0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
34 tayangan16 halaman
Traktus spinotalamikus adalah jalur sensorik yang membawa sensasi nyeri, suhu, dan sentuhan dari medula spinalis ke talamus. Terdiri atas traktus anterior dan lateral, yang menyampaikan sinyal melalui neuron-neuron di ganglion radikus dorsalis dan talamus. Gangguan pada traktus ini dapat menyebabkan gangguan perasaan seperti alodinia dan hiperalgesia.
Traktus spinotalamikus adalah jalur sensorik yang membawa sensasi nyeri, suhu, dan sentuhan dari medula spinalis ke talamus. Terdiri atas traktus anterior dan lateral, yang menyampaikan sinyal melalui neuron-neuron di ganglion radikus dorsalis dan talamus. Gangguan pada traktus ini dapat menyebabkan gangguan perasaan seperti alodinia dan hiperalgesia.
Traktus spinotalamikus adalah jalur sensorik yang membawa sensasi nyeri, suhu, dan sentuhan dari medula spinalis ke talamus. Terdiri atas traktus anterior dan lateral, yang menyampaikan sinyal melalui neuron-neuron di ganglion radikus dorsalis dan talamus. Gangguan pada traktus ini dapat menyebabkan gangguan perasaan seperti alodinia dan hiperalgesia.
DEFINISI Traktus spinotalamikus adalah suatu jalur asenden yang berasal dari medula spinalis dan berjalan di sepanjang medula spinalis sampai bersinaps di talamus. Traktus ini membawa sensasi nyeri, suhu, raba halus dan tekan. Ada 2 jalur yang tergabung di dalam sistem ini, yaitu traktus spinotalamikus anterior dan traktus spinotalamikus lateral. Reseptor sendiri adalah organ sensorik khusus yang mampu mencatat perubahan fisik dan kimia, serta mengubahnya menjadi impuls yang diproses oleh sistem saraf Reseptor Neuron Neuron pertama: badan sel dari neuron pertama terletak di ganglion radiks dorsalis (atau ganglion aferen somatis dari saraf kranial). Neuron kedua: sel neuron kedua menyilang dan berakhir biasanya di thalamus. Neuron ketiga: sel neuron ketiga terletak di thalamus dan memproyeksikan rangsangan ke korteks sensorik (untuk nyeri kronis diproyeksikan di thalamus). Lalu otak akan memproses informasi yang dihantarkan oleh neuron ini, menginterpretasikan lokasi, kualitas dan intensitas lalu memberikan respon yang sesuai. Medula spinalis potongan melintang Traktus spinotalamikus anterior Traktus spinotalamikus lateral Lesi di traktus spinotalamikus TERIMA KASIH Tugas Apa yang dimaksud alodinia??? Bagaimana mekanisme terjadinya? jawaban Allodinia adalah nyeri yang disebabkan oleh stimulus normal (secara normal semestinya tidak menimbulkan nyeri). Impuls yang dijalarkan serabut saraf yang biasanya berupa sentuhan halus atau raba normal dirasakan normal, tetapi pada allodinia dirasakan sebagai nyeri. mekanisme terjadinya allodinia,disebabkan oleh adanya:
sensitisasi sentral, dimana terjadinya peningkatan jumlah potensial
aksi sebagai respon terhadap stimuli noksius dan penurunan nilai ambang rangsang sehingga stimuli non noksius mampu menimbulkan rasa nyeri. perubahan serabut Aß dimana serabut ini mengeluarkan substansia P. Pada nyeri neuropatik hal ini berlangsung terus dikarenakan sumber impuls datang dari perifer berupa ectopic discharge. hilangnya kontrol inhibisi. Neurotransmitter inhibisi seperti GABA atau glycin berfungsi untuk mempertahankan potensial membran mendekati potensial istirahat. Tetapi pada nyeri neuropatik terdapat penurunan aktivitas inhibisi (hal ini diperkirakan oleh karena kematian sel-sel inhibisi). Sehingga terjadi eksitasi berlebihan. hiperalgesia Terasanya perasaan nyeri secara berlebihan Nyeri pada neuralgia paska herpetika merupakan nyeri neuropatik yang diakibatkan dari perlukaan saraf perifer sehingga terjadi perubahan proses pengolahan sinyal pada sistem saraf pusat. Saraf perifer yang sudah rusak memiliki ambang aktivasi yang lebih rendah sehingga menunjukkan respon berlebihan terhadap stimulus. Regenerasi akson setelah perlukaan menimbulkan percabangan saraf yang juga mengalami perubahan kepekaan. Aktivitas saraf perifer yang berlebihan tersebut menimbulkan perubahan berupa hipereksitabilitas kornu dorsalis sehingga pada akhirnya menimbulkan respon sistem saraf pusat yang berlebihan terhadap semua rangsang masukan/ sensorik. Perubahan ini berjalan dalam berbagai macam proses sehingga dapat dimengerti bila pendekatan terapeutik neuralgia paska herpetika memerlukan beberapa macam pendekatan pula.