Outline
Patofisiologi,
Etiologi dan
Definisi Epidemiologi Manifestasi Klinis
Patogenesis dan Klasifikasi
Prognosis
Definisi
Inflamasi kronis residif yang mengenai bagian tubuh tertentu, yaitu
wajah pada bayi (fase infantil) dan bagian fleksor ekstremitas (fase anak)
dan disertai rasa gatal
• Boediardja SA. Dermatitis Atopik Dalam: Menaldi SLSW, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Ketujuh. Jakarta: badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2016. h. 167 – 82
• Movita T. Tatalaksana dermatitis atopik. CDK-222. 2014; 41(11): 828-31
• Evina B. Clinical manifestasions and diagnostic criteria of atopic dematitis. J MAJORITY. 2015;4(4): 23 – 30
Epidemiologi
Menyerang 10 – 20% 10 – 20 persen anak di
negara berkembang
anak dan 1 hingga 3
menderita DA dengan 60%
persen populasi dewasa di antaranya menetap
di dunia hingga dewasa
• Boediardja SA. Dermatitis Atopik Dalam: Menaldi SLSW, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Ketujuh. Jakarta: badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2016. h. 167 – 82
• Movita T. Tatalaksana dermatitis atopik. CDK-222. 2014; 41(11): 828-31
• Evina B. Clinical manifestasions and diagnostic criteria of atopic dematitis. J MAJORITY. 2015;4(4): 23 – 30
• Friedman PS, Jones MRA, Holden CA. In: Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C. Dermatitis. Rook’s Textbook of Dermatology 8th ed. UK: John Wiley and Sons; 2010; 2010. Chapter 24: Atopic Dermatitis
Etiologi dan Patogenesis
• Berkaitan dengan disfungsi kulit sebagai
barrier
• Faktor internal
– Penurunan fungsi gen regulator amplop
keratin (filagrin dan lorikrin), penurunan
jumlah seramid, peningkatan aktivitas
enzim proteolitis, peningkatan trans-
epidermal-water loss (TEWL).
• Faktor eksternal
– Pajanan terhadap tungau debu rumah,
pajanan terhadap Staphylococcus aureus,
dan kelembaban udara
• Boediardja SA. Dermatitis Atopik Dalam: Menaldi SLSW, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Ketujuh. Jakarta: badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2016. h. 167 – 82
• Nutten S. Atopic dermatitis: global epidemiology and risk factors. Ann Nutr Metab 2015;66(suppl 1): 8-16
Patofisiologi, Manifestasi Klinis, Klasifikasi
• Predileksi Wajah dan pipi yang terdistribusi simetris, dahi, kulit
kepala, telinga, leher, pergelangan tangan, serta tungkai bagian
Fase infantil (2 bulan –
fleksor
2 tahun)
• Seiring anak dapat merangkak dan berjalan, lesi kulit dapat
ditemukan pada bagian ekstensor
• Predileksi fossa cubiti, fossa poplitea, fleksor pergelangan tangan,
Fase anak (2 – 10 kelopak mata, dan leher yang terdistribusi simetris.
tahun) • Morfologi lesi cenderung bersifat kronis hiperkeratosis,
hiperpigmentasi, erosi, ekskoriasi, krusta, hingga skuama
• Predileksi sama seperti anak dan dapat meluas hingga kedua
telapak tangan, jari, pergelangan tangan, bibir, leher anterior, scalp,
Fase remaja dan
dan puting susu
dewasa (> 13 tahun)
• Morfologi plak hiperpigmentasi, hiperkeratosis, likenifikasi,
ekskoriasi, dan skuama
• Boediardja SA. Dermatitis Atopik Dalam: Menaldi SLSW, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Ketujuh. Jakarta: badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2016. h. 167 – 82
Kriteria Mayor Kriteria Minor
1. Pruritus 1. Hiperpigmentasi preorbita
2. Morfologi sesuai usia dan 2. Tanda Dennie-Morgan
Diagnosis
distribusi khas 3. Keratokonus
3. Kronik eksaserbasi 4. Konjungtivitis rekuren
4. Riwayat atopi 5. Katarak subkapsular anterior
6. Cheilitis pada bibir
7. White dermatographisme
• Hanifin-Rajka 3 mayor + 8. Ptiriasis alba
9. Fissura pre-aurikular
3 minor 10. Dermatitis pada lipatan leher anterior
11. Facial pallor
• Kriteria William 12.
13.
Hiperliniar palmaris
Keratosis palmaris
14. Papul perifokular hiperkeratosis
• Derajat keparahan 15. Xerotic
16. Iktiosis pada kaki
• Hanifin-Rajka 17. Eczema of the nipple
18. Gatal ketika berkeringat
• Score for atopic 19. Awitan dini
20. Peningkatan IgE serum
dermatitis (SCORAD) 21. Reaktivitas kulit tipe cepat
22. Kerentanan terinfeksi Stafilokokus dan Herpes
Simpleks
23. Intoleransi makanan
Hanifin-Rajka 24. Intoleransi beberapa bulu binatang
• Boediardja SA. Dermatitis Atopik Dalam: Menaldi SLSW, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi
25. Perjalanan penyakit dipengaruhi lingkungan dan
Ketujuh. Jakarta: badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2016. h. 167 – 82 emosi
• Movita T. Tatalaksana dermatitis atopik. CDK-222. 2014; 41(11): 828-31
• Evina B. Clinical manifestasions and diagnostic criteria of atopic dematitis. J MAJORITY. 2015;4(4): 23 – 30 26. Tanda Hertoghe
Diagnosis (2)
Kriteria Mayor Kriteria Minor Harus terdapat:
1. Family history of atopic 1. Xerosis/ichthyosis/hy Kulit gatal (tanda garukan pada anak kecil)
dermatitis perlinear palms Ditambah tiga atau lebih tanda:
2. Evidence of pruritic 2. Periauuricular
dermatitis fissures - Riwayat perubahan kulit/kering pada fossa
3. Typical facial or 3. Chronic scalp scaling cubiti, fossa poplitea, anterior dorsum pedis,
extensor eczematous or 4. Perifollicular atau leher (kedua pipi pada anak < 10 tahun)
lichenified dermatitis accentuation - Riwayat asma atau hay fever pada anak (atopi
4. Diaper area and/or < 4 tahun pada generasi 1 dalam keluarga)
facial mouth/nose area - Riwayat kulit kering sepanjang akhir tahun
is free of skin lessions. - Dermatitis fleksural (ppi, dahi, paha lateral
pada anak < 4 tahun)
- Onset di bawah usia 2 tahun
• Boediardja SA. Dermatitis Atopik Dalam: Menaldi SLSW, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Ketujuh. Jakarta: badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2016. h. 167 – 82
Diagnosis (3)
Indeks SCORAD
• Luas luka (A)
• Intensitas (B)
• Gejala Subjektif (C)
Indeks SCORAD =
A/5 + 7B/2 + C
INTERPRETASI
- Ringan (Indeks SCORAD < 15)
- Sedang (Indeks SCORAD 14 – 40)
- Berat (Indeks SCORAD > 40)
Derajat keparahan Hanifin- Rajka
• Boediardja SA. Dermatitis Atopik Dalam: Menaldi SLSW, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Ketujuh. Jakarta: badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2016. h. 167 – 82
• Movita T. Tatalaksana dermatitis atopik. CDK-222. 2014; 41(11): 828-31
• Evina B. Clinical manifestasions and diagnostic criteria of atopic dematitis. J MAJORITY. 2015;4(4): 23 – 30
Tatalaksana
Nonfarmakologis
• Boediardja SA. Dermatitis Atopik Dalam: Menaldi SLSW, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Ketujuh. Jakarta: badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2016. h. 167 – 82
• Nutten S. Atopic dermatitis: global epidemiology and risk factors. Ann Nutr Metab 2015;66(suppl 1): 8-16
Tatalaksana (2)
Pengobatan Topikal
Pelembab
• Jenis: humektan, natural moisturizing factor, emolien, protein rejuvenator, dan bahan lipofilik.
• Frekuensi: 2 kali sehari teratur segera setelah mandi
Kotrikosteroid topikal
• Pemilihan berdasarkan
• Lokasi anatomis, luas area, jenis dan dan konsentrasinya, jenis vehikulum (krim, salap, gel), frekuensi, durasi
pemakaian
• DA fase infantil potensi ringan (VII – VI)
• DA fase anak potensi sedang (V – VI)
• Kortikosteroid potesi kuat dapat diberikan pada DA berat selama 1 – 2 minggu
Inhibitor kalsineurin
• Apabila terdapat efek samping pemberian kortikosteroid topikal
• Boediardja SA. Dermatitis Atopik Dalam: Menaldi SLSW, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Ketujuh. Jakarta: badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2016. h. 167 – 82
Tatalaksana (3)
Pengobatan Sistemik
Antipruritus
Imunospresan
• Boediardja SA. Dermatitis Atopik Dalam: Menaldi SLSW, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Ketujuh. Jakarta: badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2016. h. 167 – 82
Pencegahan
Breastfeeding
Suplementasi makanan
• Boediardja SA. Dermatitis Atopik Dalam: Menaldi SLSW, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Ketujuh. Jakarta: badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2016. h. 167 – 82
• Nutten S. Atopic dermatitis: global epidemiology and risk factors. Ann Nutr Metab 2015;66(suppl 1): 8-16
Komplikasi
• Boediardja SA. Dermatitis Atopik Dalam: Menaldi SLSW, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Ketujuh. Jakarta: badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2016. h. 167 – 82
Prognosis