis rematoid,
osteoartritis, spondilitis ankilosa, dan gout. Di Indonesia, penyakit sendi
(30,3%) merupakan penyakit tidak menular dengan prevalensi tertinggi pada
orang dewasa dan lansia
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa itu obat Na Diklofenak ?
2. Sebutkan apa saja nama obat dagang dari Na Diklofenak ?
3. Bagaimana mekanisme kerja dari obat Na Diklofenak dalam mengatasi
nyeri ?
4. Sebutkan apa saja efek samping dari obat Na Diklofenak ?
5. Sebutkan kontraindikasi dari obat Na Diklofenak ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari obat Na Diklofenak.
2. Untuk mengetahui nama obat dari Na Diklofenak.
3. Untuk mengetahui mekanisme kerja dari obat Diklofenak.
4. Untuk mengetahui efek samping dari obat Na Diklofenak.
5. Untuk mengetahui kontraindikasi dari obat Na Diklofenak.

iii
BAB II

PEMBAHASAN

A. Obat Na Diklofenak
1. Pengertian
Natrium Diklofenak adalah obat yang digunakan untuk meredakan nyeri,
seperti nyeri perut saat haid, nyeri yang berkaitan dengan operasi gigi,
nyeri yang berkaitan dengan operasi kecil, mengatasi pembengkakan
(inflamasi), kekakuan sendi yang disebabkan oleh peradangan sendi.
Natrium Diklofenak juga dapat digunakan untuk menurunkan demam yang
berhubungan dengan infeksi telinga, hidung atau tenggorokan (THT).
Natrium Diklofenak bekerja dengan menurunkan produksi prostaglandin
yang menyebabkan peradangan, demam, dan nyeri.
2. Nama Obat (Merk)

Abdiflam Nadiflam
Anuva Natrium Diklofenak
Anuva Neuralgin Rhema
Araclof Neuralgin Rhema
Arthrotec Neurofenac
Cataflam Neurofenac Plus
Cataflam D Neurofenac Plus
Cataflam D50 Noncort
Deflamat Noncort
Dicloflam Proflam
Diclomec Proklaf-25
Dikloflam Proklaf-50
Dikloflam Reflamid
Diklovit Renadinac
Divoltar Renadinac 75
Dolofenac Renvol 25
Dolofenac Renvol 50
Eflagen Scanaflam

1
Elithris 50 Scantaren
Sediaan lihat
Fenaren 50 bagian 10.1.1
Fenavel Tirmaclo - 50
Flamar Valto Forte
Flamar Voltadex
Flamar Voltadex Retard
Flamenac Voltados 25
Galtaren Voltados 50
Gratheos Voltaren
Kadiflam 25 Voltaren
Kadiflam 50 Voltaren
Kaflam Voltaren
Klotaren Voltaren
Lafen Voltaren Ophtha
Linac Voltaren Ophtha
Lopain Voltaren Retard
Megatic 50 Voltaren Sr
Mirax Volten
Mirax Ximex Diklonis
Nacoflar Ximex Diklonis
Nadifen Yariflam
Nadifen Zegren 50
Nadifen Zelona
3. Mekanisme Kerja Obat Dalam Pengatasan Nyeri

Natrium diklofenak adalah obat antiinflamasi nonsteroid yang


mengandung garam natrium dari diklofenak. Obat ini memiliki efek
analgesic dan antiinflamasi. Mekanisme kerjanya adalah dengan
menghambat sintesis prostaglandin, mediator yang berperan penting
dalam proses terjadinya inflamasi, nyeri dan demam. Natrium diklofenak
akan diabsorbsi dengan cepat dan lengkap dan jumlah y h yang
diabsorbsi tidak berkurang jika diberikan bersama dengan makanan.

2
Kadar puncak obat dicapai dalam -1 jam. Ikatan protein 99,7%, waktu
paruh 1-2 jam. Pemberian dosis berulang tidak menyebabkan akumulasi
eliminasi terutama melalui urin

Natrium diklofenak dalam bentuk CR/lepas-lambat terkendali adalah


salah satu tekonologi yang dikembangkan untuk memperbaiki efikasi dan
toleransi diklofenak. Pengembangan formulasi yang canggih dengan
teknologi tinggi pada "drug delivery System" telah dilakukan oleh Klinge
Pharma GmbH dan telah dipasarkan di Indonesia dengan nama Deflamat
CR oleh PT. Actavis Indonesia. Deflamat CR (gabungan antara teknologi
Enteric Coated dengan Sustained-Release) memiliki bentuk yang unik
yaitu pelet CR dimana zak aktif terbagi dalam ratusan unit sferis kecil
(pelet) yang akan menjamin penyebaran yang baik dari zat aktif diseluruh
saluran gastro-intestinal sehingga akan memperbaiki toleransi gastro-
intestinal dari obat AINS

Selain itu, dengan ukuran partikel yang kecil, pelet bisa melintasi
pilorus dengan cepat bersama kimus, dimana transportasi menuju
doudenum tidak bergantung pada pengosongan lambung, sehingga
waktu transit obat rata-rata lebih cepat dan dengan sistem pelepasannya
yang terkendali, absorpsi yang cepat dan kontinyu memberikan kontribusi
utama untuk memperbaiki bioavilabilitas obat AINS.

Beberapa studi klinis natrium diklofenak yang diberikan sebagai


monoterapi atau kombinasi, menunjukkan obat ini efektif meredakan
gejala osteoartritis (OA) maupun reumatoid artritis (RA). Studi yang
dilakukan di Jerman terhadap 230 pasien menunjukkan, penggunaan
diklofenak dalam sediaan gel untuk pasien osteoartritis pada lulut terbukti
efektif dan aman untuk meredakan gejala osteoartritis pada lutut.

4. Efek Samping Obat

Efek samping terjadi pada sekitar 30% penderita, meliputi ulserasi


gastrointestinal, kenaikan enzim hepar, trombositopenia, gangguan fungsi
ginjal, gangguan sistem saraf pusat, serta alergi. Obat ini dapat
menyebabkan oliguria dan peningkatan kadar serum kreatinin, juga
nefritis interstitial. Penggunaannya dalam jangka waktu lama untuk

3
penyakit-penyakit kronik tentunya akan meningkatkan risiko efek samping
obat ini terhadap ginjal. Nefrotoksisitas natrium diklofenak perlu
diwaspadai karena penggunaannya yang kebanyakan pada pasien lansia
dimana fungsi ginjal telah menurun. Terdapat beberapa laporan kasus
gagal ginjal akut setelah inisiasi dosis akut tinggi NSAID, terutama pada
orang tua.

5. Kontraindikasi

Hipersensitivitas pada diklofenak atau zat pengisi lain, ulkus,


pendarahan, atau perforasi usus atau lambung, trimester terakhir
kehamilan, gangguan fungsi hepar, ginjal, jantung (lihat Peringatan di
atas); Kontraindikasi pada penggunaan secara intravena antara lain
penggunaan bersama dengan AINS atau antikoagulan (termasuk heparin
dosis rendah), riwayat hemorragic diathesis, riwayat perdarahan
serebrovaskular yang sudah maupun belum dipastikan, pembedahan
yang berisiko tinggi menyebabkan pendarahan, riwayat asma, hipovolemi,
dehidrasi. Diklofenak kontraindikasi untuk pengobatan nyeri peri-operatif
pada operasi CABG (coronary artery bypass graft).

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Natrium diklofenak adalah salah satu obat dari golongan NSAID yang
memiliki mekanisme antiinflamasi, analgesic, dan antipiretik yang kuat.
B. Saran
Hindari pemberian obat Na Diklofenak pada seseorang yang sedang
mengalami gangguan gastrointestinal, seperti terjadi ulserasi, perdarahan
lambung, atau ulkus peptikum.

iv
DAFTAR PUSTAKA

Badan POM RI, 2019, Kalium Diklofenak http://pionas.pom.go.id/monografi/natrium-


diklofenak

Mangampa, I., & Eko Nugroho, T. (2015). Pengaruh Pemberian Natrium Diklofenak
Dosis 1, 4. 4(4), 1004-1012

Neal.M.J., 2006, Farmakologi Medis. Erlangga, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai