Anda di halaman 1dari 30

ESOFAGITIS REFLUKS /

GERD

Dr. Evelyn Angie M. Biomed


• ↓ kualitas hidup
GERD = esofagitis refluks • komplikasi :
Barret’s esophagus,
striktur esophagus

Refluks yang abnormal dari isi lambung


ke dalam esofagus → kerusakan mukosa
esofagus → gejala

Penatalaksanaan
adekuat

Insiden → ♂ = ♀ → negara Barat > negara Asia-Afrika → 7%


mengalami heartburn/regurgitasi setiap hari; 14-20% setiap
minggu; 15-50% setiap bulan.
MEKANISME REFLUKS

Negative intra
Thoracic pressure

Positive intra
Gastric pressure

Positive intra
Abd.pressure
PATOGENESIS
Keadaan yang berhubungan atau dapat
memperburuk gejala GERD :

1. Makanan berlemak, cokelat, peppermint, kopi,


alkohol, merokok.
2. Obat-obatan
3. Kehamilan
4. ↑ produksi asam juga penyakit jaringan ikat (seperti
skleroderma).
5. Obesitas
DIAGNOSIS

1. Anamnesis → heartburn, disfagia, mual, regurgitasi, &


rasa pahit di lidah.
2. Pemeriksaan fisik.
3. Pemeriksaan penunjang :
• Endoskopi sal. cerna bag. atas → standar baku → mucosal break
di esofagus (esofagitis refluks). Bila tidak ditemukan mucosal break
pd px dgn gejala khas GERD → non-erosive reflux disease (NERD).
• Esofagografi dengan barium → sangat tidak sensitif.
• Pemantauan pH 24 jam.
• Tes Bernstein.
• Manometri esofagus.
• Tes PPI → jika tdk tersedia modalitas diagnostik → dianjurkan dlm
algoritme tatalaksana GERD pd pelayanan kesehatan lini pertama utk
px tanpa gejala alarm (BB ↓, anemia, hematemesis/melena, disfagia,
odinofagia, rw. keluarga kanker esofagus/lambung) dan usia <40
tahun.
Klasifikasi GERD Berdasarkan
Pemeriksaan Endoskopi

Klasifikasi Los Angeles

Derajat Kerusakan Gambaran Endoskopi


A Erosi kecil pd mukosa esofagus dgn
diameter < 5 mm.
B Erosi pd mukosa/lipatan mukosa dgn
diameter > 5 mm tanpa saling
berhubungan.
C Lesi yg konfluen tp tdk mengelilingi
seluruh lumen.
D Lesi bersifat sirkumferensial
(mengelilingi seluruh lumen esofagus)
GRADE AGRADE A GRADE B

GRADE C GRADE D
II.PENATALAKSANAAN GERD
Tujuan : 1).menghilangkan gejala/keluhan
2).menyembuhkan lesi esofagus/esofagitis
3).mencegah kekambuhan
4).memperbaiki kualitas hidup
5).mencegah timbulnya komplikasi

2.1.Modifikasi gaya hidup


1.Meninggikan posisi kepala pada saat tidur, menghindari
makan sebelum tidur
2.Berhenti merokok dan konsumsi alkohol
3.Mengurangi konsumsi lemak , mengurangi jumlah makanan
yang dimakan
4. Menurunkan berat badan ( pasien gemuk ), menghindari pakaian
ketat
5. Menghindari coklat, teh, peppermint, kopi, minuman bersoda
6. Menghindari obat-obat yang dapat menurunkan tonus LES (anti
kolinergik, diazepam, teofilin, opiat, antagonis kalsium,agonis beta
adrenergik, progesteron )

2.2. Terapi Medikamentosa

dimulai dengan obat golongan yg kurang kuat


Step up dlm menekan sekresi asam, bila gagal diberi
golongan yg lebih kuat.

Step down dimulai dengan PPI → terapi pemeliharaan


A. Antasida → dosis: 4 x 1 sendok makan.

B. Antagonis reseptor H2
Dosis pemberian :
• Simetidin : 2 x 800 mg atau 4 x 400 mg
• Ranitidin : 4x 150 mg
• Famotidin : 2 x 20 mg
• Nizatidin : 2x150 mg

C.Obat-obatan Prokinetik
- Metoklopramid → dosis 3 x 10 mg.
- Domperidon → dosis 3 x 10-20 mg.
- Cisapride → dosis 3 x 10 mg.

D.Sukralfat → dosis 4 x1 gram.


E.Penghambat Pompa Proton ( Proton Pump Inhibitor /PPI )

 pilihan utama pada kasus GERD → menghilangkan gejala


maupun penyembuhan lesi esofagitis
 sangat efektif pada esofagitis erosiva derajat berat serta
yang refrakter terhadap golongan antagonis reseptor H2
- Omeprazole : 2 x 20 mg
- Lansoprazole : 2 x 30 mg
ante cuenam
- Rabeprazole : 2 x 10 mg
-Esomeprazole : 2 x 40 mg

 pengobatan diberikan selama 4-8 minggu (terapi inisial)


dilanjutkan dengan terapi pemeliharaan (maintenance
therapy) selama 4 bulan atau on-demand therapy.

Tindakan pembedahan dengan fundaplikasi laparoskopik dipilih


bila simptom masih prominen.
ALGORITME TATA LAKSANA GERD PADA
PELAYANAN KESEHATAN LINI PERTAMA

Gejala khas GERD


•Heartburn
•Regurgitasi

Gejala Alarm/ Tanpa gejala Alarm


Umur > 40 tahun

Respon menetap Respon baik

Endoskopi GERD+ Terapi minimal 4 minggu

kekambuhan On demand therapy


Indonesia GERD study group
KESIMPULAN
• Gastroesofageal refluks adalah keadaan klinis dimana
dijumpai adalah refluks isi lambung ke esofagus.
• Keluhan yang menonjol adalah heart burn dan regurgitasi
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan keluhan dan
endoskopi.
• Drug of choice pengobatan GERD dengan pemberian
PPI.
• Tindakan bedah berupa fundoplikasi laparoskopik dipilih
bila simptom masih prominen
PUD (PEPTIC ULCER DISEASE)
• Definisi
• Adanya ulkus (lubang) atau luka terbuka pada lapisan perut, duodenum yang
dimulai dari usus halus maupun esofagus
LOKASI

• Esofagus  chronic gerd


• Gaster
• Duodenum
DUODENAL VS GASTRIC
DUODENAL GASTRIC
30-60 tahun 50 tahun
Kejadian 80% Kejadian 15%
Hipersekresi HCL Hiposekresi HCL
Nyeri Setelah makan Nyeri Saat diisi makanan
Muntah << Muntah >>
H.pylori, rokok, alkohol H.pylori, rokok, alcohol, nsaid
ETIOLOGI

• Stres
• Rokok  nikotin merupakan ganglionic stimulant  vagal nerve  hcl
ekskresi karena pengeluaran asetilkolin
• Obat Obatan (Nsaid)
• Alkohol, cafein
• H.pylori “sering”
GEJALA

• Abdominal pain (epigastric )


• Penurunan berat badan
• Lemas
• Kembung
• Nyeri dada
• Anorexia
• muntah
PATOFISIOLOGI ULKUS PEPTIC

• Ulkus  lapisan dari perut dirusak oleh asam yang disekresi oleh sel sel di
saluran cerna
• Peptic pepsin (enzyme perut yang memecah protein)
PATOFISIOLOGI

• H. Pylori  enzyme urease  urea ammoniac dan bicarbonate


ammoniac >> menurunkan suasana asam di sal cerna susah menghancurkan
kuman terutama “ H.Pylori”

* Note : ammonia merupakan toxic bagi sel epitel dan dapat merusak dinding sal
cerna  ulkus
DIAGNOSA H.PYLORI

• Darah
• Nafas
• Feses
• Tes Jaringan
Apakah infeksi
h.pylori bisa dicegah??
Hingga saat ini mekanisme penyebaran bakteri Helicobacter
pylori dari seseorang ke orang lain belum diketahui dengan pasti.
Dugaan paling kuat adalah melalui kontak mulut atau ludah, di mana
bakteri yang dikeluarkan oleh penderita tertelan oleh orang yang
sehat. Selain itu, Helicobacter pylori diduga juga menyebar
secara fecal-oral, di mana seseorang dapat terkena
infeksi Helicobacter pylori karena tertelan kuman yang keluar melalui
kotoran penderita, Helicobacter pylori juga dapat menyebar melalui
air atau makanan yang terkontaminasi bakteri tersebut. vomit

Anda mungkin juga menyukai