Studi meta analisis ini terdiri dari 176 studi acak, Randomized Controlled Trials (RCTs) meninjau efikasi dan keamanan secara bersama antara
diklofenak, Obat Anti Inflamasi Non-Steroid (OAINS) tradisional lain dan coxib. Secara keseluruhan, pengalaman dari 146,524 pasien dicatat pada
studi yang ditinjau.
COXIB IBUPROFEN
1.81 (1.17 - 2.81) 3.97 (2.22 - 7.10)
p = 0.0070 p < 0.0001
DIKLOFENAK NAPROXEN
1.89 (1.16 - 3.09) 4.22 (2.71 - 6.56)
p = 0.0106 p < 0.0001
Meta-analisis data dari 280 studi OAINS versus plasebo dan 474 OAINS versus OAINS lainnya. Meta-analisis dengan karakteristik randomized, durasi
penelitian setidaknya 4 minggu dan analisis data dilakukan dengan 3 metode yaitu identifikasi uji coba dan penilaian kelayakan, analisis Prespecified,
analisis statistik. Data perbandingan coxib versus plasebo 184 percobaan dan coxib versus OAINS 113 percobaan (diklofenak 33 percobaan, ibuprofen 22
percobaan, naproxen 48 percobaan, dan OAINS lain dalam 14 percobaan). Hampir semua (sekitar 99%) dari hasil melibatkan coxib atau OAINS dengan
dosis tinggi (diklofenak 150 mg per hari, ibuprofen 2400 mg per hari, atau naproxen 1000 mg per hari).
Referensi:
1. Van Walsem et al. Arthritis Research & Therapy (2015) 17:66
2. Coxib and traditional NSAID Trialists’ (CNT) Collaboration. Lancet. 2013;382(9894):769-779.
NVS/BROC/022020/020
PT NOVARTIS INDONESIA
AXA Tower Floor 26th – Kuningan City
Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18 Kuningan Setiabudi,
Jakarta 12940 Indonesia
Telp.: 021-30480600 Fax: 021-30480601