Anda di halaman 1dari 31

GERD

(GASTROESOPHAGEAL REFLUX DISEASE)


Egi Azhar Rafsanjani
406162028
DEFINISI
Penyakit refluks gastroesofageal
(Gastroesophageal Reflux Disease / GERD)
didefinisikan sebagai suatu keadaan patologis
sebagai akibat refluks kandungan lambung ke
dalam esofagus yang menimbulkan berbagai
gejala yang mengganggu (troublesome) di
esofagus maupun ekstra-esofagus dan/atau
komplikasiS
Konsensus Montreal tahun 2006 (the Montreal definition and
classification of gastroesophageal reflux disease : a global
evidence-based consensus)
EPIDEMIOLOGI
• di negara2 barat
• 1 dari 5 orang HEART BURN/REGURGITASI
1x/minggu dan >40% 1x sebulan
• Faktor diet dan obesitas

P Gorecki, M.D. Definition, Epidemiologi, and pathogenesis GERD,


Available at www.ncbi.nlm.nih.gov. Accesed on 15 February 2014
PREVALENSI GERD DI ASIA
2,5-4,8% (<2005) 5,2-8,5% (2005-2010)

P Gorecki, M.D. Definition, Epidemiologi, and pathogenesis


GERD, Available at www.ncbi.nlm.nih.gov. Accesed on 15
February 2014
DI INDONESIA
• Belum ada data
• Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUI-RSUPN Cipto
Mangunkusumo Jakarta didapatkan kasus
esofagitis sebanyak 22,8% dari semua pasien
yang menjalani pemeriksaan endoskopi atas
indikasi dyspepsia.

•Waleleng BJ, Simadibrata MK, Syam AF, The Pathophysiology of Gastro-esofageal


reflux disease Diunduh dari : www.ina-ghic.or.id pada tanggal 15- Oktober- 2013
ETIOLOGI
• Rintangan Anti-refluks (Anti Refluks Barrier)
• Mekanisme pembersihan esofagus
• Daya perusak bahan refluks
• Isi lambung dan pengosongannya
LES
• Esofagus dan gaster dipisahkan oleh suatu zona
tekanan tinggi (high pressure zone) yang
dihasilkan oleh kontraksi lower esophageal
sphincter (LES).
Anatomi esofagus – LES - gaster
• Pada individu normal, pemisah ini akan
dipertahankan kecuali pada saat sendawa atau
muntah. Aliran balik dari gaster ke esofagus
melalui LES hanya terjadi apabila tonus LES
tidak ada atau sangat rendah (<3 mmHg).
Alcohol

Wilson LM, Lindseth GN. Gangguan


esofagus. Dalam: Price SA,Wilson LM.
Patofisiologi konsep klinis proses-
proses penyakit. Edisi ke-6. Jakarta :
EGC ; 2006. h. 404-16.
Peter J Kahrilas MD, Gastroesofageal Reflux Disease Available at : www.NEJM.com . Accesed on
15 February 2014
Gejala klinis GERD
• Nyeri epigastrium (heartburn)
• NCCP (Non Cardiac Chest Pain)
• Dispepsia, disfagia, odinofagia
• Mual, rasa pahit di lidah dsb
Diagnosis GERD
• Secara klinis, diagnosis GERD dapat ditegakkan
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis
yang seksama.
• Beberapa pemeriksaan penunjang yang dilakukan
untuk menegakkan diagnosis GERD adalah :
endoskopi saluran cerna bagian atas,
pemantauan pH 24 jam, tes Bernstein,
manometri esofagus, sintigrafi gastroesofageal,
dan tes penghambat pompa proton (tes supresi
asam).
endoskopi
• Endoskopi merupakan pemeriksaan baku
untuk diagnosis GERD.
• Endoskopi dilakukan untuk mencari mucosal
break (lesi mukosa esofagus)
Gleadle Jonathan, Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisik, Penerbit Erlangga. 2007

Diagnosis GERD
Gejala klinis GERD
(anamnesia dan
pemeriksaan fisik) endoskopi

Mucosal break  Tanpa mucosal


(klasifikasi LOS ANGELES) break
Histopatologi
(Biopsi)
DIAGNOSA KERJA :
DIAGNOSA KERJA :
GERD
NERD (Non Erosive
(GastroEsofageal
Reflux Disease)
Reflux Disease)
Mucosal break esophagus
Typical symptoms
(Heartburn/regurgitation)
Atypical symptoms Complications

With Chest pain Oesophageal


oesophagitis (visceral erosions
hyperalgesia) and/or ulcers

Without Hoarseness Stricture


oesophagitis (‘reflux
laryngitis’)

Asthma, Barrett’s
chronic cough, oesophagus
wheezing

Dental erosions Oesophageal


adenocarcinoma

Patti M, Kantz J,editor. Gastroesophageal Reflux Disease Treatment & Management. June
8 2011 [cited July 18 2011]. Available: http://emedicine.medscape.com/article/176595-
treatment#aw2aab6b6b4aa
Adenocarcinoma of the
esophagus

Nadel/Saint Francis Hospital. In: Gastrointestinal Pathology. Fenoglio-Preiser, New York: Raven Press, 1989: 96–100.
Barret’s esofagus
• Terjadi perubahan bentuk sel dari susunan sel
skuamosa pada jaringan normal esofagus
menjadi sel kolumnar yang metaplastik
(barret’s esophagus) akibat paparan bahan
asam refluks
Tatalaksana GERD
• Non medikamentosa (modifikasi gaya hidup)
• Medikamentosa
• Terapi bedah
Lelosutan HSAR, editor, Kapita Selekta Gastroentero-Hepatologi Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta : JC Institute h.1-7, 2009
Non medikamentosa
• Modifikasi gaya hidup :
1. Jangan tidur sehabis makan
2. hindari makan saat malam hari
3. Hindari makanan perangsang
asam (kopi, cabe dsb)
4. Jangan merokok dan minum-
minuman beralkohol
prokinetik
• Metocloparamide
• Domperidone
• Penyebab tersering GERD adalah masalah
motilitas, namun kasus GERD tetap lebih
efektif diberikan PPI
PPI
• Merupakan DOC (Drugs Of Choice) GERD.
• Omeprazole
• Lanzoprazole
• Terapi inisial minimal 6-8 minggu tergantung
berat kasus dengan maintenance therapy 4
bulan
THANK
YOU.

Anda mungkin juga menyukai