PENANGANANNYA
James Winston
102016245 / F4
SKENARIO
• Rumusan Masalah
• Bayi laki-laki 6 bulan diare disertai iritabilitas sejak 3 hari
yang lalu
• Hipotesis
• Bayi tersebut diduga mengalami diare karena laktosa
intoleran
MIND MAP
Anamnesis
PF
PP
WD
DD
Etiologi
Epidemiologi
Patofisiologi
Gejala Klinis
Komplikasi
Penatalaksanaan
Pencegahan
Prognosis
ANAMNESIS
• Pada kasus skenario 4 didapat hasil anamnesis sebagai berikut:
• Bayi laki-laki 6 bulan
• Bayi mendapat asi
• Setelah minum susu sapi BAB lebih sering
• BAB tidak ada darah dan lender
• Tidak ada demam, bersin, pilek, dan ruam kulit
PEMERIKSAAN FISIK
• Berdasarkan skenario, hasil pemeriksaan fisik yang didapat adalah:
• Anak aktif
• TTV normal
• Mata tidak cekung
• Perut tidak kembung
• Turgor kulit normal
• Tangan dan kaki normal
• Bising usus meningkat
• Di anus terdapat kemerahan
• Pada penderita laktosa intoleran, didapatkan nyeri perut yang makin parah bila
ditekan. Lalu juga ada peningkatan suara peristaltik usus.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan pH tinja
• Pada keadaan malabsorpsi laktosa, akibat fermentasi
laktosa oleh bakteri di usus besar yang membentuk asam
lemak rantai pendek, pH tinja menjadi rendah yaitu kurang
dari 6
• Barium Lactose Meal
• Pasien dipuasakan semalam dan diberikan larutan barium-laktosa (50ml barium
sulfat dan laktosa 2,2 g / kgBB) disertai foto esophagus, gaster, dan usus halus.
• Lalu pasien ditidurkan ke sisi kanan selama 1 jam dan dilakukan foto polos
abdomen dalam posisi supinasi. Jika positif, tampak dilatasi usus halus dan ada
pengenceran barium.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Breath Hydrogen Test (Lactometer)
• Pasien menarik napas lebih kurang 5 detik melalui mouth piece atau untuk anak
kecil menggunakan sungkup selama 20-30 detik. Lalu substrat (Laktosa
2gr/kgBB – maksimal 50 gram dalam larutan 20% atau 10% bagi bayi berumur
kurang dari 6 bulan) diminum dan kadar gas hydrogen nafas diukur setiap 30
menit selama 3 jam. Jika positif, terjadi peningkatan gas hydrogen nafas diatas
20 ppm sebelum 2 jam setelah pemberian larutan laktosa.
• Biopsi mukosa usus halus 3
• Endoskopi kemudian dilakukan biopsi pada mukosa intestinal. Pada mukosa
yang telah diambil dilakukan uji aktivitas enzim laktase. Pada penderita
intoleransi laktosa akan didapatkan penurunan aktivitas enzim laktase.
WORKING DIAGNOSIS
• Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang, bayi tersebut didiagnosa
mengalami diare akut et causa intoleransi laktosa.
• Gejalanya yaitu nyeri perut, diare, flatulen, dan
kembung yang berlangsung singkat.
• Rusaknya mukosa usus halus yang mengakibatkan
defisiensi laktosa / enzim laktase.
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
• Gejala
• Muntah, demam, tenesmus, hematochezia, dan nyeri perut