sakit,
malah
obat
ini
juga
bisa
mengurangi
demam
dan
kepanasan.Analgesik bersifat narkotik seperti opoid dan opidium bisa menekan sistem
sarafutama dan mengubah persepsi terhadap kesakitan (noisepsi). Obat jenis ini
lebihberkesan mengurangi rasa sakit dibandingkan NSAID.Analgesik
digunakan
secara
kodeinpseudoefedrin
gabungan
untuk
serentak,
obat
sinus,
misalnyabersama
atau
seringkali
parasetamol
dan
2)
Farmakodinamik
Ketorolac tromethamine merupakan suatu analgesik non-narkotik. Obat ini merupakan
obat anti-inflamasi nonsteroid yang menunjukkan aktivitas antipiretik yang lemah dan
anti-inflamasi. Ketorolac tromethamine menghambat sintesis prostaglandin dan dapat
dianggap sebagai analgesik yang bekerja perifer karena tidak mempunyai efek
terhadap reseptor opiat.
Uji Klinis
Beberapa
penelitian
telah
meneliti
efektivitas
analgesik
Ketorolac
tromethamine
intramuskular pada dua model nyeri pasca bedah akut; bedah umum (ortopedik, ginekologik
dan abdominal) dan bedah mulut (pencabutan M3 yang mengalami impaksi). Penelitian ini
merupakan uji yang dirancang paralel, dosis tunggal primer, yang membandingkan Ketorolac
tromethamine dengan Meperidine (Phetidine) atau Morfin yang diberikan secara
intramuskular.
Farmakokinetik
Ketorolac tromethamine diserap dengan cepat dan lengkap setelah pemberian
intramuskular dengan konsentrasi puncak rata-rata dalam plasma sebesar 2,2 mcg/ml
setelah 50 menit pemberian dosis tunggal 30 mg. Waktu paruh terminal plasma 5,3 jam
pada dewasa muda dan 7 jam pada orang lanjut usia (usia rata-rata 72 tahun). Lebih
dari 99% Ketorolac terikat pada konsentrasi yang beragam. Farmakokinetik Ketorolac pada
manusia setelah pemberian secara intramuskular dosis tunggal atau multipel adalah linear.
Kadar steady state plasma dicapai setelah diberikan dosis tiap 6 jam dalam sehari. Pada dosis
jangka panjang tidak dijumpai perubahan bersihan. Setelah pemberian dosis tunggal
intravena, volume distribusinya rata-rata 0,25 L/kg. Ketorolac dan metabolitnya (konjugat
dan metabolit para-hidroksi) ditemukan dalam urin (rata-rata 91,4%) dan sisanya
(rata-rata 6,1%) diekskresi dalam feses. Pemberian Ketorolac secara parenteral tidak
mengubah hemodinamik pasien.
.: Indikasi :.
Pasien yang sebelumnya pernah mengalami alergi dengan obat ini, karena ada
kemungkinan sensitivitas silang.
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
Gangguan ginjal derajat sedang sampai berat (kreatinin serum >160 mmol/L).
10)
Riwayat asma.
11)
Pasien pasca operasi dengan risiko tinggi terjadi perdarahan atau hemostasis
inkomplit, pasien dengan antikoagulan termasuk Heparin dosis rendah (2.500
5.000 unit setiap 12 jam).
12)
13)
14)
15)
16)
17)
Pemberian profilaksis sebelum bedah mayor atau intra-operatif jika hemostasis benarbenar dibutuhkan karena tingginya risiko perdarahan.
.: Dosis :.
Ketorolac ampul ditujukan untuk pemberian injeksi intramuskular atau bolus intravena.
Dosis untuk bolus intravena harus diberikan selama minimal 15 detik. Ketorolac ampul tidak
boleh diberikan secara epidural atau spinal. Mulai timbulnya efek analgesia setelah
pemberian IV maupun IM serupa, kira-kira 30 menit, dengan maksimum analgesia tercapai
dalam 1 hingga 2 jam. Durasi median analgesia umumnya 4 sampai 6 jam. Dosis sebaiknya
disesuaikan dengan keparahan nyeri dan respon pasien. Lamanya terapi : Pemberian
dosis harian multipel yang terus-menerus secara intramuskular dan intravena tidak boleh lebih
dari 2 hari karena efek samping dapat meningkat pada penggunaan jangka panjang.
Dewasa
Ampul : Dosis awal Ketorolac yang dianjurkan adalah 10 mg diikuti dengan 1030 mg tiap
4 sampai 6 jam bila diperlukan. Harus diberikan dosis efektif terendah. Dosis harian total
tidak boleh lebih dari 90 mg untuk orang dewasa dan 60 mg untuk orang lanjut usia,
pasien gangguan ginjal dan pasien yang berat badannya kurang dari 50 kg. Lamanya terapi
tidak boleh lebih dari 2 hari. Pada seluruh populasi, gunakan dosis efektif terendah dan
sesingkat mungkin. Untuk pasien yang diberi Ketorolac ampul, dosis harian total kombinasi
tidak boleh lebih dari 90 mg (60 mg untuk pasien lanjut usia, gangguan ginjal dan pasien
yang berat badannya kurang dari 50 kg).
Instruksi dosis khusus
Pasien lanjut usia
Ampul : Untuk pasien yang usianya lebih dari 65 tahun, dianjurkan memakai kisaran dosis
terendah: total dosis harian 60 mg tidak boleh dilampaui (lihat Perhatian).
Anak-anak : Keamanan dan efektivitasnya pada anak-anak belum ditetapkan. Oleh karena itu,
Ketorolac tidak boleh diberikan pada anak di bawah 16 tahun.
Gangguan ginjal : Karena Ketorolac tromethamine dan metabolitnya terutama
diekskresi di ginjal, Ketorolac dikontraindikasikan pada gangguan ginjal sedang sampai
berat (kreatinin serum > 160 mmol/l); pasien dengan gangguan ginjal ringan dapat menerima
dosis yang lebih rendah (tidak lebih dari 60 mg/hari IV atau IM), dan harus dipantau ketat.
Analgesik opioid (mis. Morfin, Phetidine) dapat digunakan bersamaan, dan mungkin
diperlukan untuk mendapatkan efek analgesik optimal pada periode pasca bedah awal
bilamana nyeri bertambah berat. Ketorolac tromethamine tidak mengganggu ikatan opioid
dan tidak mencetuskan depresi napas atau sedasi yang berkaitan dengan opioid. Jika
digunakan bersama dengan Ketorolac ampul, dosis harian opioid biasanya kurang dari yang
dibutuhkan secara normal. Namun efek samping opioid masih harus dipertimbangkan,
Ketorolac ampul tidak boleh dicampur dalam volume kecil (mis. dalam spuit) dengan
Morfin sulfat, Phetidine hydrochloride, Promethazine hydrochloride atau Hydroxyzine
hydrochloride karena akan terjadi pengendapan Ketorolac tromethamine. Ketorolac ampul
kompatibel dengan larutan normal saline, 5% dekstrosa, Ringer, Ringer-laktat, atau larutan
Plasmalyte. Kompatibilitas dengan obat lain tidak diketahui.
Perhatian
Efek Renal : Sama seperti obat lainnya yang menghambat biosintesis prostaglandin, telah
dilaporkan adanya peningkatan urea nitrogen serum dan kreatinin serum pada uji klinis
dengan Ketorolac tromethamine.
Efek
Hematologis
Ketorolac
menghambat
agregasi
trombosit
dan
dapat
saat
diberikan
Ketorolac.
Efek Hepar : Bisa terjadi peningkatan borderline satu atau lebih tes fungsi hati. Pasien
dengan gangguan fungsi hati akibat sirosis tidak mengalami perubahan bersihan Ketorolac
yang bermakna secara klinis. Ketorolac tromethamine tidak dianjurkan untuk digunakan
sebagai medikasi prabedah, untuk mendukung anestesi atau analgesia obstetri. Belum ada
data klinis mengenai keamanan dan efektivitas pemberian bersama Ketorolac tromethamine
dengan obat anti-inflamasi nonsteroid lainnya. Ketorolac tidak dianjurkan digunakan secara
rutin bersama dengan obat anti-inflamasi nonsteroid lain, karena adanya kemungkinan efek
samping tambahan.
Untuk pasien gangguan ginjal ringan : Fungsi ginjal harus dipantau pada pasien yang diberi
lebih dari dosis tunggal IM, terutama pada pasien tua.
Retensi cairan dan edema: Pernah dilaporkan terjadinya retensi cairan dan edema pada
penggunaan Ketorolac. Oleh karena itu, Ketorolac harus hati-hati diberikan pada pasien
gagal jantung, hipertensi atau kondisi serupa.
.: Interaksi Obat :.
1)
Methotrexate,
sehingga
memungkinkan
peningkatan
toksisitas
Methotrexate.
2)
3)
4)
5)
Penggunaan obat dengan aktivitas nefrotoksik harus dihindari bila sedang memakai
Ketorolac misalnya antibiotik aminoglikosida.
6)
7)
Pernah dilaporkan adanya halusinasi bila Ketorolac diberikan pada pasien yang
sedang menggunakan obat psikoaktif.
Nama Merek: Dolac, Ketopain, Ketorolac OGB Dexa, Lantipain, Remopain, Remopain,
Rolac, Scetto, Toradol, Toramine, Torasic, Torpain, Trolac, Xevolac
Definisi
Ketorolac masuk dalam kelompok nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAIDs).
Ketorolac bekerja dengan mengurangi hormon yang menyebabkan peradangan dan
nyeri di dalam tubuh.
Ketorolac digunakan dalam jangka waktu pendek (5 hari atau kurang) untuk mengobati nyeri
ringan sampai parah.
Ketorolac juga digunakan untuk kebutuhan lain yang belum tercantum di sini.
ASPIRIN.
FARMAKOKINETIK
Asam salisilat adalah asam organik sederhana dengan pKa 3,0. Aspirinmempunyai pKa 3,5.
Sodium salisilat dan aspirin adalah obat antiinflamasi yangsama
efektifnya,
walaupun
aspirin mungkin lebih efektif sebagai analgesik.Salisilat dengan cepat diserap oleh
lambung dan usus kecil bagian atas,menghasilkan kadar puncak plasma salisilat dalam
1-2 jam. Aspirin diserap dalamcara yang sama dan dihidrolisis cepat menjadi acetic acid
dan salisilat olehesterase-esterase dalam jaringan dan darah.
1. Absorpsi
Pada pemberian oral, sebagian salisilat diabsorpsi dengan cepat dalam bentukutuh di
lambung, tetapi sebagian besar di usus halus bagian atas. Kecepatanabsorpsinya
tergantung
dari
kecepatan
disintegrasidan
disolusi
tablet,
PH permukaan
terjadi
di
banyak
jaringan,
tetapi
terutama
dimikrosom dan
mitokondria hati.
4. Eksresi
Salisilat di eksresi dalam bentuk metabolitnya terutama
melalui ginjal,sebagian
diketahui
bahwa
berbeda
dari
kebanyakan
AINS
lainnya,
dosis rendah bisa efektifdalam keadaan tertentu, misalnya penghambatan agregasi platelet.
2. Selain
mengurangi
jugamempengaruhi
sintesis
mediator-mediator
mediator-mediator
kimia
dari
eicosanoid,
sistem
aspirin
kallikrein.
lisosome,
dan
menghambat
migrasi
leukositpolimorfonuklear dan
sedangkan
terpengaruh sedidkit. Efek antipiretik aspirin mungkin diperantarai olehhambatan kedua COX
dalam sistem saraf pusat dan hambatan IL-1 (yangdirilis dari makrofag selama episode
inflamasi).
vasodilatasi dari pembuluhdarah permukaan (superfisial) dan disertai keluarnya keringat yang
banyak.
5. Efek-efek platelet.
Aspirin mempengaruhi hemostasis. Dosis rendah tunggal aspirin (kira-kira 80mg
sehari) menyebabkan sedikitnya perpanjangan waktu pendarahan, yangmenjadi dua
kali lipat bila pemberiannya dilanjutkan selama seminggu.Perubahan disebabkan
oleh hambatan platelet COX yang irreversible, sehinggaefek antiplatelet dari aspirin
aspirin
harus
dihentikan
satu
haid, neuralgia
antipiretik.
3. Demam Rematik Akut
1) Dosis dewasa: 5-8 g perhari, diberikan 1 g perkali.
2) Dosis anak: 100-125 mg/KgBB/hari, diberikan
jam
selama
cukup
terjadipengurangan
nyeri,
kekakuan,
tiap
pembengkakan,
4-6
rasa
panas
dan
5. Penggunaan Lain
Aspirin digunakan untuk mencegah thrombus koroner dan rombus vena-dalamberdasarkan
efek penghambatan agregasi trombosit. Laporan menunjukkanbahwa dosis aspirin kecil
yang diminum tiap hari dapat mengurangi insideninfark miokard akut, stroke dan kematian
pada pasien angina tidak stabil
2.5 SEDIAAN
Aspirin (asam asetil salisilat) dan natrium salisilat merupakan sediaan yangpaling banyak
digunakan. Aspirin tersedia dalam bentuk tablet 100 mg untuk anakdan tablet 500 mg
untuk dewasa. Metil-salisilat (minyak wintergreen) hanyakdigunakan sebagai obat luar
dalam bentuk salep atau linimen dan dimaksudkansebagai counter irritant bagi kulit.
Asam salisilat berbentuk bubuk, digunakansebagai keratolitik dengan dosis tergantung
dari penyakit yang akan diobati.
2.7 EFEK SAMPING OBAT
Pada dosis yang biasa, efek aspirin yang paling berbahaya adalah gangguanlambung.
Efek ini bisa dikurangi denggan penyanggaan yang sesuai (menelanaspirin bersamaan dengan
makanan diikuti dengan segelas air atau antacid).
Dengan dosisi lebih tinggi , pasien-pasien mungkin mengalami salicylism,muntah
muntah,
tinnitus,
pendengaran
yang
berkurang,
dan
vertigo
yangreversible