Anda di halaman 1dari 8

1

TUGAS REFERAT 19 JANUARI, 2018

STANDAR PROSEDUR PENYERAHAN LAPORAN VER KEPADA


PENYIDIK

DISUSUN OLEH :
Moh. Wahid Agung N 111 17 103
I Made Mustika N 111 17 104
Juliana Sihombing N 111 17 139

PEMBIMBING
Dr. dr. Annisa Anwar Muthaher, S.H, M.Kes, Sp.F

DIBUAT DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TADULAKO
RUMAH SAKIT KABELOTA DONGGALA
PALU
2018
2

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa mahasiswa yang


bersangkutan sebagai berikut:

Nama:
Moh. Wahid Agung N 111 17 103
I Maade Mustika N 111 17 104
Juliana Sihombing N 111 17 139

Judul Referat: STANDAR PROSEDUR PENYERAHAN LAPORAN VER


KEPADA PENYIDIK

Telah menyelesaikan tugas referat ini sebagai tugas kepaniteraan klinik


pada Bagian Kedokteran Forensik dan Medikolegal di Fakultas Kedokteran
Universitas Tadulako

Palu, November 2017


Mengetahui
Pembimbing

(Dr. dr. Annisa Anwar M., SH, M.Kes, Sp.F)


3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang................................................................................................1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. ........................................................................................................................
A. .................................................................................................................
B. .................................................................................................................
C. .................................................................................................................
B. ........................................................................................................................
C. ........................................................................................................................
D. ........................................................................................................................
E. ........................................................................................................................
BAB III. PENUTUP
Kesimpulan.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

Kini banyak sekali muncul kasus-kasus kejahatan yang diberitakan


tidak hanya melibatkan harta benda tetapi nyawa seseorang. Dalam
perjalanan menelusuri kasus-kasus tersebut pihak kepolisian melakukan
penyelidikan yang kemudian berakhir di peradilan. Dalam proses
penyidikan dalam kasus yang melibatkan nyawa seseorang terkadang
penyidik meminta bantuan dari ahli misalnya dokter dalam bentuk
keterangan yang disebut visum et repertum.1

Seorang dokter, dalam tugas sehari-harinya, selain melakukan


pemeriksaan diagnostik juga memberikan pengobatan dan perawatan
kepada pasien serta mempunyai tugas melakukan pemeriksaan medis
untuk membantu penegakan hukum, baik untuk korban hidup maupun
korban mati. Pemeriksaan medis untuk tujuan membantu penegakan
hukum antara lain adalah pembuatan Visum et Repertum (VeR) terhadap
seseorang yang dikirim oleh polisi atau penyidik karena diduga sebagai
korban suatu tindak pidana atau terdapat kecurigaan kemungkinan adanya
tindak pidana.2

Visum et Repertum merupakan salah satu bentuk bantuan dokter


dalam penegakan hukum dan proses peradilan, serta menjadi alat bukti
yang sah dalam proses peradilan sehingga harus memenuhi hal-hal yang
disyaratkan dalam sistem peradilan. Bagi penyidik (polisi/polisi militer)
VeR berguna untuk mengungkapkan perkara. Bagi Penuntut Umum
(Jaksa) keterangan itu berguna untuk menentukan pasal yang akan
didakwakan, sedangkan bagi hakim sebagai alat bukti formal untuk
menjatuhkan pidana atau membebaskan seseorang dari tuntutan hukum.

1
2

Untuk itu perlu dibuat suatu Standar Prosedur Operasional (SPO) di suatu
Rumah Sakit tentang tatalaksana pengadaan VeR.3

Penyerahan hasil Visum Et Repertum diserahkan kepada pihak


penyidik atau polisi. Sebagai tanda bukti penyerahan visum penyidik atau
polisi menuliskan nama dan membubuhkan tanda tangan pada buku
pengambilan Visum et Repertum. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
penyalahgunaan hasil Visum et Repertum. Namun di dalam prosedur tetap
belum dijelaskan.4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi VeR
Visum et Repertum adalah keterangan tertulis yang dibuat dokter atas
permintaan tertulis (resmi) penyidik tentang pemeriksaan medis terhadap
seseorang manusia baik hidup maupun mati ataupun bagian dari tubuh
manusia, berupa temuan dan interpretasinya, di bawah sumpah dan untuk
kepentingan peradilan.4

B. Dasar Hukum VeR


Kewajiban dokter dalam membantu proses peradilan diatur dalam KUHAP
yaitu :
Pasal 133 KUHAP menyebutkan:
1) Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang
korban baik luka,keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa
yang merupakan tindak pidana,ia berwenang mengajukan permintaan
keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau
ahli lainnya.
2) Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas
untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan
bedah mayat.1

12
13

BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

1. Nuraga AR. Perbedaan Tingkat Pengetahuan Dokter Umum Tentang Visum et


Repertum. Fakultas kedokteran universitas diponegoro: 2012;
[www.//eprints.undip.ac.id]
2. Afandi D. Visum et Repertum Tata Laksana dan Teknik Pembuatan.Edisi
Kedua. Pekanbaru: Fakiultas Kedokteran Riau; 2017.
3. Utama TW. Visum Et Repertum: A Medicolegal Report As A Combination Of
Medical Knowledge And Skill With Legal Jurisdiction. JUKE | Vol,4(8):
2014; [www. portalgaruda.org]
4. Abtelia GF, Prasetya J. Tinjauan Pelaksanaan Visum Et Repertum Dari Aspek
Teori Hukum Kesehatan Dan Prosedur Tetap Di Rsud Tidar Kota Magelang
Tahun 2015. [www.//mahasiswa.dinus.ac.id]
5. FKUI
6.

13

Anda mungkin juga menyukai