(MDS)
Oleh :
Anna Fitriyana
1710029070
Eka Yuliana Sari
1710029042
Pembimbing :
dr. William S. Tjeng, Sp. A
PENDAHULUAN
Sindrom myelodisplasia (MDS) adalah gangguan sumsum tulang, ditandai
dengan hematopoesis yang tidak efektif, berbagai tingkat sitopenia serta
peningkatan risiko leukemia akut (Steensma, 2007). Seperti halnya penyakit
kanker pada umumnya, penyebab MDS yang pasti belum diketahui. Ciri dari
penyakit ini pada usia dini adalah apoptosis yang dipercepat pada sel induk
hematopoietik disertai dengan peningkatan kompensasi dalam proliferasi
(Steensma, 2007). Meskipun tersedia berbagai pengobatan alternatif yang dapat
dilakukan, sebagian besar pasien meninggal karena komplikasi dari penyakit
atau transformasi menjadi leukemia myeloid akut (AML).
DEFINISI
MDS di Amerika Serikat berkisar 12.000 kasus baru setiap tahun. Jumlah
kasus baru nampaknya akan meningkat karena peningkatan usia rata-rata
populasi. Sekitar 80% sampai 90% dari semua pasien dengan MDS
umumnya lebih dari 60 tahun.
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
RAEB-II
NO
Are there no more than 5% blast cells in the blood and 5-
YES
9% in the bone marror ?
RAEB-I
NO
5q - syndrome
NO
RCMD or RCMD-RS
NO
RA or RARS
KLASIFIKASI
FAB membuat klasifikasi khusus untuk MDS yang diterima secara luas
sampai saat ini. FAB membagi MDS menjadi 5 kategori , yaitu :
1. Refractory Anemia (RA)
2. Refractory Anemia with Ringed Sideroblast (RARS)
3. Refractory Anemia with Excessive Blast (RAEB)
4. RAEB in Transformation to Leukemia (RAEBt)
5. Chronic Myelo-Monocytic Leukemia (CMML)
PENATALAKSANAAN