Susu Sapi
Definisi
• Alergi susu sapi (ASS) suatu reaksi
yang tidak diinginkan yang diperantarai
secara imunologis terhadap protein susu
sapi.
• Biasanya dikaitkan dengan reaksi
hipersensitivitas tipe 1 yang diperantai oleh
IgE.
• Namun, dapat diakibatkan oleh reaksi imunologis yang tidak diperantarai
oleh IgE ataupun proses gabungan antara keduanya
Angka Kejadian
• Faktor genetik (40% bayi yang lahir dari ibu penderita alergi
kemungkinan akan mengalami alergi pula di kemudian hari)
• Terpapar bahan alergi (bahan tidak saja yang dimakan oleh
bayi secara langsung tetapi juga yang dimakan oleh ibu
menyusui)
• Faktor lain seperti paparan polusi udara, asap rokok, binatang
piaraan, cuaca.
Faktor Risiko
● Alergi lainnya. Banyak anak yang alergi terhadap susu juga memiliki alergi lain.
● Dermatitis atopik. Anak-anak yang menderita dermatitis atopik - peradangan kulit yang
umum dan kronis - lebih mungkin mengembangkan alergi makanan.
● Riwayat keluarga. Risiko alergi makanan seseorang meningkat jika salah satu atau kedua
orang tuanya alergi makanan atau jenis alergi atau penyakit alergi lainnya - seperti demam,
asma, gatal-gatal atau eksim.
● Usia. Alergi susu lebih sering terjadi pada anak-anak. Seiring bertambahnya usia, sistem
pencernaan mereka matang, dan tubuh mereka cenderung bereaksi terhadap susu.
Patofisiologi
IgE Mediated
Alergen yang terkandung di susu sapi (α-laktalbumin, β-laktoglobulin dan αs-kasein)
dipresentasikan oleh sel dendritik/APC ditranspor ke kelenjar limfe ke sel TH-0 sel T
berdiferensiasi menjadi TH-2 dan T Helper folikular berperan dalam produksi sitokin
khususnya IL-4 IL-4, TH-2 dan TFH akan menginduksi limfosit B untuk menukar produksi
isotope antibody dari IgM menjadi IgE IgE yang dihasilkan akan menempel pada reseptor-
reseptor IgE berafinitas tinggi (FϲεRI) pada sel mast, basofil dan eosinofil yang menandai
terjadinya proses sensitisasi pada paparan selanjutnya, sel mast yang telah tersensitisasi oleh
alergen spesifik ini akan teraktivasi apabila terjadi reaksi silang antara alergen dengan minimal
2 reseptor FϲεRI Aktivasi sel mast akan menimbulkan tiga respon biologis yang meliputi
degranulasi mediator yang telah terbentuk sebelumnya, sintesis dan sekresi mediator lipid serta
sintesis dan sekresi sitokin.
Patofisiologi
Non-IgE Mediated
• Kompleks imun yang terbentuk mengaktivasi komplemen
• Reaksi yang melibatkan interaksi sel limfosit T, sel mast atau neuron
menginduksi sekresi sitokin seperti IL-3, IL-4, IL5 dan IL-13 mengaktivasi
eosinofil, sel mast, basofil dan makrofag untuk melepaskan mediator inflamasi
menimbulkan perubahan fungsional pada motilitas usus dan aktivitas otos polos
saluran cerna sebabkan inflamasi kronis dan manifestasi ASS
Klasifikasi
Non-IgE
IgE mediated
mediated
Alergi susu sapi yang diperantarai oleh IgE. Alergi susu sapi yang tidak
diperantarai oleh IgE, tetapi
• Gejala klinis timbul dalam waktu 30 menit sampai diperantarai oleh IgM.
1 jam (sangat jarang > 2 jam) mengkonsumsi
protein susu sapi. • Gejala klinis timbul lebih lambat (1-3
• Manifestasi klinis urtikaria, angioedema, ruam jam) setelah mengkonsumsi protein
kulit, dermatitis atopik, muntah, nyeri perut, diare, susu sapi.
rinokonjungtivitis, bronkospasme, dan anafilaksis. • Manifestasi klinis allergic
• Dibuktikan dengan kadar IgE susu sapi yang (+) eosinophilic gastroenteropathy, kolik,
(uji tusuk kulit atau uji RAST). enterokolitis, proktokolitis, anemia, dan
gagal tumbuh.
Diagnosis
Diagnosis
Diagnosis (con’t)
Pendekatan diagnosis untuk alergi susu sapit tipe IgE-mediated adalah dengan melihat
gejala klinis dan dilakukan uji IgE spesifik (uji tusuk kulit atau uji Radio Allergo Sorbent
Test/RAST).
• Hasil (+) lakukan eliminasi (penghindaran) makanan yang mengandung protein susu
sapi
• Hasil (-) dapat diberikan kembali makanan yang mengandung protein susu sapi
• Bayi yang tidak mengonsumsi ASI eksklusif lebih cenderung mengalami gizi
buruk dan gejala alergi susu sapi yang berat
Tatalaksana
Medikam
Nutrisi
entosa
• Penghindaran total produk susu namun tetap nutrisi • Obat diberikan sesuai gejala
cukup
• Bayi dengan ASI eksklusif lanjutkan pemberian • Antagonis reseptor H1 (antihistamin)
ASI dan pertimbangkan suplementasi kalsium pada generasi 1 dan 2
ibu dan melakukan pembatasan protein susu sapi
• Epinefrin untuk reaksi alergi cepat,
• Bayi dengan sufor mensubtitusi produk dengan anafilaksis, asma atau reaksi alergi berat
susu hipoalergik
• Hindari makanan padat dengan kandungan protein
susu sapi
Medikam
entosa
Tatalaksana Alergi
Susu Sapi pada
Bayi dengan ASI
Eksklusif
Medikam
entosa
Tatalaksana Alergi
Susu Sapi pada
Bayi dengan Susu
Formula
Komplikasi