Anda di halaman 1dari 24

MORBIL

I
Dwi Kristian Adi Putra (1902611056)
Pande Nyoman Dhandy W (1902611050)
Made Astri Asvinia (1902611054)

Pembimbing:
dr. IGAA Elis Indira, Sp.KK, FINSDV, FAADV

Residen Pembimbing:
Departemen/KSM Ilmu Penyakit Kulit & dr. Ida Ayu Uttari Priyadarshini
Kelamin
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
RSUP Sanglah Denpasar
2020
Penyakit Campak sering menyerang
anak anak balita dan menular
PENDAHULUAN

Campak disebabkan oleh Virus Morbili

Gejala klinis morbili meliputi demam,


pilek, batuk, konjungtivitis, ruam erupsi
makulopapular, dan koplik’s spot
● Morbili adalah penyakit anak
menular yang ditandai dengan
gejala-gejala, ruam, demam
DEFINISI

scarlet, pembesaran serta nyeri


limpa nadi

● Morbili ditandai dengan 4


stadium, yaitu stadium inkubasi,
stadium prodromal, stadium
erupsi, dan stadium
penyembuhan/konvalensi
ETIOLOGI
2-3 hari setelah invasi,
MEASLES VIRUS MASUK replikasi dan kolonisasi
MELALUI DROPLET KE berlanjut pada kelenjar limfe
NASOFARING regional dan terjadi viremia
yang pertama.
PATOFISIOLOGI

Virus menyebar pada semua Kolonisasi dan penyebaran


sistem retikulo endotelial dan pada epitel dan kulit
menyusul viremia kedua menyebabkan batuk, pilek,
setelah 5-7 hari dari infeksi mata merah (3 C : coryza,
awal. cough and conjuctivitis)

Setelah masa konvelesen


pada hari ke 10 sejak awal
pada turun dan
infeksi (pada hari penderita
hipervaskularisasi mereda dan
kontak dengan sumber infeksi)
menyebabkan ruam menjadi
mulai timbul ruam
makin gelap, berubah menjadi
makulopapuler warna
desquamasi dan
kemerahan
hiperpigmentasi
GEJALA KLINIS

ERUPSI
PRODORMAL
adanya rash KONVALENSI
● gejala – gejala panas sampai makulopapulous pada
dengan: seluruh tubuh dan
ruam maculopapular
panas tinggi
● coryza,batuk,konjungtivitis,fo berkurang dan
tofobia, anoreksia, malaise, meninggalkan bekas
INKUBASI dan koplik spot pada mukosa hiperpigmentasi.
bukalis
10-12 hari, tanda
gejala
Koplik spot
(bercak-bercak kecil iregular
sebesar ujung jarum, berwarna
merah terang, bagian tengahnya
bewarna putih kelabu)
Rash

• Timbul setelah 3-4 hari panas, rash


mulai timbul dari belakang telinga
dari batas rambut, kemudian
menyebar didaerah pipi, leher
seluruh wajah dan dada, dalam 24
jam sudah menyebar sampai ke
lengan atas dan selanjutnya
keseluruh tubuh hingga kaki.
• Pada hari ketiga setelah mencapai
kaki, rash yang timbul duluan
berangsur-angsur menghilang.
Pemberian obat sedatif, antipiretik
untuk mengatasi demam
PENATALAKSAAN

Istirahat baring selama suhu


meningkat pemberian antipiretik

Pemberian antibiotik pada anak-


anak yang beresiko tinggi

Pemberian obat batuk dan


sedativum
LAPORAN
KASUS
Nama : KS
Jenis Kelamin : Perempuan
IDENTITAS PASIEN

Umur : 31 bulan
Pekerjaan :-
Alamat : Panjer Indah X/2, Denpasar
Suku/Bangsa : Bali/Indonesia
Agama : Hindu
Status Pernikahan : -
Tanggal Pemeriksaan : 11 Agustus 2020
Anamnesis Keluhan Utama
Keluhan Utama :

• Bercak merah pada kulit

Riwayat Penyakit Sekarang :

• Pasien diantar kedua orang tuanya ke poliklinik kulit dan kelamin


RSUP Sanglah pada tanggal 11 Agustus 2020 dengan keluhan
bercak-bercak kemerahan pada hampir seluruh tubuh sejak 1
hari SMRS. Ibu pasien mengatakan awalnya pasien demam
sejak 5 hari SMRS. Ibu pasien juga mengeluhkan anaknya batuk
berdahak disertai pilek sejak 1 hari yang lalu. Lalu sejak demam
menurun mulai timbul bercak-bercak merah dan mata merah
serta berair sejak 1 hari SMRS. Bercak merah pada tubuh
awalnya muncul di belakang telinga dan menyebar ke wajah,
dada, dan perut. Bercak merah tidak disertai gatal atau nyeri
Riwayat Penyakit Dahulu

• Pasien tidak memiliki riwayat penyakit yang sama


sebelumnya. Riwayat penyakit sistemik lainnya seperti
tekanan darah tinggi, diabetes, asma, penyakit jantung
dan lain-lain disangkal oleh pasien. Riwayat kehamilan
Ibu dan persalinan tidak ada kelainan

Riwayat Pengobatan

• Untuk bitnik merah pada kulitnya saat ini pasien belum


mengobati dengan obat apapun. Riwayat penggunaan
minyak oles tradisional disangkal

Riwayat Imunisasi

• Pasien vaksin tidak lengkap


Riwayat Penyakit dalam Keluarga

• Pada anggota keluarga tidak ada yang


mengalami keluhan serupa. Riwayat penyakit
sistemik seperti hipertensi, diabetes, asma,
jantung dan lain-lain disangkal dalam anggota
keluarga

Riwayat Sosial

•-
Status Present
Pemeriksaan Fisik

• Keadaan umum : Sakit Sedang


• Kesadaran : Compos mentis, GCS E4V5M6
• Tekanan Darah : 100/80 mmHg
• Nadi : 130x/menit
• Respirasi : 28x/menit
• Suhu Aksila : 39,2 °C
• VAS :-
STATUS DERMATOLOGI
Lokasi

• Regio fasialis, regio retroaurikular, regio


thorakoabdominal anterior et posterior.
• Ekstremitas atas dan bawah dekstra sinistra

Effloresensi

• Tampak makula eritema multiple batas tegas,


bentuk bulat ukuran bervariasi 0,5 cm - 3 cm.
diatasnya terdapat papul eritema bentuk bulat
ukuran bervariasi 0,3-0,5 cm konfigurasi diskret,
distribusi generalisata
Pemeriksaan Diagnosis
Penunjang Banding
• Pemeriksaan • Roseola
serologis infantum
• Pemeriksaan • Rubella
IgM • Alergi Obat
Diagnosis Kerja

• Morbili

Penatalaksanaan

• Tirah baring
• Antipiretik (paracetamol) 10-15 mg/Kg/BB/dosis
• Vitamin A 200.000 IU 1 kali sehari selama 2 hari
• Pemberian antibiotika jika terdapat keadaan
berisiko, misal imunokompromais, brokopneumonia
• Konsultasi spesialis anak untuk jadwal vaksin MR
Morbili adalah penyakit anak menular yang lazim biasanya
ditandai dengan gejala-gejala utama ringan, ruam serupa dengan
campak ringan atau demam scarlet, pembesaran serta nyeri
kelenjar limfe
PEMBAHASAN

Penyakit ini dapat ditekan morbiditasnya dengan pemberian


vaksin sejak dini sehingga tubuh mempunyai antibody untuk
melawan virus

Pada kasus ini, didapatkan bercak merah pada hampir seluruh


tubuh sehingga mengarah ke dalam stadium erupsi

Selain itu, pada kasus ini dikatakan bahwa pasien sempat


mengalami demam serta mata berair yang merupakan beberapa
tanda dan gejala dari stadium prodromal yaitu adanya panas dan
konjungtivitis
Pada kasus ini juga disebutkan bahwa penderita tidak melakukan imunisasi vaksin
secara lengkap sehingga belum terdapat antibodi virus morbili yang terbentuk dimana
imunisasi vaksin yang tidak lengkap merupakan salah satu faktor risiko terjangkitnya
morbili

Pemeriksaan fisik kasus ini didapatkan peningkatan suhu mencapai 39,2 yang dapat
digunakan sebagai konfirmasi adanya demam yang merupakan salah satu tanda dari
morbili

Selain itu, didapatkan konjungtivitis hiperemi sebagai konfirmasi terjadinya konjungtivitis


yang di kuatkan dari anamnesis berdasarkan adanya gejala mata berair pada pasien
yang juga merupakan salah satu tanda dari morbili

Pada pemeriksaan effloresensi, Pada regio fasialis, retroaurikuler, thorakoabdominal,


dan ekstremitas tampak makula eritema multiple batas tegas, bentuk bulat ukuran
bervariasi 0,5 cm - 3 cm. diatasnya terdapat papul eritema bentuk bulat ukuran
bervariasi 0,3-0,5 cm konfigurasi diskret, dan distribusi generalisata
Diagnosis morbili dapat tegak berdasarkan klinis tanpa menunggu hasil
pemeriksaan serologi

Morbili merupakan self limiting desease, sehingga pengobatannya hanya


bersifat simptomatis

Pengobatan yang diberikan pada kasus ini sudah sesuai yaitu dengan
dilakukan tirah baring, pemberian suplemen berupa vitamin A sesuai umur,
dan pengobatan yang bersifat simptomatik yaitu pemberian antipiretik,
obat batuk, dan antibiotik bila mengarah pada adanya resiko
imunokompromais atau bronkopneumonia
KESIMPULAN

• Morbili adalah penyakit menular yang ditandai


dengan gejala-gejala utama, ruam serupa dengan
campak ringan atau demam, scarlet, pembesaran
PENUTUP

serta nyeri limpa nadi


• Penyebab campak adalah measles virus (MV).
Virus campak ditularkan lewat droplet, menempel
dan berkembang biak pada epitel nasofaring
• Penatalaksanaan pada morbili meliputi Istirahat
baring selama suhu meningkat, pemberian
antipiretik,Pemberian antibiotik pada anak-anak
yang beresiko tinggi
Adapun saran yang dapat penulis
berikan adalah selalu menjaga
kebersihan diri dan lingkungan sekitar
SARAN

kita
Dan mengikuti anjuran pemerintah untuk
imunisasi secara teratur
THANKYOU!

Anda mungkin juga menyukai