2) Kelainan di Lambung
• Gastritis Erisova Hemoragika
• Tukak Lambung
3) Kelainan Darah
Polisetimia vera, limfoma, leukemia, anemia, hemofili,
trombositopenia purpura.
Patogenesis…
• Varices esofagus-> aliran darah menuju hati terhalang-> shg
aliran darah akan mencari jalur lain yaitu ke pembuluh
esofagus, gaster & rektum yang lebih kecil & mudah pecah->
tidak imbangnya tekanan aliran darah dgn kemampuan
tekanan darah akan mengakibatkan pembesaran pembuluh
darah Varices.
• Pada gagal hepar sirosis kronis -> menyebabkan kematian
sel hepar -> sehingga terjadi tekanan vena porta ->
kemudian terbentuk saluran kolateral di dlm submukosa
esofagus, lambung yg lebih kecil & mudah pecah utk
mengalihkan darah -> dengan tekanan vena porta ini, maka
vena akan berdilatasi dan mengembang oleh darah sehingga
terjadi varices. Varices bisa pecah perdarahan
gastrointestinal masif
Manifestasi klinik…
- Muntah darah - Nadi cepat, TD menurun
- Melena - Nafsu makan menurun
- hematoskezia - Nyeri perut
- Jika perdarahan berkepanjangan akan menyebabkan anemia
Penegakan Diagnosis…
Anamnesis : meliputi warna, frekuensi, jumlah dan onset
muntah dan BAB, gejala penyerta (mual,muntah,nyeri perut,
buang air kecil seperti teh), riwayat obat-obatan, riwayat
konsumsi alkohol, dan riwayat penyakit dahulu.
Pemeriksaan fisik : nyeri tekan epigastrium (pada ulkus
peptikum), penonjolan vena-vena dinding abdomen & caput
medusa (pada varices).
Pemeriksaan penunjang :
- Radiologi
- Endoskopi
- USG dan scanning hepar
Penatalaksanaan perdarahan saluran cerna atas
Penatalaksanaan kegawatan, upaya menghentikan
perdarahan dan upaya penegakan diagnosis. Semua pasien
yang mengalami perdarahan saluran cerna bagian atas
harus dikirim ke unit gawat darurat dan dilakukan penilaian
beratnya perdarahan dan status hemodinamiknya.
Jika terdapat gangguan hemodinamik, segera lakukan
resusitasi dengan cairan pengganti dan transfusi darah.
Pemasangan selang nasogastrik (nasogastric tube)
ditujukan untuk evaluasi beratnya perdarahan. Irigasi
dengan larutan saline suhu ruangan tidak meningkatkan
keberhasilan terapi.
Upaya menghentikan perdarahan dapat dilakukan dengan
obat-obatan, melalui endoskopi atau operatif.
Obat-obat yang digunakan untuk perdarahan saluran cerna
sangat tergantung dari penyebab perdarahannya.
2. Ikterik
Definisi…
Ikterik atau jaundice adalah perubahan warna jaringan menjadi
kekuningan akibat desposisi bilirubin pada jaringan. Disposisi ini hanya
muncul pada keadaan hiperbilirubinemia.
Etiopatofisiologi…
Pre-hepatik pembentukan bilirubin
transport plasma
Intrahepatik pengambilan bilirubin
konjugasi bilirubin
Post-hepatik ekresi bilirubin
Pendekatan Diagnosis
• Anamnesis
bedakan ikterik dengan keratoderma
Onset yang mendadak proses akut
Onset lambat keadaan kronis seperti hepatitis kronis
Keluhan kolik perut kanan atas keradangan akut seperti cholesistitis
atau batu saluran empedu
Riwayat minum alkohol, jarum suntik secara bergantian seringhepatitis
alkoholik dan hepatitis viral kronis
• Pemeriksaan fisik
sklera kuning, bilirubin sekitar 3 mg/dl. bilirubin makin tinggi, kulit menjadi
kekuningan.
Splenomegali umumnya didapatkan pada sirosis, proses hemolisis lama
dan malaria kronis.
• Pemeriksaan penunjang
USG, Scanning abdomen dan ERCP (Endoscopic retrograde
cholangiopancreatography) digunakan mendeteksi kelainan hepatobilier.
3. Hepatitis Virus Akut
Definisi…
Hepatitis virus akut : infeksi sistemik yang
dominan menyerang hati oleh virus hepatitis.
HEV
• Belum tersedia pemeriksaan serologi komersial yang
telah disetujui FDA
• IgM dan IgG anti HEV baru dapat dideteksi oleh
pemeriksaan untuk riset
• IgG anti HEV dapat tetap terdeteksi selama 20 bulan
Transmisi infeksi melalui darah
HBV
• Diagnosis serologis telah tersedia dengan
mendeteksi keberadaan dari IgM antibodi
terhadap antigen core hepatitis (IgM anti HBc
dan HBs Ag)
• HbeAg dan HBV DNA
• IgG anti HBc
• Antibodi terhadap HbsAg (anti HBs)
HCV
• Deteksi anti HCV
• IgM anti HCV positif
• HCV RNA
• Petanda yang paling awal muncul pada infeksi akut
hepatitis C
• Muncul setelah beberaapa minggu infeksi
• Ditemukan pada infeksi kronik HCV
HDV
• Pasien HbsAg positif dengan :
• Anti HDV dan atau HDV RNA sirkulasi
(pemeriksaan belum mendapat persetujuan)
• IgM anti HDV dapat muncul sementara
• Koinfeksi HBV/HDV
• HbsAg positif
• IgM anti HBc positif
• Anti HDV dan atau HDV RNA
• Superinfeksi HDV
• Titer anti HDV akan menurun sampai tak
terdeteksi dengan adanya perbaikan infeksi
Penatalaksanaan
Infeksi yang sembuh spontan
• Rawat jalan, kecuali pasien dengan mual atau anoreksia berat yang
akan menyebabkan dehidrasi.
• Mempertahankan asupan kalori dan cairan yang adekuat
• Tidak ada rekomendasi diet khusus
• Makan pagi dengan porsi yang cukup besar merupakan makanan yang
paling baik ditoleransi.
• Menghindari konsumsi alkohol selama fase akut
• Aktivitas fisik yang berlebihan dan berkepanjangan harus dihindari
• Pembatasan aktivitas sehari-hari tergantung dari derajat kelelahan dan
malaise
• Tidak ada pengobatan spesifik untuk hepatitis A, E, D. pemberian
interferon alfa pada hepatitis C akut dapat menurunkan resiko kejadian
infeksi kronik. Peran lamivudin atau adefovir pada hepatitis B akut
masih belum jelas. Kortikosteroid tidak bermanfaat.
• Obat-obat yang tidak perlu harus dihentikan
1. Pencegahan terhadap infeksi hepatitis dengan penularan secara enterik
- Imunoprofilaksis sebelum paparan
- Imunoprofilaksis pasca paparan
2. Pencegahan pada infeksi yang ditularkan melalui darah
- Imunoprofilaksis vaksin hepatitis B sebelum paparan
- Imunoprofilaksis pasca paparan dengan vaksin hepatitis B dan immunoglobulin
hepatitis B (HBIG).
4. Sirosis Hati
Definisi…
Suatu keadaan patologis yang menggambarkan
stadium akhir fibrosis hepatik yang berlangsung
progresif yang di tandai dengan distorsi dari
arsitektur hepar dan pembentukan nodulus
regeneratif.
Perubahan Kuku
- Hipoalbuminemia
- Muehrche’s lines
- Hipoalbuminemia
- Terry’s nails
- Hipertensi portopulmonal
- Clubbing
Hipogonadisme Perlukaan gonad primer atau supresi fungsi hipofisis atau hipotalamus
Pemeriksaan fisik :
- Periksa KU dan General Status
- Pemeriksaan abdomen
Inspeksi didapatkan tanda dan gejala
Palpasi teraba bentuk hepar yang ireguler dan
Penegakan diagnosis
Pemeriksaan Penunjang :
Baku emas (gold standard) untuk diagnosis
sirosis adalah biopsi hati melalui perkutan,
transjugular, laparoskopi, atau biopsi dengan
jarum halus. Biopsi tidak perlu dilakukan jika
secara klinis, laboratories, dan radiologi
menunjukan kecenderungan sirosis.
USG : gambaran hepatomegali, splenomegali,
adanya gambaran nodular dan cairan pada hepar
Endoskopi : untuk melihat lesi esofagus berupa
ruptur varises esofagus
Penatalaksanaan…
Jika sirosis sudah muncul, hal yang dilakukan adalah
mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi,
berupa :