“TELINGAKU BERNANAH”
NAMA : WAHYUNI.N
KELOMPOK : I (SATU)
UNIVERSITAS TADULAKO
2016
LEARNING OBJECTIVE
Jawab
Manifestasi Klinis
Gejala klinis OMA bergantung pada stadium penyakit serta umur pasien. Pada anak
yang sudah dapat berbicara keluhan utama adalah rasa nyeri di dalam telinga, di
samping suhu tubuh yang tinggi. Biasanya terdapat riwayat batuk pilek sebelumnya.
Pada anak yang lebih besar atau pada orang dewasa, selain rasa nyeri, terdapat
gangguan pendengaran berupa rasa penuh di telinga atau rasa kurang mendengar.
Pada bayi dan anak kecil, gejala khas OMA adalah suhu tubuh tinggi dapat mencapai
39,5°C (pada stadium supurasi), anak gelisah dan sukar tidur, tiba-tiba anak menjerit
waktu tidur, diare, kejang-kejang dan kadang-kadang anak memegang telinga yang
sakit. Bila terjadi ruptur membran timpani, maka sekret mengalir ke liang telinga,
suhu tubuh turun dan anak tidur tenang.
Penilaian klinik OMA digunakan untuk menentukan berat atau ringannya suatu
penyakit. Penilaian berdasarkan pada pengukuran temperatur, keluhan orang tua
pasien tentang anak yang gelisah dan menarik telinga atau tugging, serta membran
timpani yang kemerahan dan membengkak atau bulging.
Skor OMA
Kemerahan
Bengkak pada
Sko Tarik pada
Suhu Gelisah membrane
r telinga membrane
tympani (bulging)
tympani
0 <38,0 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
1 38,0- Ringan Ringan Ringan Ringan
38,5
2 38,6- Sedang Sedang Sedang Sedang
39,0
3 >39,0 Berat Berat Berat Berat, termasuk
otore
Penilaian derajat OMA dibuat berdasarkan skor. Bila didapatkan angka 0 hingga 3, berarti OMA
ringan dan bila melebihi 3, berarti OMA berat.
Pembagian OMA lainnya yaitu OMA berat apabila terdapat otalgia berat atau sedang,
suhu lebih atau sama dengan 39°C oral atau 39,5°C rektal. OMA ringan bila nyeri
telinga tidak hebat dan demam kurang dari 39°C oral atau 39,5°C rectal.
Diagnosis Banding
Otitis media supuratif subakut
Otitis media supuratif kronik
Diagnosis Banding
Otitis media supuratif kronik ( OMSK ) ialah infeksi kronis di telinga tengah
dengan perforasi membrane timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah
terus-menerus atau hilang timbul, sekret dapat encer atau kental, bening atau
berupa nanah. Otitis media supuratisf kronis selian merusak jaringan lunak pada
telinga tengah dapat juga merusak tulang dikarenakan terbentuknya jaringan
patologik sehingga sedikit sekali / tidak pernah terjadi resolusi spontan.
Otitis media supuratif kronis terbagi antara benigna dan maligna, maligna
karena terbentuknya kolesteatom yaitu epitel skuamosa yang bersifat osteolitik.
Penyakit OMSK ini biasanya terjadi perlahan-lahan dan penderita datang
dengan gejala-gejala penyakit yang sudah lengkap dan morbiditas penyakit
telinga tengah kronis ini dapat berganda, gangguan pertama berhubungan dengan
infeksi telinga tengah yang terus menerus ( hilang timbul ) dan gangguan kedua
adalah kehilangan fungsi pendengaran yang disebabkan kerusakan mekanisme
hantaran suara dan kerusakan konka karena toksisitas atau perluasan infeksi
langsung.
Sumber: American Academy of Pediatrics. 2013. The Diagnosis and
Management of Acute Otitis Media.
Terapi simpatomatis
- Analgetik-antipiretik : parasetamol 3x500 mg kalau perlu
- Pemberian dekongestan nasal, antihistamin, dan mukolitik pada anak dengan OMA
tidak direkomendasikan, karena tidak didapatkan keuntungan yang signifikan
Timpanosintesis, bila:
- Pada anak dengan imunosupresi atau
- Neonatus dengan OMA (karena biasanya cenderung mempunyai patogen yang
tidak biasa dan lebih invasif
- Pasien yang gagal dengan terapi antibiotik dan terapi menunjukkan ada lokal atau
sistemik (sepsis)
- Kontrol dan follw up pasien 10-14 hari dari fase akut. Meskipun demikian bila
tidak ada perbaikan gejala, atau gejala makin memburuk atau terjadi komplikasi,
periksa kembali pasien dalam waktu 48 jam.