Oleh
Fakhryan Rakhman
02923032
Kejang demam bangkitan kejang pada
T tubuh (T rektal >38C) ec. proses
ekstra kranium.
Faktor Resiko :
1. Riwayat keluarga dengan kejang demam
3. Perkembangan terlambat
Pungsi lumbal
Elektroensefalografi
Pencitraan
Pengobatan fase akut
Prioritas menjaga jalan napas terbuka
Obat pilihan utama :
Diazepam IV 0,3 0,5 mg/kgBB
Diazepam rektal 0,5 -0,75 mg/kg BB
atau: 5 mg bila BB < 10 kg
10 mg bila BB > 10 kg
atau: 5 mg bila umur < 3 thn
7,5 mg bila umur > 3 thn
Bila kejang belum berhenti fenitoin IV
10 20 mg/kgBB
Bila kejang berhenti dosis fenitoin
berikutnya 4 - 8 mg/kgBB/hari 12
jam setelah dosis awal
Setelah kejang berhenti diazepam oral
atau rektal : - oral = 0,3 mg/kg
- rektal = 0,5 mg/kg
Pemberian Obat pada saat
Demam
Antipiretik
Dianjurkan saat demam
Asetaminofen 10-15 mg/kg BB/kali, 4-5
kali/hari
Ibuprofen 5-10 mg/kg BB/kali, 3-4 kali/hari
Pemeriksaan cairan serebrospinal
Infeksi virus pada saluran napas bagian
atas
Pemeriksaan klinis yang baik :
- pemeriksaan darah rutin
- pemeriksaan kadar gula darah
- pemeriksaan elektrolit
IDAI 2005 :
Sudah ada kelainan neurologis yang nyata
Keluhan Utama :
Kejang 4 jam sebelum masuk RS.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Batuk pilek sejak 3 hari sebelum masuk
RS, batuk berdahak.
Demam sejak 5 jam sebelum masuk RS,
tinggi terus menerus, tidak menggigil.
Kejang 4 jam sebelum masuk RS,
frekuensi 1 kali, lama 2 menit, kejang
seluruh tubuh,mata mendelik keatas,
anak sadar setelah kejang.Merupakan
kejang yang pertama.
Riwayat trauma kepala disangkal.
Mual muntah disangkal
BAK dan BAB normal
Anak dibawa ke IGD oksigen dikirim
ke bangsal anak
Riwayat Penyakit Dahulu
Anak tidak pernah mengalami
kejang yang didahului demam
seperti ini sebelumnya.
Riwayat Persalinan :
Spontan di Puskesmas, ditolong bidan,
langsung menangis kuat, 3000 gram,
panjang badan 49 cm.
Terapi :
Diazepam 3 x 1 mg po
Paracetamol 3 x 80 mg po bila
demam
Amoksicilin 3 x 125 mg
Apyalis Syrup3 x 1 cth
ML 800 kkal.
15 januari 2008 16 januari 2008 17 januari 2008 18 januari 2008
Kejang (-) (-) (-) (-)
Demam Ada, tidak tinggi (-) (-) (-)
Mual muntah (-) (-) (-) (-)
Batuk masih ada Masih ada Masih ada Masih ada
Keadaan umum Sakit sedang Sakit sedang Sakit sedang Sakit sedang
Kesadaran Sadar Sadar Sadar Sadar
Tekanan darah 100/60 mmHg 100/70 mmHg 100/60 mmHg 110/60 mmHg
Nadi 98x/i 110x/i 114x/i 120x/i
Napas 32x/i 26x/i 34x/i 26x/i
Suhu 38,2C 36,6C 36,9C 36,6C
Lingkar kepala 43 cm 43 cm 43 cm 43 cm
Kulit Teraba hangat, Teraba hangat, Teraba hangat, Teraba hangat,
turgor baik turgor baik turgor baik turgor baik
Mata Tak anemis, tak Tak anemis, tak Tak anemis, tak Tak anemis, tak
ikterik ikterik ikterik ikterik
Tonsil T1-T1, hiperemis T1-T1, tak hiperemis T1-T1, tak hiperemis T1-T1, tak hiperemis
Ekstremitas Akral hangat, Akral hangat, Akral hangat, Akral hangat,
refilling kapiler baik refilling kapiler baik refilling kapiler baik refilling kapiler baik
Kesan Tampak perbaikan Tampak perbaikan Tak tampak Tak tampak
perburukan perburukan
terapi lanjut lanjut Makanan lunak ganti Lanjut
makanan biasa
Terapi lain lanjut PASIEN
DIPERBOLEHKAN
PULANG
seorang pasien laki-laki berumur 1 2/12
tahun dengan diagnosis kerja : kejang
demam simplek, tonsilofaringitis akut,
gizi kurang, dan mikrosefali
Dasar diagnosis
kejang demam simplek
usia 1 2/12 tahun, kejang didahului oleh
demam yang tinggi, kejang <15 menit
dan kejang tidak berulang dalam 24
jam. tidak ditemukan tanda-tanda
peningkatan tekanan intrakranial &
tanda-tanda rangsangan meningeal
Dasar diagnosis
tonsilofaringitis akut
ditemukannya tonsil yang hiperemis serta
faring yang hiperemis.
Penatalaksanaan
Pada pasien ini tidak diberikan terapi menpur
karena pasien sadar setelah kejang.
Pasien diberi resep pulang parasetamol 10
mg/KgBB bila demam, dan Diazepam per
rektal 5 mg saat kejang.
Dengan penatalaksanaan yang cepat dan terapi
penyebab yang tepat prognosis yang baik