Anda di halaman 1dari 28

KEJANG DEMAM SIMPLEKS

Oleh
Fakhryan Rakhman
02923032
Kejang demam bangkitan kejang pada
T tubuh (T rektal >38C) ec. proses
ekstra kranium.

Klasifikasi Kejang Demam Simplek dan


Kejang Demam Komplek

Kriteria menurut konsensus dan


Livingstone
Demam T 1oC metabolisme
basal 10-15 % & O2 20% perubahan
keseimbangan membran sel otak difusi
ion K & ion Na lepasan muatan listrik
meluas dengan bantuan
neurotransmitter kejang.
2 - 4 % populasi anak umur 6
bulan 5 tahun
KDS -> 80 % dan KDK -> 20%
KD umum tejadi pada kisaran
umur 17 23 bulan
Data rekam medis Bagian Ilmu
Kesehatan Anak RS. Dr. M. Djamil
Padang tahun 2006 -> 3,17%
Etiologi belum diketahui secara pasti
Faktor genetik secara autosomal dominan ->
resiko meningkat 10 20 %

Faktor Resiko :
1. Riwayat keluarga dengan kejang demam

2. Pemulangan neonatus lebih dari 28 hari

3. Perkembangan terlambat

4. Kadar Na yang rendah dan temperatur


rendah
Kejang yang terkait dengan suhu
rektal
-> kejang berlangsung < dari 15 menit
umumnya berhenti sendiri
Kejang berbentuk klonik atau tonik
tanpa gerakan fokal dan tidak berulang
dalam 24 jam
Berhenti sendiri beberapa detik/menit
bangun & sadar tanpa kelainan saraf
Pemeriksaan laboratorium

Pungsi lumbal

Elektroensefalografi

Pencitraan
Pengobatan fase akut
Prioritas menjaga jalan napas terbuka
Obat pilihan utama :
Diazepam IV 0,3 0,5 mg/kgBB
Diazepam rektal 0,5 -0,75 mg/kg BB
atau: 5 mg bila BB < 10 kg
10 mg bila BB > 10 kg
atau: 5 mg bila umur < 3 thn
7,5 mg bila umur > 3 thn
Bila kejang belum berhenti fenitoin IV
10 20 mg/kgBB
Bila kejang berhenti dosis fenitoin
berikutnya 4 - 8 mg/kgBB/hari 12
jam setelah dosis awal
Setelah kejang berhenti diazepam oral
atau rektal : - oral = 0,3 mg/kg
- rektal = 0,5 mg/kg
Pemberian Obat pada saat
Demam
Antipiretik
Dianjurkan saat demam
Asetaminofen 10-15 mg/kg BB/kali, 4-5
kali/hari
Ibuprofen 5-10 mg/kg BB/kali, 3-4 kali/hari
Pemeriksaan cairan serebrospinal
Infeksi virus pada saluran napas bagian
atas
Pemeriksaan klinis yang baik :
- pemeriksaan darah rutin
- pemeriksaan kadar gula darah
- pemeriksaan elektrolit
IDAI 2005 :
Sudah ada kelainan neurologis yang nyata

sebelum kejang demam pertama


Kejang demam lama

Kejang demam fokal

Pada bayi umur < 12 bulan atau kejang

demam multipel dalam satu episode


demam atau kejang demam > 4 kali
pertahun
Informasi kepada orang tua :
1. Umumnya mempunyai prognosis yang
baik
2. Memberitahukan cara penanganan
kejang
3. Memberikan informasi mengenai
kemungkinan kejang berulang
4. Efek samping obat
5. Kapan membawa anak kembali ke RS
Penanggulangan cepat dan tepat
prognosisnya baik, kejadian kecacatan
dan kematian tidak pernah dilaporkan.
Seorang pasien R laki-laki berumur 1
2/12 tahun masuk bangsal anak RSUP
DR.M.Djamil Padang tanggal 14 Januari
2008 dengan :

Keluhan Utama :
Kejang 4 jam sebelum masuk RS.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Batuk pilek sejak 3 hari sebelum masuk
RS, batuk berdahak.
Demam sejak 5 jam sebelum masuk RS,
tinggi terus menerus, tidak menggigil.
Kejang 4 jam sebelum masuk RS,
frekuensi 1 kali, lama 2 menit, kejang
seluruh tubuh,mata mendelik keatas,
anak sadar setelah kejang.Merupakan
kejang yang pertama.
Riwayat trauma kepala disangkal.
Mual muntah disangkal
BAK dan BAB normal
Anak dibawa ke IGD oksigen dikirim
ke bangsal anak
Riwayat Penyakit Dahulu
Anak tidak pernah mengalami
kejang yang didahului demam
seperti ini sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga :


Tidak ada anggota keluarga yang

menderita kejang dengan atau tanpa


demam.
Riwayat Kehamilan Ibu :
Penyakit berat (-), kontrol
teratur,suntikan TT 1x, riwayat minum
obat-obatan / penyinaran (-),cukup bulan.

Riwayat Persalinan :
Spontan di Puskesmas, ditolong bidan,
langsung menangis kuat, 3000 gram,
panjang badan 49 cm.

Riwayat Makanan dan Minuman


kesan kualitas kurang, kuantitas cukup
Riwayat Imunisasi
imunisasi dasar tidak lengkap sesuai
umur
Riwayat keluarga
anak ke 7 dari 7 bersaudara
Riwayat
Pertumbuhan&Perkembangan
perkembangan mental normal
Riwayat lingkungan dan perumahan
kesan higiene dan sanitasi kurang
Vital Sign
KU : sakit sedang
Kesadaran : sadar
Fr. Nadi : 88 x/menit
Fr. Nafas : 32 x/menit
Suhu : 38 oC
Berat Badan : 7,4 Kg
Tinggi Badan : 77 cm
Status gizi : kurang
Kulit : teraba hangat, turgor baik
KGB : tidak teraba pembesaran KGB
Kepala: bulat,uub datar,lingkar kepala 43cm
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik,
pupil isokor, diameter 2 mm, refleks
cahaya +/+ Normal.
Telinga : tidak ditemukan kelainan
Hidung : tidak ditemukan kelainan
Mulut : mukosa mulut dan bibir basah
Tonsil T2 T2 hiperemis, faring hiperemis
Leher : Kaku kuduk tidak ada, JVP 5-2
cmH2O
Dada : jtg dan paru tidak ditemukan
kelainan
Abdomen : I : distensi tidak ada
P : supel, hepar dan lien tidak teraba
P : timpani
A : bising usus (+)N
Punggung : tidak ditemukan
kelainan
Alat kelamin : A1 P1 G1
Ekstremitas : Akral hangat, refilling
kapiler baik, sianosis (-)
refleks fisiologis +/+, refleks patologis
-/-, Tanda Rangsangan Meningeal (-)
Pemeriksaan Laboratorium
Darah :
Hb : 11 gr%
Leukosit : 11.800/mm3
Hitung Jenis : 0/0/3/64/15/14
Urin :
Makroskopis : warna kuning
Kekeruhan tidak ada
Mikroskopis : Protein (-) Reduksi (-)
Bilirunin (-) Eritrosit (-)
Urobilin (+)
Feces :
Makroskopis : warna kuning,konsistensi
lunak,darah (-),lendir (-)
Mikroskopis: eritrosit (-), leukosit (-), telur
cacing (-).
Diagnosis Kerja
Kejang Demam Simpleks
Tonsilofaringitis akut
Gizi kurang
Mikrosefali

Terapi :
Diazepam 3 x 1 mg po
Paracetamol 3 x 80 mg po bila
demam
Amoksicilin 3 x 125 mg
Apyalis Syrup3 x 1 cth
ML 800 kkal.
15 januari 2008 16 januari 2008 17 januari 2008 18 januari 2008
Kejang (-) (-) (-) (-)
Demam Ada, tidak tinggi (-) (-) (-)
Mual muntah (-) (-) (-) (-)
Batuk masih ada Masih ada Masih ada Masih ada
Keadaan umum Sakit sedang Sakit sedang Sakit sedang Sakit sedang
Kesadaran Sadar Sadar Sadar Sadar
Tekanan darah 100/60 mmHg 100/70 mmHg 100/60 mmHg 110/60 mmHg
Nadi 98x/i 110x/i 114x/i 120x/i
Napas 32x/i 26x/i 34x/i 26x/i
Suhu 38,2C 36,6C 36,9C 36,6C
Lingkar kepala 43 cm 43 cm 43 cm 43 cm
Kulit Teraba hangat, Teraba hangat, Teraba hangat, Teraba hangat,
turgor baik turgor baik turgor baik turgor baik
Mata Tak anemis, tak Tak anemis, tak Tak anemis, tak Tak anemis, tak
ikterik ikterik ikterik ikterik
Tonsil T1-T1, hiperemis T1-T1, tak hiperemis T1-T1, tak hiperemis T1-T1, tak hiperemis
Ekstremitas Akral hangat, Akral hangat, Akral hangat, Akral hangat,
refilling kapiler baik refilling kapiler baik refilling kapiler baik refilling kapiler baik
Kesan Tampak perbaikan Tampak perbaikan Tak tampak Tak tampak
perburukan perburukan
terapi lanjut lanjut Makanan lunak ganti Lanjut
makanan biasa
Terapi lain lanjut PASIEN
DIPERBOLEHKAN
PULANG
seorang pasien laki-laki berumur 1 2/12
tahun dengan diagnosis kerja : kejang
demam simplek, tonsilofaringitis akut,
gizi kurang, dan mikrosefali

Dasar diagnosis
kejang demam simplek
usia 1 2/12 tahun, kejang didahului oleh
demam yang tinggi, kejang <15 menit
dan kejang tidak berulang dalam 24
jam. tidak ditemukan tanda-tanda
peningkatan tekanan intrakranial &
tanda-tanda rangsangan meningeal
Dasar diagnosis
tonsilofaringitis akut
ditemukannya tonsil yang hiperemis serta
faring yang hiperemis.
Penatalaksanaan
Pada pasien ini tidak diberikan terapi menpur
karena pasien sadar setelah kejang.
Pasien diberi resep pulang parasetamol 10
mg/KgBB bila demam, dan Diazepam per
rektal 5 mg saat kejang.
Dengan penatalaksanaan yang cepat dan terapi
penyebab yang tepat prognosis yang baik

Anda mungkin juga menyukai