NIM : 21330801009
Sebagian kasus malah tidak memperlihatkan gejala apapun, terutama pada batu yang
masih kecil, adanya gangguan berkemih belum tentu ada batu ginjal, karena bisa saja
disebabkan pembesaran prostat atau penyempitan saluran kemih. Diagnosa pasti ada atau
tidaknya batu ginjal bisa diketahui melalui pemeriksaan analisis air kemih rutin (urinalis) dan
dengan pemeriksaan rontgen daerah perut dan abdomen.
Pengobatan Batu Ginjal
Pengobatan batu ginjal atau kencing batu akan disesuaikan dengan kondisi pasien.
Pengobatan itu dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya:
• Pemberian obat-obatan.
• Prosedur untuk memecah batu ginjal (ureteroskopi).
• Bedah terbuka.
• Prosedur lain, seperti extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL) atau
percutaneous nephrolithotomy.
Untuk mencegah penyakit ini, minum banyak air putih dan minta saran dokter
mengenai pola makan yang tepat.
Penyakit gagal ginjal kronis merupakan salah satu penyakit kompromis medis yang
bisa mempengaruhi tindakan pencabutan gigi karena merupakan penyakit kompleks dari
kelainan saluran kemih. Penyakit ginjal kronis (PGK) adalah adanya kerusakan struktural
atau fungsional ginjal dan/atau penurunan laju filtrasi glomerulus, Penyakit ini tidak hanya
akan menyebabkan gagal ginjal, tetapi juga menyebabkan komplikasi kardiovaskular,
keracunan obat, infeksi, gangguan kognitif dan gangguan metabolik dan endokrin seperti
anemia, osteitis fibrosa cysta dan osteomalasia. Selain itu, pada pasien penyakit ginjal kronis
juga bisa timbulnya beberapa kelainan rongga mulut sebagai manifestasi daripada penyakit
tersebut. Contohnya, stomatitis uremik, xerostomia, perubahan pengecapan, petechia mukosa
dan ekimosis, osteodistropi renal, kandidiasis, penyakit periodontal dan kanker rongga mulut.
Kanker
Kanker ginjal (RA renal) adalah suatu jenis kanker atau pertumbuhan sel tidak
terkendali pada ginjal. Kanker ginjal merupakan sebagian besar tumor ginjal yang padat dan
jenis kanker ginjal yang paling sering ditemukan adalah karsinoma sel ginjal (adeno
karsinoma renalis / hipernefroma) dan kista. Jenis kanker ginjal yang paling umum ditemui
adalah karsinoma sel ginjal. Jenis kanker ginjal lain adalah kanker sel juxtaglomerular,
karsinoma sel transisi, dan karsinoma sel squamosa. Biasanya, hanya satu ginjal yang terkena
kanker.
Jenis kanker ginjal
Berdasarkan karakteristiknya, kanker ginjal dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
Wilm’s tumor adalah jenis kanker ginjal yang paling sering terjadi pada anak-anak.
Umumnya, jenis ini terdiagnosa sebelum anak berusia 10 tahun.
Untuk mendiagnosis, dokter akan melakukan tanya jawab tentang gejala dan keluhan yang
dialami pasien, kapan gejala tersebut muncul, serta riwayat kesehatan pasien. Selanjutnya,
dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mendeteksi adanya benjolan atau
pembengkakan di sekitar punggung bawah dan pinggang.
Stadium ini adalah stadium yang paling parah pada kanker ginjal. Pada stadium ini,
kanker telah menyebar hingga ke organ-organ lainnya.
Pengobatan Kanker Ginjal
Pengobatan kanker ginjal disesuaikan dengan ukuran, letak, dan stadium kanker, serta
kondisi pasien secara keseluruhan yaitu:
Operasi
Ada 2 jenis operasi kanker ginjal, yaitu:
Nefrektomi parsial mengangkat bagian tertentu pada ginjal yang terkena
kanker dan Nefrektomi radikal yaitu prosedur operasi yang mengangkat seluruh
bagian ginjal yang terdapat sel kanker
Terapi ablasi
Terapi ini dapat dilakukan untuk menghancurkan sel sel kanker dengan 2 cara
yaitu:
Krioterapi (membekukan sel-sel) dan Ablasi radiofrekuensi (memanaskan)
tetapi terapi ini memiliki efek samping berupa perdarahan di sekitar ginjal dan
kerusakan pada ureter, yaitu saluran yang membawa urine dari ginjal ke kandung
kemih.
Embolisasi
Embolisasi dapat dilakukan jika kanker sudah memasuki stadium lanjut dan
kondisi pasien tidak memungkinkan untuk menjalani operasi. Prosedur ini bertujuan
untuk menghambat atau mengurangi pasokan darah ke sel kanker di ginjal dengan
menyuntikkan zat khusus melalui kateter ke dalam pembuluh darah vena ginjal.
Dengan terhambatnya pasokan darah ke kanker, maka sel-sel kanker pada ginjal secara
perlahan akan mati.
Radioterapi
Radioterapi tidak dapat mengobati kanker ginjal sepenuhnya, tetapi bisa mengurangi
gejala yang dirasakan pasien dan memperlambat perkembangan kanker.
Metode ini dilakukan jika kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti
tulang atau otak. Meski demikian, radioterapi memiliki beberapa efek samping, seperti
kelelahan, diare, atau perubahan warna kulit di area yang terkena radiasi.
Terapi target
Terapi target adalah pemberian obat-obatan khusus untuk mengatasi kanker ginjal.
Terapi ini umumnya digunakan untuk menangani kanker ginjal stadium lanjut yang
tidak sembuh dengan terapi lain. Obat-obatan yang dapat diberikan pada terapi ini
adalah:
Sunitinib : menghambat protein kinase, yaitu enzim yang membantu pertumbuhan sel
kanker, sehingga perkembangan kanker dapat dihentikan.
Pazopanib : menghambat tirosin kinase, enzim yang menstimulasi sel kanker, sehingga
pertumbuhan sel-sel kanker dapat dihentikan.
Belum tersedianya fasilitas register nasional khusus karsinoma sel renal (RCC)
membatasi ketersediaan data epidemiologi RCC di Indonesia. Namun, data dari beberapa
pusat rujukan kanker nasional di Indonesia (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan Rumah
Sakit Kanker Dharmais) mengisyaratkan bahwa RCC merupakan temuan histologi kanker
ginjal tersering.
Pada periode pemantauan 1995-2007, data dari C. A. Mochtar mengungkap bahwa
terdapat 77 kasus RCC di antara 144 (53,5%) kasus kanker ginjal di RSCM. Dari seluruh
kasus RCC yang dipantau dalam kurun 13 tahun tersebut, sekitar 50% pasien datang dengan
kondisi RCC tahap lanjut.
Transplasi
Transplantasi ginjal atau pencangkokan ginjal adalah prosedur bedah untuk
mengganti organ ginjal yang telah mengalami kerusakan akibat gagal ginjal kronis stadium
akhir. Ginjal yang dicangkok dapat berasal dari donor yang masih hidup atau sudah
meninggal dunia. Jika fungsi ginjal sudah sangat menurun, cuci darah maupun CAPD tidak
dapat menanggung semua kerja ginjal, penderita dapat melakukan transplasi ginjal untuk
memperpanjang hidup dan meningkatkan kualitas hidup.
Jenis Transplantasi ginjal dibagi menjadi dua macam, yaitu:
Living-donor kidney transplant, yaitu transplantasi salah satu ginjal dari donor yang
masih hidup
Deceased-donor kidney transplant, yaitu transplantasi ginjal dari donor yang baru
meninggal dunia, atas izin keluarga atau keinginan donor ketika masih hidup.
Cek jaringan
Pada tes terakhir ini, sampel darah donor dan sampel darah pasien akan
diambil lalu dicampurkan di laboratorium untuk diperiksa ada atau tidaknya reaksi.
Jika tidak terdapat reaksi, darah pendonor dan pasien dianggap cocok dan risiko
penolakan organ oleh tubuh rendah
dengan kondisi di bawah ini umumnya tidak diperbolehkan untuk menjalani transplantasi
ginjal:
Infeksi bakteri atau virus yang tidak tertangani dengan baik, seperti tuberkulosis
(TBC) yang menyebar
Penyakit kardiovaskular yang parah, seperti gagal jantung
Kanker yang telah menyebar
Hepatitis kronis dan sirosis hati
Gangguan mental berat atau psikosis
Selain itu, kondisi-kondisi yang dapat melemahkan tubuh, seperti kebiasaan merokok,
mengonsumsi alkohol secara berlebihan, atau menyalahgunakan NAPZA, akan meningkatkan
risiko kegagalan transplantasi ginjal. Jadi, pasien dengan kondisi ini mungkin tidak
didahulukan untuk mendapatkan organ donor.
Usia pendonor dan penerima merupakan aspek penting, karena dengan bertambahnya usia,
risiko komplikasi dan kegagalan transplantasi semakin meningkat. Selain itu, kecocokan
ginjal, golongan darah, dan jaringan tubuh dari penerima dan pendonor juga harus dipastikan.
Komplikasi Transplantasi Ginjal
Berikut ini adalah komplikasi yang dapat terjadi akibat menjalani transplantasi ginjal
antara lain : Penolakan tubuh terhadap ginjal yang baru, sehingga ginjal gagal berfungsi,
Infeksi, Penggumpalan darah, Perdarahan, Saluran urine dari ginjal baru ke kandung kemih
bocor atau terhambat, Stroke dan Serangan jantung
Selain komplikasi dari tindakan, pasien transplantasi ginjal juga dapat merasakan efek
samping dari obat imunosupresan, seperti: Jerawat , Kenaikan berat badan, Pengeroposan
tulang (osteoporosis), Diabetes, Hipertensi, Kadar kolesterol darah tinggi, Tremor, Mudah
terkena penyakit infeksi
http://www.scribd.com/doc/97536170/GINJAL
http://eprints.umm.ac.id/47830/3/BAB%20II.pdf
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/385839409-Rangkuman-Batu-Saluran-Kemih.pdf
Purnomo BB., Besut Daryanto., Kurnia PS. Batu saluran kemih , dalam pedoman diagnosis dan terapii
FK Universitas Brawijaya, 2010, hal : 11-5
https://www.alodokter.com/batu-ginjal/penyebab
https://www.alodokter.com/kanker-ginjal
https://www.docdoc.com/id/info/condition/kanker-ginjal
https://www.alodokter.com/transplantasi-ginjal-ini-yang-harus-anda-ketahui
https://id.scribd.com/doc/262119002/ca-ginjal