Nama Kelompok :
1. Nilna Farahdiba A (P27241020028)
2. Rifahasih Munawaroh (P27241020030)
3. Shafrina Iva M ( P27241020031)
4. Sinta Dwi Y (P27241020032)
Gambaran Kasus
A.Tn K, umur 38 tahun datang ke klinik jamu dengan keluhan nyeri di bagian
pinggang dan badan terasa demam. Nyeri terasa sejak 1 minggu terakhir dan demam
baru dirasakan 1 hari. Rasa nyeri biasanya timbul jika banyak duduk atau kurang
minum. Tn. K memiliki kebiasaan minum teh 5-6 gelas sehari dan jarang minum air
putih. sebelumnya klien tidak pernah mengalami sakit yang sama, dan penyakit yang
dialami berupa flu dan batuk. pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya nyeri ketok
pada daerah kostovertebra, TD 130/80 mmHg, Nadi 84x/menit, RR 14x/menit dan
suhu 38°C.
Batu Ginjal
Pengertian Batu Ginjal : Batu ginjal (renal lithiasis) adalah penyakit yang
Dehidrasi. Tidak minum cukup air setiap hari dapat meningkatkan risiko batu ginjal.
Orang yang tinggal di daerah beriklim hangat dan kering dan mereka yang banyak
berkeringat mungkin memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan orang lain.
Diet Tertentu. Makan makanan yang tinggi protein, natrium (garam), dan gula dapat
meningkatkan risiko beberapa jenis batu ginjal. Ini terutama berlaku dengan diet
tinggi natrium. Terlalu banyak garam dalam makanan meningkatkan jumlah kalsium
yang harus disaring oleh ginjal dan secara signifikan meningkatkan risiko batu ginjal.
Kegemukan. Indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi, ukuran pinggang yang besar, dan
penambahan berat badan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko batu ginjal.
4. Tanda Gejala : Gejala yang muncul bervariasi tergantung ukuran pembentukan batu
a. Adanya nyeri pada punggung atau nyeri kolik yang hebat. Nyeri kolik
rusuk dan pinggang kemudian menjalar ke bagian perut dan daerah paha sebelah
dalam.
c. Kemungkinan adanya rasa mual dan terjadinya muntah dan gangguan perut.
d. Adanya darah di dalam urin dan adanya gangguan buang air kecil,
pada saluran kemih. Jika ini terjadi maka resiko terjadinya infeksi saluran kemih
menjadi lebih besar.
begitu juga sebaliknya adanya gangguan berkemih belum tentu ada batu ginjal, karena
bisa saja
disebabkan pembesaran prostat atau penyempitan saluran kemih. Diagnosa pasti ada
atau tidaknya
batu ginjal bisa diketahui melalui pemeriksaan analisis air kemih rutin (urinalis) dan
dengan
5. Pemeriksaan Penunjang :
pH < 5.5 meningkatkan presipitasi asam urat. Biasanya terdapat pada pasien batu
asam urat, gangguan pencernaan termasuk bypass usus
pH > 6.7 meningkatkan presipitasi CaP. Biasanya terdapat pada pasien dengan dRTA,
hiperparatiroid primer, pengobatan berlebihan (overtreatment) dengan alkali
pH 7.0 – 7.5 mengindikasikan adanya infeksi saluran kemih akibat aktivitas bakteri
yang memproduksi urease.
Midstream Urinalisis :
Pada midstream urinalisis atau uji dipstick hasil yang didapatkan adalah peningkatan
leukosit dan bisa juga ditemukan darah
Kultur Urin :
Kultur urin jarang diperlukan. Kultur urin dapat digunakan pada kasus-kasus yang
tidak respon dengan pengobatan adekuat atau pada kasus yang dicurigai adanya ko-
infeksi.
Laboratorium Darah :
Natrium (pemasukan normal: 100 mEq per hari) dan klorida (pemasukan normal 100
mEq per hari)
Oksalat (pemasukan normal < 45 mg per hari). Ditemukan pada malabsorpsi lemak di
usus dan setelah operasi bariatrik. Nilai > 100 mg/hari mengindikasikan adanya
hiperoksaluria primer
Asam urat (pemasukan normal 600 – 800 mg per hari). Ditemukan pada diet tinggi
purin seperti daging, hewan ternak dan ikan
Sulfat (pemasukan normal <=25 – 30 mmol). Sebagai penanda diet kaya asam.
Radiologi :
Pada kondisi klinis yang diyakini kolik renal dan pada keadaan dimana fasilitas
kesehatan mudah dijangkau pasien, pemeriksaan radiologi dapat tidak dilakukan.
Pemilihan waktu melakukan pemeriksaan radiologi tergantung pada ketersediaan alat
dan protokol lokal. Pertimbangan lain melakukan pemeriksaan ini adalah adanya
gambaran klinis dimana diagnosis banding sangat mungkin atau terdapat kecurigaan
komplikasi. Pencitraan yang dapat dilakukan.
CT-Scan abdomen tanpa kontras atau disebut juga CT KUB, adalah modalitas yang
memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi. Pemeriksaan ini mampu
menunjukkan posisi batu, mengukur besar batu, dan menyingkirkan diagnosis
banding seperti appendicitis atau pankreatitis.
Foto polos abdomen dapat memperlihatkan gambaran opak pada batu radioopak yaitu
batu kalsium, batu jenis lain seperti asam urat dan sistin tidak tampak pada foto ini
USG ginjal dapat dilakukan pada pasien kontraindikasi Xray seperti pada kehamilan.
Pemeriksaan ini mungkin saja tidak menemukan batu namun mampu melihat adanya
hidrinefrosis. Kekurangan dari USG ginjal adalah hasilnya sangat bergantung pada
kemampuan operator dan sikap tubuh pasien. Dapat menjadi pilihan apabila diagnosis
banding dicurigai berhubungan dengan lesi ovarium atau adneksa, seperti torsio kista
ovari atau salfingitis, atau bahkan torsio testis.
Kombinasi foto polos abdomen dan USG ginjal direkomendasikan pada pasien yang
tidak dapat menjalani CT-scan
D. Komposisi:
Pegagan: 20 gram
Alang-Alang: 20 gram
Sambiloto: 20 gram
Air 3 gelas
Cara Pembuatan:
Bahan dicuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air menjadi 1 gelas
Jangan gunakan air rebusan daun kumis kucing dan balsam yang berbahan dasar
daun kucing dalam dosis yang tinggi kepada ibu hamil dan menyusui.
2. Alergi
Efek samping pegagan : Beberapa efek samping yang mungkin terjadi contohnya
adalah sakit kepala, sakit perut, mual, kulit terasa terbakar, serta reaksi alergi.