Anda di halaman 1dari 29

POTENSIOMETRI

Ahmad Jauhari
Dina Agustin S
Eka Wahyuni Noviasari
Ikhlas Ramdoni
Melani Lestari
Mutia Leogeny Chairunisa
Sobibatul Bahiji
Yusnandhi Iin Pratiwi
PENGERTIAN
Potensiometri adalah suatu cara analisis berdasarkan
pengukuran beda potensial sel dari suatu sel
elektrokimia. Metode ini digunakan untukmenentukan
konsentrasi suatu ion (ion selective electrode), PH suatu
larutan dan menentukan titik akhir titrasi (Suyanta, 2013).

Potensiometri merupakan salah satu cara pemeriksaan


fisikokimia yang menggunakan peralatan listrik untuk
mengukur potensial elektroda indicator ini tergantung
pada konsentrasi ion-ion tertentu dalam larutan (Sudjadi,
2008).
PERSAMAAN NERST
Potensial sel galvanik tergantung pada aktivitas
berbagai spesies yang menjalani reaksi di dalam sel.
Persamaan yang menyatakan hubungan ini disebut
dengan persamaan nersnt, merujuk pada nama
seorang ahli kimia-fisika yang pertama kali
menggunakan persamaan ini untuk menyatakan
hubungan antara potensial sebuah elektroda ion
logam dan konsentrasi ion dalam sebuah larutan
pada tahun 1989. Persamaan Nersnt ini sangat
penting karena persamaan ini menentukan potensial
elektroda suatu sistem redoks sebagai suatu fungsi
konsentrasi bentuk teroksidasi dan tereduksinya.
• 
Perhatikan sebuah reaksi kimia sebagai berikut :
aA+bB cC + dD

Perubahan energi bebasnya adalah :


ΔG = ΔG0o+ 2,3 RT log .................(8-1)

Yang mana :
ΔG0 : energi bebas ketika semua reaktan dan produk
berada dalam kondisi standar (aktivitas atau adalah satu
R : konstanta gas
T : suhu
Disamping itu ada hubungan antara perubahan
energi bebas dengan energi listrik yaitu :

ΔG = -nFE ......................................(8-2)
ΔGo = -nFEo ......................................(8-3)

Yang mana n merupakan banyaknya elektron yang


terlibat dalam reaksi. F adalah bilangan Faraday (9,65
x 104 coloumb) dan E adalahpotensial dalam satuan
volt.
•Penggabungan
  persamaan (8-1) dengan persamaan
(8-2) dan (8-3) akan diperoleh persamaan berikut :

-nFE = -nFE D + 2,3 RT log .................(8-4)


-nFE = -nFE D + 2,3 RT log ..................(8-4)

Yang mana konsentrasi dimasukkan menggantikan


aktivitas. Persamaan (8-4) ini dapat disusun ulang
sehingga diperoleh persamaan (8-5)
•E  = Eo- log ..................................(8-5)

Pada suhu 298O K (pada 25OC), persamaan (8-5) dapat


diubah menjadi :

E = Eo- log ..................................(8-6)

Persamaan (8-6) ini disebut dengan persamaan


Nersnt.
•Dalam
  suatu reaksi redoks, persamaan Nersnt diatas
dapat digunakan untuk menghitung bearnya
konsentrasi zat pengoksidasi atau oksidator, dan juga
besarnya potensial elektroda baku yakni :

E = Eo- log ........................................(8-7)

Atau,

E = Eo- log ........................................ (8-8)


ELEMEN-ELEMEN
POTENSIOMETRI
1. Elektroda Pembanding
Sebagai elektroda pembanding dapat digunakan
elektroda yang potensialnya diketahui dan selama
pengukuran potensial ini tetap konstan. Ada dua
jenis elektroda pembanding yaitu elektroda
pembanding primer dan elektroda pembanding
sekunder.
• Elektroda Pembanding Primer
Contoh dari elektroda jenis ini adalah elektroda hidrogen
standart.Elektroda ini terbuat dari platina hitam agar
penyerapan gas hidrogen pada permukaan elektroda
dapat terjadi secara maksimal.
• Elektroda standart sekunder adalah elektroda yang
sering digunakan dan banyak terdapat
di pasar,karena penggunaannya yang lebih praktis.
Ada tiga macam elektroda standart sekunder yaitu
elektroda hidrogen normal, elektroda kalomel dan
elektroda perak/perak klorida.
2. Elektroda Indikator
• Elektroda indikator logam
Elektroda indikator merupakan bagian penting dari
peralatan potensiometri. Karena itu elektroda indikator
harus memenuhi berbagai persyaratan. Salah satunya
adalah bahwa tanggapannya terhadap keaktifan bentuk
teroksidasi dan bentuk tereduksi harus sedekat mungkin
dengan yang diramalkan dengan persamaan Nernst. Salah
satu elektroda yang memenuhi persyaratan tersebut
adalah elektroda logam perak.
Potensial dari elektroda logam ditentukan dari posisi reaksi
redoks ketika elektroda danlarutan bertemu.terdapat tiga
macam elektroda logam yaitu elektroda logam jenis
pertama,elektroda logam jenis kedua, dan elektroda logam
jenis ketiga.
• Elektroda Membran
Elektroda membran telah digunakan dan dikembangakan
cukup luas,karena dapat menentukan ion tertentu.
Elektroda membran biasa disebut dengan elektroda
selektif ion (ionselective electrode). Elektroda membran
juga digunakan untuk penentuan pH dengan mengukur
perbedaan potensial antara larutan pembanding yang
keasamannya tetap danlarutan yang dianalisis. Elektroda
membran dibagi empat macam yaitu elektroda membrane
kaca,elektroda membran cairan, elektroda padatan dan
elektroda penunjuk gas.
METODE ANALISIS
POTENSIOMETRI
1. Potensiometri Langsung
Metode Potensiometri Langsung beradasarkan pada
adanya perbedaan potensial yang terjadi saat suatu
elektroda indikator dicelupkan ke dalam larutan uji
dan saat elektroda indikator dicelupkan ke dalam
larutan standar. Dibandingkan metode analisis
potensiometri lainnya, metode analisis potensiometri
langsung ini memiliki kelebihan yaitu pemberian
perlakuannya tak merusak komposisi larutan uji..
Untuk melakukan metode analisis potensiometri
langsung ini diperlukan elektroda standar (acuan),
elektroda indikator (pembanding), dan voltmeter.
2. Titrasi Potensiometri
Analisis sistem titrasi potensiometri pada prinsipnya
menggabungkan antara pengukuran potensial dan
volume titran. Untuk melakukan analisis secara titrasi
potensiometri dapat menggunakan alat yang sifatnya
manual maupun dengan sistem rangkaian yang
otomatis. Berikut ini merupakan rangkaian alat titrasi
potensiometri secara manual :
Dengan alat tersebut pada prinsipnya kita akan
mengukur potensial setiap penambahan sejumlah
volume titran. Sistem pengukuran potensial ini dapat
dilakukan langsung maupun dengan sistem tidak
langsung.
Kelebihan
• Dapat menentukan konsentrasi suatu spesi dengan
kecermatan lebih baik, khususnya pada konsentrasi tinggi.
• Data eksperimen lebih berhubungan langsung dengan
total konsentrasi zat yang ditentukan daripada metode
potensiometri langsung.
• Zat-zat yang tidak selektif terhadap elektroda, dapat
ditentukan dengan menitrasinya dengan menggunakan
spesi-spesi yang bersifat elektroaktif terhadap elektroda.
• Secara umum lebih sedikit gangguan pada hasil kestabilan
slope kurva kalibrasi dan nilai potensial standar.
Kekurangan
• Zat-zat lain walaupun tidak terespon oleh elektroda
dapat mengganggu, karena dapat bereaksi dengan
zat penitrir.
• Waktu yang diperlukan untuk analisis lebih lama.
• Metode ini tidak mungkin untuk analisis zat dalam
jumlah kecil (trace).
3. Adisi Sampel
Metode adisi sampel hampir serupa dengan adisi
standar. Umumnya metode ini digunakan apabila
sampel tersedia dalam jumlah sedikit, memiliki
matriks kompleks, atau berada dalam konsentrasi
tinggi. Metode ini dilakukan dengan menambahkan
sampel pada larutan standar, sejenis dengan cara
yang dilaksanakan pada metode adisi standar.
Kelebihan
• Hanya membutuhkan jumlah sampel yang sedikit. Hal
ini cocok dengan sampel darah yang umumnya terbatas.
• Tidak dilakukan penyucian elektroda.
• Memungkinkan dilakukannya multiple sample addition.
Karena sampel yang digunakan sedikit, dapat dilakukan
pengukuran potensial sel untuk lebih sari satu kali
penambahan sampel.
• Memungkinkan analisis lain untuk sampel. Karena
sampel yang digunakan sedikit, darah dapat digunakan
kembali untuk analisis lain.
4. Adisi Standar
Metode adisi standar digunakan pada analit dengan
volume tertentu, yang belum diketahui
konsentrasinya. Metode ini dilakukan dengan
mengukur potensial elektroda sistem sebelum dan
sesudah larutan standar, dalam volume yang
bervariasi, ditambahkan ke dalam analit/sampel yang
di analisis.
Penggunaan metode ini memiliki setidaknya dua
manfaat, yakni :
 
• Menyamakan Kekuatan Ion Larutan Standar dan
Larutan Sampel.
• Mengurangi Kesalahan Kalibrasi Nilai Konstanta K.
APLIKASI POTENSIOMETRI
DI BIDANG FARMASI
• Manfaat potensiometri secara umum yaitu untuk
menetapkan tetapan kesetimbangan. Potensial-
potensial yang stabil sering diperoleh dengan cukup
cepat dan tegangan yang mudah dicatat sebagai
fungsi waktu, sehingga potensiometri kadang juga
bermanfaat untuk pemantauan yang kontinyu dan
tidak diawasi.
• Manfaat metode potensiometri ini dalam analisis di
bidang farmasi yaitu potensiometri digunakan untuk
penentuan titik akhir titrasi pada titrasi asam basa,
titrasi redoks, titrasi pengendapan dan titrasi
pembentukan kompleks (Khopkar, 2003).
• Penentuan kadar obat dengan menggunakan
elektroda selektif ion.
DAFTAR PUSTAKA
• Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar: Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
• Day R.A. dan A.L. Underwood. 1986. Analisis Kimia Kuantitatif (terjemahan).
Jakarta: Penerbit Erlangga.
• Hadyana, A. Pudjaatmaka & Setiono, L. 2010. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis
Kuantitatif Anorganik. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
• Khopkar, S. M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas
Indonesia Press.
• Rochman, Abdul M.Si., Apt. 2007.Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
• Roth, J. Nermann & Blaschke, Gottfried. 2013. Analisis Farmasi. Yogyakarta :
Gadjah Mada University.
• Sudjadi. 2008. Kimia Analisis Farmasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
• Suyanta. 2013. Potensiometri. Yogyakarta :Universitas Negeri Yogyakarta
Press.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai