Anda di halaman 1dari 6

SUKRALFAT (POMPA PROTON INHIBITOR) 1.

Mekanisme Aksi Agen ini, termasuk omeprazole (Prilosec), lansoprazole (Prevacid), rabeprazole (Aciphex), dan pantoprazole (Protonix), mengikat pompa proton sel parietal pada mukosa lambung dan menghambat sekresi ion hidrogen. Omeprazole diabsorpsi dengan cepat dalam kadar maksimum pada plasma dicapai antara 0,5 - 3,5 jam. Bioavailabilitas absolut kira-kira 30% - 40% pada dosis 20 - 40 mg, disebabkan sebagian besar mengalami metabolisme presistemik. Bioavailibilitas Omeprazol sedikit meningkat pada pemakaian berulang . Waktu paruh dalam plasma dicapai 0,5 - 1 jam dan bersihan tubuh total 500 - 600 ml/menit. Omeprazol terikat dalam protein plasma kira-kira 95%.. Sebagian kecil obat dalam bentuk utuh disekresikan melalui urin. Sekitar 77% dieliminasi melalui urin paling sedikit sebagai enam metabolit, sisanya ditemukan dalam feses. 2.Penggunaan klinis Inhibitor pompa proton ditunjukkan untuk perawatan ulkus duodenum, GERD, dan sindrom Zollinger-Ellison. Obat-obat ini mungkin menyembuhkan tukak lambung dan GERD lebih cepat daripada H2-reseptor blockers. Penggunaan proton pump inhibitor dalam profilaksis aspirasi pada anestesi umum masih terbatas. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa dibandingkan dengan omeprazole, H2-reseptor bloker lebih dapat diandalkan dalam konsisten meningkatkan pH lambung dan mengurangi volume lambung; lansoprazole dapat seefektif H2-reseptor blockers. Dua dosis lansoprazole (malam sebelum operasi dan pagi operasi) tampaknya lebih efektif daripada profilaksis dosis tunggal. Data penggunaan agen intravena yang lebih baru (pantoprazole) untuk profilaksis aspirasi terbatas. 3.Efek Samping Proton pump inhibitor umumnya ditoleransi dengan baik menyebabkan beberapa efek samping. Efek samping yang merugikan terutama GI (mual, sakit perut, sembelit, dan diare). Pada kesempatan yang jarang, mereka telah dikaitkan dengan mialgia, anafilaksis, angioedema, dan reaksi dermatologis parah. Pengobatan jangka panjang berhubungan dengan hiperplasia sel lambung seperti enterochromaffin. 4.Dosis Dosis oral yang disarankan untuk orang dewasa adalah 20 mg omeprazole, lansoprazole 15 mg, rabeprazole 20 mg, dan pantoprazole 40 mg. Hanya pantoprazole yang tersedia untuk digunakan di infus di Amerika Serikat. Karena obat ini terutama

dieliminasi oleh hati, ulangi dosis harus dikurangi pada pasien dengan gangguan hati berat. 5.Interaksi Obat Omeprazole mengganggu enzim hati P -450 dan menurunkan clearance dari diazepam, warfarin, dan fenitoin. Agen lain tidak tampak memiliki interaksi obat yang signifikan. Golongan penghambat pompa proton terdiri atas omeprazol, lansoprazol, rabeprazol. Pada pH netral, penghambat pompa proton secara kimia stabil, larut lemak, dan merupakan basa lemah. Penghambat pompa proton mengandung gugus sulfinil pada jembatan antara benzimidazol tersubstitusi dan cincin piridin. Mekanisme kerja penghambat pompa proton adalah basa lemah netral mencapai sel parietl dari darah dan berdifusi ke dalam sekretori kanalikuli, tempat obat terprotonasi dan terperangkap. Zat yang terprotonasi membentuk asam sulfenik dan sulfanilamide.Sulfanilamide berinteraksi secara kovalen dengan gugus sulfhidril pada sisi kritis luminal tempat H+,K+-ATPase, kemudian terjadi inhibisi penuh dengan dua molekul dari inhibitor mengikat tiap molekul enzim.

Lansoprazole
Farmakologi Farmakodinamik: Lansoprazole mengurangi sekresi asam lambung dengan menghambat pompa proton (H+/K+) ATP-ase dari sel parietal mukosa lambung Farmakokinetik: Absorpsi Lansoprazole terabsorpsi cepat dengan rata-rata konsentrasi puncak plasma 1,7 jam setelah dosis oral dan relatif lengkap dengan bioavailabilitas absolut 80% lebih. Jika obat diberi 30 menit setelah makan, maka konsentrasi puncak plasma dan AUC menurun sekitar 50%. Tidak ada pengaruh yang signifikan Jika obat diberi sebelum makan, Distribusi Jumlah Lansoprazole yang terikat plasma protein sekitar 97% dengan konsentrasi konstan antara 0,05 - 5,0 mg/ml.

Metabolisme Lansoprazole dimetabolisme di hati. Dua metabolit teridentifikasi kuantitatif di plasma, yaitu sulfinil terhidroksilasi dan turunan sulfon dari Lansoprazole, Lansoprazole diubah menjadi 2 spesies aktif yang dapat menghambat sekresi asam dengan menghambat H+/K+ ATP-ase pada sel parietal kanalikuli. Akan tetapi spesies ini tidak terdapat dalam sirkulasi sistemik. Eliminasi Pada pemakaian dosis tunggal, lansoprazole dikeluarkan lewat urin dalam bentuk tidak berubah. INDIKASI Pengobatan jangka pendek penyakit tukak duodenal dan refluks esofagitis. DOSIS DAN CARA PEMBERIAN : Tukak duodenal dan refluks esofagitis 30 mg sekali sehari selama 4 minggu Lansoprazole diberikan sekali sehari untuk mencapai efek penghambatan asam yang optimal dan kesembuhan yang cepat serta hilangnya gejala-gejala. Lansoprazole sebaiknya diberikan pagi hari sebelum makan, kapsul harus ditelan tidak boleh digerus atau dikunyah. Pengobatan jangka panjang tidak dianjurkan. Anak-anak 1- 11 tahun Pada GERD, esofagitis erosif : < 30 kg : 15 mg 1 x sehari 30 kg : 30 mg 1 x sehari Catatan : dosis dapat ditingkatkan pada pasien jika gejala masih tampak setelah pengobatan 2 minggu atau lebih.(dosis maksimum 30 mg, 2 x sehari) Anak-anak 12-17 tahun GERD non-erosif : 15 mg 1x sehari hingga selama 8 minggu Esofagitis erosif : 30 mg 1 x sehari hingga selama 8 minggu Dewasa GERD dengan gejala : pengobatan jangka pendek : 15 mg 1 x sehari hingga selama 8 minggu Esofagitis erosif : Pengobatan jangka pendek : 30 mg 1 x sehari hingga selama 8 minggu, pengobatan dapat dilanjutkan 8 minggu lagi untuk pengulangan atau untuk pasien yang tidak sembuh setelah pengobatan selama 8 minggu; terapi pemeliharaan : 15 mg 1 x sehari

KONTRAINDIKASI: Pasien yang hipersensitif terhadap Lansoprazole PERINGATAN DAN PERHATIAN : Kemungkinan keganasan di lambung harus dihilangkan pada saat pengobatan diberikan, karena pengobatan dengan Lansoprazole dapat menutupi gejala keganasan sehingga memperlambat penentuan diagnosis. Sebaiknya tidak diberikan pada neonatus, usia lanjut, selama kehamilan dan menyusui, kecuali apabila tidak ada terapi alternatif yang sesuai.

Hati-hati pada penderita penyakit hati (sirosis hati) Keamanan dan efektifitas pada anak-anak belum diketahui Tidak perlu penyesuaian dosis pada penderita gangguan hati dan ginjal, dosis tidak boleh melebihi 30 mg/hari

INTERAKSI OBAT Pemberian Lansoprazole bersamaan dengan sukralfat akan menghambat absorpsi dan mengurangi bioavailabilitas Lansoprazole sekitar 30%. Oleh karena itu sebaiknya diminum minimum 30 menit sebelum sukralfat. Pemberian antasida bersamaan dengan Lansoprazole tidak mempengaruhi Lansoprazole.

Lansoprazole menyebabkan penghambatan yang dalam dan lama terhadap sekresi asam lambung karenanya ada kemungkinan mempengaruhi absorpsi obat-obatan dimana pH lambung merupakan faktor penting yang menentukan bioavailabilitas (misalnya Ketokonazol, ester-ester Ampisllin, garam-garam besi, digoksin).

EFEK SAMPING: Diare, kulit kemerahan, sakit kepala Sakit perut, dispepsia, mual, muntah, pusing, konstipasi, flatulen, atralgia KEMASAN: Inhipraz Kapsul 15 mg Dus, 1 strip@ 10 kapsul No. Reg, DKL0102331601A1 Inhipraz Kapsul 30 mg Dus, 1 strip @ 10 kapsul No, Reg. DKL0102331601 B1 HARUS DENGAN RESEP DOKTER CARA PENYIMPANAN

SIMPAN PADA SUHU SEJUK ( 25C) DAN TEMPAT KERING, TERLINDUNG DARI CAHAYA

DAFTAR PUSTAKA

1. Cherry DK, Hing E, Woodwell DA, et al. National ambulatory medical care survey: 2006 summary. National Health Statistics Reports. 2008;3:1-40. 2. PREVACID (lansoprazole). Prescribing information. Deerfield, Ill: Takeda Pharmaceuticals America, Inc; 2008. 3. Schubert ML. Hormonal regulation of gastric acid secretion. Curr Gastro Rep. 2008;10:523-527. 4. Shin JM, Cho YM, Sachs G. Chemistry of covalent inhibition of the gastric H+,K+-ATPase by proton pump inhibitors. J Am Chem Soc. 2004;126:78007811. 5. Lee RD, Vakily M, Mulford D, et al. Clinical trial: the effect and timing of food on the pharmacokinetics and pharmacodynamics of dexlansoprazole MR, a novel Dual Delayed Release formulation of a proton pump inhibitor-evidence for dosing flexibility. Aliment Pharmacol Ther. 2009;29:824-833. 6. Welage LS, Berardi RR. Evaluation of omeprazole, lansoprazole,

pantoprazole, and rabeprazole in the treatment of acid-related diseases. J Am Pharm Assoc (Wash). 2000;40:52-62. 7. Anonim, 2006, British National Formulary, edisi 52, 37,48-50,British Medical Association, Royal Pharmaceutical Society of Great Britain, London 8. Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000, 22-23, Penerbit CV. Sagung Seto, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai