Anda di halaman 1dari 19

FARMAKOLOGI KLINIK

“GERD”
(Gastroesophageal Reflux Disease)
KELOMPOK 2
Aisyah Azzahra Faraini Elifia Cahyani Fahri
Annisa Siregar Fatwa Aulia Sari
Athilah Fazira Muhammad Yudika Candra
Ayu Andira Apia Atika
Azila Febrianti Revy Iriani
Della Yunita Sari.K
Dosen pengampu : Dr. apt. Adriani Susanty, M. Farm..
DEFINISI

Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah


suatu gangguan dimana isi lambung mengalami
refleks secara berulang ke dalam esofagus ,yang
bersifat kronis dan menyebabkan terjadinya gejala
atau komplikasi yang menimbulkan gejala khas
seperti heartburn atau (rasa terbakar di dada yang
kadang disertai rasa nyeri dan pedih )yang
mengganggu.
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO

Faktor risiko GERD adalah kondisi


fisiologis atau penyakit tertentu
seperti Contoh
 Tukak lambung,
 Hiatal hernia pada pasien tukak lambung terjadi
 Obesitas peningkatan jumlah asam lambung
 Kanker
 Asma maka semakin besar kemungkinan
 Alergi terhadap makanan tertentu, asam lambung untuk mengiritasi
 Luka pada dada (chest trauma).
mukosa esofagus dan LES
PATOFISIOLOGI

1. Menurunnya tonus LES (Lower Esophageal


Sphincter)
2. Bersihan asam dari lumen esofagus menurun
3. Ketahanan epitel esofagus menurun
4. Bahan refluksat mengenai dinding esofagus
yaitu Ph <2, adanya pepsin, garam empedu,
HCL.
5. Kelainan pada lambung
6. Infeksi H. Pylori dengan corpus predominan
gastritis
7. Non acid refluks (refluks gas) menyebabkan
hipersensitivitas
Penggolongan Obat GERD

Golongan penghambat Antasida dan produk


pompa proton (PPIs) antasida asam
alginate

Penggolongan
Obat GERD

Agen promotilitas
Golongan Antagonis
Reseptor H2 (H2RAs)
Penggolongan Obat GERD
Golongan Low Dose Full Dose Double Dose
penghambat pompa
proton (PPIs)
Esomeprazole - 20 mg sekali sehari 40 mg sekali sehari

Lansoprazole 15 mg sekali sehari 30 mg sekali sehari 30 mg 2 kali sehari


Omeprazole 10 mg sekali sehari 20 mg sekali sehari 40 mg sekali sehari
Pantoprazole 20 mg sekali sehari 40 mg sekali sehari 40 mg 2 kali sehari

Rabeprazole 10 mg sekali sehari 20 mg sekali sehari 20 mg 2 kali sehari


Golongan Antagonis Dosis Lazim Dosis Pada Malam
Reseptor H2 (H2RAs) (sebagai tambahan
PPIs)
Famotidine 20-40 mg 2 kali sehari -
Ranitidine 150 mg 2 kali sehari 150
Obat Yang Beredar Dan Dosis Atau
Kekuatan Yang Beredar

1. Antasida

Digunakan untuk perawatan ringan GERD. Antasida efektif mengurangi


gejala-gejala dalam waktu singkat, dan antasida sering digunakan
bersamaan dengan terapi penekan asam lainnya. Pemeliharaan pH
intragastrik di atas 4 dapat menurunkan aktivasi pepsinogen menjadi
pepsin, sebuah enzim proteolitik. Netralisasi cairan lambung juga
dapat mengarah pada peningkatan tekanan LES.
Produk antasid yang dikombinasikan dengan asam alginiat adalah
agen penetral yang tidak ampuh dan tidak meningkatkan tekanan LES,
namun membentuk larutan yang sangat kental yang mengapung di
atas permukaan isi lambung. Larutan kental ini diperkirakan sebagai
pelindung penghalang bagi kerongkongan terhadap refluks isi
lambung dan  mengurangi frekuensi refluks
Obat Yang Beredar Dan Dosis Atau
Kekuatan Yang Beredar

1. Sirup Antasida

Indikasi : Mengurangi gejala gejala yang berhubungan dengan asam


lambung,tukak lambung,gastritis,tukak usus 12 jari,dengan gejala
mual,nyeri lambung,nyeri ulu hati

Kontra indikasi : hipersensitif terhadap aluminium dan


magnesium,penderita gangguan ginjal berat.

Efek samping : sembelit ,diare,mual,muntah dan gejala gejala tersebut


akan hilang bila pemakaian obat dihentikan.
Mekanisme kerja obat antasida

Antasida adalah senyawa dasar yang menetralkan asam klorida dalam sekresi lambung.
Antasida digunakan dalam pengobatan gejala gangguan pencernaan yang terkait
dengan hyperacidity lambung seperti dispepsia, penyakit gastroesophagealreflux, dan
penyakit ulkus peptikum . Antasida bekerja meningkatkan pH lumen lambung.
Peningkatan tersebut meningkatkan kecepatan pengosongan lambung, sehingga efek
antasida menjadi pendek. Pelepasan gastrinmeningkat dan, karena hal ini menstimulasi
pelepasan asam .Antasida mempercepat penyembuhan tukak dengan menetralisasikan
asam hidroklorida danmengurangi aktivitas pepsin .Antasida adalah basa lemah yang
bereaksidengan asam klorida lambung untuk membentuk garam dan air. Sehingga
berfungsi mengurangi keasaman lambung dan karena pepsin tidak aktif dalam larutan
dengan pH di atas 4,0 maka bisa mengurangi aktivitas peptik .
Obat Yang Beredar Dan Dosis Atau Kekuatan Yang
Beredar

2. Ranitidin

Rekomendasi dosis terapi yang diberikan adalah Ranitidin


150 mg 2 kali sehari atau 30 mg sebelum tidur malam
selama sampai 8 minggu atau bila perlu sampai 12 minggu.
Obat Yang Beredar Dan Dosis Atau Kekuatan Yang
Beredar

2. Ranitidin

INDIKASI : Pengobatan jangka pendek tukak usus 12 jari aktif,tukak lambung


aktif,mengurangi gejalarefluks esofagus.Terapi pemeliharaan Setelah penyembuhan
tukak usus 12 jari ,tukak lambung.

KI : penderita hipersensitif terhadap obat ini.

Efek samping : sakit kepala hematologic endokrin


Mekanisme kerja obat Ranitidin

• Antagonis H2 bekerja dengan mencegah pelepasan histamin dari sel mirip


enterochromaffin (ECL) – dengan histamin yang bekerja pada sel parietal di
dekatnya. Histamin adalah salah satu dari banyak elemen independen yang
bertanggung jawab untuk “mengaktifkan” pompa proton di dalam sel parietal.
Dengan menghambat histamin, produksi asam lambung berkurang.

• Antagonis H2 membatasi produksi asam, sedangkan penghambat pompa proton


menekan produksi asam jauh lebih efektif. Dengan kata lain, PPI menghambat tahap
terminal dalam produksi asam lambung sedangkan antagonis H2 tidak. Inilah yang
membuat PPI jauh lebih efektif dalam mengurangi produksi asam lambung.
Obat Yang Beredar Dan Dosis Atau
Kekuatan Yang Beredar

3. Omeprazol

Rekomendasi dosis yang diberikan adalah 20mg


sehari 1 selama 4 minggu diikuti 4-8 minggu
berikutnya jika tidak sepenuhnya sembuh.
Obat Yang Beredar Dan Dosis Atau
Kekuatan Yang Beredar
3. Omeprazol

Indikasi : tukak duo denum,tukak lambung,refluks gastro esophagus.kondisi


hipersekresi patologis.

Kontra indikasi : hipersensitif

Efek samping : omeprazole dapat ditoleransi ,nausea,sakit kepala,diare,konstibasi dan


flatulence jarang terjadi
Mekanisme kerja obat Omeprazol

Omeprazol merupakan termasuk salah satu golongan PPI ,dimana PPI ini
membutuhkan asam pada lambung untuk berubah menjadi senyawa aktifnya
(sulfenamide atau sulfenic acid). Dua senyawa aktif tersebut bekerja dengan
menghambat sekresi asam lambung, melalui hambatan pada pompa proton H-K
ATP-ase.
Semua obat golongan PPI memiliki waktu paruh yang pendek (sekitar 1 jam),
kecuali tenatoprazole. Semua obat golongan PPI memiliki bioavailabilitas yang
bagus dalam tubuh.
PPI dimetabolisme di hati oleh enzim CYP2C19 dan 3A4. Kerusakan hati, usia
lanjut dan mutasi gen CYP2C19 akan menurunkan clearence PPI dalam tubuh.
Obat Yang Beredar Dan Dosis Atau
Kekuatan Yang Beredar

4.Metoclopramide

Oral:
10-15 mg sampai 4 kali sehari, tergantung gejala
yang diobati dan respon klinis. Bila gejala parah,
boleh diberikan 20 mg sebelum pencetus. Pengobatan
tak boleh melebihi 12 minggu.
Obat Yang Beredar Dan Dosis Atau
Kekuatan Yang Beredar

4.Metoclopramide

Indikasi : untuk hiperemesis gravidarum, gastroparesis diabetikum, dan penyakit refluk


gastroesofagus

Kontra indikasi : pasien dengan riwayat hipersensitivitas. Metoclopramide juga tidak


dianjurkan untuk penderita gangguan saluran cerna (perdarahan, ileus obstruksi, perforasi
intestinal), feokromositoma, kejang, depresi , penyakit Parkinson

Efek samping : Efek samping mungkin termasuk peningkatan risiko kondisi neurologis
seperti tardive dyskinesia, yang menyebabkan gerakan berulang yang tidak disadari
Mekanisme kerja obat Metoclopramide
l

Prokinetik adalah jenis obat-obatan yang dapat membantu mengosongkan lambung lebih
cepat dan menjaga fungsi katup di antara lambung dan kerongkongan, sehingga asam
lambung tidak mudah naik ke kerongkongan. Metoklopramid, suatu dopamine agonist
yang meningkatkan tekanan LES dan memperbaiki pengosongan lambung. Karena
reseptor dopamin ada dalam sisten saraf pusat, maka obat ini dapatmenimbulkan efek
samping neurologik dan psikologik, dimana paling serius adalah reaksiekstrapiramidal
tardive dyskinesia , terutama pada bayi muda dari 6 bulan. yang kadang-kadangbersifat
irreversible. Dosis awal adalah 0,1 mg/kgBB/dosis, 4 kali sehari sebelum makan dan
padasaat tidur.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai