Anda di halaman 1dari 23

GANGGUAN/KELAINAN DAN

PENYAKIT YANG TERJADI PADA


ORGAN KEPALA DAN LEHER
TRI NOVRIYANDI
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Spesialis
Bedah Mulut & Maksilofasial
Fakultas kedokteran Gigi
Universitas Hasanuddin
GANGGUAN/KELAINAN DAN PENYAKIT DAN LEHER

• Kondisi Tiroid • Kelainan Bawaan pada Kepala, Wajah, Leher atau Telinga
• Tumor pada Kelenjar Tiroid • Kejang pada Wajah
• Gangguan fungsi kelenjar tiroid
• Tekanan pada Sumsum Tulang Belakang
• Kanker Kepala dan Leher
• Cedera Kepala dan Leher
• Tumor Jinak dan Ganas
• Tumor Jinak dan Ganas pada Kelenjar Ludah • Masalah Amandel dan Rahang
• Meningioma (Tumor Jinak pada Selaput Otak) • Kondisi Paratiroid
• Tumor pada Kelenjar Hipofisis • Tumor pada Kelenjar Paratiroid
• Tumor pada Nasofaring • Gangguan Fungsi Kelenjar Paratiroid
• Pusing dan Mabuk Perjalanan yang Intens
• Saraf terjepit
• Nyeri Kronis yang Parah di Tenggorokan atau Wajah
(Neuralgia)
• Cacat pada Tulang Tengkorak

Hodler J, Kubik-Huch RA, von Schulthess GK, editors. Diseases of the Brain, Head and Neck, Spine 2020–2023: Diagnostic Imaging [Internet]. Cham (CH): Springer; 2020.
Kelainan pada Kelenjar Tiroid dan paratiroid

Hipertiroidisme (Hyperthyroidism) Hiperparatiroidisme


Hipertiroidisme merapakan gangguan sistem
tubuh dimana kelenjar tiroid menghasilkan
01 02 keadaan dimana kelenjar paratiroid memproduksi
lebih banyak hormon paratiroid dari biasanya.
terlalu banyak hormone (Parathormon) Keadaan ini dapat menimbulkan berbagai gejala
seperti tulang menjadi rapuh, lemah, dan
berbentuk abnormal
Hipotiroidisme (Hypothyroidism) Hiperparatiroidisme primer
Hipotiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid jumlah hormon paratiroid yang disekresi lebih
tidak memproduksi hormon tiroid yang cukup banyak dari pada yang dibutuhkan.
atau rendah

Hipertiroidisme Hiperparatiroidisme Sekunder


Hipertiroidisme bisa ditemukan dalam bentuk
penyakit Graves, gondok noduler toksik atau
A B Jika jumlah yang disekresi lebih banyak karena
kebutuhan dari tubuh maka keadaan ini
hipertiroidisme sekunder disebut hiperparatiroidisme sekunder

Corbetta S. Normocalcemic hyperparathyroidism. Front Horm Res. 2019(51):23-29 3


Kanker Kepala Leher

Ferreira M, Souza JAD, Cohen E. Role of molecular markers in the management of head and neck cancers. Curr Opin in Oncol. 2011;23(3):259–64.
Kelainan Kongenital Kepala leher

Definisi Etiologi
kelainan atau defek yang bisa terjadi 01 03 Kombinasi faktor genetik (Ditransmisikan
ketika di dalam kandungan dan terlihat melalui gen kromosom sel telur dan
pada waktu lahir dan dapat pula terjadi sperma) , lingkungan (zat kimia , radiasi)
dalam perkembangan anak di kemudian Kelainan dan faktor yang tidak diketahui.
hari Kongenital
Kepala leher

insidensi 02 04 Diagnosis
Kelainan musculoskeletal merupakan Diagnosis prenatal  pemeriksaan janin
kelainan bawaan yang sering dijumpai di dalam kandungan, kelainan bawaan yang
klinik sesudah kelainan sistem serius pada janin dapat dideteksi
kardiovaskular dan sistem susunan saraf sehingga memberikan pilihan kepada
pusat 3% dari kelainan bawaan dapat orang tua untuk melakukan abortus
diamati pada waktu bayi baru lahir. medisinalis secara selektif
5
Head and Neck Congenital Anomalies in Neonate Hospitals in Hail, Saudi Arabia Int J Clin Pediatr Dent. 2020 Mar-Apr; 13(2): 160–162.
Hidrosefalus
1 2
Definisi Penyebab
Penyakit akibat gangguan aliran Kasus congenital belum diketahui
cairan dlm otak  cairan (bbrp terkait kromosom X)
bertambah >>  menekan Obstruksi akibat tumor, trauma,
jaringan otak khusus pusat saraf perdarahan intrakranial, dan
vital. infeksi.

Gejala Gejala
Bayi sulit menelan, bunyi napas stridor/ Kepala membesar, fontanel
sulit napas  Apnea, Sakit kepala, papil anterior menonjol, Vena kulit
edema. Strabismus, ataxia, letargi, kepala dilatasi & terlihat jelas,
bingung, dan bicara inkoheren.
Mata melihat kebawah
4 3

Chen S, Luo J, Reis C, Manaenko A, Zhang J. Hydrocephalus after Subarachnoid Hemorrhage: Pathophysiology, Diagnosis, and Treatment. Biomed Res Int. 2017;2017:8584753 6
Hidrosefalus

Chen S, Luo J, Reis C, Manaenko A, Zhang J. Hydrocephalus after Subarachnoid Hemorrhage: Pathophysiology, Diagnosis, and Treatment. Biomed Res Int. 2017;2017:8584753
Kelainan Kongenital Kepala leher

DOWN SYNDROME – TRISOMI 21

Head and Neck Congenital Anomalies in Neonate Hospitals in Hail, Saudi Arabia Int J Clin Pediatr Dent. 2020 Mar-Apr; 13(2): 160–162. MICROSEPHALY
Karsinoma Nasofaring
Definisi Klasifikasi
Tumor ganas nasofaring (TGN) adalah Karsinoma sel skuamosa dg pembentukan bahan
keganasan yang berasal dari epitel tanduk
Karsinoma sel skuamosa tanpa pembentukan
mukosa, jaringan penyangga / lunak atau
bahan tanduk
kelenjar yang terdapat pada nasofaring Karsinoma tanpa diferensiasi (undifferentiated Ca)
= WHO tipe 3 (karsinoma sel transisional &
limfoepitelial)
Etiologi Pemeriksaan Radiologi
Etiologi Virus Epstein Barr (EBV) Bahan Foto tengkorak (AP, lateral, dasar
karsinogenik (nitrosamin, dll) tengkorak, Water’s)
Genetik (ras  HLA) CT scan / MRI
foto torak (PA)  metastasis ke paru
USG abdomen metastasis ke hepar
bone scintigraphy  metastasis ke tulang
Gejala Dini Pemeriksaan Radiologi
Telinga : mendenging/grebek2 (tinitus), Lokasi, besar / luas tumor primerinvasi
pendengaran menurun, otalgi Hidung : tumor ke organ sekitaradanya destruksi
pilek lama, ingus/dahak campur darah, tulang dasar tengkorakmetastasis ke KB
hidung tersumbat. lehermetastasis jauhstadium tumor
9
Nasopharyngeal carcinoma in Indonesia: epidemiology, incidence, signs, and symptoms at presentation Marlinda Adham,1 Antonius N. Kurniawan, Chin J Cancer. 2012 Apr; 31(4): 185–196.
Tumor Kelenjar Liur

Adenoma Pleomorfik Kelenjar Liur mayor Warthin Tumor Tumor Ganas k. liur
Tumor kelenjar liur yang Tumor kelenjar liur mayor 3- Seiring pada laki – laki Adenocarcinoma
umum ditemukan adalah 4% dari sekitar 25% yang memiliki Adenoid cystic carcinoma
adenoma pleomorfik Lymphoepitelioma
keganasan berasal dari kebiasaan merokok 8x Malignan mixed tumor
(Benign Mixed Tumors)
parotis dan 50% dari > non perokok. Sering Mucoepidermoid carcinoma
yang umumnya diderita
pada usia rerata 42 tahun submandibular. pada pole bawah
parotis
01 02 03 04

Current aspects of salivary gland tumors – a systematic review of the literature Theresa Marie Galdirs,*,1 Matthias Kappler GMS Interdiscip Plast Reconstr Surg
DGPW. 2019; 8: Doc12. Published online 2019 Aug 2 10
Tumor Kelenjar Liur

Zdanowski R., Dias F.L., Barbosa M.M.et al. Sublingual gland tumors: Clinical, pathologic, and therapeutic analysis of 13 patients treated in a single institution. Head
Neck. 2011; 33: 476
Bell’s Palsy

04
03 Medikasi
Metode pengobatan
Penyebab berupa obat-obatan

01 02 Penyebab Bell's Palsy


berupa virus herpes
jenis steroid
mengurangi
dapat

Gejala yang membuat syaraf pembengkakan


Definisi menjadi bengkak akibat
satu sisi wajah
Penyakit saraf yang infeksi
penderitanya akan
menyebabkan menjadi kaku, sehingga ia
kelumpuhan sementara kesulitan tersenyum atau
pada otot-otot di menutup mata
wajah. Terjadi disfungsi
syaraf VII (N. fascialis)
Mower S. Bell's palsy: excluding serious illness in urgent and emergency care settings. Emerg Nurse. 2017 Apr 13;25(1):32-39. 12
Bell’s Palsy

Mower S. Bell's palsy: excluding serious illness in urgent and emergency care settings. Emerg Nurse. 2017 Apr 13;25(1):32-39.
Trigeminal Neuralgia
Gangguan nyeri neuropatik kronis yang ditandai dengan gejala nyeri tertusuk atau sengatan
listrik di daerah wajah. Penyakit ini terjadi akibat gangguan pada saraf wajah yang dinamakan
saraf trigeminal

Epidemiologi Gejala Tipe Lokasi


Trigeminal Neuralgia lebih Rasa nyeri terutama pada Trigeminal Neuralgia klasik: Lokasi pemicu paling umum
sering diderita oleh area pipi, rahang, gusi, gigi, merupakan jenis yang paling yaitu pada daerah antara
perempuan (60 %) atau bibir. Pada beberapa umum terjadi. Jenis ini hidung bibir, bibir atas dan
dibandingkan dengan laki kasus nyeri juga dapat terasa disebabkan oleh kompresi / bawah, dagu, pipi, dan gusi.
laki (40 %). Penyakit ini pada sekitar mata dan dahi. tekanan pada saraf
rata rata menyerang usia Nyeri umumnya dirasakan trigerminal oleh pembuluh
antara 53 – 57 tahun. pada salah satu sisi wajah. darah disekitarnya

01 02 03 04
Diana C, Kumar RD, Bodh R et al.Does the surgical intervention for Trigeminal Neuralgia refractory to pharmacotherapy improve 1
quality-of-life. 4
J Oral Maxillofac Surg. 2021; 79
Trigeminal Neuralgia

Diana C, Kumar RD, Bodh R, et al. Does the surgical intervention for Trigeminal Neuralgia refractory to pharmacotherapy improve quality-of-life. J Oral Maxillofac
Surg. 2021; 79
Abses Rongga Mulut
Abses Periodontal
Inflamasi purulen akut maupun kronis yang berkembang dari poket
periodontal. Secara klinis terlihat edema di tengah gigi disertai rasa
nyeri dan kemerahan pada gusi.

Abses Dentoalveolar akut Abses Submukosa


infeksi akut purulen yang berkembang Abses ini tepat terletak di bawah
pada bagian apikal gigi pada tulang mukosa vestibular bukal maupun
cancellous. Biasanya disebabkan oleh palatal/lingual gigi yang menjadi
bakteri yang berasal dari gigi yang sumber infeksi.
terinfeksi baik pada maksila maupun
pada mandibula.
Abses Subperiosteal Abses Fossa Canina
Abses subperiosteal adalah abses Abses ini biasanya berasal dari gigi
yang terletak diantara tulang dan anterior, dan jarang dari gigi premolar.
periosteum baik pada bukal, palatal, Pembengkakan substansial pada
maupun lingual gigi penyebab infeksi. daerah atas pipi, dengan rasa sakit
yang terletak di wilayah fossa
kaninus.

Stephens MB, Wiedemer JP, Kushner GM. Dental Problems in Primary Care. Am Fam Physician. 2018 Dec 01;98(11):654-660 1
6
Kista Odontogenik

Kista Radikular Kista Odonto Kista Kista Gingiva/


Dentigerous Keratocyst (OKC) Paradental Periodontal Lateral
Berasal dari atau Kista yang Berasal dari Timbul Terjadi pembesaran
didahului dengan membungkus pertumbuhan sisa-sisa berhubungan lokal yang
adanya granuloma mahkota gigi yang dental lamina atau sel dengan gigi yang melibatkan tepi
periapikal kronis dan basal epitel rongga
ditemukan sel
tidak erupsi dan erupsi sebagian gingiva dan gingiva
mulut (60%) dan (40%)
malassez di melekat ke servikal atau penuh cekat. Terjadi di
sisanya berasal dari
membran gigi pertumbuhan reduced dengan pulpa mandibula didaerah
periodontal enamel dental follicle. vital. kaninus dan
premolar

60-75 % 10-15 % 5-10% 3-5% <1%


Rioux-Forker D, Deziel AC, Williams LS, Muzaffar AR. Odontogenic Cysts and Tumors. Ann Plast Surg. 2019 Apr;82(4):469-477. 17
Kista Odontogenik

Rioux-Forker D, Deziel AC, Williams LS, Muzaffar AR. Odontogenic Cysts and Tumors. Ann Plast Surg. 2019 Apr;82(4):469-477.
Kista Non Odontogenik
Berasal dari sisa dari duktus
nasopalatinus dan pembuluh dan
Kista Nasopalatinus saraf nasopalatinal. terbentuk di kanal
nasopalatinal saat sisa epitelial

kista developmental non


odontogenik yang berasal darisisa
Kista
epitel saat proses penyatuan maksila)
Globulomaksilaris
terdiri dari membran jaringan ikat
dengan epitel berlapis gepeng.

Simple bone cyst pada rahang bersifat


asimtomatik. Etiologi tidak diketahui
namun ada teori mengatakan hal ini
Kista Tulang terjadi karena adanya penyimpangan
pada proses remodeling tulang

Rioux-Forker D, Deziel AC, Williams LS, Muzaffar AR. Odontogenic Cysts and Tumors. Ann Plast Surg. 2019 Apr;82(4):469-477. 19
Kista Non Odontogenik

Rioux-Forker D, Deziel AC, Williams LS, Muzaffar AR. Odontogenic Cysts and Tumors. Ann Plast Surg. 2019 Apr;82(4):469-477.
Stroke
Penyebab
3
Terjadi karena terganggunya pasokan darah
Prevalensi ke otak akibat penyumbatan atau pecahnya
1 pembuluh darah.
Stroke merupakan salah satu
penyakit tidak menular penyebab
kematian terbesar di dunia,
termasuk di Indonesia

Gejala
Mati rasa pada wajah, kesulitan
berbicara, berjalan, dan melihat, Penyebab
2
sakit kepala yang hebat, bahkan Kondisi tersebut menyebabkan jaringan
kelumpuhan otak tidak mendapatkan oksigen dan
4 nutrisi yang cukup untuk menjalankan
fungsinya dengan baik

Mozaffarian D, Benjamin EJ, Go AS, Arnett DK, Blaha MJ, Cushman M, et al. Heart disease and stroke statistics--2015 update: A report from the american heart 21
association. Circulation. 2015;131:e29–322
Stroke

Mozaffarian D, Benjamin EJ, Go AS, Arnett DK, Blaha MJ, Cushman M, et al. Heart disease and stroke statistics--2015 update: A report from the american heart
association. Circulation. 2015;131:e29–322
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai