KELOMPOK 4
6. Penggolongan Obat
4. Patofisiologi 5. Manifestasi Klinis
GERD
1. bersifat multifaktorial
2. perubahan yang sifatnya sementara ataupun permanen pada barrier diantara esophagus dan
lambung
3. sfingter esophagus bagian bawah yang inkompeten, relaksasi dari sfingter esophagus bagian
bawah yang bersifat sementara, terrganggunya ekspulsi dari refluks lambung dari esophagus,
ataupun hernia hiatus
Agen promotilitas
Golongan penghambat Low Dose Full Dose Double Dose
pompa proton (PPIs)
Esomeprazole - 20 mg sekali sehari 40 mg sekali sehari
1. Antasida
Produk antasid yang dikombinasikan dengan asam alginiat adalah agen penetral
yang tidak ampuh dan tidak meningkatkan tekanan LES, namun membentuk larutan
yang sangat kental yang mengapung di atas permukaan isi lambung. Larutan kental ini
diperkirakan sebagai pelindung penghalang bagi kerongkongan terhadap refluks isi
lambung dan mengurangi frekuensi refluks
Lanjutan…
Sirup Antasida
Antagonis H2 bekerja dengan mencegah pelepasan histamin dari sel mirip enterochromaffin
(ECL) – dengan histamin yang bekerja pada sel parietal di dekatnya. Histamin adalah salah satu dari
banyak elemen independen yang bertanggung jawab untuk “mengaktifkan” pompa proton di dalam sel
parietal. Dengan menghambat histamin, produksi asam lambung berkurang.
Omeprazol merupakan termasuk salah satu golongan PPI ,dimana PPI ini membutuhkan asam
pada lambung untuk berubah menjadi senyawa aktifnya (sulfenamide atau sulfenic acid). Dua senyawa
aktif tersebut bekerja dengan menghambat sekresi asam lambung, melalui hambatan pada pompa
proton H-K ATP-ase.
Semua obat golongan PPI memiliki waktu paruh yang pendek (sekitar 1 jam),
kecuali tenatoprazole. Semua obat golongan PPI memiliki bioavailabilitas yang bagus dalam tubuh.
PPI dimetabolisme di hati oleh enzim CYP2C19 dan 3A4. Kerusakan hati, usia lanjut dan mutasi gen
CYP2C19 akan menurunkan clearence PPI dalam tubuh.
Terima Kasih