1. Pengertian
Batu ginjal merupakan batu saluran kemih (urolithiasis), sudah dikenal sejak zaman Babilonia
dan Mesir kuno dengan diketemukannya batu pada kandung kemih mummi. Batu saluran kemih
dapat diketemukan sepanjang saluran kemih mulai dari sistem kaliks ginjal, pielum, ureter, buli-
buli dan uretra.
Urolithiasis adalah kalsifikasi dengan sistem urinari kalkuli, seringkali disebut batu ginjal. Batu
dapat berpindah ke ureter dan kandung kemih (Black, Joyce, 1997, hal. 1595).
Batu ini mungkin terbentuk di di ginjal kemudian turun ke saluran kemih bagian bawah atau
memang terbentuk di saluran kemih bagian bawah karena adanya stasis urine seperti pada batu
buli-buli karena hiperplasia prostat atau batu uretra yang terbentu di dalam divertikel uretra.
Batu ginjal adalah batu yang terbentuk di tubuli ginjal kemudian berada di kaliks, infundibulum,
pelvis ginjal dan bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginjal dan merupakan batu
slauran kemih yang paling sering terjadi (Purnomo, 2000, hal. 68-69).
Urolithiasis adalah pengkristilan mineral yang mengelilingi zat organik, misalnya nanah, darah,
atau sel yang sudah mati. Biasanya batu kalkuli terdiri atas garam kalsium ( oksalat dan fosfat)
atau magnesium fosfat dan asam urat.(Mary baradero,SPC,MN & Yakobus Siswandi, MSN,
klien gangguan ginjal, hal 59).
2. Etiologi
Penyakit batu saluran kemih menyebar di seluruh dunia dengan perbedaan di negara berkembang
banyak ditemukan batu buli-buli sedangkan di negara maju lebih banyak dijumpai batu saluran
kemih bagian atas (gunjal dan ureter), perbedaan ini dipengaruhi status gizi dan mobilitas
aktivitas sehari-hari.
Secara epidemiologis, terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu saluran
kemih yang dibedakan sebagai faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.
Faktor Intrinsik, meliputi:
c. Jenis kelamin; jumlah pasien pria 3 kali lebih banyak dibanding pasien wanita.
a. Geografi; pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian yang lebih tinggi daripada
daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah stone belt (sabuk batu)
c. Asupan air; kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium dapat
meningkatkan insiden batu saluran kemih.
d. Diet; diet tinggi purin, oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya batu saluran kemih.
e. Pekerjaan; penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk atau
kurang aktivitas fisik (sedentary life).
1. Teori Nukleasi
Batu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu atau sabuk batu (nukleus). Partikel-partikel
yang berada dalam larutan kelewat jenuh akan mengendap di dalam nukleus itu sehingga
akhirnya membentuk batu. Inti, batu dapat berupa kristal atau benda asing saluran kemih.
2. Teori Matriks
Matriks organik terdiri atas serum/protein urine (albumin, globulin dan mukoprotein) sebagai
kerangka tempat mengendapnya kristal-kristal batu.
3. Penghambat Kristalisasi
Urine orang normal mengandung zat penghambat pembentuk kristal yakni magnesium, sitrat,
pirofosfat, mukoprotein dan beberapa peptida. Jika kadar salah satu atau beberapa zat ini
berkurang akan memudahkan terbentuknya batu dalam saluran kemih.
Komposisi Batu
Batu saluran kemih pada umumnya mengandung unsur: kalsium oksalat, kalsium fosfat, asam
urat, magnesium-amonium-fosfat (MAP), xanthyn dan sistin. Pengetahuan tentang komposisi
batu yang ditemukan penting dalam usaha pencegahan kemungkinan timbulnya batu residif.
3. Manifestasi Klinis
Salah satu Fungsi ginjal adalah membuat air kencing (urin) ,apabila ginjal manusia mengalami
gangguan,maka akan terjadi lah gangguan pada pembentukan urin,baik dari warna,bau dan
karakterisitiknya. Akibat dari gangguan ini,maka terjadilah perubahan dalam frekuensi buang air
kecil.mungkin buang air kecil lebih sering dan lebih banyak dari pada biasanya dengan warna
urin yang pucat. Dan mungkin buang air kecil dalam jumlah sedikit dari biasanya dengan urin
yang berwarna gelap
Ketika ginjal gagal untuk melakukan fungsinya, yakni mengeluarkan cairan atau toksin dalam
tubuh , maka tubuh akan dipenuhi cairan yang mengakibatkan pembengkakan terhadap beberapa
bagian tubuh , diantaranya di bagian kaki, pergelangan kaki, wajah dan atau tangan
Ginjal yang sehat memproduksi hormon yang disebut dengan erythropoietin yang mempunyai
fungsi sebagai memerintahkan tubuh untuk membuat oksigen yang membawa sel darah merah.
Ketika tubuh mengalami gagal ginjal, maka ginjal hanya memproduksi sedikit. Dengan
demikian karena sel-sel darah merah pembawa oksigen tadi berkurang sehingga otot dan otak
tubuh menjadi cepat lelah. Kondisi ini disebut juga sebagai anemia. Oleh karena itu, apabila
mengalami anemia yang berkelanjutan, hati-hati karena hal tersebut bisa saja merupakan gejala
penyakit ginjal.
Penumpukan limbah dalam darah (disebut juga sebagai uremia) karena adanya gagal ginjal
dapat membuat rasa tidak enak dalam makanan dan bau mulut yang busuk.juga bisa mendadak
berhenti menyukai daging dan kehilangan berat badan drastis. Di beberapa kasus ada juga yang
merasa bau mulutnya seperti meminum cairan besi.
Gejala penyakit ginjal yang lainnya adalah rasa mual berkelanjutan dan selalu ingin muntah.
Gejala ini muncul disebabkan karena uremia tadi (penumpukan limbah dalam darah). Gejala ini
berhubungan dengan gejala penyakit ginjal sebelumnya yakni bau mulut. Karena bau mulut,akan
mengalami mual yang berakibat sulit makan dan kehilangan berat badan yang sangat drastis.
4. Pemeriksaan Diagnostik
a. Urinalisa
Warna mungkin kuning ,coklat gelap,berdarah,secara umum menunjukan SDM, SDP,
kristal ( sistin,asam urat,kalsium oksalat), ph asam (meningkatkan sistin dan batu asam
urat) alkali ( meningkatkan magnesium, fosfat amonium, atau batu kalsium fosfat), urine
24 jam :kreatinin, asam urat kalsium, fosfat, oksalat, atau sistin mungkin meningkat),
kultur urine menunjukan ISK, BUN/kreatinin serum dan urine; abnormal (tinggi pada
serum/rendah pada urine) sekunder terhadap tingginya batu obstruktif pada ginjal
menyebabkan iskemia/nekrosis.
b. Darah lengkap
Hb,Ht,abnormal bila psien dehidrasi berat atau polisitemia.
c. Hormon Paratyroid mungkin meningkat bila ada gagal ginjal ( PTH. Merangsang
reabsobsi kalsiumm dari tulang, meningkatkan sirkulasi s\erum dan kalsium urine.
d. Foto Rntgen
Menunjukan adanya kalkuli atau perubahan anatomik pada area ginjal dan sepanjang
urewter.
e. IVP
Memberikan konfirmasi cepat urolithiasis seperti penyebab nyeri,abdominal atau
panggul.Menunjukan abnormalitas pada struktur anatomik (distensi ureter).
f. Sistoureterokopi
Visualiasi kandung kemih dan ureter dapat menunjukan batu atau efek obstruksi.
g. USG ginjal
Untuk menentukan perubahan obstruksi,dan lokasi batu.
Batu yang sudah menimbulkan masalah pada saluran kemih harus segera dikeluarkan agar tidak
menimbulkan penyulit yang lebih berat. Indikasi untuk melakukan tindakan pada batu saluran
kemih adalah telah terjadinya obstruksi, infeksi atau indikasi sosial. Batu dapat dikeluarkan
melalui prosedur medikamentosa, dipecahkan dengan ESWL, melalui tindakan endo-urologi,
bedah laparoskopi atau pembedahan terbuka.
a. Menghilangkan obstruksi
b. Mengobati infeksi
Pencegahan
Setelah batu dikelurkan, tindak lanjut yang tidak kalah pentingnya adalah upaya mencegah
timbulnya kekambuhan. Angka kekambuhan batu saluran kemih rata-rata 7%/tahun atau kambuh
>50% dalam 10 tahun.
Prinsip pencegahan didasarkan pada kandungan unsur penyusun batu yang telah diangkat. Secara
umum, tindakan pencegahan yang perlu dilakukan adalah:
1. Menghindari dehidrasi dengan minum cukup, upayakan produksi urine 2 - 3 liter per hari
4. Medikamentosa
Beberapa diet yang dianjurkan untuk untuk mengurangi kekambuhan adalah:
1. Rendah protein, karena protein akan memacu ekskresi kalsium urine dan menyebabkan
suasana urine menjadi lebih asam.
2. Rendah oksalat
4. Rendah purin
6. Komplikasi
a.Infeksi
b.Obstruksi
c.Hidronephrosis.
1. Pengkajian
Berdasarkan klasifikasi Doenges dkk. (2000) riwayat keperawatan yang perlu dikaji adalah:
a. Aktivitas/istirahat:
Gejala:
3. Keterbatasan mobilitas fisik akibat penyakit sistemik lainnya (cedera serebrovaskuler, tirah
baring lama)
b. Sirkulasi
Tanda:
Gejala:
4. Diare
Tanda:
Gejala:
Tanda:
2. Muntah
Gejala:
Nyeri hebat pada fase akut (nyeri kolik), lokasi nyeri tergantung lokasi batu (batu ginjal
menimbulkan nyeri dangkal konstan)
Tanda:
e. Keamanan:
Gejala:
1. Penggunaan alkohol
2. Demam/menggigil
f. Penyuluhan/pembelajaran:
Gejala:
1. Riwayat batu saluran kemih dalam keluarga, penyakit ginjal, hipertensi, gout, ISK kronis
v Identitas
v Keluhan Utama
Biasanya keluhan utama klien merasakan nyeri, akut/kronik dan kolik yang menyebar ke paha
dan genetelia.
2. Fungsional Gordon
Pemantauan Cairan
Intrevensi yang akan
dilakukan :
Kaji tentang riwayat jumlah
dan tipe intake cairan dan
pola eliminasi
Kaji kemungkinan factor
resiko terjadinya imbalan
cairan (seperti : hipertermia,
gagal jantung, diaforesis,
diare, muntah, infeksi,
disfungsi hati)
Monitor BB, intake dan
output
Monitor nilai elektrolit urin
dan serum
Monitor osmolalitas urin
dan serum
Monitor denyut jantung,
status respirasi