Pembimbing : dr. M,
Sabaroellah, Sp.B FINACS
DEFINISI
– Ginjal : Nefrolitiasis
– Ureter : Ureterolitiasis
– Uretra : Uretrolitiasis
FAKTOR RESIKO
Ekstrinsik
– Asupan air Intrinsik
– Geografi
– Herediter (keturunan) : Faktor
– Iklim dan temperatur
– Diet : purin, oksalat, dan kalsium risiko yang lebih tinggi mungkin
– Pekerjaan : Sering dijumpai pada karena kombinasi dari predisposisi
orang yang pekerjaannya banyak genetik dan eksposur lingkungan
duduk dan kurang aktifitas atau yang lama (misalnya, diet).
sedentary life.
– Umur : Penyakit ini paling sering
– Kebiasaan menahan buang air
didapatkan pada usia 30-50 tahun
kecil
– Jenis kelamin :Jumlah pasien laki-
laki > perempuan
TEORI PEMBENTUKAN BATU
– TEORI NUKLEASI
Batu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu sabuk batu (nukleus).
Partikel-partikel yang berada dalam larutan yang terlalu jenuh (supersaturated) akan
mengendap di dalam nukleus itu sehingga akhirnya membentuk batu.
– TEORI MATRIKS
Matriks organik terdiri atas serum/protein urine (albumin, globulin, dan
mukoprotein) merupakan kerangka tempat diendapkannya kristal-kristal
batu.
– TEORI EPITAKSIS
Kristal dapat menempel pada kristal lain yang berbeda sehingga akan cepat
membesar dan menjadi batu campuran. Keadaan ini disebut nukleasi heterogen
dan merupakan kasus yang paling sering yaitu kristal kalsium oksalat yang menempel
pada kristal asam urat
KOMPOSISI BATU
BATU KALSIUM
– Dijumpai lebih dari 80% batu saluran kemih, baik yang berikatan dengan
oksalat maupun fosfat.
– Etiologi :
- Hiperkalsiuri : kalsium dalam urine lebih besar dari 250-300 mg/24 jam
- Hiperoksaluri : ekskresi oksalat urine melebihi 45 gram per hari
- Hiperorikosuria, yaitu kadar asam urat dalam urine melebihi 850 mg/24
jam.
- Hipersitraturi
- Hipomagnesuria
Batu kalsium terdiri dari dua tipe yang berbeda, yaitu:
Stasis atau hambatan urine pada sistem kalises ginjal atau v.u
akan menyebabkan kristal-kristal tidak terlarut didalam urine
terbentuknya inti batu (nukleasi) beragregasi dengan bahan
bahan lain menjadi kristal yg lebih besar (belum mampu untuk
menyumbat saluran kemih) menempel pada epitel saluran
kemih menunggu bahan-bahan lain diendapkan untuk
membentuk batu yang lebih besar tersumbatnya aliran urine
MANIFESTASI KLINIS
1. Batu di ginjal
– Rasa nyeri yang berat dan tiba-tiba di daerah pinggang
yang menjalar sampai pangkal paha
– Biasanya ada keluhan mual dan muntah.
– Hematuria. Hal ini terjadi karena batu mengiritasi saluran
kemih sehingga menimbulkan luka
– Perasaan terbakar di saluran kemih saat kencing
– Rasa sangat ingin kecing.
– Demam
2. Batu di ureter
– Nyeri menyebar ke paha dan genitalia.
– Rasa ingin berkemih namun hanya sedikit urine yang keluar.
– Hematuri akibat aksi abrasi batu.
– Biasanya batu bisa keluar secara spontan dengan diametr batu
0,5-1 cm.
3. Batu di kandung kemih
(vesicolithiasis)
• Keluhan
– tidak bergejala
– disuria,
– aliran mengecil atau retensi urin.
– Jika batu berasal dari ureter yang turun ke buli-buli kemudian ke
uretra,
• pasien mengeluh nyeri pinggang sebelum mengeluh kesulitan miksi (
riwayat kolik ).
– Nyeri dirasakan pada glands penis atau pada tempat batu berada.
Batu yang berada pada uretra posterior, nyeri dirasakan di
perineum atau rektum.
DIAGNOSIS
– Anamnesis
– keluhan
– Penyakit terdahulu
– Pemeriksaan Fisik
– Pemeriksaan fisik umum : hipertensi, febris, anemia, syok
– Pemeriksan fisik khusus urologi
– Sudut kosto vertebra
– Supra simfisis
– Genitalia eksterna
– Colok dubur
kolik renalis
Pemeriksaan laboratorium
– Pielonefritis akut,
– Tumor ginjal, ureter dan vesika
urinaria,
– Tuberkulosis ginjal,
– Kolesistitis akut, dan
– Appendisitis akut.
KOMPLIKASI
– Hidronefrosis
– pielonefrosis
– uremia
– gagal ginjal
PENATALAKSANAAN
Non-medikamentosa Medikamentosa
– Diet atau pengaturan makanan sesuai – Kolik diatasi dengan injeksi spasmolitik :
jenis batu yang ditemukan atropin 0.5 – 1 mg i.m untuk dewasa.
- Batu kalsium oksalat: Kurangi jenis – Bila terdapat infeksi perlu diberikan
makanan yang mengandung kalsium antibiotik : kotrimoksazol dan
oksalat amoksisilin
-Batu asam urat: Kurangi jenis makanan – Aspar K
yang mengandung purin
-Batu struvite: Kurangi konsumsikeju, telur,
buah murbai, susu dan daging.
- Batu cystin: Kurangi konsumsi sari buah,
susu, kentang.
– Anjurkan pasien banyak minum 2L/hari
serta olahraga loncat yang teratur.
ESWL (Extracorporeal Endourologi
Shockwave Lithotripsy)
– Merupakan tindakan – Merupakan tindakan
non invasif dan invasil minimal
tanpa pembiusan untuk mengeluarkan
– Tindakan ini BSK yang terdiri atas
digunakan memecah batu, dan
gelombang kejut kemudian
eksternal yang mengeluarkan dari
dialirkan melalui saluran kemih
tubuh untuk memulai alat yang
memecah batu langsung kedalam
saluran kemih
• Batu pada meatus uretra externus atau fossa navicularis
dapat diambil dengan forsep setelah terlebih dahulu
dilakukan pelebaran meatus uretra (meatotomi).
• batu kecil di uretra anterior dapat dicoba dikeluarkan
dengan melakukan lubrikasi terlebih dahulu dengan
memasukkan jelly dan lidokain 2% intrauretra dengan
harapan batu dapat keluar spontan.
• Batu yang masih berukuran cukup besar dan berada di
uretra posterior didorong terlebih dahulu ke buli-buli
kemudian dilakukan litotripsi.
• Batu yang yang besar dan menempel di uretra sehingga
berpindah tempat meskipun telah dilubrikasi, mungkin
perlu dilakukan uretrolitotomi atau dihancurkan dengan
pemecah batu transuretra.
Ilustrasi ESWL
– Bedah terbuka
– Pielolitotomi atau nefrolitotomi : mengambil batu di saluran
ginjal
Prognosis :
baik bila tidak ada komplikasi
Terima kasih