Wb
Kelompok 1 :
1. Ajeng Nurul Utami
(F.002.014.001)
2. Astriyana Sarassati (F.002.014.004)
3. Audia Kusnul.k
(F.002.014.015)
4. Elizabeth Kristanti.H (F.002.014.008)
5. Ria Fitriyani
(F.002.014.012)
6. Timbul Nugroho
(F.002.014.015)
7. Winda Oktaviana
(F.002.014.016)
8. Yazid Maruf Ridho
(F.002.014.017)
9. Yesi Windia Citra.K
(F.002.014.018)
KONSTIPASI
Definisi Konstipasi
Konstipasi berasal dari Bahasa Latin
constipare yang mempunyai arti
bergerombol bersama yaitu suatu istilah
yang berarti menyusun kedalam menjadi
bentuk padat.
Konstipasi adalah perubahan defekasi
tidak teratur yang abnormal dan juga
pengerasan faces tak normal yang
membuat facesnya sulit dan kadang
menimbulkan nyeri.
Penyebab Sembelit
Kurang minum
Kurang makanan yang
berserat
Ketegangan saraf dan emosi
atau stres
Efek samping dari obat-obatan
N
o
Konstipasi Fungsional
Pengobatan non-farmakologis
Latihan usus besar
Diet
Olahraga
2. Pengobatan Farmakologis
Ada 4 tipe golongan obat pencahar :
Lanjutan..
1. Memperbesar dan melunakan
massa faeces
2. Melunakan dan melicinkan massa
faeces
3. Golongan osmotik
4. Merangsang peristaltik
LAKSATIFA
Laksatif adalah makanan
atau obat-obatan yang
diminum untuk membantu
mengatasi sembelit dengan
membuat kotoran bergerak
dengan mudah diusus.
Mekanisme Kerja
Dengan cara merangsang susunan
saraf otonom parasimpatis arar usus
mengadakan gerakan peristatik dan
mendorong isinya keluar
KEGUNAAN
Laksatif digunakan untuk merangsang
gerakan usus atau melunakkan tinja
untuk memudahkan penderita
sembelit dalam pembuangan tinja.
Memperlancar persiapan gerakan
usus
Sembelit kronis
Imobilitas kronis
Bulking agents
Pelunak tinja
Minyak mineral
Bahan osmotik
Pencahar perangsang
Interaksi Obat:
Metoklopramide pada saluran cerna
diperlemah oleh atropin, pemberian
bersama simetidin perlu diberi jarak
waktu minimal 1 jam karena
Metoklopramide dapat menurunkan
biovabilitas simetidin sebanyak 25%
sampai 30%.
Efek Samping:
Mengantuk, diare, sembelit dan
gejala ekstrapiramidal.
Lanjutan.
Dosis
Dewasa: 3 kali sehari 1 - 2 sendok teh
sebelum makan.
Anak-anak usia 5 - 14 tahun: 3 kali
sehari 1/2 - 1 sendok teh sebelum
makam.
3. FENOLFTALEIN
Mekanisme aksi : Bekerja 4 8 jam
setelah pemberiannya, tanpa
menyebabkan sakit perut atau
kejang. Dikeluarkan melalui urin dan
menyebabkan urin berwarna merah.
Relatif tidak toksik. Pada dosis
berlebihan menimbulkan diane hebat
sehingga kehilangan elektrolit dan
cairan.
4. BISAKODIL
Mekanisme aksi : Bekerja langsung pada dinding
usus besar dengan memperkuat peristaltiknya.
Pada penggunaan oral, efek pencahar terlihat
setelah kurang Iebih 7 jam. Sedangkan pada
penggunaan secara rektal kurang lebih setelah
30 menit.
Interaksi : Dengan Obat Lain :Efektivitas
bisakodil berkurang bila diberikan bersama-sama
dengan antasida, simetidin, famotidin, ranitidin.
Dengan Makanan :Untuk menghindari iritasi
lambung dan muntah, tablet salut enterik
bisakodil tidak boleh diminum dalam waktu satu
jam setelah pemberian susu atau produk-produk
susu.
6. METILSELULOSA
Mekanisme aksi : Dalam cairan usus bahan
obat ini akan mengembang, membentuk
gel emolien atau larutan kental yang dapat
melunakkan tinja. Efek pencahar terlihat
setelah 12-24 jam. Efek maksimal terjadi
setelah beberapa hari pengobatan.
interaksi : Efek samping : Obstruksi usus dan
esofagus.
Dosis :
Dewasa: 2-4 kali, 1,5 g/hari.
Anak-anak: 3 4 kali, 500 mg/hari.
WASSALAMUALAIKUM
Wr.Wb
TERIMAKASIH