PENDAHULUAN
Batu saluran kemih pertama kali ditemukan oleh Sir Grafton Ellioth Smith (1901) pada
mummi zaman 7000-3000 sebelum Masehi didaerah El-Amrah (Mesir). Faktor-faktor
pembentukan batu saluran kencing sampai sekarang masih belum diketahui secara jelas. Dari
penelitian didapatkan 2 komponen untuk terjadinya batu saluran kencing adalah matriks batu dan
kristal.
Batu saluran kencing dapat menjadi penyakit sekunder misalnya pada hipertirodisme,
penyakit gout atau penyakit primer idiopatik.
Faktor-faktor yang berperan dalam pembentukan batu saluran kencing dibagi:
1. faktor Endogen
Genetik-Familial misalnya hipersistinuria, hiperkalsiuria primer.
2. Faktor Eksogen
Lingkungan, pekerjaan, makanan, infeksi, dan kejenuhan mineral didalam air minum.
EPIDEMIOLOGI
Di Swedia didapatkan angka prevalensi 13,7%. Sedangkan di Semarang 51,9 dari 10.000
penduduk. Angka kejadian BSK pria > wanita. Di poliklinik ginjal hipertensi RSUD Dr. Soetomo
dijumpai perbandingan BSK pada pria:wanita 5:1 dengan rerata usia pasien 41,5 tahun.
Pada pria lebih banyak ditemukan batu ureter dan buli-buli sedangkan pada wanita lebih sering
ditemukan batu ginjal dan batu piala ginjal.
PATOGENISIS
Batu saluran kemih biasanya timbul akibat keseimbangan pegolahan air dan ekskresi pengolahan
diginjal.
Ada 2 teori pembentukan batu saluran kemih:
1. Fisik-Kimiawi
• Supersaturasi
Terjadi kejenuhan substansi pembentuk batu dalam urin seperti kalsium, asam urat, sistin
akan mempermudah terbebtuknya batu.
• Nukleasi
- homogen nukleasi
pada kondisi urin yang sangat tersaturasi oleh asam oksalat. Ion-ion membentuk kelompok
kecil yang merupakan pecahan kelompok besar yang stabil.
- heterogen nukliasi
urin yang tersalurasi bila ditaburi benih kristal dimana strukkturnya menyerupai ion
kalsium oksalat maka larutan urin dan kalsium oksalat akan menyatu pada permukaan
kristal tersebut.
2. Anatomi
• Gangguan aliran / drainase
• Klasifikasi jaringan ginjal
JENIS-JENIS BATU
Batu Kalsium (78-85%)
Batu kalsium paling umum ditemukan. Penyebabnya diduga herediter. Biasanya sereing pada
laki-laki pada dekade ketiga. Dapat dijumpai pada hiperkalsiuria idiopatik, hiperparatiroidi
primer renal tubular acidosis, sarkoidosis, sindroma cushing, imobilisasi, ekskresi vit. D,
hipertiroid.
MANIFESTASI KLINIS
Batu saluran kemih bisa saja tidak memberikan gejala apapun tetapi dapat ditemukan pada
pemeriksaan radiografik untuk penyakit lain. Pada umumnya keluhan-keluhan yan gpaling sering
adalah:
1. Nyeri
Nyeri bersifat menetap ataupu menjalar. Umumnya rasa kemeng pada daerah pinggang yang
terkena dan menjalar ke perut. Nyeri yang hilang timbul disebut nyeri kolik (”cilicky pain”)
dengan derajat asit yang luar bias sampai dapat mengalami lumbat spasm didaerah yang sakit.
2. Hematuria
Terjadi akibat robeknya mukosa oleh permukaan batu, sehingga kencing berwarna merah,
bahkan dapat berupa kencing darah segar.
3. Kencing terasa panas dan nyeri
4. Kencing keluar batu / pasir
DIAGNOSIS
Batu saluran kemih dapat ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik yang cermat.
Riwayat makanan, pekerjaan, sifat nyeri dan dengan pemeriksaan seperti:
Pemeriksaan Laboratorium
• Urin sedimen disertai analisis jenis batu.
Melalui tiga kali pengumpulan urin 24 jam.
Untuk mengetahui jenis batu.
• Darah
Fungsi Ginjal → bila terjadi obstruksi dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal
Darah Lengkap → dapat diketahui adanya infeksi atau tidak
Pemeriksaan Radiologi
• BOF
Melihat anatomi ginjal dan lokasi batu
• Ultrasonografi
Dapat melihat bayangan batu diginjal maupun di buli-buli. Tidak mampu menilai fungsi
ekskresi ginjal.
• Pielografi Intravena (syaratnya BUN dan kreatinin serum normal)
Dapat melihat besarnya batu, letaknya, dan tanda obstruksi, terutama untuk batu yang bersifat
tidak tembus sinar / radiolusen, juga berguna untuk menilai fungsi ekskresi ginjal kanan
dibanding dengan yang lain.
KOMPLIKASI
1. Gagal Ginjal Akut
2. infeksi Saluran Kencing
3. Urosepsis
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan memerlukan pendekatan kombinasi medis dan bedah. Terapi spesifik tergantung
pada lokasi batu, luasnya obstruksi, fungsi ginjal, adanya infeksi.
Tujuan:
Menghilangkan obstruksi
Mengobati nfeksi
Menghilangkan rasa nyeri
Mencegah komplikasi
Pengobatan batu saluran kemih jenis kalsium
Diuretika golongan tiazid
Untuk menurunkam kalsium urin dan mencegah pebentukan batu.
Padakondisi hiperoksaluria dapat diberikan kolestiramin 8-6 g/hari dan kalsium laktat, 8-
14 g/hari untuk mengendapkan oksalat diusus.
Na fosfat 3x500 mg
Alupurinol 300 mg/hari
Sirup selulose fosfat 150-250 mg/hari
PROGNOSIS
Besar batu
Letak batu
Adanya infeksi
Adanya obstruksi
Ada tidaknya uremia yang menyertai
KEPUSTAKAAN
1. Harrison’s 15th ed., 2003 ”Principles of Internal Medicine”, on CDROM.