Anda di halaman 1dari 27

PBL KOMUNITAS KASUS 3

Applied Pharmacotherapy
GERD
KELOMPOK 5
1808062123 Dwi Meilisa Utari
1808062171 Devi Kusumastuti
1808062178 Riviana Nur Halifah
1808062195 Haadiyatul Tri Hastuti
1808062202 Irfa Ismawanti
1808062220 Meutia Faradillah
1808062231 Nurul Husnawati R.
SKENARIO KASUS

F, seorang remaja perempuan


mendatangi apoteker dan
mengeluh mual dan rasa terbakar
pada ulu hati dan esofagus. Dia
kadang merasa kembung dan nyeri
pada perutnya.
Pasien didiagnosa mengalami GERD
oleh dokter. Dia rutin
mengonsumsi asam mefenamat
untuk mengurangi migrain ketika
menstruasi.
Definisi Gastro Esophageal Reflux Disease
(GERD)

GERD adalah kerusakan pada lapisan mukosa esofagus karena


kelainan sfingter esofagus bawah sehingga adanya refluks dari asam
lambung (Selfie dan Simadibrata, 2015; Danisa et al, 2018).
Relaksasi
Asam lambung Mengiritasi
sfingter
naik ke esofagus esofagus
esofagus bawah

Rasa terbakar GERD

LES (Lower Esophageal Sphincter) berupa


katup/cincin yang menghubungkan kerongkongan
dengan lambung, berfungsi sebagai pintu otomatis
yang akan terbuka ketika makanan atau minuman
turun ke lambung dan menutup untuk mencegah asam
dan isi lambung agar tidak naik ke kerongkongan.

PATOFISIOLOGI GERD
Suasana epitel lambung
Partikel obat mudah netral, bagian obat yang
Asam mefenamat bersifat
berdifusi melalui membran mengalami difusi
asam lemah dan lipofilik,
lipid ke dalam sel epitel terperangkap dalam sel
tidak terionisasi pada pH
mukosa lambung bersama epitel dan terjadi
lumen lambung <3.
dengan ion H+ . penumpukan obat pada
lapisan epitel mukosa

Adanya gangguan proses


Mitokondria rusak,
fosforilasi oksidatif di
peningkataan produksi
mitokondria dapat berakibat Epitel mengalami ulserasi,
radikal oksigen dan gangguan
pada penurunan produksi pembentukan PG terhambat,
keseimbangan Na+/K+ ,
ATP, peningkatan AMP dan terjadi proses inflamasi.
menurunkan ketahanan
ADP yang dapat
mukosa lambung.
mengakibatkan kerusakan sel

Amrulloh dan Utami, 2016

Penetrasi asam, pepsin, PATOFISIOLOGI GERD AKIBAT ASAM MEFENAMAT


empedu dan enzim
proteolitik dari lumen SECARA TOPIKAL
lambung ke mukosa dan
menyebabkan nekrosis sel.
PATOFISIOLOGI GERD AKIBAT ASAM
MEFENAMAT SECARA SISTEMIK

Asam mefenamat
menghambat COX-1
dan COX-2
PATOFISIOLOGI GERD AKIBAT ASAM
MEFENAMAT SECARA SISTEMIK
Inhibisi COX-1 yang berperan dalam memperbaiki dan mempertahankan integritas mukosa lambung. COX-1
berada di lambung, trombosit, ginjal dan sel endotelial, Amrulloh dan Utami, 2016

Sintesis leukotrien meningkat melalui perubahan metabolisme arakidonat ke 5-lipoxigenase (5-LOX0) yang
terlibat dalam proses kerusakan mukosa lambung, menyebabkan inflamasi dan iskemik jaringan.

Meningkatnya ekspresi molekul adhesi seperti interceluller adhesion molecule-1 oleh mediator-mediator
proinflamasi, menyebabkan aktivasi neutrofil-endotelial.

Perlekatan neutrofil berkaitan dengan patogenesis kerusakan mukosa lambung melalui dua mekanisme utama
yaitu oklusi mikrovaskular lambung oleh mikrotrombus yang menyebabkan penurunan aliran darah lambung
dan iskemik sel serta peningkatan pelepasan radikal oksigen.

Radikal bebas tersebut beraksi dengan asam lemak tak jenuh mukosa lambung dan menyebabkan peroksidasi
lemak serta kerusakan jaringan pada kambung.
PROSTAGLANDIN

• Prostaglandin merupakan substansi sitoproteksi bagi mukosa


lambung dengan cara menjaga aliran darah pada mukosa serta
meningkatkan sekresi mukosa dan ion bikarbonat. PG memperkuat
sawar mukosa lambung dengan cara meningkatkan kadar fosfolipid
mukosa lambung, sehingga hidrofobisitas permukaan mukosa
meningkat, mengurangi difusi balik ion hidrogen (Amrulloh dan
Utami, 2016).
ETIOLOGI FAKTOR RISIKO

Penggunaan obat asam • Usia


mefenamat • BMI berlebih
• Merokok
• Depresi
• Aktivitas fisik kurang
• Kebiasaaan makan yang
memicu GERD
• (Danisa et al, 2018)
MAKANAN YANG DAPAT MENYEBABKAN
GEJALA GERD

Menurunkan tekanan sphincter Iritasi langsung ke mukosa


esofagus (LES) esofagus
• Makanan berlemak • Makanan pedas
• Coklat • Jus jeruk
• Kopi, minuman berkarbonasi, teh • Jus tomat
• Bawang putih
• Kopi
• Bawang merah
• Rokok (Dipiro, 2015)
• Cabai, lada
• Minuman alkohol (Dipiro, 2015)
TERAPI FARMAKOLOGI

(Dipiro, 2015)
TERAPI FARMAKOLOGI (Dipiro, 2015)
Mekanisme obat untuk pasien GERD
PENETRAL ASAM • Meningkatkan pH lambung
LAMBUNG
• Secara selektif dan kompetitif menghambat pengikatan histamin
ANTAGONIS RESEPTOR pada reseptor-H2 pada sel parietal, selanjutnya menurunkan
H2 konsentrasi c-AMP dan menurunkan sekresi ion hidrogen (asam)
pada sel parietal (Aziz, 2002; Neal, 2006).
• PPI memblokir sekresi asam lambung dengan menghambat H+/K+-
ATPase (pompa proton) yang berperan untuk mentranspor ion H+
POMPA PROTON
keluar dari sel parietal. Enzim dihambat secara irreversibel, maka
INHIBITOR
sekresi asam hanya terjadi setelah setelah enzim baru (sekresi
asam berkurang0 (Dipiro, 2015; Neal, 2006).
• Merangsang kontraksi otot polos untuk meningkatkan pengosongan
lambung dan transit usus besar dan kecil. Agen prokinetik, yaitu
PROMOTILITY AGENT
antidopaminergik, serotonergik, agonis reseptor motilin
(Karamanolis dan Tack, 2006)
• Mengalami polimerisasi pada pH <4 untuk menghasilkan gel yang
MUCOSAL PROTECTAN
sangat lengket dan melekat kuat pada dasar ulkus (Neal, 2006)
KESIMPULAN

OBAT KETERANGAN
Ranitidin - Ranitidin 150 mg, 2x sehari 1 tablet
- Golongan : H2RA
- Indikasi : nyeri perut, kembung, rasa terbakar
pada ulu hati
Vometa - Domperidone, 10 mg 4x sehari 1 tablet
- Golongan : promotility agent
- Indikasi : mual

Obat yang diberikan kepada pasien adalah Ranitidin


dan Vometa sesuai resep dokter.
PHARMACEUTICAL CARE
GERD
SKENARIO KASUS GERD

F, seorang remaja perempuan


mendatangi apoteker dan mengeluh
mual dan rasa terbakar pada ulu hati
dan esofagus. Dia kadang merasa
kembung dan nyeri pada perutnya.
Pasien didiagnosa mengalami GERD
oleh dokter. Dia rutin mengonsumsi
asam mefenamat untuk mengurangi
migrain ketika menstruasi. Pasien
pernah mengalami peptik ulkus dan
sudah menjalani triple therapy.
PATIENTS ASSESMENT

PATIENTS ASSESMENT
Nama F
Umur 17 Tahun
DH Triple therapy untuk peptik ulkus, asam mefenamat
untuk migrain ketika menstruasi.
Subjektif mual, rasa terbakar pada ulu hati dan
kerongkongan, kadang nyeri perut dan kembung.
Objektif -
Masalah klinis Aktual : GERD
Potensial : Efek samping asam mefenamat
Diagnosis GERD
DRP ASSESMENT

DRP REKOMENDASI
PEMILIHAN OBAT TIDAK TEPAT Ranitidin diganti dengan obat golongan PPI
OVERDOSIS Penggunaan vometa diganti 3 kali sehari
ADA INDIKASI TIDAK ADA OBAT Diberikan obat pelindung mukosa
ADR OBAT Asam mefenamat tidak digunakan karena dapat
meningkatkan asam lambung, diganti parasetamol.
TUJUAN

1. Mengurangi atau menghilangkan gejala penyakit GERD


2. Menurunkan frekuensi dan durasi GERD
3. Mempercepat penyembuhan mukosa lambung
4. Mencegah perkembangan penyakit (komplikasi)
PLAN OF PHARMACEUTICAL CARE

Obat Potensi Jumlah Frekuensi Informasi pasien


Lansoprazol 30 mg 14 2x sehari Diminum terlebih dahulu sebelum sukralfat
dengan jarak 30 menit
Vometa 10 mg 10 3x sehari Diminum 30 menit sebelum makan
Sukralfat 1g 1 botol 2x sehari Diminum 30 menit setelah lansoprazol dan
30 menit sebelum makan dalam keadaan
lambung kosong
Masalah Indikasi obat Obat, dosis, rute dan aturan
problem penggunaan
GERD Mual Vometa, 10 mg, PO, 3x sehari
Rasa terbakar pada ulu hati dan Lansoprazol, 30 mg, PO, 2x sehari
kerongkongan, nyeri perut dan kembung
Pelindung mukosa Sukralfat, 1g, PO, 2x sehari
MONITORING THERAPEUTICAL EFFECT

Obat Parameter of Normal End point Monitoring Recommendation


monitoring value frequency
Lansoprazol Rasa terbakar pada Tidak nyeri GERD hilang 2x sehari Diminum tidak bersamaan dengan
ulu hati dan sukralfat. Lansoprazol diminum
kerongkongan, terlebih dahulu 30 menit sebelum
nyeri perut dan sukralfat.
kembung
Vometa Mual Tidak mual Mual hilang 3x sehari Diminum 30 menit sebelum makan
Sukralfat Nyeri perut Tidak nyeri Nyeri perut 2x sehari Diminum 30 menit setelah
perut hilang lansoprazol dan 30 menit sebelum
makan (diminum dalam keadaan
perut kosong).
ADR MONITORING

Obat Parameter of Normal value End point Monitoring Recommendation


monitoring frequency
Lansoprazol Sakit kepala Tidak sakit Sakit kepala 2 kali sehari Konsultasi ke dokter apabila
kepala hilang sakit kepala tak kunjung
sembuh.
Vometa Diare Tidak diare Diare sembuh 3 kali sehari Konsultasi ke dokter apabila
diare tak kunjung sembuh.
Sukralfat Konstipasi Tidak Konstipasi 3 kali sehari Konsultasi ke dokter apabila
konstipasi sembuh diare tak kunjung sembuh.
TERAPI NON FARMAKOLOGI

• Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi untuk meminimalisir rasa mual.
• Makan teratur
• Menghindari konsumsi makanan pedas dan asam
• Manajemen stres
• Pengurangan berat badan untuk pasien yang kelebihan berat badan atau obesitas.
• Hindari makanan yang mengurangi tekanan LES.
• Sertakan makanan kaya protein untuk menambah tekanan LES.
• Hindari makanan atau obat dengan efek iritasi pada mukosa esofagus.
• Makanlah dalam porsi kecil dan hindari makan segera sebelum tidur (dalam 3 jam jika memungkinkan).
• Berhenti merokok.
• Hindari alkohol.
• Hindari pakaian ketat (Dipiro, 2015).
PHARMACEUTICAL CARE
PRACTICE
P : adults with GERD
I : Pompa proton inhibitor
C : H2- receptor antagonist
O : Efficacy
Kesimpulan :
Obat golongan PPI lebih baik
dibandingkan dengan H2RA untuk
pengobatan akut dan terapi
pemeliharaan GERD.
P : adults with GERD
I : Lansoprazol
C : Omeprazol
O : Effectiveness
Kesimpulan :
Lansoprazol lebih efektif pada
pasien GERD dewasa
dibandingkan dengan omeprazol.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai