TRI NOVRIYANDI
(J045222005)
OMS 10 UNHAS
DEFINISI
Ketorolac :
Merupakan analgesik poten dengan efek anti-
inflamasi sedang. Ketorolac termasuk dalam golongan
obat antiinflamasi non-steroid (OAINS)
Farmakodinamik :
• Ketorolac (OAINS) bekerja dengan cara menginhibisi sintesis prostaglandin.
• Ketorolac dapat menginhibisi aktivitas enzim siklooksigenase 1 dan 2 (COX-1 dan COX-
2) dalam metabolisme asam arakidonat menjadi prostaglandin dan tromboksan-2. Hal
tersebut menyebabkan ketorolac sangat efektif digunakan dalam penanganan nyeri,
sebab patofisiologi nyeri melibatkan prostaglandin.
• Ketorolac bersifat tidak selektif dalam menginhibisi enzim COX-1 dan COX-2. Enzim
COX-1 dapat ditemukan pada trombosit, mukosa lambung dan endotel pembuluh
darah. Sedangkan, enzim COX-2 menstimulasi serta memperantarai terjadinya
inflamasi, nyeri, dan demam.
• Efek inhibisi dari ketorolac terhadap enzim COX-1 dapat menyebabkan peningkatan
kejadian perdarahan gastrointestinal dan risiko ulkus gaster. Inhibisi akan enzim COX-2
memberikan efek terapeutik ketorolac yang diinginkan, yaitu sebagai antiinflamasi dan
analgesik.
Farmakokinetik :
• Ketorolac dapat diberikan melalui jalur intramuskular, dan oral, absobsi berlangsung
cepat mencapai puncak dalam 30 – 50 menit. Bioavailabilitas oral 80% dan hampi
seluruhnya terikat protein plasma.
• Ketorolac mengalami metabolisme dihati dan tidak dapat menembus sawar darah otak,
tetapi bisa menembus plasenta. Diekskresikan melalui urin dan ASI.
Indikasi :
• Indikasi utama penggunaan ketorolak untuk mengatasi nyeri akut dan digunakan
dalam jangka pendek (<5 hari).
• Ketorolak IM digunakan sebagai analgesik pascabedah
Kontra indikasi :
• Kontraindikasi pemakaian ketorolac, antara lain pada pasien dengan hipersensitivitas
terhadap ketorolac, riwayat perdarahan gastrointestinal, dan perdarahan
serebrovaskular aktif.
Dewasa :
• Intamuskular 30-60 mg, dosis tunggal adalah 60 mg. Untuk dosis multipel, pemberian
ketorolac IM sebesar 30 mg per 6 jam. Dosis maksimal per hari untuk pemberian
ketorolac IV atau IM adalah 120 mg.
• Intravena 15-30 mg, bila perlu dapat diulang per 6 jam.
• Oral 5-30 mg, maksimal pemberian per oral adalah sebanyak 40 mg dalam 24 jam.
Anak :
• Usia dibawah 2 tahun tidak direkomendasikan
• 2 – 16 tahun : dosis tunggal 0,5 mg/kg IV/IM, tidak melebihi 15 mg. Untuk dosis
multipel 0,5 mg/kg/IV dapat diulang per 6 jam, tidak lebih dari 5 hari.
• Efek samping tersering dari penggunaan keteroloc berupa gangguan saluran cerna,
kantuk, pusing dan sakit kepala yang dilaporkan terjadi kira – kira 2 kali plasebo.
• Ketorolac sangat selektif menghambat COX-1, maka obat ini hanya dianjurkan dipakai
tidak lebih dari 5 hari karena kemungkinan tukak lambung dan iritasi lambung besar
sakali.
• Penggunaan ketorolac bersamaan dengan aspirin atau antikoagulan lain dapat
meningkatkan risiko perdarahan saluran cerna.