Oleh
MERDALIS NURLIVIA
H1A010042
Pembimbing
dr. Julian Famil, Sp.B, FICS, FINACS
SMF BEDAH
RS. BAYANGKARA KOTA BENGKULU
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS BENGKULU
2014
ANATOMI SISTEM URINARIA
1. Ginjal
Pyramid in renal Renal column
medulla (Bertini)
Renal cortex
Renal papilla
Renal sinus
Hilum of
kidney
Struktur anatomi ginjal
Permukaan anterior ginjal
halus, dibungkus oleh
capsula fibrosa.
2 kutub: superior & inferior
2 batas : lateral & medial
Hilus renalis: a/v.renalis,
kelenjar getah bening, dan
saraf, pelvis renalis.
Sinus renalis: lemak
perirenal
Syntopi ginjal disebelah anterior
Proyeksi pada dinding posterior abdomen
Lokasi
penyempit
an ureter
2. Ureter
3. Vesika Urinaria
3. Uretra
Batu Saluran Kemih
Batu Saluran Kemih (BSK) adalah penyakit dimana
didapatkan masa keras seperti batu yang terbentuk
di sepanjang saluran kemih
Dapat menyebabkan nyeri, perdarahan,
penyumbatan aliran kemih dan infeksi.
Terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di
dalam kandung kemih (batu kandung kemih).
Terbentuk dari pengendapan garam kalsium,
magnesium, asam urat, atau sistein.
Batu di saluran kemih atas kolik
Batu di saluran kemih bawah menghambat buang
air kecil.
Epidemiologi
Indonesia :
Merupakan kasus tersering di Urologi
RSUPN-CM : 1500 1800 kasus/tahun
Indonesia termasuk daerah Stone
Belt..., iklim tropis insiden batu sal
kemih
prevalensi batu sal kemih: 5-10% (EAU guideline).
Angka rekurensi: 50% tiap 10 tahun
Pada Umur produktif
Faktor Resiko
Genetika
Jenis Kelamin dan Usia
Pekerjaan
Diet
Iklim dan Temperatur
Ion ion di Dalam Urine
Kalsium
Oksalat
Fosfat
Asam Urat
Sodium
Garam sitrat
Magnesium
Sulfat
Teori pembentukan batu
Purin
Xanthin
Xanthin Hypo Xanthin Asam Urat
Oxydase
Batu sistin
Kelainan gen resesif
Sudut Kostovertebra
Ginjal teraba pada :
hidronefrosis yang besar
ballotement (+)
Nyeri ketok CVA (+)
Hematuria
Hematuria sering kali dikeluhkan oleh pasien
akibat trauma pada mukosa saluran kemih yang
disebabkan oleh batu. Kadang kadang
hematuria didapatkan dari pemeriksaan urinalisis
berupa hematuria mikroskopik. urinalisis lengkap
membantu untuk mengkonfirmasi diagnosis dari
batu kemih dengan menilai hematuria dan
kristaluria dan pH urin.
Demam
- Jika didapatkan demam harus dicurigai suatu
urosepsis dan ini merupakan kedaruratan di
bidang urologi. Dalam hal ini harus secepatnya
ditentukan letak kelainan anatomis pada
saluran kemih yang mendasari timbulnya
urosepsis dan dilakukan secara segera terapi
berupa darinase dan pemberian antibiotik
Pemeriksaan Pencitraan
(Imaging)
- CT Scan non kontras abdomen dan
pelvis
( GOLD STANDART )
- Foto polos abdomen
- BNO IVP
- USG
Foto Polos Abdomen
CT Scan non kontras abdomen dan
pelvis
BNO - IVP
Tatalaksana
Batu yang sudah menimbulkan masalah pada
slauran kemih secepatnya harus dikeluarkan
agar tidak menimbulkan penyulit yang lebih
berat. Indikasi untuk melakukan tindakan/terapi
pada batu saluran kemih adalah jika batu telah
menimbulkan : obstruksi, infeksi atau batu
harus diambil karena indikasi sosial
Medikamentosa
Terapi medikamentosa ditujukan untuk batu
yang ukurannya kurang dari 5mm, karena
diharapkan batu dapat keluar spontan. Terapi
yang diberikan bertujuan untuk mengurangi
nyeri, memperlancar aliran urine dengan
pemberian diuretikum dan minum banyak
supaya dapat mendorong batu keluar dari
saluran kemih
Guideline IAUI
Batu Saluran Kemih
Terapi Konservatif :
1. Minum diuresis : 2 lt/ hari
2. NSAID
3. Alfa Blocker
Lokasi batu
Pilihan pengobatan
intervensi
Extracorporeal shockwave
lithotripsy (ESWL)
Ureterorenoskopi (URS)
Cegah Komplikasi
77%
(59%-
81%)
pembentuk batu,
Perkusi : Timpani
Palpasi : Nyeri perut di seluruh
Ekstremitas :
- Regio costovertebrae
- Regio Suprasymphisis
Perkusi : timpani
Palpasi : nyeri tekan (+), tidak teraba massa, bulibuli tidak teraba
Regio Genitalia Eksterna
Inspeksi : tidak merah, tidak
bengkak.
Palpasi : tidak ada darah, nanah
dan batu yang ke luar dari
OUE, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada massa
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 13,8 gr/dl
Leukosit : 10.600/mm3
GDS: 83 mg/dl
Ureum: 16 mg/dl
Kreatinin : 0,7 mg/dl
SGOT : 25 mg/dl
SGPT : 15 mg/dl
BNO
Foto BNO
Menit 60 : Tampak
bahan kontras
mengisi SPC
bilateral, ureter
sinistra dan VU.
Ureter sinistra
kaliber melebar. Tak
tampak filling defect.
Ureter dekstra tak
tervisualisasi.
Menit ke 75
Menit 75 : tampak
bahan kontras mengisi
ureter dekstra dengan
kaliber yang melebar.
Tak tampak filling
defect
VU : dinding licin,
bentuk dan ukuran
normal, tak tampak
filling defect. Tak
tampak bayangan opak
yang terlumuri kontras.
Kesan :
Hidronefrosis grade 2 3 bilateral dan
hidroureter bilateral e.c nefrolitiasis