Anda di halaman 1dari 27

PENYAKIT PARU

OBSTRUKTIF
KRONIS
MADE ASTRI ASVINIA 1902611054

Pembimbing:
dr. Dewa Mahiswara Sudiatmika, Sp.Rad

Departemen/KSM Radiologi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
RSUP Sanglah Denpasar
2020
DEFINISI
● Penyakit yang dapat dicegah dan
diobati
● Ditandai dengan hambatan aliran
udara yang persisten, yang
biasanya progresif dan
berhubungan dengan respon
inflamasi kronis pada saluran
udara dan paru-paru yang
meningkat terhadap partikel dan
gas berbahaya
EPIDEMIOLOGI
Pada tahun 2002 PPOK adalah
penyebab utama kematian
600 JUTA ORANG kelima di dunia dan diperkirakan
menjadi penyebab utama ketiga
kematian di seluruh dunia tahun
2030

3-11% (2015)
Pada tahun 2013, di Amerika
Serikat PPOK adalah penyebab
utama kematian ketiga, dan
lebih dari11 juta orang telah
didiagnosis dengan PPOK

Pada tahun 2007 angka

6 kematian akibat PPOK


menduduki peringkat ke-6 dari
10 penyebab kematian di
Indonesia dan prevalensi PPOK
rata-rata sebesar 3,7%
ANATOMI PARU

Paru-paru terletak sedemikian rupa


sehingga setiap paru terletak disamping
mediastinum

Masing-masing paru berbentuk konus dan


diliputi oleh pleura viseralis

Paru-paru terbenam bebas dalam rongga


pleuranya sendiri, hanya dilekatkan ke
mediastinum oleh radiks pulmonalis
PATOFISIOLOGI

Sel inflamasi PPOK ditandai dengan


pola tertentu peradangan yang
melibatkan neutrofil, makrofag, dan
limfosit
Sel-sel ini melepaskan mediator
inflamasi dan berinteraksi dengan
sel-sel struktural dalam saluran
napas dan parenkim paru-paru

● Perubahan patologis
karakteristik PPOK ditemukan
di saluran napas proksimal,
saluran napas perifer,
parenkim dan vascular paru
DIAGNOSIS

Diagnosis PPOK
dipertimbangkan bila
timbul tanda dan gejala
yang secara rinci
diterangkan pada tabel
berikut
DIAGNOSIS

Untuk menegakkan
diagnosis PPOK
secara rinci diuraikan
sebagai berikut:

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
ANAMNESIS
FISIS RUTIN
Riwayat merokok,
riwayat penyakit Inspeksi, suara napas Faal paru,
emfisema pada vesikuler normal/melemah, laboratorium darah,
keluarga terdapat rhonki/mengi pada radiologi
waktu bernapas biasa,
eksiprasi memanjang
RADIOLOGI

Gambar foto toraks PA dan Posisi Diafragma Pada Foto


lateral penderita emfisema
X-ray Toraks

Despite being red, Mars


is actually a cold place

Hemidiafragma tidak sama tingginya


pada foto x-ray toraks umumnya dalam
jarak ketingian ± 1 spasium interkostalis
tulang dada (2 cm) antara satu dan
lainnya

Hemidiafragma kiri biasanya lebih


rendah daripada kanan
Pada gambaran foto toraks diatas terlihat
gambaran hiperinflasi pada paru dan
hemidiafragma yang mendatar
Berdasarkan tipe destruksi dan
distribusi dari kerusakan yang
timbul, emfisema dibagi menjadi 4
tipe yang dapat saling tumpang
tindih yaitu:
EMFISEMA SETRILOBULAR

Emfisema sentrilobular merupakan


emfisema yang paling sering
ditemukan
Tipe ini sering ditemukan pada
penderita dengan riwayat merokok

● Emfisema sentrilobular
biasanya mengenai lapangan
paru atas dan tengah
● Tipe ini biasanya sulit dideteksi
Gambar foto toraks seorang
pria dengan riwayat dengan pemeriksaan foto
merokok lama toraks, kecuali sudah
menimbulkan kerusakan yang
berat
EMFISEMA BULOSA

Emfisema bulosa di tandai:

• Adanya bula yang menyebabkan


hilangnya struktur paru
• Pada pemeriksaan radiologis
dinding bula hanya terlihat
sebagian seperti garis lengkung

Gambar foto toraks


penderita emfisema
bulosa
EMFISEMA PARASEPTAL

Gambaran emfisema pareseptal


sama dengan gambaran emfisema
sentrilobular dan emfisema bulosa
namun lokasinya adalah di regio
subpleura
Emfisema paraseptal sulit dideteksi
melalui pemeriksaan foto toraks

Gambar foto toraks


penderita emfisema
paraseptal
EMFISEMA PANASINAR

Emfisema panasinar
merupakan tipe langka
• Tipe ini disebabkan oleh defisiensi
Alpha-1 anti-trypsin
• Gambaran emfisema panasinar pada
foto toraks sulit dibedakan dengan
emfisema sentrilobular
Gambar foto toraks
• Namun umumnya emfisema
emfisema panacinar panasinar merusak lapangan paru
bagian bawah
BARREL CHEST

Gambar barrel chest


pada CT Scan
DIAGNOSIS BANDING
KLASIFIKASI

Tabel di bawah ini


menunjukkan klasifikasi
Spirometri secara khusus
keparahan keterbatasan
digunakan untuk menentukan
aliran udara pada PPOK
klasifikasi keterbatasan aliran
udara berdasarkan cut off poin

Derajat keterbatasan aliran


udara dikaitkan dengan
peningkatan prevalensi
eksaserbasi dan risiko kematian
KLASIFIKASI

Modifikasi British
Medical Research
Council (mMRC)
KLASIFIKASI

COPD Asessment Test


(CAT)

(Skor CAT <10 gejala


ringan, skor CAT>10
gejala berat)
PPOK EKSASERBASI
AKUT
Peristiwa akut yang
ditandai dengan Ditandai dengan gejala
memburuknya gejala yang khas seperti
pernapasan pasien yang sesak nafas yang
melebihi variasi normal semakin bertambah,
sehari-hari dan batuk produktif dengan
menyebabkan perubahan volume atau
perubahan dalam purulensi sputum
pengobatan
Tabel Definisi Eksaserbasi PPOK dan Tipe Eksaserbasi yang
Dikembangkan Untuk Penelitian Antibiotik

 Prevalensi terjadinya
mortalitas di rumah
sakit pada pasien
eksaserbasi akut
dengan komplikasi
hiperkapnia dan
asidosis diperkirakan
10%
 Kematian dalam 1
tahun mencapai 40%
setelah mendapatkan
bantuan alat
pernafasan
Tabel Derajat Eksaserbasi PPOK Pada Pasien Rawat Inap dan Rawat
Jalan

 Modifikasi British
Medical Research
Council (mMRC) atau
skala CAT
direkomendasikan
untuk menilai gejala,
dengan tingkat mMRC
≥ 2 atau skor CAT ≥
10 menunjukkan
tingkat gejala berat.
 Cut off ini harus
digunakan sebagai
indikator
Gambar Gabungan Penilaian PPOK
PENATALAKSANAAN

Edukasi

• Karena PPOK adalah penyakit kronik yang ireversibel dan


progresif, inti dari edukasi adalah menyesuaikan
keterbatasan aktivitas dan mencegah kecepatan
perburukan fungsi paru

Berhenti Merokok

• Berhenti merokok merupakan satu-satunya intervensi yang


paling efektif dalam mengurangi risiko berkembangnya
PPOK dan memperlambat progresivitas penyakit

Obat-obatan

• Bronkodilator, anti-inflamasi, antibiotika


KESIMPULAN

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan penyakit dengan


hambatan aliran udara yang persisten, progresif dan berhubungan
dengan respon inflamasi kronis pada saluran udara dan paru-paru

Prevalensi PPOK tiap tahunnya semakin meningkat

Penderita PPOK umumnya mempunyai riwayat pajanan dengan asap


rokok, walaupun ditemukan beberapa yang tidak

Penegakan diagnosis PPOK berdasarakan anamnesis, pemeriksaan


fisik, pemeriksaan penunjang

Eksaserbasi yang sering pada PPOK dapat menyebabkan komplikasi


hiperkapnia dan asidosis diperkirakan 10%. Kematian dalam 1 tahun
mencapai 40% setelah mendapatkan bantuan alat pernafasan
DAFTAR PUSTAKA

● Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD).


Pocket guide to COPD diagnosis, management and prevention.
A guide for health care professionals. 2017.
● WHO. Chronic respiratory disease. 2015. Diakses pada tanggal
17 Oktober 2017 dari www.who.int/respiratory/copd/definition
● WHO. Burden of COPD. 2015. Diakses pada tanggal 16 Oktober
2017 dari www.who.int/respiratory/copd/burden/en/
● Balitbangkes. Riset kesehatan dasar. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI. 2014
THANKYOU!

Anda mungkin juga menyukai