Anda di halaman 1dari 5

Penjalaran Sensorik dari Sensasi hingga ke Otak

Dalam mekanisme penjalaran sensorik hingga ke otak, berperan reseptor, jaras-


jaras dan nukleus-nukleus. Di bawah ini terdapat beberapa jenis reseptor sensorik,
adalah sebagai berikut.
- Mekanoreseptor adalah reseptor yang peka terhadap kompresi mekanis atau
peregangan terhadap reseptor. Contohnya adalah reseptor otot rangka yang peka
terhadap peregangan, dan baroreseptor yang memantau tekanan darah.
- Termoreseptor adalah reseptor peka terhadap suhu.
- Nosireseptor atau reseptor nyeri, adalah reseptor yang peka terhadap kerusakan
jaringan. Stimulasi yang intens terhadap setiap reseptor juga dirasakan sebagai
nyeri.
- Fotoreseptor adalah reseptor yang peka dalam mengenali cahaya tampak.
- Kemoreseptor adalah reseptor yang peka terhadap rangsangan kimia spesifik
seperti rasa, bau, O2 dalam arteri, osmolalitas, dan konsentrasi CO2.
- Serabut-serabut saraf yang dihantarkan ke medulla spinalis lalu ke otak
memiliki klasifikasi tertentu, yang terdiri dari :
1. Jenis A terdiri dari α,β,γ dan δ. Berukuran sedang, bermielin, dan terdapat pada
saraf spinal.
2. Jenis C memiliki serabut saraf kecil, tidak bermielin dan kecepatan impuls lambat.

Reseptor sensorik dapat beradaptasi terhadap rangsangan secara sebagian atau


keseluruhan sesudah periode waktu tertentu. Rangsangan sensorik terus menerus akan
menyebabkan reseptor berespons terhadap peningkatan kecepatan impuls tetapi
kecepatan impuls akan menurun secara progresif sehingga potensial aksi menurun
sehingga menjadi sedikit atau tidak ada sama sekali.
Mekanisme adaptasi reseptor juga terbagi menjadi dua yaitu:
a. Pengaturan kembali struktur reseptor.
Pada adaptasi ini reseptor yang memiliki struktur viskoelastik, contohnya
badan Paccini, bila pada satu sisi badan dengan mendadak diberikan keuatan yang
akan mengubah bentuknya, tenaga langsung dijalarkan oleh komponen viskus
dari badan ini kebagian pusat serabut saraf pada sisi yang sama, jadi akan
menimbulkansuatu potensial reseptor, dalam waktu seperberapa ratus detik cairan
yang akan berada di badan akan didistribusikan lagi. Sehingga potensial reseptor
tidak timbul. Jadi, potensial reseptor akan timbul pada waktu permulaan
pemberian tekanan, tapi akan menghilang seperdetik walaupun tekanan tadi tetap
diberikan (Guyton, 2010:661).
b. Akomodasi jenis listrik yang timbul dibagian ujung fibril saraf.
Mekanisme ini jauh lebih lambat daripada mekanisme adaptasi sebelumnya.
Bila bagian pusat inti terus menerus diganggu, bagian ujung serabut saraf itu
sendiri secara bertahap akan berakomodasi terhadap rangsangan. Keadaan ini
mungkin timbul akibat keadaan inaktivasi progresif pada kanal natrium yang
terdapat pada membran serabut saraf, yang berarti bahwa aliran natrium akan
menjalar melewati kanal. Sehingga kanal itu nantinya secara bertahap akan
menutup, suatu pengaruh yang kelihatannya terjadi pada semua atau hampir
semua kanal natrium membrane sel (Guyton, 2010:661).

Informasi umum dari ujung-ujung saraf sensorik perifer dihantarkan melalui sistem
saraf oleh serangkaian neuron. Untuk jaras ascendens yang disadari, bentuk paling
sederhananya memiliki tiga neuron, yaitu sebagai berikut.
o Neuron pertama adalah neuron tingkat pertama (ordo pertama) yang badan selnya
terletak didalam ganglion radix posterior saraf tepi. Bagian perifernya berhubungan
dengan ujung reseptor sensorik, sedangkan bagian sentralnya masuk ke medulla
spinalis melalui radix posterior dan bersinaps dengan neuron tingkat kedua.
o Neuron tingkat kedua (ordo kedua) memiliki akson yang menyilang garis tengah
(menyilang ke sisi kontralateral) dan naik ke susunan saraf yang lebih tinggi yaitu
tempat dimana akson tersebut bersinaps dengan neuron tingkat ketiga.
o Neuron tingkat ketiga (orgo ketiga) biasannya berada di thalamus dan memiliki
tonjolan serabut yang berjalan ke area sensorik korteks cerebri.
Banyak neuron di jaras ascendens yang bercabang dan memberikan input utama
pada formation retikularis yang akan mengaktifkan korteks cerebri untuk
mempertahankan kesadaran
Impuls dari rangsangan yang dihasilkan oleh reseptor naik melalui medulla spinalis
ke otak melalui tractus-tractus yang berbeda.
 Sensasi nyeri dan suhu dihantarkan melalui tractus spinothalamicus lateralis.
 Sensasi raba dan tekanan ringan naik melalui tractus spinothalamicus anterior.
 Raba diskriminatif, atau kemampuan untuk menentukan lokasi tubuh yang
mendapatkan perangsangan dan menyadari dua titik dua titik yang disentuh secara
simultan walau terletak sangat berdekatan antara satu dan lainnya, dihantarkan ke
otak melalui columna alba posterior.
 Informasi mengenai otot dan sendi yang berhubungan dengan gerakan dan posisi
bagian tubuh dihantarkan melalui columna alba posterior.
 Sensasi getaran naik ke otak melalui columna alba posterior.
 Informasi yang tidak disadari dari otot, sendi, kulit, dan jaringan subkutan
mencapai serebelum melalui tractus spinocerebelaris.
 Sensasi nyeri, suhu, dan taktil berjalan ke coliculus superior mesensephalon
melalui tractrus spinotectalis untuk reflek spinovisual.
 Tractus spino-olivarius merupakan jaras yang tidak langsung untuk informasi
aferen lain menuju serebelum.
Jalur Ascendens
Saat memasuki medulla spinalis, serabut – serabut saraf sensorik dengan berbagai
ukuran dan fungsi dipilah – pilah dan dipisahkan menjadi berkas – berkas atau tractus
saraf di substansia alba. Beberapa serabut saraf berperan untuk menghubungkan
segmen – segmen medulla spinalis yang berbeda, sedangkan serabut lain naik dari
medulla spinalis ke pusat – pusat yang lebih tinggi sehingga menghubungkan medulla
spinalis dengan otak. Berkas – berkas serabut yang berjalan ke atas ini disebut tractus
ascendens.
Tractus – tractus ascendens menghantarkan informasi aferen, baik yang dapat
maupun tidak dapat disadari. Informasi ini dapat dibagi menjadi dua kelompok utama,
yaitu : (1) informasi eksteroseptif, yang berasal dari luar tubuh, (2) informasi
proprioseptif, yang berasal dari dalam tubuh, misalnya dari otot dan sendi
Informasi umum dari ujung – ujung saraf sensorik perifer dihantarkan melalui
sistem saraf oleh serangkaian neuron. Dalam bentuk yang paling sederhana, jaras
ascendens ntuk kesadaran terdiri dari tiga neuron . neuron pertama, memiliki badan sel
yang terletak di dalam ganglion radix saraf tepi. Neuron tingkat dua, memiliki akson
yang menyilang garis tengah ( menyilang ke sisi kontralateral ) dan naik ke tingkat
susunan saraf yang lebih tinggi, yaitu tempat di mana akson tersebut bersinaps. Neuron
ketiga , berada pada thalamus dan memiliki tonjolan serabut yang berjalan ke area
sensorik cortex cerebri. Rantai tiga- neuron tersebut merupakan penataan yang paling
umum, tetapi beberapa lintasan aferen memiliki neuron lebih banyak atau lebih sedikit
. banyak neuron di jaras ascendens bercabang dan memberikan input utama pada
formation reticulari yang akan mengaktifkan cortex cerebri untuk mempertahankan
kesadaran. Cabang – cabang lain menuju neuron motorik dan berpartisipasi dalam
aktivitas reflek otot.

Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya bahwa sensasi nyeri dan suhu naik
melalui tractus spinotalamicus lateralis, sensasi raba ( singkat ) dan tekanan ringan
naik , melalui tractus spinotalamicus anterior. Raba diskriminatif, yaitu kemampuan
untuk menentukan lokasi tubuh yang disentuh secaara akurat dan menyadari dua titik
yang disentuh secara simultan., walaupun terletak sangat berdekatan satu dengan yang
lain ( diskriminasi dua titik ) yang naik melalui columna alba posterior. Informasi dari
otot dan sendi mengenai gerakan dan posisi bagian tubuh yang berada juga naik
melalui columna alba posterior. Selain itu, sensasi getar naik melalui columna alba
posterior. Informasi yang tidak disadari dari otot, sendi, kulit, dan jaringan subkutan
mencapai cerebellum melalui tractus spinocerebellaris anterior dan posterior serta
tractus cuneocerebellaris. Sensasi nyeri, suhu, dan taktil berjalan ke colliculus superior
mesencephalon melalui tractus spinotectalis untuk reflex spinovisual. Tractus
spinoreticularis merupakan jaras impuls saraf dari otot, sendi, dan kulit ke formation
reticularis, sedangkan tractus spino- olivarius merupakan jaras tidak langsung untuk
informasi aferen lain menuju cerebellum.

Anda mungkin juga menyukai