Anda di halaman 1dari 5

PANTOPRAZOLE

Nama generik

: Pantoprazole

Nama dagang

: Pantozol

Indikasi

: Pengobatan dan pemeliharaan penyembuhan esofagitis erosif


yang

berhubungan

dengan

GERD.

Mengurangi

tingkat

kekambuhan gejala heartburn dalam sehari dan malam hari pada


GERD
Farmakologi

: Pantoprazole adalah benzimidazole tersubtitusi yang menghambat


sekresi asam klorida di dalam lambung oleh kerja spesifik pompa
proton dari sel parietal. Pantoprazole dikonversi menjadi bentuk
aktif di lingkungan asam dalam sel-sel parietal dengan cara
menghambat enzim H+, K+ ATP-ase, yang merupakan tahap
akhir

pada

produksi

asam

klorida

di

dalam

lambung.

Penghambatan ini bersifat tergantung dosis (dose-dependent) dan


mempengaruhi kedua reseptor inhibitor. Pengobatan dengan
pantoprazole menyebabkan pengurangan keasaman di lambung
dan dengan meningkatkan gastrin secara proporsional sehingga
menurunkan keasaman. Peningkatan gastrin tersebut bersifat
reversibel. Karena pantoprazole mengikat enzim distal ke tingkat
sel reseptor, zat ini mempengaruhi sekresi asam klorida secara
independen melalui stimulasi oleh zat-zat lain (asetilkoline,
histamin, gastrin). Efeknya sama apakah produk tersebut diberikan
secara oral atau intravena.
Kontraindikasi

: Hipersensitif terhadap pantoprazole, turunan benzimidazole


(esomeprazole,

omeprazole,

lansoprazole,

rabeprazole)

atau

terhadap komponen lainnya dalam formula.


Bentuk sediaan

: tablet, injeksi intravena

Dosis dan aturan pakai

: Oral
Dewasa
Pada

:
Esofagitis

erosif

berhubungan

dengan

GERD

Pengobatan : 40 mg 1 x sehari hingga selama 8 minggu ,

pengobatan dapat dilanjutkan 8 minggu lagi untuk pasien yang


tidak

sembuh

Pemeliharaan

setelah

pengobatan

penyembuhan

40

selama
mg

8
1

minggu.
x

sehari

Catatan : dosis yang lebih rendah (20 mg 1x sehari)telah terbukti


sukses digunakan pada pengobatan dan pemeliharaan GERD
ringan.
Dosis Pemberian secara intravena Pantoprazole i.v. dianjurkan jika
tidak dapat diberikan secara oral. Dosis yang dianjurkan :
Ulkus duodenum, ulkus lambung, esofagitis refluks sedang dan
berat: dosis intravena yang dianjurkan adalah 1 vial (40 mg
pantoprazole) pantoprazole i.v. per hari.
Penatalaksanaan jangka panjang Sindrom Zolinger-Ellison dan
kondisi hipersekresi patologis. Pasien memulai pengobatan dengan
dosis harian 80 mg pantoprazole i.v. Setelah itu, dosis dapat
dititrasi

naik

atau

turun

sesuai

kebutuhan

menggunakan

pengukuran sekresi asam lambung sebagai pedoman. Dengan dosis


diatas 80 mg sehari, dosis harus dibagi dan diberikan dua kali
sehari. Kenaikan sementara menjadi dosis di atas 160 mg
pantoprazole i.v. adalah mungkin tetapi tidak boleh dipakai lebih
lama dari kebutuhan untuk pengendalian asam yang memadai.
Dalam hal pengendalian asam diperlukan secara cepat, dosis awal
2 x 80 mg pantoprazole i.v. cukup untuk mengelola penurunan
output asam ke dalam kisaran target (<10 mEq / jam) dalam waktu
satu jam di sebagian besar pasien. Transisi dari pemberian secara
oral ke i.v. dan dari i.v. ke formulasi oral menggunakan inhibitor
asam lambung harus ditegakkan sedemikian rupa untuk menjamin
kelangsungan efek penekanan sekresi asam.
Instruksi untuk penggunaan / penanganan :
Pembuatan

larutan

siap-pakai

dipersiapkan

dengan

cara

menyuntikkan 10 ml larutan NaCl 0,9% ke dalam botol yang berisi


serbuk zat aktif kering. Larutan ini dapat diberikan langsung atau

bisa diberikan setelah dicampur dengan 100 ml larutan NaCl 0,9%


atau glukosa 5%. Larutan yang sudah dipersiapkan tersebut harus
digunakan dalam waktu 8 jam. Dari pertimbangan mikrobiologi,
produk harus digunakan segera. Jika tidak langsung digunakan,
waktu penyimpanan dan kondisi sebelum digunakan adalah
tanggung jawab pelaksana dan biasanya tidak lebih dari 8 jam pada
suhu kurang dari 25C. Pantoprazole i.v. tidak boleh dibuat atau
dicampur dengan pelarut lain selain yang telah disebutkan. Obat ini
harus diberikan secara intravena selama 2-15 menit. Segera setelah
pemberian secara oral memungkinkan, pengobatan dengan
pantoprazole i.v. harus dihentikan dan 40 mg pantoprazole per oral
harus diberikan sebagai penggantinya. Bila ada yang tersisa dalam
wadah atau penampilan visualnya telah berubah (misalnya menjadi
berkabut atau ada endapan), larutan ini harus dibuang. Penggunaan
vial ini hanya untuk sekali pakai.
Peringatan dan perhatian

: Pemberian intravena direkomendasikan hanya jika rute oral tidak


tepat. Pantoprazole I.v. Tidak diindikasikan untuk keluhan
pencernaan

ringan

seperti

'nervous

dyspepsia'.

Sebelum

pengobatan, kemungkinan keganasan ulkus lambung atau penyakit


keganasan

Dari

esophagus

harus

dikecualikan,

mengingat

pengobatan dengan pantoprazole i.v. Dapat mengurangi gejala


keganasan ulkus ganas dan dapat menghilangkan diagnosis.
Efek Samping

: Nyeri dada, sakit kepala, insomnia, pusing, migrain, ansietas,


ruam, hiperglikemia, hiperlipidemia, diare, kentut, nyeri perut,
muntah, mual, konstipasi, dispepsia, gastroenteritis, kerusakan
rektal, infeksi saluran kencing, perubahan frekuensi buang air
kecil, keabnormalan fungsi hati., athralgia, nyeri punggung, nyeri
leher, lemah,hypertonia, bronkitis, batuk, dyspnea, faringitis,
rinitis, sinusitis, infeksi saluran pernafasan atas.

Resiko khusus

: Hati-hati pada pasien dengan penyakit hati, kehamilan dan


menyusui. Resiko kehamilan : faktor B, penggunaan selama

kehamilan hanya jika dibutuhkan. Tidak dianjurkan bagi anakanak. Tidak dianjurkan bagi pasien menyusui.
Interaksi obat

: Ketoconazole

Penyimpanan

: Simpan di tempat kering pada suhu di bawah 25c, terlindung


dari cahaya.

Farmakokinetika

: Pantoprazole memiliki profil farmakokinetik yang linier dan tidak


bervariasi setelah pemberian tunggal maupun berulang. Kinetik
plasma dari pantoprazole bersifat linier baik pada pemberian oral
dan intravena. Setelah pemberian infus dengan kecepatan konstan
selama 15 menit atau bolus selama 2 menit, kadar pantoprazole
injeksi menurun secara bieksponensial. Kira-kira 15 menit setelah
selesai injeksi atau infus, terjadi fase distribusi yang sangat cepat
dan diikuti dengan fase eliminasi akhir dengan waktu paruh kirakira 1 jam.Total bersihan serum pantoprazole kira-kira 0,1
L/jam/kg. Volume distribusi kira-kira 0,15 L/kg. Ikatan protein
plasma

pantoprazole

sekitar

98%.

Sebagian

besar

obat

dimetabolisme di hati dan ekskresi utama dari metabolitnya


(sekitar 80%) melalui ginjal dalam bentuk metabolit non-aktif.
Keamanan pada ibu hamil

: Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan


obat ini pada ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan
kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat
dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Obat ini termasuk ke
dalam risiko kehamilan kategori C menurut US Food and Drugs
Administration (FDA).

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2006, British National Formulary, edisi 52, 37,48-50,British Medical Association,
Royal Pharmaceutical Society of Great Britain, London
Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000, 22-23, Penerbit CV. Sagung Seto,
Jakarta
Anonim, 2007, MIMS , Volume 8, PT Info Master, Jakarta
Dipiro, J. T., Talbert, R. L., Yee, G. C., Matzke, G. R., Wells, B. G., Posey, L. M., 2005,
Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Sixth Edition, The McGraw-Hill Companies,
Inc., USA
Lacy, C.F., Armstrong, L.L., Goldman, M.P., and Lance, L.L., 2006, Drug Information
Handbook, 14th Ed., 900-902,1172-1174,1209-1211 Lexicomp, Inc., USA
Tierney, L. M., Stephen J.M., Maxine A. P., 2006, Current Medical Diagnosis & Treatment, 45th
ed, Mc Graw-Hill Companies, USA

Anda mungkin juga menyukai